Anda di halaman 1dari 5

BAB I

ANALISIS JURNAL

A. ABSTRAK
Judul : Analisis metode Rosier dalam penanganan stroke akut di IGD
RS PKU Muhammadiyah Gamping
Tahun : 2019
Nama Author : Al Afik, S.Kep.,Ns., M.Kep, Erfin Firmawati, S.Kep., Ns.,
MNS, Dwi Hutanti, Fajar Dwi Kurniawan, Amrulloh Qusyainy
Tempat : IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping

Stroke akut atau brain attack terjadi karena gangguan neurovascular, dapat
terjadi karena sumbatan atau pecahnya pembuuh darah otak yang dapat
menimbulkan kecacatan dan kematian secara mendadak. Angka prevalensi
selalu meningkat dari tahun ketahunnya, maka membutuhkan manajemen
penanganan yang optimal mulai dari pre hospital, di Instalasi gawat darurat,
(IGD), di ruang rawat dan setelah pulang dari RS. Penanganan stroke akut di
IGD belum optimal dilakukan, sistem triase, asesmen, penunjang, inisiasi terapi,
sistem observasi, dan sistem transfer dan rujukan yang belum dilakukan dengan
baik.
ROSIER (Recognition of Stroke in the Emergency Room ), metode ini
merupakan skala asesmen yang digunakan untuk mendeteksi dan intervensi
dengan segera pada penderita stroke akut Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui analisis metode ROSIER dalam penanganan stroke akut di IGD RS
PKU Muhammadiyah Gamping.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan
pendekatan obeservasional. Desain penelitian ini deskriptik analitik. Luaran dari
penelitian ini adalah oral presentation, publikasi dijurnal ISSN atau jurnal
terakreditasi nasional.
B. ANALISA JURNAL
NO KOMPONEN ISI KRITISI SEBAIKNYA
1. Latar Stroke akut atau brain attack Pada latar belakang Dalam penulisan
terjadi karena gangguan abstrak sudah terdapat sistematika
Belakang
neurovascular, dapat terjadi introduction, outcome, penulisan abstrak
karena sumbatan atau pecahnya adametode penelitian, latar belakang harus
pembuuh darah otak yang adanya rekomendasi, mencantumkan
dapatmenimbulkan kecacatan dan tetapi tidak terdapat komponen,yaitu:
kematian secara mendadak. hasil penelitian, saran 1. Introduction
Angka prevalensi selalu penelitian. 2. Outcome
meningkat dari tahun ketahunnya, 3. Hasil
maka membutuhkan manajemen 4. Metodologi
penanganan yang optimal mulai 5. Rekomendasi
dari pre hospital, di Instalasi 6. Saran
gawat darurat,(IGD), di ruang
rawat dan setelah pulang dari RS.
Penanganan stroke akut di IGD
belum optimal dilakukan, sistem
triase, asesmen, penunjang,
inisiasi terapi, sistem observasi,
dan sistem transfer dan rujukan
yang belum dilakukan dengan
baik. ROSIER (Recognition of
Stroke in the Emergency Room ),
metode ini merupakan skala
asesmen yang digunakan untuk
mendeteksi dan intervensi dengan
segera pada penderita stroke akut
Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui analisis metode
ROSIER dalam penanganan
stroke akut di IGD RS PKU
Muhammadiyah Gamping.
Metode penelitian ini
menggunakan penelitian
kuantitatif dengan pendekatan
obeservasional. Desain penelitian
ini deskriptik analitik. Luaran
dari penelitian ini adalah oral
presentation, publikasi dijurnal
ISSN atau jurnal terakreditasi
nasional.
2. Tujuan Mengetahui analisis metode Adapun tujuannya Tujuan penelitian
ROSIER dalam penanganan yang diharapkan yaitu, adalah pernyataan
stroke akut di IGD RS PKU a. Mengetahui proses mengenai apa yang
Muhammadiyah Gamping triase pasien stroke hendak kita capai.
akut di IGD Tujuan penelitian
b. Mengetahui proses dicantumkan dengan
assesmen pada maksud agar kita
pasien stroke akut sebagai penulis
di IGD pihak lain yang
c. Mengetahui proses memebaca laporan
resusitasi pada penelitian dapat
pasien stroke akut mengetahui dengan
di IGD pasti apa tujuan
d. Mengetahui akses penelitian itu
penunjang dan sesungguhnya.
tingkat kecepatan
pemeriksaan Brain
CT Scan pada
pasien stroke di
IGD.
e. Mengetahui inisiasi
dan
implementasinya
serta pendukungnya
pada
penatalaksanaan
terapi trombolisis
pasien stroke
infrak.
f. Mengetahui sistem
observasi pasien
stroke di IGD RS
PKU
Muhammadiyah
Gamping.
g. Mengetahui sistem
transfer pasien
stroke di IGD RS
PKU
Muhammadiyah
Gamping.
3. Manfaat 1. Bagi Penderita Dalam penelitian ini Manfaat
Penelitian ini dapat sudah dicantumkan penelitian merupak
digunakan sebagai informasi dengan baik tentang an dampak dari
terkait penanganan yang manfaat penelitian. pencapaiannya
cepat dan tepat pada pasien
tujuan.
stroke akut di IGD.
2. Bagi Institusi Rumah Sakit
Kegunaan peneliti
Penelitian ini bermanfaat an mempunyai dua
agar menjadi informasi hal yaitu
penanganan stroke yang mengembangkan
tepat, sehinnga RS dapat ilmu pengetahuan
meningkatkan kualitas (secara teoritis)
penanganan dari segi dan membantu
sumberdaya manusia, sistem mengatasi,
dan sarana prasarana memecahkan dan
pendukung penanganan mencegah masalah
sroke akut di IGD.
yang ada pada
3. Bagi Tenaga Medis
Penelitian ini sebagai
objek yang diteliti.
gambaran agar tenaga
kesehatan memiliki
kesadaran tinggi untuk
membekali diri dan
meningkatkan pengetahuan
tentang metode ROSIER di
4. IGD dalam meningkatkan
mutu pelayanan terhadap
pasien stroke.
5. 4. Bagi Ilmu Keperawatan
6. Penelitian ini dapat digunakan
sebagai peningkatan pelayanan
keperawatan dalam
7. program pendidikan kesehatan
dan promosi kesehatan untuk
mengurangi angka
8. kecacatan dan kematian pasien
stroke akut yang datang di
IGD.
4. Metode Metode penelitian ini Pada Metode Penelitian
menggunakan penelitian
penelitian ini observasional
kuantitatif dengan pendekatan dijelaskan adalah penelitian
obeservasional menggunakan dimana peneliti
1. Pasien stroke akut yang penelitian kuantitatif hanya melakukan
mendapat layanan di IGD dengan pendekatan observasi, tanpa
2. Pengetahuan perawat tentang obeservasional memberikan
penanganan stroke akut dengan intervensi pada
methode
variabel yang akan
3. ROSIER
4. Komponen Mehode ROSIER
diteliti
untuk penanganan stroke akut:
a. Sistem triase pasien stroke
akut
b.Asesmen awal pasien stroke
akut
c. Resusitasi pasien stroke akut
d.Aksesibitas penunjang brain
CT Scan pada pasien stroke
e. Akses terapi trombolitik
pada pasien strik infark
f. Sistem observasi pasien
stroke akut
g.Sistem transfer pasien stroke
akut
C. JURNAL TERKAIT
NO JUDUL JURNAL PEMBAHASAN HASIL METODE
TERKAIT
1. Peran Perawat dalam Pertama kali diperkenalkan oleh Mohd Metode literature review adalah
Assessment Pengenalan Nor et al (2005) yang melakukan mengumpulkan dan analisa artikel
Dini untuk penelitian dalam 2 tahapan yaitu tentang assessment, diagnosis dan
Meningkatkan Outcome development phase pengumpulan data manajemen stroke di IGD. Sumber
Pasien Stroke di Instalasi dilakukan selama 1 tahun dengan sampel literatur dari text book, artikel
Gawat Darurat pasien yang dicurigai stroke atau TIA elektronik seperti ScienceDirect,
yang datang ke instalasi gawat darurat PubMed, Cochrane Library dengan
untuk membuat ROSIER assessment kriteria dipublikasi periode 2000-
tool. ROSIER merupakan sistem skoring 2016, pencarian menggunakan kata
yang terdiri dari 7 item yang dinilai kunci ”recognition, assessment,
antara lain kehilangan kesadaran atau stroke, emergency”. Hasil
sinkop (apabila ya maka dinilai -1, tidak penelusuran didapatkan 21 artikel
nilai 0), terdapat aktivitas kejang (apabila tentang pengkajian/pengenalan
ya maka dinilai -1, tidak nilai 0), gejala, diagnosis dan menajemen
kelemahan otot wajah/asimetris (apabila stroke, hanya 7 artikel yang
ya maka dinilai +1, tidak nilai 0), memenuhi kriteria inklusi. Literatur
kelemahan anggota gerak atas/ asimetris review menunjukkan bahwa
(apabila ya maka dinilai +1, tidak dinilai aktivasi protokol manajemen stroke
0), kelemahan anggota gerak segera dilakukan dengan pertama
bawah/asimetris (apabila ya maka dinilai kali menentukan tipe atau diagnosis
+1, tidak dinilai 0), kesulitan bicara stroke pasien. Penentuan diagnosis
(apabila ya maka dinilai +1, tidak dinilai penting untuk dilakukan sebagai
0), gangguan lapang pandang (apabila ya dasar memberikan terapi.
maka dinilai 1, tidak dinilai 0). Total skor Penentuannya biasanya
yang didapat adalah antara -2 sampai +5. menggunakan CT-Scan untuk
Dari hasil assessment tersebut,apabila membedakan stroke akut atau
pasien mendapat skor 1 atau lebih maka gejala mirip stroke. Tidak semua
terdiagnosis stroke dan skor  0 maka rumah sakit tersedia CTScan
bukan stroke (mungkin kondisi lain) sehingga sebagai alternatif dapat
kecuali jika skor total 0. Validitas menggunakan ROSIER scale
internalnya adalah sensitifitas dengan sensitifitas 93% dan nilai
mendiagnosis prediksi positif 90% membedakan
stroke 92%, spesifitasnya 86%, nilai stroke akut dan bukan stroke.
prediksi positif 88% dan prefiksi negatif Terdapat 7 aitem penilaian yaitu
91%. Selanjutnya fase validitas kehilangan kesadaran atau sinkop,
instrumen assessment yang dihasilkan, aktivitas kejang, kelemahan otot
dengan mengaplikasian selama 9 bulan wajah/asimetris, kelemahan
di Instalasi Gawat Darurat. Pasien yang anggota gerak atas/asimetris,
dianalisis pada fase ini adalah 173 pasien kelemahan anggota gerak
(88 stroke, 59 bukan stroke, 26 TIA dan bawah/asimetris, kesulitan bicara,
13 diantaranya bergejala) didapatkan gangguan lapang pandang. Total
hasil alat mempunyai sensitifitas 93%, skor antara -2 sampai +5. Apabila
spesifitas 83%, prediksi positif 90% dan pasien mendapat skor 1 atau lebih
prediksi negatif 88%. Sehinga dari terdiagnosis stroke dan skor  0
penelitian ini dapat disimpulan ROSIER maka bukan stroke kecuali skor
scale efektif untuk membedakan antara total 0. ROSIER merupakan skala
pasien stroke akut dari bukan stroke di diagnosis simple, sensitif, spesifik
Instalasi Gawat Darurat. dan cocok digunakan saat triage di
IGD.

Anda mungkin juga menyukai