Anda di halaman 1dari 7

VOL. 2, NO.

3, JULI-SEPTEMBER 2021

Journal of Muslim Community Health (JMCH)


ISSN 2774-4590
Published by Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia
Original Research Open Access

Analisis Kesesuaian Penggunaan Diagnosis Keperawatan, Tujuan dan


Intervensi Dengan Nanda, Noc dan Nic Pada Pasien Stroke
di RSUD Syekh Yusuf Gowa

Brajakson Siokal

Bagian Keperawatan FKM Universitas Muslim Indonesia,


Email: brajaksonsiokal1@gmail.com

ABSTRAK

Background: Diagnosa keperawatan NANDA, NOC dan NIC merupakan standar bahasa
keperawatan yang dapat digunakan untuk asuhan keperawatan. Diagnosa keperawatan
merupakan dasar untuk menentukan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang
diharapkan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh perawat. Nursing Outcome
Classification (NOC) adalah mendefinisikan status klien setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Standar criteria hasil dikembalikan untuk meragukan hasil dari tindakan
keperawatan yang di gunakan pada semua area Keperawatan dan semua klien (Individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang kesesuaian penggunaan diagnosis keperawatan, tujuan, intervensi
keperawatan dan implementasi dengan diagnosa keperawatan NANDA, NOC dan NIC
pada pasien stroke di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Methods: Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan tehnik analisis dokumen (content analisis). Pengambilan
sampel dilakukan secara purposive sampling. pada status rekam medis pasien. Results:
Gambaran penggunaan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan label diagnosa
keperawatan NANDA taxonomi II secara keseluruhan adalah sebesar 34,5% dan
termasuk dalam kategori tidak baik. Gambaran kriteria hasil yang sesuai maknanya
dengan NOC secara keseluruhan adalah sebesar 71,4 % dan termasuk dalam kategori
cukup. Gambaran intervensi yang sesuai maknanya dengan NIC secara keseluruhan
adalah sebesar 74 % dan termasuk dalam kategori cukup. Gambaran implementasi yang
sesuai maknanya dengan NIC secara keseluruhan adalah sebesar 41,9 % dan termasuk
dalam kategori kurang. Gambaran kesesuaian diagnosa keperawatan yang ada di SAK
dengan diagnosa NANDA menunjukkan hasil yang baik yaitu sebesar 77,8 %, kesesuaian
tujuan dan kriteria hasil yang ada di SAK dengan NOC menunjukkan hasil yang baik
yaitu sebesar 79, 5 % dan kesesuaian intervensi yang ada dia SAK dengan NIC
menunjukkan hasil yang cukup yaitu sebesar 69,7%.

Kata kunci : Analisis kesesuaian, diagnosis NANDA, NOC, NIC, pasien stroke.

15
PENDAHULUAN sebanyak 401 (1,98%) dari jumlah total
pasien 20257 yang dirawat. Hal ini
Stroke merupakan serangan otak
berarti bahwa terdapat peningkatan
yang terjadi secara tiba-tiba dengan
jumlah kasus stroke pada tahun 2018
akibat kematian atau kelumpuhan
meskipun tidak terlalu tinggi. Stroke
sebelah bagian tubuh. Stroke atau
perlu dikenali lebih awal dan ditangani
cerebro vascular accident (CVA) adalah
dengan cepat dan baik karena jika tidak
kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
ditangani dengan cepat dan baik stroke
oleh berhentinya suplai darah ke bagian
bisa menyebabkan kelumpuhan dan
otak. Sering ini merupakan kulminasi
bahkan kematian (3). Penanganan stroke
penyakit serebrovaskuler selama
di rumah sakit memerlukan kerjasama
beberapa tahun. Stroke atau serangan
dari beberapa petugas kesehatan baik
otak muncul akibat bekuan darah
perawat, dokter, ahli gizi, fisioterapi
menyumbat pembuluh darah atau
maupun tenaga kesehatan lain yang
pembuluh darah pecah dan memutuskan
terkait. Perawat dalam menangani pasien
aliran darah ke otak yang memperdarahi
dengan stroke dapat melakukan asuhan
semua area di otak (6) .Masalah-masalah
keperawatan dengan pendekatan proses
yang bisa timbul pada penderita stroke
keperawatan yang meliputi pengkajian
diantaranya adalah kelumpuhan,
keperawatan, penyusunan diagnosa
gangguan sistem pernafasan, gangguan
keperawatan, intervensi, implementasi
komunikasi, kehilangan indra rasa,
dan evaluasi. Berdasarkan studi
perubahan mental, gangguan emosional
pendahuluan dengan tehnik wawancara
dan lain-lain. Stroke merupakan masalah
dengan kepala ruangan dan perawat
neurologik primer di AS dan di dunia
(12) diruangan dahlia 2 dan stroke center
. Meskipun upaya pencegahan telah
bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan
menimbulkan penurunan pada insiden
pada pasien di RSUD Syekh Yusuf
dalam beberapa tahun terakhir, stroke
Gowa juga menggunakan metode proses
merupakan penyebab kematian ketiga
keperawatan yang meliputi tahap
setelah penyakit jantung dan cancer. Di
pengkajian, diagnosa keperawatan,
Indonesia jumlah penderita stroke dari
intervensi, implementasi dan evaluasi (5).
tahun ke tahun terus meningkat. Stroke
Dalam merumuskan diagnosa, tujuan
di Indonesia merupakan penyebab
dan intervensi pada pasien perawat
kematian ke tiga setelah penyakit
mengacu pada standar asuhan
infeksi dan jantung koroner. Menurut
keperawatan yang telah ditetapkan.
data yang didapatkan di rekam medik
Untuk melaksanakan standar asuhan
RSUD Syekh.
keperawatan yang bermutu diperlukan
Yusuf Gowa, penderita stroke tenaga kesehatan yang memadai dalam
pada tahun 2016 berjumlah 295 (1,54%) hal jumlah maupun kualitas. Dengan
dari jumlah total pasien 19096 yang jumlah ketenagaan yang bervariasi maka
dirawat, sedangkan pada tahun 2017 sangatlah mungkin bahwa dalam

1
memberikan pelayanan keperawatanpun mempunyai tujuh Domain yaitu; fungsi
juga bervariasi, sehingga diperlukan satu kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan
pedoman atau standar yang bisa Psikososial, Pengetahuan dan perilaku
membantu perawat dalam memberikan kesehatan, persepsi kesehatan, kesehatan
asuhan keperawatan yang berkualitas, keluarga dan kesehatan masyarakat.
perawat perlu menggunakan suatu Tahun 1987 pusat klasifikasi
bahasa standarisasi diagnosa keperawatan di Universitas Iowa
keperawatan yang dapat digunakan mengenalkan Nursing Intervention
untuk mengembangkan asuhan Classification (NIC), dan tahun 1991
keperawatan. Istilah standarisasi mengenalkan Nursing Out Come
keperawatan dikenal dengan istilah Classification (NOC) dimana NIC dan
sistem klasifikasi, taxonomi atau bahasa NOC ini diakui lebih efektif dan efisien
telah berkembang untuk meningkatkan dalam bahasa diagnostik yang akan
kualitas perawatan pasien yang akan dikembangkan menjadi Standar
terlihat dalam dokumentasi keperawatan Intervensi dan Kriteria hasil. NIC dan
sebagai informasi nyata dari praktek NOC dapat digunakan bersama dengan
keperawatan.(10) Diagnosis keperawatan Diagnosa NANDA. Sebagai Standar
NANDA, NOC dan NIC merupakan Bahasa Intervensi, merupakan tindakan
standar bahasa keperawatan yang dapat yang berdasarkan kondisi klinik dan
digunakan untuk asuhan keperawatan. pengetahuan yang dilakukan perawat
The North American Nursing Diagnosis untuk membantu pasien mencapai hasil
Association (NANDA), merupakan suatu yang diharapkan. Penggunaan Standar
asosiasi keperawatan yang ada di bahasa dapat diterima untuk
negara-negara Amerika Utara yang mempermudah administrasi dan
membuat klasifikasi diagnosa pengambilan keputusan. Sistem
keperawatan pertama kali tahun 1973. NANDA, NOC dan NIC dapat diterima
Diagnosa keperawatan merupakan dasar dan mendukung semua bagian proses
untuk menentukan intervensi keperawatan, kecuali pengkajian.
keperawatan untuk mencapai hasil yang NANDA, NOC dan NIC didukung oleh
diharapkan dan dapat penelitian untuk memfasilitasi perawatan
dipertanggungjawabkan oleh perawat. lanjutan pada semua area, dan
Nursing Outcome Classification (NOC) merupakan standar bahasa yang dapat
adalah mendefinisikan status klien diterapkan pada semua area keperawatan
setelah dilakukan intervensi termasuk pada pasien stroke. Dengan
keperawatan. Standar criteria hasil melihat uraian diatas, maka peneliti
dikembalikan untuk meragukan hasil tertarik untuk meneliti tentang
dari tindakan keperawatan yang di kesesuaian penggunaan diagnosa
gunakan pada semua area Keperawatan keperawatan, tujuan dan intervensi
dan semua klien (Individu, keluarga, dengan diagnosa keperawatan NANDA,
kelompok dan masyarakat).(8) NOC

1
NOC dan NIC pada pasien stroke di Sampel
RSUD Syekh Yusuf Gowa. Sampel adalah sebagian atau wakil
Penelitian ini dilakukan untuk dari populasi yang diteliti. Sampel
memperoleh gambaran tentang pada penelitian ini ditentukan atau
kesesuaian penggunaan diagnosa dipilih secara purposive sampling
keperawatan, tujuan, intervensi yaitu pengambilan sampel yang
keperawatan dan implementasi dengan didasarkan pada pertimbangan
diagnosa keperawatan NANDA, NOC tertentu. Sampel pada penelitian ini
(Nursing Outcome Clasification) dan adalah dokumentasi asuhan
NIC (Nursing Intervention keperawatan pada klien stroke
Classification) pada pasien stroke di dengan kriteria inklusi : status
RSUD Syekh Yusuf Gowa. rekam medik pasien yang
didiagnosis stroke tanpa diagnosis
sekunder yang lain yang dirawat di
METODE
RSUD. Syekh Yusuf Gowa. Kriteria
Penelitian ini termasuk penelitian eksklusinya adalah : Status rekam
deskriptif dengan menggunakan medik pasien stroke dengan
pendekatan tehnik analisis dokumen diagnosis sekunder yang lain yang
(content analysis) (7). Penelitian ini dirawat di RSUD. Syekh Yusuf
dilakukan dengan melihat hasil Gowa diluar waktu yang ada di
dokumentasi perawat dalam kriteria inklusi.
melaksanakan asuhan keperawatan
terhadap pasien dengan Stroke di RSUD. Pengumpulan Data
Syekh Yusuf Gowa.
Tehnik pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan studi
Lokasi dan Waktu Penelitian
dokumentasi yaitu dengan melihat
Penelitian ini dilaksanakan di diagnosa keperawatan, tujuan & kriteria
Instalasi Rekam Medik di RSUD. Syekh hasil, intervensi dan implementasi yang
Yusuf Gowa. dirumuskan dan didokumentasikan oleh
perawat kemudian oleh peneliti dicatat
Populasi dan Sampel ulang pada format yang telah ditentukan.
Diagnosis keperawatan yang
Populasi dibuat dan telah didokumentasikan oleh
Populasi adalah keseluruhan dari perawat ditulis ulang dalam lembar
subjek penelitian. Populasi pada format diagnosa keperawatan oleh
penelitian ini adalah semua status peneliti begitu juga dengan tujuan,
pasien stroke yang telah kriteria hasil dan intervensi yang telah
didokumentasikan di RSUD. Syekh ditetapkan dan didokumentasikan oleh
Yusuf Gowa. perawat ditulis ulang dalam lembar

1
format tujuan dan lembar format ada dalam standar penilaian yang dibuat
intervensi. oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan
Untuk implementasi, tidak semua dengan cara studi dokumentasi terhadap
implementasi yang didokumentasikan rumusan diagnosa, tujuan dan kriteria
oleh perawat ditulis ulang tetapi hanya hasil, intervensi dan implementasi yang
sebagian yang akan dipilih yaitu dibuat oleh perawat di RSUD. Syekh
implementasi yang didokumentasikan Yusuf Gowa. Hasil penelitian tentang
maksimal 4 hari dan dipilih yang paling Analisis kesesuaian penggunaan
banyak didokumentasikan oleh perawat. diagnosa keperawatan, tujuan dan
Implementasi yang telah dipilih oleh intervensi dengan NANDA, NOC dan
peneliti kemudian ditulis ulang kedalam NIC pada pasien stroke di RSUD. Syekh
lembar format implementasi. Yusuf Gowa dapat disimpulkan sebagai
Untuk tehnik pengumpulan data berikut :
diagnosa, tujuan dan intervensi yang ada Gambaran penggunaan diagnosa
dalam SAK, peneliti akan melihat keperawatan yang sesuai dengan label
diagnosa keperawatan, tujuan dan diagnosa keperawatan NANDA
intervensi yang ada di SAK Rumah Sakit taxonomi II secara keseluruhan adalah
kemudian akan di catat ulang kedalam sebesar 34,5% dan termasuk dalam
lembar format yang telah ditentukan. kategori tidak baik.
Gambaran kriteria hasil yang
HASIL
sesuai maknanya dengan NOC secara
Penelitian ini dilaksanakan pada keseluruhan adalah sebesar 71,4 % dan
tanggal 2 sampai tanggal 1 Desember termasuk dalam kategori cukup.
2018 di ruang Instalasi Rekam Medik Gambaran intervensi yang sesuai
RSUD. Syekh Yusuf Gowa. Sampel maknanya dengan NIC secara
yang didapatkan dalam penelitian ini keseluruhan adalah sebesar 74 % dan
sebanyak 68 status rekam medik dimana termasuk dalam kategori cukup.
yang bisa digunakan sebagai sampel Gambaran implementasi yang
pada penelitian ini adalah 46 status sesuai maknanya dengan NIC secara
rekam medik pasien stroke yang keseluruhan adalah sebesar 41,9 % dan
memenuhi kriteria inklusi, sedangkan termasuk dalam kategori kurang.
sebanyak 22 status rekam medik pasien Gambaran kesesuaian diagnosa
stroke gugur/ tidak menjadi sampel. Dari keperawatan yang ada di SAK dengan
22 status rekam medik pasien yang diagnosa NANDA menunjukkan hasil
gugur, 14 status karena form asuhan yang baik yaitu sebesar 77,8 %,
keperawatan tidak ada (11 tidak ada kesesuaian tujuan dan kriteria hasil yang
form asuhan keperawatan dan 3 ada ada di SAK dengan NOC menunjukkan
form asuhan keperawatan tetapi tidak hasil yang baik yaitu sebesar 79, 5 %
diisi oleh perawat) dan 8 status gugur dan kesesuaian intervensi yang ada dia
karena diagnosa yang ditegakkan tidak

