PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut laporan data dari WHO (World Health Organization) tahun
2017 diperkirakan 17,7 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler,
mewakili 31% dari semua kematian diseluruh dunia. Lebih dari ¾ kematian
akibat penyakit kardiovaskuler terjadi dinegara berkembang yang
berpenghasilan rendah maupun sedang. Dari jumlah kematian yang ada,
diperkirakan 7,4 juta jiwa meninggal diakibatkan oleh penyakit jantung
koroner dan 6,7 juta jiwa lainnya disebabkan oleh penyakit stroke (WHO,
2017).
Berdasarkan laporan data dari American Heart Association/ American
Stroke Association (AHA/ASA) dalam heart disease and stroke statistics-
2017 updetes, menyebutkan bahwa di Amerika rata-rata setiap 40 detik
seorang mengalami stroke dan setiap 4 menit sesorang meninggal dunia akibat
stroke (Roger et al.,2017).
Stroke adalah penyebab kematian utama ketiga dinegara maju, dimana
10 sampai 12% dari semua kematian disebabkan oleh stroke dengan angka
kematian 50 sampai 100/100000 pasien. (Hutajulu et al., 2015).
Jumlah keseluruhan penyakit stroke di Indonesia berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan sebanyak 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga
kesehatan sebesar 12,1 per mil. Jumlah keseluruhan penyakit Stroke
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi di Sulawesi Utara (10,8‰),
diikuti DI Yogyakarta (10,3‰), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-
masing 9,7 per mil. Jumlah keseluruhan penyakit Stroke berdasarkan
terdiagnosis tenaga kesehatan dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan
(17,9‰), DI Yogyakarta (16,9‰), Sulawesi Tengah (16,6‰), diikuti Jawa
Timur sebesar 16 per mil. Jumlah keseluruhan penyakit stroke di Lampung
berdasarkan yang terdiagnosis tenaga kesehatan dan gejala (5.4%).
(KEMENKES, 2014).
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana proses asuhan keperawatan gangguan kebutuhan aktivitas
pada klien stroke, khususnya pada klien dengan stroke nonhemoragik di
RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengambarkan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan aktivitas
pada klien stroke non hemoragik dengan menggunakan pendekatan
manajemen keperawatan secara benar, tepat dan sesuai dengan standar
keperawatan secara professional.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian keperawatan gangguan kebutuhan
aktivitas pada klien stroke non hemoragik.
b. Menggambarkan analisa kasus dan rumusan masalah keperawatan
gangguan kebutuhan aktivitas pada klien stroke non hemoragik.
c. Menggambarkan intervensi asuhan keperawatan gangguan kebutuhan
aktivitas pada klien stroke non hemoragik.
d. Menggambarkan implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan
gangguan kebutuhan aktivitas pada klien stroke non hemoragik.
e. Menggambarkan evaluasi asuhan keperawatan gangguan kebutuhan
aktivitas pada klien stroke non hemoragik.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang asuhan
keperawatan gangguan kebutuhan aktivitas pada klien stroke
nonhemoragik sebagai penyelesaian tugas akhir pada program
pendidikan D III.
5
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang gangguan kebutuhan
aktivitas di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro provinsi Lampung tahun
2018. Laporan tugas akhir ini hanya berfokus pada gangguan kebutuhan
aktivitas dan berfokus pada pasien stroke nonhemoragik di Ruang Syaraf
RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro provinsi Lampung pada tahun 2019.