Anda di halaman 1dari 2

CHECKLIST PEMBERIAN MAKAN MELALUI NGT

LANGKAH KEGIATAN
Definisi :
Nasogatrik Tube (NGT) adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutrisi cair dengan selang plastik
yang dipasang melalui hidung sampai lambung.
Tujuan :
1. Membantu klien memenuhi kebutuhan nutrisi.
2. Memasukkan makanan cait atau obat-obatan
3. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien yang dapat ditandai dengan meningkatnya berat badan pasien
½ sampai 1kg perminggu.
4. Untuk memperbaiki dan mempertahankan status nutrisi klien.
Indikasi :
Untuk Pasien Dewasa :
1. Pasien dengan trauma abdomen.
2. Pasien dengan perdarahan pada saluran pencernaan atas.
3. Pasien dengan keadaan koma atau tidak sadar.
4. Pasien yang mengalami ketidakmampuan menelan.
5. Pasien yang mengalami tumor atau menjalani pembedahan mulut,faring atau esophagus.
6. Pasien yang mengalami stenosis esophagus (penyempitan lumen esophagus).
Untuk Pasien Bayi/Balita :
1. Bayi yang tidak dapat makan.
2. Bayi dengan kanker.
3. Bayi dengan trauma.
Kontra Indikasi :
1. Kondisi-kondisi yang mengakibatkan perubahan fungsi saluran cerna (osbtruksi)
2. Adanya irigasi selang gastrostomi
Persiapan Alat :
1. Klem.
2. Air matang dalam wadah.
3. Sarung tangan.
4. Perlak dan pengalas.
5. Spuit 50 cc.
6. Stetoskop.
7. Bengkok dan tisu.
Tahap Pra Interaksi :
1. Mengumpulkan data tentang klien
2. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
3. Membuat rencana pertemuan
4. Cuci tangan
5. Siapkan alat-alat
Tahap Orientasi :
1. Memberikan salam dan tersenyum kepada klien
2. Melakukan validasi (kognitif, afektif dan psikomotor)
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Menjelaskan tanggung jawab perawat dan klien
5. Menjelaskan peran perawat dan klien
6. Menjelaskan nama panggilan kesukaan klien
7. Menjelaskan tujuan kegiatan
8. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
9. Menjelaskan kerahasiaan
Tahap Kerja :
1. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
2. Menanyakan keluhan utama yang di rasakan klien
3. Prosedur dan tujuan kegiatan kepada klien
Prosedur Kerja :
1. Pasang perlak dan pengalas pada dada klien agar tidak mengotori pakaian klien dan tempat tidur.
2. Bantu klien memperoleh posisi semi-fowler atau tinggikan kepala tempat tidur 30°-45°.
3. Sebelum pemberian makanan periksa reidu dan pastikan selang NGT telah masuk dengan tepat
dengan cara :
a. Memasang spuit pada ujung NGT yang terbuka.
b. Mengaspirasi lambung secara perlahan.
c. Memasukkan ujung selang NGT yang sudah dibuka kembali ke dalam wadah berisi air. Adanya
gelembung udara menunjukkan selang masuk ke dalam paru dan tidak adanya gelembung udara
menunjukkan selang masuk ke dalam lambung.
4. Auskultasi bising usus.
5. Lakukan pemberian makanan, ada dua metode :
a. Metode intermiten, yaitu dengan cara :
1) Pasang klem pada nasogastrik.
2) Pasang spuit pada nasogastrik.
3) Masukkan air matang ke dalam spuit. Buka klem dan tinggikan spuit 30 cm dari kepala
klien. Sebelum air habis dalam spuit jepit kembali selang.
4) Masukkan makan cair ke dalam spuit. Buka klem dan tinggikan spuit 30 cm dari kepala
klien. Jepit kembali selang sebelum makanan cair dalam spuit habis.
5) Bilas spuit dan selang dengan air matang.
6) Tutup atau jepit ujung NGT dengan klem.
b. Metode tetes kontinu, yaitu denga cara :
1) Isi kantong gavase dengan makanan yang dibutuhkan.
2) Gantung kantong gavase pada tiang infus dalam keadaan selang kantong gavase terjepit oleh
klem.
3) Hubungkan kantong gavase dengan selang NGT, kemudian atur kecepatan.
4) Setelah pemberian makan, bersihkan kantung gavase dan selang dengan air matang.
6. Bersihkan sisa makanan pada selang.
7. Rapikan keadaan klien.
8. Rapikan alat.
9. Cuci tangan.
Tahap Terminasi :
1. Menyimpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses dan hasil)
2. Memberikan reinforcement positif
3. Merencanakan tindak lanjut kepada klien
4. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
Tahap Dokumentasi :
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai