Anda di halaman 1dari 20

NAMA KELOMPOK:

 Damaris
 Deice Yudistira Barau
 Iin Asri Anti
 Lebrina Leppan
 Merto Yulianti
 Perawati Taruk Linggi’
 Septina Arruan Layuk
 Yuniska Lamasi
 Yuliana Mangalik
 Frederika Yarisetouw
 Zeresy Dhea Crisna
Hipokalemia (Kekurangan Kalium)
Hipokalemia adalah kondisi
ketika tubuh kekurangan kalium
atau potasium. Kondisi ini dapat
dialami siapa saja, terutama
penderita diare atau muntah-
muntah.
kalium adalah mineral dalam tubuh
yang mengendalikan fungsi sel saraf
dan otot, terutama otot jantung.
Kalium juga berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh dan
mengatur tekanan darah.
Gejala Hipokalemia (Kekurangan Kalium)
Gejala awal yang muncul adalah sebagai berikut:
• Mual dan muntah
• Nafsu makan menghilang
• Konstipasi
• Tubuh terasa lemah
• kesemutan
• Kram otot
• Jantung berdebar
Beberapa gejala hipokalemia berat yang dapat
muncul adalah:
 Ileus paralitik
 Kelumpuhan
 Gangguan irama jantung (aritmia)
 Henti napas
Penyebab Hipokalemia

Faktor penyebab kekurangan kalium yang paling umum


adalah:
• Muntah-muntah
• Diare berlebih
• Penyakit ginjal atau gangguan pada kelenjar adrenal
• Konsumsi obat diuretik
Diagnosis Hipokalemia (Kekurangan Kalium)

• Dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan


memeriksa riwayat kesehatan untuk mengetahui
kemungkinan penyakit yang dapat memicu muntah
atau diare.
• Untuk mengukur kadar kalium dalam darah, dokter
akan melakukan tes darah. Kadar kalium normal adalah
3,7-5,2 mmol/L.
• Jika pasien memiliki riwayat penyakit jantung, maka
dokter akan melakukan elektrokardiogram
(EKG) untuk mendeteksi gangguan detak jantung yang
diakibatkan oleh rendahnya kadar kalium dalam tubuh.
Pengobatan Hipokalemia (Kekurangan Kalium)

Langkah penanganan hipokalemia


tergantung pada rendahnya kadar kalium,
penyebab yang mendasarinya, dan
kemampuan penderita dalam mengonsumsi
cairan atau obat. Jika kondisinya cukup
serius, maka penderita harus menjalani
rawat inap di rumah sakit hingga kadar
kalium dalam tubuhnya kembali normal.
Berikut ini adalah beberapa tahap penanganan hipokalemia:

Mengobati penyebab hipokalemia


Setelah penyebab kekurangan kalium diketahui
secara pasti, dokter akan melakukan pengobatan
terhadap penyebab tersebut.
Mengembalikan kadar kalium
Hipokalemia yang ringan dapat diobati dengan
mengonsumsi suplemen kalium. Namun pada
hipokalemia yang berat, asupan kalium perlu
diberikan melalui infus kalium klorida.
Komplikasi Hipokalemia
Komplikasi Hipokalemia meliputi:
Rhabdomyolysis
Ileus paralitik
Gangguan otak pada penderita sirosis
(ensefalopati hepatik)
Penyakit ginjal
Kelumpuhan otot pernapasan
Pengertian Hiperkalemia

Hiperkalemia adalah kondisi ketika kadar


kalium dalam darah terlalu tinggi. Gejala
yang muncul akibat hiperkalemia bisa amat
beragam, mulai dari lemah otot,
kesemutan, sampai gangguan irama
jantung.
Jenis Hiperkalemia
Kadar kalium normal di dalam darah adalah
3,5ꟷ5,0 mEq/L. Seseorang baru dikatakan
menderita hiperkalemia apabila kadar
kalium di dalam darah lebih dari 5,0 mEq/L.
• Hiperkalemia ringan, yaitu kadar
kalium dalam darah 5,1ꟷ6,0 mEq/L
• Hiperkalemia sedang, yaitu kadar
kalium dalam darah 6,1ꟷ7,0 mEq/L
• Hiperkalemia berat, yaitu kadar kalium
dalam darah di atas 7,0 mEq/L
Penyebab dan Faktor Risiko Hiperkalemia
1. Gangguan fungsi ginjal
2. Penyakit kelenjar adrenal
3. Pelepasan kalium ke aliran darah
4. Penggunaan obat-obatan
Diagnosis Hiperkalemia

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan


pemeriksaan penunjang, seperti:
a) Tes sampel darah dan urine, untuk memeriksa
kadar kalium dalam sampel tersebut
b) Elektrokardiografi (EKG), untuk mendeteksi
gangguan irama jantung yang mungkin terjadi
pada pasien hiperkalemia
Pengobatan Hiperkalemia
 
• Infus insulin dan glukosa, untuk menarik
kalium kembali ke dalam sel tubuh
• Infus kalsium, untuk melindungi jantung dan
otot
• Infus sodium bikarbonat, untuk melawan
kondisi asidosis dan menarik kalium kembali
ke dalam sel tubuh
• Hemodialisis atau cuci darah, untuk
menyaring dan membuang kalium yang
berlebih dari dalam darah
• Pemberian obat-obatan, seperti diuretik,
kalsium glukonat, albuterol, efinephrine,
dan resin, untuk menurunkan kadar kalium
dalam darah atau meringankan gejala yang
muncul
Komplikasi Hiperkalemia
• Hiperkalemia dapat menyebabkan aritmia atau
gangguan irama jantung. Kondisi ini dapat memicu
terjadinya ventrikel fibrilasi yang menyebabkan
jantung bagian bawah berdetak cepat namun tidak
memompa darah.
• Hiperkalemia yang tidak segera ditangani juga dapat
menyebabkan henti jantung, kelumpuhan, hingga
kematian.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai