Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TN.K DENGAN HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga (KK) :Tn. J
b. Umur KK : 50 thn
c. Alamat dan telepon : Jl M. Yamin, Gg baur baharui RT 17 No. 75
d. Pekerjaan kepala keluarga :Swasta
e. Pendidikan kepala keluarga :SD
f. Komposisi keluarga :
No Nama aggt. J.K Hub. dg Umur Pddkn Imunisasi Ket.
BCG DPT Polio Cpk Hep.
Keluarga KK
1. Bapak J L Ayah 50 SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ibu J P Ibu 50 SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Anak W L Anak 39 SLTA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

g. Genogram:
1) Tipe keluarga : Keluarga Inti
2) Suku bangsa : Jawa
3) Agama : Islam
4) Status sosial ekonomi keluarga: keluarga berpenghasilan >Rp. 1.200.000.-
Bpk J bekerja sebagai tukang bangunan yang pekerjaannya tidak menentu
5) Aktivitas rekreasi keluarga: keluarga Klien mengaku tidak memiliki
aktivitas rekreasi tertentu

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Tn J merupakan seorang lansia yang
hanya tinggal dengan 1 orang anak dan Istrinya
b. Riwayat keluarga inti: Ny. J mengatakan tidak memiliki penyakit kronis, bapak J
memiliki riwayat tekanan darahnya tinggi dan sering pusing, bapak tidak rutin
meminum obat yg diberikan dari puskesmas. Kadang masi meyakini sembuh
dengan cara minum jamu
c. Riwayat keluarga sebelumnya: Bapak J mengatakan keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit hipertensi maupun jantung.
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah: Kondisi rumah keluarga saat ini, memiliki jenis rumah
permanen, dimana ventilasi rumah klien sudah memenuhi syarat kesehatan (≥
10% dari luas lantai), dimana terdapat 4 jendela, keadaan pencahayaan sendiri
remang-remang, keadaan di dalam rumah cukup rapi.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: posisi rumah berada tengah Kota, dan
daerahnya juga ramai terdapat rumah tetangga disamping kanan kiri maupun
belakang rumah, tetangga sangat ramah dan saling menyapa satu sama lain,
mengatakan dilingkungan daerah sini sudah seperti keluarga sendiri.
c. Mobilitas geografis keluarga: Bapak mengatakan bahwa keluarganya sudah lama
tinggal di RT.17Gg 1 M yamin (rumah sekarang), dimana transportasi yang
digunakan keluarga untuk beraktivitas atau bekerja adalah motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: bapak J mengatakan
interaksi dengan masyarakat maupun dengan keluarga berkomunikasi dengan
baik.
e. Sistem pendukung keluarga: bapak menyebutkan tetangga nya selalu mendukung
dan membantu jika mendapat musibah..

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga: bapak mengatakan di dalam keluarganya
mengutamakan sistem musyawarah, untuk memecahkan masalah namun
musyawarah yang dilakukan hanya ketika keluarga memiliki masalah yang harus
dipecahkan.
b. Struktur kekuatan keluarga: bapak mengatakan bapak dan ibu yang berperan
penting dalam mengambil keputusan dalam keluarganya.
c. Struktur peran (formal dan informal):
 Secara struktur peran formal : Dari segi struktur peran formal bapak
memenuhi tanggung jawabanya sebagai kepala keluarga.
 Secara struktur peran informal : Tidak ada anggota keluarga yang tidak
berperan dalam anggota keluarga,setiap anggota keluarga berperan sesuai
perannya masing-masing.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif: Keluarga selalu mendukung anggota keluarganya saat mengalami
masalah terutama kesehatan, masalah sosial, maupun masalah pendidikan
b. Fungsi sosial: Ibu mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan tetangga dan
masyarakat sekitar.
c. Fungsi perawatan kesehatan: Ibu mengatakan rutin menggunakan sarana
kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rutin.
d. Fungsi reproduksi: bapak J menyebutkan memiliki 1 anak berjenis kelamin laki2.
e. Fungsi ekonomi: ibu menyatakan penghasilan rata-rata Rp 1.200.000,00-
2.500.000,00 ibu mengatakan penghasilannya cukup untuk menghidupi
kehidupan sehari-hari keluarganya.

6. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan panjang: bapak mengatakan sekarang tidak terlalu
banyak pikiran, hanya terkadang merasa pusing
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stres bapak mampu dalam merespon
stres dengan baik.
c. Strategi koping yang digunakan: bapak mengatakan strategi koping yang
digunakan dalam keluarganya adalah musyawarah.

7. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)


Kepala : Mesosepal, distribusi rambut merata, sedikit beruban tidak
terdapat lesi, tidak terdapat massa, tidak ditemukan adanya
ketombe.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil reaksi terhadap cahaya
(3mm), tidak menggunakan alat bantu (kacamata), tidak
ditemukan kotoran mata.
Telinga : Simetris, tidak ditemukan serumen, tidak terdapat massa.
Hidung : Simetris, tidak terdapat sputum, septumnasal paten, terdapat silia,
tidak ada cairan yang keluar.
Mulut dan gigi : Simetris, tidak ditemukan labioskizis, tidak ada stomatitis, bibir
tidak pecah-pecah, gigi tidak lengkap berwarna kuning
Leher : tidak ditemukan adanya pembesaran Getah bening
Dada : I : Tidak tampak pulsasi Ictus Cordis
P : Batas Apeks tepat di mid clavicula
P : Ictus Cordis tidak teraba
A: Terdapat bunyi Mur-mur
Abdomen : I : Perut tidak Buncit, Tidak ada lesi,
A: Bising Usus 12x / Menit
P : Timpani, Redup pada Kandung Kemih
P : tidak ditemukan pembesaran Limfa maupun ginjal, tidak ada
Nyeri tekan, terdapat Hasratingin BAK pada saat palpasi bladder
Ekstremitas : 5 5 akral hangat, CRT <2detik
5 5
Genitalia : Tidak ada hemaroid

8. HARAPAN KELUARGA
a. Tempat/bulan/tahun: Ibu mengatakan harapan keluarganya adalah terpenuhinya
ekonomi dan kebutuhan sehari–hari dalam keluarganya, selain itu Ibu
mengharapkan keluarganya dapat sehat dan terbebas dari berbagai penyakit
B. ANALISA DATA
No. Data Diagnosa Keperawatan
1. DS: Gangguan rasa nyaman
 Bapak mengatakan bahwa sedang berhubungan dengan gejala
pusing penyakit hipertensi
 Bapak mengatakan bahwa memiliki
riwayat hipertensi dan tidak rutin
meminum obat .
 Kadang masi meyakini sembuh
dengan cara minum jamu

DO:
 Bapak terlihat biasa saja dan mampu
menerima keadaannya saat ini
 TD 170/100
2 DS: Defisit Pengetahuan
 Bapak mengatakan bahwa sedang
pusing
 Kadang masi meyakini sembuh
dengan cara minum jamu
DO:
TD 170/100

C. DIAGNOSA

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit hipertensi

2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

D. SKORSING PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit hipertensi


No Kriteria Bobot Score Nilai Pembenaran

1 Sifat Masalah 1 3 3/3x1=1 Masalah sudah sering terjadi , minum


jamu untuk kesembuhan tekanan
2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2x2=2 Tn. J kadang minum obat dari
puskesmas namun belum rutin
dapat dirubah
3 Potensial masalah dapat di 3 3 3/3x1=1 Tn. J mengetahui pelayanan kesehatan
yang didtangi namun belum patuh
cegah: rendah
terkait disarankan minum pbat rutin
4 Menonjolnya masalah : 1 2 2/2x1=1 Tn. J menyadari bahwa ia tekanan
namun masih meyakini bahwa ia
berat harus segera
sembuh dengan minum jamu dan tidak
ditangani rutin minum obat.
Total score

2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

No Kriteria Bobot Score Nilai Pembenaran

1 Sifat Masalah 1 3 3/3x1=1 Masalah sudah sering terjadi , karena


Bapak mengatakan bahwa sedang
pusing dengan TD 170/100

2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2x2=2 Tn. J kadang minum obat dari


puskesmas namun belum rutin
dapat dirubah
3 Potensial masalah dapat di 2 3 2/3x1=2/3 Tn. J mengetahui pelayanan kesehatan
yang didtangi namun belum patuh
cegah: rendah
terkait disarankan minum pbat rutin
4 Menonjolnya masalah : 1 2 2/2x1=1 Tn. J menyadari bahwa ia tekanan
namun masih meyakini bahwa ia
berat harus segera
sembuh dengan minum jamu dan tidak
ditangani rutin minum obat.
Total score 4 1/3

Berdasarkan rumusan prioritas masalah diatas dapat diketahui prioritas permasalahannhya pada
keluarga Tn J adalah sebagai berikut:

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit hipertensi

2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi


Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Umum Khusus Umum Khusus
Gangguan rasa nyaman Tingkat Nyeri : Manajemen Nyeri: Tingkat Nyeri 1.1.Teridentifikasi 1.1. identifikasi skala
berhubungan dengan Definisi : Pengalaman 1.1. identifikasi skala Menurun skala nyeri nyeri
gejala penyakit sensorik atau nyeri 1.2 Teridentifikasi 1.2 Identifikasi faktor
hipertensi emosional yang 1.2 Identifikasi faktor faktor yang yang memperberat
berkaitan dengan yang memperberat memperberat nyeri nyeri
Definisi: Perasaan kerusakan jaringan nyeri 1.3 Mampu melakukan 1.3 Berikan teknik Non
kurang senang, lega, actual atau fungsional 1.3 Berikan teknik teknik Non farmakologis
dan sempurna dalam dengan onset Non farmakologis farmakologis 1.4 Kontrol
dimensi fisik, mendadak atau lambat 1.4 Kontrol 1.4 Mampu Lingkungan dengan
psikososial, dan berintensitas Lingkungan dengan Mengontrol Senam Hipertensi pada
lingkungan dan sosial ringan hingga berat Senam Hipertensi pada Lingkungan dengan Lansia
dan konstan Lansia Senam Hipertensi pada
Lansia
KH:
1. Keluhan nyeri
2. Meringisi
3. Gelisah

