Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Pemberian Terapi Trombolisis Pada Pasien Stroke

Iskemik Terhadap Derajat Keparahan Stroke


di Ruang Stroke Care Unit Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Ajar Nursing Research

Bayu Angga Iprasetyo

NIM. 012221018

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

JAKARTA

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stroke adalah suatu kondisi dimana ditemukan tanda klinis yang berupa
defisit neurologi fokal dan global yang dapat memberat dan berlangsung lama
selama 24 jam atau lebih dan dapat mengakibatkan kematian (World Health
Organization, 2016). Stroke menyebabkan kematian satu orang setiap enam
detik di seluruh dunia dan diperkirakan 15 juta orang di seluruh dunia
mengalami stroke setiap tahunnya dengan lima juta diantaranya meninggal
dan lima juta lainnya mengalami kecacatan permanen (World Health
Organization, 2022). Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter pada
penduduk yang berusia ≥15 tahun menunjukkan bahwa provinsi dengan
pasien stroke tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 14,7%,
dan terendah ada di Provinsi Papua sebesar 4,1%. Prevalensi pasien stroke
berdasarkan diagnosis dokter meningkat seiring bertambahnya usia tertinggi
pada usia ≥75 tahun yaitu sebesar 50,2% (Data Biro Pusat Statistik, 2018).
Stroke menjadi salah satu perhatian dunia dalam masalah kesehatan. Pasokan
darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan atau
pecahnya pembuluh darah sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Kondisi ini menyebabkan penurunan fungsi bagian tubuh yang dimotori oleh
area otak yang mengalami kerusakan akibat asupan nutrisi dan oksigen
terhambat. Perlu penanganan secepatnya pada penderita stroke karena sel
otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.
Stroke iskemik masih merupakan kelompok terbanyak dibandingkan
stroke perdarahan. Di Amerika Serikat, stroke iskemik bertanggung jawab
untuk 80-85% kasus stroke dan dapat dibagi menjadi aterotrombotik, emboli,
stroke lakunar, dan hipoperfusi sistemik. Pembedaan antara stroke iskemik
dan perdarahan sangat penting untuk menentukan terapi (Rilianto, Beny
2016). Penatalaksanaan stroke iskemik telah berkembang pesat dengan
ditemukannya teknik revaskularisasi tissue plasminogen activator (tPA)

Universitas Binawan
2
intravena dan kateterisasi intraarterial. Stroke terjadi secara cepat sehingga
membutuhkan penanganan yang tepat sesegera mungkin untuk mencegah
komplikasi serius. Salah satu langkah pengobatan stroke untuk mencegah
perburukan kondisi adalah dengan memberikan terapi trombolitik. Tindakan
trombolisis menggunakan aktivator plasminogen jaringan rekombinan (rTPA)
dengan dosis 0,6 dan 0,9 mg/kgBB, yang diberikan dalam waktu kurang dari
4,5 jam sejak timbulnya stroke iskemik (American Heart Association, 2021).
Terapi trombolitik akan mengurangi kecatatan sedang hingga berat, sampai
30% (Rilianto Beny, 2016). Sejalan dengan itu, ( Hzao Z dkk,2022) dalam
penelitiannya mengatakan trombolisis alteplase menunjukan manfaat dalam
mengurangi fungsi koagulan dan kerusakan fungsi saraf pasien dengan stroke
iskemik.
Penilaian kecacatan akibat stroke umum dilakukan menggunaakan
NIHSS (Amber R Comer, 2022). stroke National Institute of Health Stroke
Scale (NIHSS) merupakan salah satu kuisioner standar baku emas untuk
pengukuran derajat keparahan stroke dan telah digunakan oleh lebih dari
500.000 tenaga medis professional ( Lyden P , 2017). Skala ini meliputi
pemeriksaan neurologis, seperti tingkat kesadaran, fungsi berbicara dan
bahasa, fungsi penglihatan, pergerakan bola mata, simetrisitas wajah,
kekuatan motorik, sensasi, dan kordinasi. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rilianto, Beny ( 2016) mengatakan bahwa terapi trombolitik
merupakan salah satu terapi yang dapat memberikan hasil fungsional yang
baik pada pasien stroke iskemik akut.
Berdasarkan fenomena yang diutarakan pada latar belakang diatas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pemberian Terapi Trombolisis Pada Pasien Stroke Iskemik Terhadap Derajat
Keparahan Stroke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar
Mardjono Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian terapi trombolisis pada pasien stroke iskemik terhadap derajat
keparahan stroke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar
Mardjono Jakarta.

Universitas Binawan
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data diatas rumusan masalah dalam peneliti ini yaitu
“Adakah Pengaruh Pemberian Terapi Trombolisis Pada Pasien Stroke
Iskemik Terhadap Derajat Keparahan Stroke Rumah Sakit Pusat Otak
Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Trombolisis Pada Pasien Stroke
Iskemik Terhadap Derajat Keparahan Stroke Rumah Sakit Pusat Otak
Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus.


1.3.2.1 Mengetahui distribusi frekuensi tindakan trombolisis pada pasien stroke
iskemik diruang Stroke Care Unit RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr.
Mahar Mardjono Jakarta.
1.3.2.2 Mengetahui distribusi frekuensi derajat keparahan stroke pada pasien
stroke iskemik di ruang Stroke Care Unit RS PON Jakarta.
1.3.2.3 Diketahuinya tingkat efektivitas tindakan terapi trombolisis di Rumah
Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta
1.3.2.4 Diketahuinya Pengaruh Pemberian Terapi Trombolisis Pada Pasien Stroke
Iskemik Terhadap Derajat Keparahan Stroke diruang SCU Rumah Sakit
Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Pelayanan Keperawatan
Menambah pengetahuan dan wawasan perawat tentang observasi berkala
pada pasien Stroke Iskemik yang diberikan terapi trombolisis.
1.4.2 Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan keperawatan
tentang observasi berkala derajat keparahan stroke pada pasien yang

Universitas Binawan
4
diberikan terapi trombolisis yang selanjutnya, hal tersebut diharapkan
sebagai masukan dan pengalaman serta dapat diintegrasikan dalam
pengembangan materi.
1.4.3 Bagi penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam
melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik
permasalahan yang sama serta menganalisis keberhasilan capaian target
Rumah Sakit untuk menurunkan kejadian keparahan stroke.

Universitas Binawan
5

Anda mungkin juga menyukai