1
SAK dengan NIC menunjukkan hasil 10. Johnson M & Mass., 2010,
yang cukup yaitu sebesar 69,7 %. Nursing outcome classification, St
Louis, Mosby.
DAFTAR PUSTAKA 11. Junaidi, I., 2016, Panduan praktis
pencegahan dan pengobatan
1. Arikunto, S., 2010, Prosedur
stroke, Bhuana ilmu populer,
penelitian suatu pendekatan
Jakarta.
praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
12. Lumbantobing., 2016, Stroke
2. Arikunto, S., 2015, Manajemen
bencana peredaran darah di otak,
penelitian, edisi revisi, Rineka
FKUI, Jakarta.
Cipta, Jakarta
13. Mangoenprasodjo., 2015, Stroke
3. Brunner & Suddarth., 2002, Buku
jangan lagi dijadikan hantu,
ajar keperawatan medical bedah
Thinkfresh, Yogyakarta.
vol 3, EGC, Jakarta.
14. Mc Closkey & G..M Bulechek.,
4. Carpenito., 1999, Rencana asuhan
1996, Nursing intervention
dan dokumentasi keperawatan,
classification, St Louis, Mosby.
diagnosa keperawatan dan
15. NANDA., 2001, Nursing diagnosis
masalah kolaboratif, EGC, Jakarta.
: definitiaon and classification,
5. Doenges, E.M., 2000, Penerapan
Nanda International, Philedelphia.
proses keperawatan dan diagnosa
16. Nursalam., 2001, Proses dan
keperawatan, EGC, Jakarta.
dokumentasi keperawatan konsep
6. Doenges, E.M., 2000, Rencana
dan praktik, Salemba Medika,
asuhan keperawatan pedoman
Jakarta
untuk perencanaan dan
17. Rachman, N., 2010, Analisis
pendokumentasian perawatan
penggunaan diagnosa
pasien, EGC, Jakarta.
keperawatan NANDA, NOC dan
7. Haryani & Siswandi., 2004,
NIC dalam asuhan keperawatan
Handbook nursing diagnosis a
pada klien fraktur extremitas di
guide to planning care, fifth
rumah sakit Panti Rapih
edition.
Yogyakarta, PSIK FK UGM,
8. Hudak & Gallo.,2010,
Yogyakarta.
Keperawatan ktitis, pendekatan
18. Rotti, G.F.I., 2014, Analisis
holistik, volume II, edisi IV, EGC,
penggunaan diagnosa
Jakarta.
keperawatan NANDA, NOC dan
9. Indayani,P., 2010, Provil intervensi
NIC pada pasien diabetes mellitus
keperawatan pada pasien stroke di
tipe II di rumah sakit Panti Rapih
bangsal syaraf RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, PSIK FK UGM,
Yogyakarta, PSIK FK UGM,
Yogyakarta.
Yogyakarta.

2
19. Sastroasmono & Ismael., 2012, keperawatan NANDA, NOC dan
Dasar-dasar metodologi penelitian NIC pada pasien post
klinis, edisi 2, Sagung seto, Jakarta appendectomy di RSUP. Dr.
20. Soetriatmo, E., 2014, Analisis Soeradji Tirtonegoro Klaten, PSIK
penggunaan diagnosa FK UGM, Yogyakarta.
keperawatan NANDA, NOC dan 23. Tucker, S.M., 1998, Standar
NIC pada pasien cidera kepala di perawatan pasien, proses
rumah sakit umum daerah Wates keperawatan, diagnosis dan
Kulon progo, PSIK FK UGM, evaluasi, edisi V, volume 3, EGC,
Yogyakarta. Jakarta.
21. Sumarsi., 2014, Analisis 24. Widiayastuti, 2010, Analisis
dokumentasi asuhan keperawatan penerapan diagnosa keperawatan
pasien gagal jantung dengan NANDA, NOC dan NIC pada
menggunakan standar NANDA, pasien benigna prostat hypertropy
NOC dan NIC di IRNA penyakit post operasi trans uretral resection
dalam RSUD Wates kabupaten prostat di RSU PKU
Kulon Progo Yogyakarta, PSIK muhammadiyah Yogyakarta, PSIK
FK UGM, Yogyakarta. FK UGM, Yogyakarta.
22. Suparti, S., 2014, Analisis
penggunaan diagnosa

Anda mungkin juga menyukai