Anda di halaman 1dari 12

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN APLIKASI PERAWAT

DALAM PENANGANAN SINDROMA KORONER AKUT DI

RUANG INSTALASI RAWAT DARURAT RSUD LABUANG

BAJI MAKASSAR

KUESIONER:

1. PENGETAHUAN TENTANG PENANGANGAN


SINDROMA KORONER AKUT
2. APLIKASI DALAM PELAKSANAAN
PENANGANAN SINDROMA KORONER AKUT

Peneliti :

Nama : Arna Pratiwi

Nim : 21206139

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

MAKASSAR

2014
PENJELASAN PENELITIAN

Kepada :Yth. Perawat

di- Ruang Rawat Bersalin Rumah Sakit Ibnu Sina.

Bersama ini disampaikan bahwa dalam rangka menyelesaikan tugas akhir

di program studi S1 ilmu keperawatan STIK Makassar maka saya :

Nama : ARNA PRATIWI

NIM : 21206139

Bermaksud mengadakan penelitian skripsi berjudul “Hubungan

Pengetahuan Dengan Aplikasi Perawat Dalam Penanganan Sindroma Koroner

Akut Di Ruang Instalasi Rawat Darurat RSUD Labuang Baji Makassar”. Tujuan

umum penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan

dengan pelaksanaan penanganan.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian dan pengaruh apapun. Hal

tersebut karena semua informasi dan kerahasiaan indentitas yang diberikan akan

dijaga dan hanya akan digunakan untuk penelitian ini semata. Jika bapak/ibu telah

menjadi responden dan terjadi hal – hal yang menimbulkan ketidaknyamanan

maka bapak/ibu diperkenankan untuk mengundurkan diri dari penelitian.

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi perbaikan penanganan sindroma koroner

akut ke depan.. Dengan senang hati bapak/ibu berkenan menjadi responden dan

mengisi lembar persetujuan.

Makassar, April 2014

Arna Pratiwi
PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Dengan Aplikasi Perawat Dalam

Penanganan Sindroma Koroner Akut Di Ruang Instalasi

Rawat Darurat RSUD Labuang Baji Makassar.

Peneliti : Arna Pratiwi

NIM : 21206139

Asal : Mahasiswa program S1 Keperawatan STIK Makassar

Dengan ini saya memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam

penelitian ini. Saya mengetahui bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini

yang bertujuan untuk menganalisa hubungan pengetahuan perawat dengan

penanganan sindroma koroner akut.

Saya mengetahui bahwa tidak ada resiko yang akan saya alami dan saya

diberitahukan tentang adanya jaminan kerahasiaan informasi yang diberikan dan

saya juga memahami bahwa penelitian ini bermanfaat bagi layanan keperawatan.

Makassar, Maret 2014

Tanda Tangan Peneliti Tanda Tangan Responden

Arna Pratiwi
A. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Masa Kerja :

Pendidikan Terakhir :

B. Pengetahuan Tentang Penanganan Sindroma Koroner Akut (SKA)?

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang pada

pilihan jawaban yang disediakan!

1. Langkah awal untuk mengidentifikasi nyeri dada yang dialami pasien

adalah gejala jantung koroner, kecuali?

a. EKG c. Obat yang pernah diminum

b. Anamnese d. Pemeriksaan Enzim jantung

2. Ketika nyeri dada timbul maka pasien segera dianjurkan untuk

menghentikan aktivitas kemudian harus duduk atau berbaring, alasannya?

a. Mengurangi kerja/beban jantung

b. Agar pasien tidak pingsan

c. Mengurangi asidosis akibat proses anaerob.

d. Mengurangi tegangan otot dada.


3. Apakah seseorang yang nyeri dada bisa langsung diterapkan terapi awal

serangan angina?

a. Bisa langsung diterapkan.

b. Harus dievaluasi dulu setelah istirahat selama 5 menit

c. Dilakukan jika nyeri menetap

d. Dilakukan walaupun tidak diketahui adanya indikasi jantung koroner.

4. Singkatan kata MONACO pada terapi awal serangan angina yaitu?

a. Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin dan Clopidogrel

b. Morfin, Oksitosin, Nitrat, Aspilet dan Captopril

c. Monoksida, Oksigen, NGT, Aspirin dan Captopril

d. Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspilet dan Ciprofloxacin.

5. Apa fungsi utama pemberian oksigen pada penanganan Sindroma Koroner

Akut, kecuali?

a. Membantu kebutuhan oksigen jaringan

b. Mencegah luasnya area iskemik pada miokard

c. Mencegah terjadinya metabolisme anaerob

d. Mengurangi tekanan pada dinding toraks

6. Tindakan farmakologis yang bersifat analgesik untuk mengurangi rasa

nyeri pada dada yaitu?

a. Pemberian morphin

b. Pemberian captopril

c. Pemberian Aspirin

d. Terapi oksigen
7. Terapi farmakologis yang berperan mengurangi beban kerja jantung

melaui vasodilatasi pembuluh darah sistemik yaitu?

a. Terapi morphin

b. Terapi nitrat

c. Terapi Oksigen

d. Terapi Aspirin

8. Terapi farmakologis yang berperan mencegah terbentuknya trombus pada

pembuluh darah koroner, yaitu?

a. Terapi morphin

b. Terapi oksigen

c. Terapi clopidogrel

d. Terapi captopril

9. Sebab yang paling utama terjadinya kerusakan otot jantung pada SKA?

a. Otot jantung mengalami kekurangan oksigen

b. Adanya sumbatan pada arteri koroner

c. Adanya trauma tumpul pada area dada

d. Terjadinya metabolisme anaerob

10. Ketika terapi awal tidak menghilangkan nyeri bahkan klien sudah

mengarah ke kehilangan kesadaran maka tindakan perawat adalah?

a. Evaluasi selama setengah jam

b. Segera aktifkan The Chain Of Survival

c. Ulangi terapi awal (Morpin, Oksigen, Nitrat, Aspirin dan Clopidogrel)

d. Lakukan beddrest total.


11. Diit yang tepat untuk penderita SKA yaitu?

a. Diet makanan lunak atau saring serta rendah garam.

b. Diit kalori 1900 kkal.

c. Diit tinggi kalori tinggi protein

d. Tidak ada pantangan dalam hal intake makanan.

12. Pemasangan infuse pada penderita SKA diidikasikan untuk?

a. Persiapan pemberian obat intravena

b. Mencegah terjadinya edema jantung

c. Untuk merangsang efek diuretik

d. Sebagai pengganti nutrisi tubuh.

13. Untuk mencegah timbulnya metabolik asidosis maka dilaksanakan terapi

oksigen, pengaruh asidosis terhadap penanganan SKA yaitu?

a. Dapat menimbulkan nyeri yang menetap

b. Dapat menurunkan efektifitas obat – obatan dan terapi elektrik

c. Dapat menyebabkan kehilangan kesadaran

d. Dapat mengganggu hasil EKG.

14. Langkah utama yang digunakan ketika klien mengalami henti jantung

yaitu?

a. Lakukan pemeriksaan EKG segera

b. Lakukan terapi farmakologis segera

c. Segera pasang infus

d. Lakukan resusitasi jantung paru segera


15. Penggunaan DC Syok dimaksudkan untuk?

a. Memacu kerja listrik jantung

b. Mengurangi iskemia

c. Meningkatkan saturasi oksigen

d. Mengurangi timbulnya asidosis.


Panduan penilaian

Pengukuran Pengetahuan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori

sebagai berikut: (Arikunto, 2002)

a. Tinggi : Jika jawaban benar ≥ 76 -100%

b. Sedang : Jika jawaban benar 56 – 75 %

c. Rendah : Jika jawaban benar ≤ 55 %

Sehingga dapat dikategorikan :

Kriteria Objektif:

Kurang : jika jumlah skor responden < 55%

Cukup : jika jumlah skor responden > 55%


C. Penanganan Sindroma Koroner Akut

No
Tindakan Penanganan SKA Ya Tidak
.

1. Identifikasi sumber nyeri dada/Angina melalui anamnese

2. Anjurkan stop aktivitas, posisi duduk/baring

3. Evaluasi 5 menit setelah istirahat sebelum pemberian terapi awal

(ketika belum terdiagnosa jantung koroner)

4. Lakukan pemeriksaan EKG dan Tanda – tanda vital

5. Lakukan pemberian oksigen

6. Lakukan pemasangan infus (Cairan RL atau Dekstrose 5 %)

7. Pemberian preparat nitrat (Sublingual) selama tekanan darah sistole

> 100 mmHg.

8. Pemberian morpin ketika nyeri dada menetap setelah pemberian

nitrogliserin.

9. Pemberian antikoagulan seperti aspirin, aspilet dan clopidogrel.

10. Identifikasi potensial terjadinya henti jantung segera

11. Informasikan keluarga segera tentang kondisi penderita sebelum

melakukan RJP pada penderita.

12. Resusitasi jantung paru segera

13. Lakukan Defibrilasi segera

14. Perawat membawa alat – alat untuk membantu ventilasi, obat untuk

mengontrol aritmia dan stabilisasi penderita

15. Penanganan pasca henti jantung yang terintegrasi


Panduan penilaian

Rumus Penentuan skoring pada kriteria objektif (Buku Kerja.com, 2012):

Berdasarkan kuesioner di atas, panduan penilaian dan pemberian skoring

dengan menggunakan pendekatan skala Guttman. Adapun panduan penentuan

penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut

- Jumlah pilihan = 2

- Jumlah pertanyaan = 15

- Skoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah)

- Skoring tertinggi = 1 (pilihan jawaban yang benar)

- Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 0 x 15 = 0 (0%)

- Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 1 x 15 = 15

(100%)

Penentuan skoring pada kriteria objektif :

Rumus umum

Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)

Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100% - 0% = 100%

Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif

suatu variabel

Kategori yaitu Cukup dan Kurang

Interval (I) = 100% / 2 = 50%

Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100% - 50% = 50%, sehingga

Tidak Dilakukan = jika skor > 50%

Dilakukan = jika skor < 50%

Anda mungkin juga menyukai