Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PROSES KEPERAWATAN

Kasus :
An. M dengan usia 13 bulan, masuk ke IGD rumah sakit pada tanggal 22 September 2019
pada jam 17.00 wita dengan keluhan perut kembung selama 2 hari. Menurut orang tua sebelum
masuk rumah sakit, perut An. M terlihat kembung selama 2 hari , teraba kencang, ada BAB
cair 5x, lebih rewel dari biasanya, tidak mau minum air putih/ ASI, mual, muntah setiap kali
makan dan minum. Kemudian saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 September 2019
Menurut orang tua, keluhan saat ini, perut An. M terlihat kembung, teraba kencang, ada BAB
cair 4x/diapers dalam sehari, masih sedikit rewel, sudah mau minum air putih namun tidak
mau ASI, mual, muntah setiap kali makan dan minum, An. M terpasang OGT dengan diagnosa
medis Hischprung Disease post TEPT defiatif dan dehidrasi sedang.

A. Diagnosa keperawatan :
Resiko Aspirasi

Analisis :
1. Alasan penetapan diagnosa
Diagnosa Resiko Aspirasi ditetapkan sebagai masalah keperawatan karena pasien
mengalami muntah-muntah setiap kali makan dan tidak ada nafsu makan, pasien juga
menggunakan OGT atau selang makan.
2. Definisi diagnosa
Menurut NANDA 2017, Resiko Aspirasi adalah Resiko masuknya sekresi gastrointestinal,
sekresi orofaring, kotoran/debu, atau cairan ke dalam saluran trakeobronkial
3. Batasan karakteristik
Berdasarkan NANDA 2017, Batasan karakteristik untuk menentukan masalah Resiko
Aspirasi adalah :
a. peningkatan tekanan dalam lambung
b. selang makanan
c. situasi yang menghambat
d. elevasi tubuh bagian atas
e. penurunan tingkat kesadaran
f. adanya tracheostomy atau selang endotracheal
g. keperluan pengobatan
h. adanya kawat pada rahang
i. peningkatan residu lambung
j. menurunnya fungsi sfingter esofagus
k. gangguan menelan
l. NGT
m. Operasi/trauma wajah, mulut, leher
n. Batuk dan gag reflek
o. Penurunan motilitas gastrointestinal
p. Lambatnya pengosongan lambung

Berdasarkan kasus An. M Batasan karakteristik untuk masalah Resiko Aspirasi NANDA
adalah :
a. Data Subjektif
1) Ibu Klien mengatakan tidak ada nafsu makan
2) Ibu Klien mengatakan muntah-muntah setiap kali makan
b. Data Objektif
1) Klien tampak lemas
2) Klien terlihat rewel
3) Terpasang OGT/selang makanan

B. Intervensi Keperawatan Utama


Intervensi utama yang ditetapkan adalah tindakan pencegahan aspirasi
Analisis :
Dengan tindakan pencegahan aspirasi, perawat dapat mencegah atau meminimalkan faktor-
faktor resiko pada pasien dengan resiko aspirasi. Menurut NIC (2015), tindakan yang dapat
direncanakan untuk mengatasi masalah kebutuhan nutrisi adalah :
a. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan
b. Monitor status paru
c. Pelihara jalan nafas
d. Lakukan suction jika diperlukan
e. Cek nasogastrik sebelum makan
f. Hindari makan kalau residu masih banyak
g. Potong makanan kecil kecil
h. Haluskan obat sebelumpemberian
i. Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan

Anda mungkin juga menyukai