Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL EFEEKTIVITAS PENGGUNAAN SKALA

ROSIER SAMURAI
UNTUK PENANGANAN PASIEN STROKE DI IGD
RSKD BALIKPAPAN

KELOMPOK RUANG IGD


BAB I PENDAHULUAN

LATAR
BELAKANG

STROKE
Faktor Resiko = tingginya
angka kejadian stroke
penyakit multifactorial dengan
1. Yg tdk dpt dimodifikasi berbagai penyebab di sertai
(usia, ras, gender,dll) manifestasi klinis mayor, dan
penyebab utama kecacatan dan
2. Yg dapat di modifikasi kematian negara-negara
( merokok, obesitas) berkembang (Saidi, 2010

Berdasarkan data NCHS


Di Indonesia, berdasarkan data
(National Center of Health
riset Kesehatan Dasar
Statistics),, Stroke
(Riskedas) tahun 2007 jumlah
menduduki urutan ke 3
total penderita stroke di
penyebab kematian di
Indonesia, sekitar 2,5% atau
Amerika setelah penyakit
250 ribu orang meninggal dunia
jantung dan kanker (
dan sisanya cacat ringat
Heart disease and stroke
ataupun berat.
Statistic-2010 )
PENANGANAN STROKE AKUT
DI IGD

Intervensi cepat dan


tepat di ruang
emergency

Mengurangi resiko
kematian Dan
kecacatan
penderita
Stroke
HASIL PENGKAJIAN
Berdasarkan hasil pengkajian kami yang berupa observasi
dari tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan tanggal 20
Desember 2018, di temukan bahwa , selama ini
penanganan stroke di IGD RS Kanujoso Djatiwibowo
dilakukan dengan metode FAST (Face, Arm and Speech
Test) yang dilakukan oleh dokter secara observasi saja
tanpa menggunakan format skala stroke FAST

Dalam pengaplikasian tindakannya, tingkat sensitivitas


FAST dalam menegakkan diagnose stroke sebesar
79% sedangkan pada beberapa penelitian yang lain
yaitu sebesar 81% sampai 95%. Oleh karena itu
penerapan FAST sangat baik untuk dilakukan oleh
perawat di prehospital
INOVASI

Melihat fenomena yg ditemukan karena itu kami


tertarik untuk melakukan inovasi keperawatan di ruang
IGD RS Kanujoso Djatiwibowo dalam melakukan
pengkajian neurologis kepada pasien yang dicurigai
stroke menggunakan metode ROSIER, sehingga dapat
meminimalkan terjadinya kecacatan atau bahkan
kematian pada pasien.

Dalam Jurnal Canadian Best Practice Recommendations for Stroke


Care edisi 2012-2013 disebutkan bahwa Rossier assasment scale
dapat diterapkan oleh perawat dan dokter, yang mana memiliki
tingkat sensitivitas sebesar 93%. Rosier dapat digunakan sebagai
standar pengkajian neurological dimana tingkat sensitivitasnya
yaitu sebesar 98%.
SKALA ROSIER
1. Untuk mengetahui dan
menambah ilmu pada
penilaian stroke dengan
menggunakan metode
TUJUAN ROSIER
PENELITIAN 2. Untuk mengetahui
efektifitas penggunaan
metode ROSIER pada
pasien stroke yang datang
ke IGD
ANALISA SWOT
BAB III
a. Kriteria Inklusi
Jenis dan rancangan penelitian : Pasien yang mendapat
kuantitatif dengan desain serangan stroke < 3 jam
penelitian deskriptif dengan b. Kriteria Ekslusi
pendekatan survey / observasi Pasien rujukan dari RS atau
fasilitas kesehatan lain yang
telah mendapatkan
pertolongan medis dengan
populasi dalam penelitian ini
dugaan stroke.
adalah seluruh pasien yang
dilakukan perawatan di ruang IGD
RS Kanujoso Djatiwibowo Teknik pengambilan sampel :
Balikpapan probability sampling dengan teknik
simple random sampling, yaitu suatu
teknik penetapan sampel dengan
secara acak tanpa memperhatikan
SAMPEL : 10 orang strata yang ada dalam populasi ini,
Case kontrol cara demikian dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen
(Sugiyono, 2012).
JURNAL TERKAIT
KESIMPULAN
ANALISIS JURNAL

• Metode ROSIER & SAMURAI menjadi bagian mata rantai


penanganan Stroke Akut ,
• ROSIER merupakan skala yg efektif dlm mendiagnosa dalam
awal pasien Stroke Akut atau TIA yg datng di IGD. 7 item
yakni ; Penurunan kesadaran & kejang, tanda gangguan
neurologis wajah, ektrimitas tangan maupun kaki, gangguan
bicara, visual yang menurun.
• Metode ROSIER & SAMURAI lebih menitik beratkan pada
penanganan di IGD, assesment cepat, diagnosa tepat,
penunjang CT Scan & laboratorium dan beberapa fungsi
organ untuk mendukung proses penanganan.

Anda mungkin juga menyukai