BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sama (berurut peristiwa patologisnya) ditandai oleh erosi, fisuri, atau pecahnya
kehidupan pasien dengan penyakit arteri yang menganggu suplai darah ke otot
didalamnya angina tidak stabil, infark miokard ST-elevasi (STEMI), dan non
STEMI (NSTEMI). Ketiga gangguan ini disebut sindrom koroner akut karena
dan 3,8 juta pria serta 3,4 juta perempuan meninggal akibat penyakit tersebut
2013).
SKA membutuhkan penanganan awal yang cepat dan tepat oleh tenaga
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Oleh sebab itu perawat perlu
(Rokhaeni, 2001).
perawat harus mampu melakukan tindakan yang cepat dan tepat, setiap tindakan
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia)
adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). respon internal yang
terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung bisa dilihat orang lain,
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
(Suparyanto, 2012).
perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni
stimulus (objek) terlebih dahulu. Interest, yakni orang mulai tertarik pada
bagi dirinya). Triall, orang telah mencoba perilaku baru. Adoption, subjek telah
Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta Barat pada tahun 2013, dengan
(Rumiris, 2013).
4
Berdasarkan laporan World Health Statistic 2008, tercatat 17,1 juta orang
meninggal di dunia akibat penyakit jantung koroner dan diperkirakan angka ini
akan meningkat terus hingga 2030 menjadi 23,4 juta kematian di dunia.
Saat ini, sedikitnya 78% kematian global akibat penyakit jantung terjadi pada
dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner
akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di
negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada laki-laki dan 29%
penyebab kematian 25 orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyakit jantung
koroner menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia (WHO,
Persentase penyakit tidak menular di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 59,5%.
Gambaran yang sama diperoleh dari data Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun
2010-2011, yaitu dominasi penyakit tidak menular, baik pada rawat jalan
5
maupun rawat inap. Persentase kasus baru rawat jalan terbanyak secara
dengan persentase antara 7,5% - 8,6% dimana PJK terus menempati urutan
Berdasarkan data dari Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
Baji Makassar tahun 2011 terdapat 258 mengalami SKA yang dirawat yang
terdiri dari laki-laki 122 orang dan perempuan sebanyak 136 orang. Sedangkan
untuk tahun 2012 jumlah penderita sebanyak 225 orang yang terdiri dari laki-laki
99 orang dan perempuan sebanyak 126 orang. Dari jumlah tersebut. Tahun 2013
sebanyak 279 orang terdiri dari laki-laki 158 orang dan perempuan sebanyak 121
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis tertarik untuk meneliti
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Baji Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
selain itu juga menjadi bahan acuan bagi pihak institusi pendidikan yang
3. Manfaat Praktis