Skala Indikator:
1. Meningkat
2. Cukup Meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Promosi Kesehatan : Memahami 2.1 Teridentifikasi 2.1 identifikasi
berhubungan dengan Definisi: Kecukupan Kesadaran diri pengobatan Hipertensi keadaan emosional keadaan emosional
kurang terpapar informasi kognitif 2.1 identifikasi saat ini saat ini
informasi yang berkaitan dengan keadaan emosional 2.2 Mampu 2.2 Diskusikan
topic tertentu saat ini mengungkapkan dampak penyakit pada
Definisi: Ketiadaan 2.2 Diskusikan dampak penyakit pada konsep diri
atau kurangnya KH: dampak penyakit pada konsep diri 2.3 Ungkapkan
informasi kognitif 1. Perilaku sesuai konsep diri 2.3 Mampu penyangkalan terhadap
yang berkaitan dengan anjuran 2.3 Ungkapkan mengungkapkan diri sendir
topic tertentu 2. verbalisasi minat penyangkalan terhadap penyangkalan terhadap 2.4 Identifikasi tingkat
dalam belajar diri sendir diri sendir pemahaman
3. kemampuan Promosi Kepatuhan 2.4 Teridentifikasi penyakit ,komplikasi
menjelaskan Pengobatan tingkat pemahaman dan pengobatan yg
pengetahuan tentang 2.4 Identifikasi tingkat penyakit ,komplikasi dianjurkan
suatu topic pemahaman dan pengobatan yg 2.5 Identifikasi
Skala Indikator: penyakit ,komplikasi dianjurkan perubahan kondisi
1. Menurun dan pengobatan yg 2.5Teridentifikasi kesehatan yang dialami
2. Cukup Menurun dianjurkan perubahan kondisi 2.6 Jelaskan
3. Sedaang 2.5 Identifikasi kesehatan yang pentingnya mengikuti
4. Cukup Meningkat perubahan kondisi dialami pengobatan sesuai
5. Meningkat kesehatan yang 2.6 Mampu dengan program
dialami menjelaskan
2.6 Jelaskan pentingnya mengikuti
pentingnya mengikuti pengobatan sesuai
pengobatan sesuai dengan program
dengan program

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi


Gangguan rasa nyaman 1.1. Menidentifikasi skala nyeri S: Tn J mengatakan setela melakukan tarik
berhubungan dengan gejala EP: Skala Nyeri 3 napas dalam skla nyeri: 3
penyakit hipertensi TD: 170/90mmHg, N: 80x/m, RR: 24x/m O:
1.2 Mengidentifikasi faktor yang memperberat 1. skala nyeri 3
nyeri 2. Tn. J tidak meringis menaan nyeri
EP: Memikirkan beban sebagai kepala rumah kepala
tangga dengan pekerjaan yg belum jelas 3. Meningkatnya kebugaran sisik ditandai
1.3 Memberikan teknik Non farmakologis dengan tetap melakukan kegiatan dan
EP: Memahami pengalihan nyeri dengan cara bekerja
menarik napas dalam A: Gangguan rasa nyaman b/d gejala
penyakit hipertensi teratasi sebagian
P: 1.1. identifikasi skala nyeri
1.4 Kontrol Lingkungan dengan Senam
Hipertensi pada Lansia

Defisit Pengetahuan 2.1 Mengidentifikasi keadaan emosional saat S:


berhubungan dengan kurang ini Pasien mengatakan memahami terkait
terpapar informasi EP: memikirkan masalah pekerjaan yg tidak penyakit yang diderita
menentu O:
2.2 Mendiskusikan dampak penyakit pada -Mengunjungi puskesmas dalam 2 minggu
konsep diri terakhir
EP: Membuat sakit kepala ketika tekanan naik -Mengurangi konsumsi jamu
2.3 Mengungkapkan penyangkalan terhadap A: Masalah teratasi sebagian
diri sendiri P: Melakukan observasi lanjutan
EP: Tidak meminum Obat rutin
2.4 Mengidentifikasi tingkat pemahaman
penyakit ,komplikasi dan pengobatan yg
dianjurkan
EP: Memahami terkait penyakit yang diderita
2.5 Mengidentifikasi perubahan kondisi
kesehatan yang dialami
EP: Pasien mengatakan semakin tua akan
semakin kurang optimal dalam berkegiatan
2.6 Menjelaskan pentingnya mengikuti
pengobatan sesuai dengan program
EP: pasien memahami apa yg disampaikan
perawat terkait penyakit yg diderita

Anda mungkin juga menyukai