M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIK
Oleh :
Nama : Tri Panji Kusuma
Nim : 2017.C.09a.0867
6. Motivator
Perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk memperoleh
kesehatan optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya. Perawat
juga berperan sebagai inovator yakni dengan mengembangkan strategi
untuk mempromosikan keperawatan gerontik serta melakukan riset/
penelitian untuk mengembangkan praktik keperawatan gerontik.
7. Manajer kasus
Manajemen kasus adalah metode intervensi lain yang dapat mengurangi
penurunan fungsional klien lansia berisiko tinggi dirawat di rumah sakit.
Umumnya, manajemen kasus disediakan bagi klien yang mendapatkan
berbagai perawatan yang berbeda.
2.2.3 Patofisiologi
Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.
Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya
pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai
oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin
lambat atau cepat) pada gangguan lokal (tsrombus, emboli, perdarahan, dan
spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru
dan jantung). Aterosklerosis sering sebagai faktor penyebab infark pada otak.
Trombus dapat berasal dari plak arterosklerosis, atau darah dapat beku pada
daerah stenosis, tempat aliran darah mengalami perlambatan atau terjadi
turbulensi.
Stroke non hemoragik atau iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan
aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena
berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri
menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang,
menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi
infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju
arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut
menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan
neurologis fokal. Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding pembuluh
darah maka akan terjadi abses atau ensefelitis, atau jika sisa infeksi berada pada
pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh
darah. Hal ini akan menyebabkan perdarahan serebral, jika aneurisma pecah atau
ruptur.
Trombosis, emboli dan perdarahan serebral merupakan faktor penyebab
yang dapat mengakibatkan terjadinya oklusi pada pembuluh darah otak, sehingga
akan terjadi penurunan perfusi jaringan serebral, karena suplai oksigen dalam
jaringan berkurang sehingga akan terjadi iskemia kemudian terjadi metabolisme
anaerob dan menimbulkan penimbunan asam laktat, dari iskemia juga dapat
menghentikan aktivitas elektrolit sehingga pompa Na dan K gagal, mengakibatkan
edema serebral sehingga perfusi jaringan otak menurun dan terjadi nekrosis
jaringan serebral atau stroke. (Arif Muttaqin, 2008)
Pathway Stroke Non Hemoragik
2.2.4
Manifestasi Klinis
Stroke menyebabkan berbagai deficit neurologik, gejala muncul akibat daerah otak
tertentu tidak berfungsi akibat terganggunya aliran darah ke tempat tersebut, bergantung
pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Gejala tersebut antara
lain :
1. Umumnya terjadi mendadak, ada nyeri kepala
2. Parasthesia, paresis, Plegia sebagian badan
3. Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan control
volunter terhadap gerakan motorik. Di awal tahapan stroke, gambaran klinis yang
muncul biasanya adalah paralysis dan hilang atau menurunnya refleks tendon
dalam.
4. Dysphagia
5. Kehilangan komunikasi
6. Gangguan persepsi
7. Perubahan kemampuan kognitif dan efek psikologis
8. Disfungsi Kandung Kemih.
2.2.5 Komplikasi
Komplikasi stroke non hemoragik dapat berasal dari kerusakan jaringan otak sendiri
dari akibat kematian dalam beberapa hari atau cacat fisik sekunder akibat kerusakan otak.
Komplikasi neurologi yang terbagi menjadi:
1. Cacat mata dan cacat telinga
2. Kelumpuhan
3. Lemah
Komplikasi non neurologi yang terbagi menjadi:
1. Tekanan darah sistemik meninggi
2. Reaksi hipeglikemi (kadar gula dalam darah meninggi)
3. Oedema paru
4. Kelainan jantung dan EKG (elektro kardio gram)
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. M L / P
Tempat & Tanggal Lahir : Kapuas, 22 Oktober 1954 Gol.Darah : O / A / B / AB
Pendidikan Terakhir : TidakSekolah/SD/SLTP/SLTA/DI/DIII/DIV/S1/S2
Agama : Islam/Protestan/Katolik/Hindu/Budha/Konghucu
Status Perkawinan : Kawin/Belum/Janda/Duda (cerai : Hidup/Mati)
TB/BB : 150 Cm / 63Kg
Penampilan : cukup rapi Ciri-ciri Tubuh : cukup gemuk
Alamat : jln wortel
Orang Yang Dekat Di hubungi : Suami Telp./-
Hubungan dengan Lansia : Suami
Alamat : jln karet Telp./ -
B. RIWAYAT KELUARGA
Susunan Anggota Keluarga
Jenis Hubungan
No Nama Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin Keluarga
1. Tn. A Laki-Laki Suami SMP Swasta
2. Ny. M Perempuan Istri SD Swasta
Genogram
Keterangan :
: laki- laki
: Perempuan
: tinggal serumah
: Garis keturunan
: Meninggal dunia
: klien lansia
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : IRT
Alamat pekerjaan :-
Berapa jarak dari rumah :-
Alat transportasi :-
Pekerjaan sebelumnya : Swasta / pedagang sembako
Sumber pendapatan & Kecukupan : Biaya kehidupan Ny. M tercukupi
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby / Minat : Berkebun
Keanggotaan Organisasi : Mengikuti arisan di masjid
Liburan Perjalanan : Pulang Kampung
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Tim medis dari Puskesmas Pahandut
Jarak dari rumah : ± 1,5 Km
Rumah Sakit : RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Klinik : Puskesmas Pahandut
Pelayanan Kesehatan dirumah : Ny. M tidak melakukan pelayanan kesehatan
dirumah
Makanan yang dihantarkan : Nasi, lauk pauk, dan buah-buahan
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : Jika klien mengeluh pusing dan lelah maka
klien beristirahat
Lain-lain : Tidak ada
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual : Klien selalu rutin melakukan sholat 5 waktu, membaca alquran, dan
mengikuti arisan setiap satu minggu sekali
Yang Lainnya : Tidak ada
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Klien sering mengeluh pusing
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu lalu : Klien hanya mengeluh kelelahan dan
tidak ada penyakit yang diderita selama 5 tahun yang lalu.
KELUHAN UTAMA : Klien mengeluh kaki kanan dan tangan kanan mengalami kelemahan
bergerak dan bicara pelo.
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : Klien mengatakan jika hipertensi klien
kambuh maka klien segera diantarkan oleh anaknya ke puskesmas untuk berobat.
Obat-Obatan
No Nama Obat Dosis Keterangan
1 P/O Amlodipin 1 x 10 mg untuk mengobati
tekanan darah tinggi
dan penyakit atreri
coroner
STATUS IMMUNISASI : (Catat tanggal terbaru)
Tetanus, Difteri : tidak ada
Influensa : tidak ada
Pneumothoraks : tidak ada
I. AKTIFITAS SEHARI-HARI
Indeks Katz Ny. M adalah klien tidak mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari
kecuali satu dari fungsi tersebut. Oksigenasi tidak ada masalah karena pemenuhan
oksigenasi tercukupi dan tidak ada sesak. Ny. M minum ±1-1,5 Liter/hari, frekuensi
makan 3x/hari porsi sedang berupa nasi, sayur, dan lauk pauk. Frekuensi BAK 4-5
kali/hari dan BAB 1x/hari. Istirahat dan tidur ny. M siang 1 jam dan malam 6-8 jam.
Personal hygiene baik, Ny. M mandi dan gosok gigi dibantuk anaknya 2x/hari.
Rekreasi Ny. M yaitu berkebun. Ny. M memahami bahwa penyakit yang dideritanya
mungkin karena faktor usia dan gaya hidup karena Ny. M sering makan-makanan yang
dapat menyebabkan hipertensi seperti daging, ikan asin, dan mengonsumsi makanan
dengan garam berlebih. Ny. M tidak meraa rendah diri dengan kondisi yang
dideritanya. Ny. M mengatakan jarang marah-marah dan selalu bersikap dengan tenang.
Ny. M mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Mekanisme pertahanan diri Ny.
M apabila ada masalah Ny. M selalu menceritakan kepada suami dan anaknya.
Keadaan umum Ny. M baik, kesadaran compos menthis skala koma glasgow Eye 4
Verbal 3 Psikomotor 3, TTV : TD: 140/100 mmHg, N: 80x/m, RR: 20x/m, S:36,4°C.
Ny. M tidak mengalami gangguan pada sistem kardiovaskuler karena tidak mengeluh
nyeri dada. Sistem pernapasan tidak tergganggu karena tidak ada batuk dan sesak
napas. Sistem integumen baik. Sistem perkemihan tidak ada gangguan. Sistem
muskuloskeletal pada kaki kanan dan tangan kanan mengalami kelemahan bergerak
dengan kekuatan otot ekstermitas atas 3 2, ekstremitas bawah 3 2. Sistem endokrin
tidak terjadi masalah. Sistem gastrointesinal tidak terjadi masalah. Sistem reproduksi
sudah mengalami menopause. Sistem persyarafan Ny. M ditemukan bagian wajah
tertarik sehingga bicara pelo, kemampuan menelan cukup baik, dan tidak ada kesulitan
membuka mulut. Sistem penglihatan tidak ada gangguan. Sistem pengecapan tidak ada
gangguan. Sistem penciuman tidak ada gangguan. Tactil respon Ny. M baik karena
pasien masih merasa sakit saat dicubit pada kaki dan tangan.
J. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
Short Porteble Mental Status Qustionnaire (SPMSQ) : 2 (Fungsi intelegtual utuh)
Mini Mental State Exam (MMSE) : Nilai 23
Inventaris Depresi Beck : 3 (defekasi tdk ada /minimal)
APGAR Keluarga : Nilai 8
K. DATA PENUNJANG
L. Hasil Lab ( Senin, 26 oktober 2020)
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
WBC 10,85 x 10^3/uL 4,50 – 11,00 x 10^3/uL
HGB 12,6 g/dl 10,5 – 18,00 g/dl
PLT 246 ^3/uL 150 - 400 x 10^3u/L
RBC 33,5% 37,0 – 48,0 %
Glukosa sewaktu 130 <200
ANALISA DATA
OBYEKTIF DAN DATA SUBYEKTIF INTERPRESTASI MASALAH
No
(sign/symptom) (Etiologi) (Problem)
1. DS : Trombosis cerebral ,
Gangguan
Emboli cerebral
Klien mengatakan kaki dan tangan kanan Mobilitas Fisik
mengalami kelemahan bergerak
Sumbatan pembuluh
darah di otak
DO :
S : 36,4°C
Gangguan Mobilitas
Fisik
DO : Sumbatan pembuluh
darah di otak
- Otot wajah klien tampak pelo
- Sulit mengungkapkan kata-kata dengan
jelas
- Berbicara tampak tidak jelas
Terjadi iskemik dan
infark pada jaringan
Stroke Non
Hemoragik
Defisit Neurologi
Gangguan Bicara
Gangguan
Komunikasi Verbal
PRIORITAS MASALAH
Tujuan / Kriteria
No Dx Kep Intervensi Rasional
Hasil
1. Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui tanda-
Fisik
asuhan keperawatan 3 2. Observasi kekuatan tanda vital
kali pertemuan otot 2. Untuk mengetahui
diharapkan gangguan 3. Ajarkan dan bantu kekuatan otot
mobilitas fisik dapat klien maupun keluarga 3. Untuk membantu klien
teratasi dengan dalam mobilitas dan keluarga dalam
kriteria hasil : 4. Lakukan latihan ROM melakukan mobilitas klien
1. TTV dalam batas 5. Berikan pendidikan 4. Untuk melatih kekuatan
normal kesehatan kepada klien otot klien
TD : 120-140 / 80- dan keluarga tentang 5. Untuk membantu klien
90 mmHg pentingnya latihan dan keluarga dapat
N : 60-100 x/m ROM melakukan rom mandiri
S: 36,5°C – 6. Kolaborasi dengan tim 6. Untuk membantu dalam
37,5°C medis tentang proses penyembuhan
RR : 18-24 x/m mobilitas klien
2. Kekuatan otot
meningkat
3. Keluarga dan klien
memahami tentang
latihan ROM
3.
2. Gangguan Komunikasi Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Perubahan dalam isi
Verbal
asuhan keperawatan 3 kemampuan klien kognitif dan bicara
kali pertemuan dapat berkomunikasi merupakan indikator dari
diharapkan gangguan 2. Lakukan latihan untuk derajat gangguan serebral
komunikasi verbal memperbaiki variasi 2. Latihan ini meningkatkan
dapat teratasi dengan suara kejelasan suara
kriteria hasil : 3. Jelaskan keuntungan 3. Latihan setiap hari dapat
1. Klien dapat latihan perbaikan membantu memperbaiki
berkomunikasi bicara kebersihan muscular
dengan baik bicara dan meningkatkan
2. Klien dapat kecepatan volume dan
mengucapkan artikulasi
kata-kata dengan
cukup jelas
IMPLEMENTASI
No Dx Kep Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD/Nama
1 2 3 4 5
1 Gangguan 1. Mengobservasi S:
Mobilitas tanda-tanda vital Klien mengatakan kaki dan
Fisik 2. Mengobservasi tangan kanan masih lemah
kekuatan otot O:
3. Mengajarkan dan - TTV :
bantu klien TD : 140/100 mmHg
maupun keluarga N : 77 x/m
dalam mobilitas S : 36,7°C
4. Melakukan latihan RR : 20x/m
ROM - Tangan dan kaki kanan
5. Memberikan klien tampak masih
pendidikan lemah
kesehatan kepada - Klien tampak antusias
klien dan keluarga saat dilakukan latihan
tentang ROM
pentingnya latihan - Klien dan keluarga (Tri Panji
ROM tampak mengerti Kusuma)
6. Berkolaborasi dengan latihan ROM
dengan tim medis - Kekuatan otot klien
tentang mobilitas Tangan kanan : 3
klien Kaki kanan : 3
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1,2,3,4,5
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari /
No Tangga Dx Kep Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD/Nama
l /Jam
1 2 3 4 5 6
1 Senin, Gangguan Mobilitas Fisik 1 Mengobservasi S:
26 tanda-tanda vital Klien mengatakan
oktober 2 Mengobservasi kaki dan tangan kanan
2020 kekuatan otot masih lemah
Jam : 3 Mengajarkan dan O :
08.00 bantu klien maupun - TTV :
WIB keluarga dalam TD : 140/90
mobilitas mmHg
4 Melakukan latihan N : 87 x/m
ROM S : 36,6°C
5 Memberikan RR : 22x/m
pendidikan - Tangan dan kaki
kesehatan kepada kanan klien
klien dan keluarga tampak masih
tentang pentingnya lemah
latihan ROM - Klien tampak
6 Berkolaborasi antusias saat
dengan tim medis melakukan latihan
tentang mobilitas ROM
klien - Klien dan
keluarga mampu
melakukan latihan
ROM
- Kekuatan otot
klien
Tangan kanan : 4
Kaki kanan : 4
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi 1,2,3,4,5
2 Senin, Gangguan 1. Kaji tingkat (Tri Panji
26 Komunikasi Verbal kemampuan klien S : Kusuma)
oktober dapat berkomunikasi Klien mengatakan
2020 2. Lakukan latihan wajah masih pelo
Jam : untuk memperbaiki O :
08.00 variasi suara - Otot wajah klien
WIB 3. Jelaskan keuntungan tampak masih pelo
latihan perbaikan - Bicara klien
bicara tampak kurang
jelas
- Klien tampak
cukup sulit
mengungkapkan
kata-kata
- Klien dan
keluarga tampak
antusias dilakukan
latihan bicara
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi 1,2,3
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari /
No Tanggal Dx Kep Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD/Nama
/Jam
1 2 3 4 5 6
1 Selasa, 27 Gangguan Mobilitas Fisik 1. Mengobservasi S:
oktober tanda-tanda vital Klien mengatakan
2020 2. Mengobservasi kaki dan tangan kanan
Jam : 08.00 kekuatan otot masih lemah
WIB 3. Mengajarkan dan O :
bantu klien maupun - TTV :
keluarga dalam TD : 140/90
mobilitas mmHg
4. Melakukan latihan N : 87 x/m
ROM S : 36,6°C
5. Memberikan RR : 22x/m
pendidikan - Tangan dan kaki
kesehatan kepada kanan klien
klien dan keluarga tampak masih
tentang pentingnya lemah
latihan ROM - Klien tampak
6. Berkolaborasi antusias saat
dengan tim medis melakukan latihan
tentang mobilitas ROM
klien - Klien dan
keluarga mampu
melakukan latihan
ROM
- Kekuatan otot
klien
Tangan kanan : 4
Kaki kanan : 4
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi 1,2,3,4,5
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari /
TTD/N
No Tanggal Dx Kep Implementasi Evaluasi (SOAP)
ama
/Jam
1 2 3 4 5 6
1 Rabu, 28 Gangguan Mobilitas Fisik 1. Mengobservasi S:
oktober tanda-tanda vital Klien mengatakan
2020 2. Mengobservasi kaki dan tangan kanan
Jam : 08.00 kekuatan otot masih lemah
WIB 3. Mengajarkan dan O :
bantu klien maupun - TTV :
keluarga dalam TD : 140/90
mobilitas mmHg
4. Melakukan latihan N : 87 x/m
ROM S : 36,6°C
5. Memberikan RR : 22x/m
pendidikan - Tangan dan kaki
kesehatan kepada kanan klien
klien dan keluarga tampak masih
tentang pentingnya lemah
latihan ROM - Klien tampak
6. Berkolaborasi antusias saat
dengan tim medis melakukan latihan
tentang mobilitas ROM
klien - Klien dan
keluarga mampu
melakukan latihan
ROM
- Kekuatan otot
klien
Tangan kanan : 4
Kaki kanan : 4
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi 1,2,3,4,5
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran
darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan-jaringan otak sehingga
mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. (Junaidi, 2011)
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat terjadinya
emboli dan trombosis serebral, biasanya dapat terjadi saat setelah lama beristirahat,
baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia
yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (Arya,
2011).
4.2 Saran
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi bahan referensi bagi para
pembaca.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
IV. Kegiatan
- Metode : tanya jawab
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
C. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Demonstrasi
4. Sasaran mengajukan pertanyaan
5. Penyuluh menjawab pertanyaan
D. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam
Contoh menu :
Pagi :
Contoh menu :
Untuk mempertinggi cita rasa dapat digunakan gula, cuka, bawang merah/
bawang putih, jahe, kunyit dan salam.
Protein hewani Daging, ikan, telur dan Ikan asin, keju, kornet,
susu telur asin, pindang
dendeng, udang.