Anda di halaman 1dari 17

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT”PNEUMONIA”

NAMA KELOMPOK:

- Anugrah Prianto

-Desiensi Nirmalasari

-Dita palayuk

-Ela Ondoan

-Eunike Agfrina Mangiwa

-Freti Damba

-Kristina Geby Banawa

-Nia Resky Paranggai

-Nurlinda

-Perawati Taruk Linggi

-Priskila Bungan

-Serlina Saba’ Yunus

-Tresiana Banaya

-Wesri Wani Palullungan Tikulangi’

AKADEMI KEPERAWATAN TORAYA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/202I


PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN
Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisian
rongga alveoli oleh eksudat.
Menurut WHO (2015),Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru.
B. ETIOLOGI
1. Bakteri
a. Bakteri garam positif (streptococus pnemoniae/pneumococcal pnemoniae, stapphylococcus aureus)
b. Bakteri garam negatif (haemophilus influenzae,pseudomonas aeruginosa,kleibsiella pneumoniae,
dan anaerobik bakteria.
2. Virus
Influenza, parainfluenza, dan adenovirus
3. Mycoplasma Pneumonia
4. Jamur
Kandidiasis, histoplamosis,kriptokokkis.
5. Aspirasi
Makanan, Kerosene (bensin, minyak tanah), Cairan Amnion, Benda Asing.
6. Pneumonia Hipostatik.
7. Sindrom Loeffer.
C.MANIFESTASI KLINIK
1) Demam
2) Meningitis
3) Anoreksia
4) Muntah
5) Diare
6) Nyeri abdomen
7) Batuk
8) Sakit tenggorokan
9) Sesak nafas
10) Berkeringat
11) Demam

D.PATHOFISIOLOGI
Mikroorganisme mencapai paru melalui beberapa jalur, yaitu:
1. Ketika individu yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, mikroorganisme dilepaskan ke dalam
udara dan terhirup oleh orang lain.
2. Mikroorganisme dapat juga terinspirasi denganaerosol dari peralatan terapi pernapasan yang
terkontaminasi.
3. Pada individu yang sakit atau hygiene giginya buruk, flora normal orofaring dapat menjadi
patogenik.
4. Staphilococccus dan bakteri garam negatif dapat menyebar melalui sirkulasi dari infeksi sistemik,
sepsis, atau jarum obat IV yang terkontaminasi.
Pada individu yang sehat, pathogen yang mencapai paru dikeluarkan atau tertahan dalam pipi
melalui mekanisme pertahanan diri seperti reflek batuk, klirens mukosiliaris, dan fagositosis oleh
makrofag alveolar. Pada individu yang rentan, pathogen yang masuk kedalam tubuh memperbanyak
diri, melepaskan toksin yang bersifat merusak dan menstimulasi respon inflamasi dan respon imun,
yang keduanya mempunyai efek samping merusak. Reaksi antigen-antibodi dan endotoksin yang
melepaskan oleh beberapa mikroorganisme merusak membrane mukosa bronchial dan membrane
alveolokapilar inflamasi dan edema menyebabkan sel-sel acini dan brokhioventilasi perfusi (Asih &
Effendy, 2014).
E.PATHWAY

Sistem pertahan tubuhTerganggu

Virus,bakteri,jamur
(penyebab)

Saluran napas dalam

Radang bronkial

Radang/inflamasi pada bronkus Hipertermi

Akumulasi mukus Produksi mukus Kontraksi berlebih

Timbul reaksi balik Edeme pembengkakan pada mukosa /sekret Hiperventilasi paru

Pengeluaran energi secara berlebihan Ketidakefektifan Atelektasis


bersihan jalan nafas

Kelelahan Intoleransi aktivitas Hipoxemia

Anoreksia Kompensasi frekuensi nafas

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Ketidakefektifan jalan nafas


kebutuhan tubuh
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Sinar X : mengidentifikasi distribusi structural (misalnya:lobar,bronchial dan dapat juga menyatakan
abses
2) Biopsi paru : untuk menetapkan diagnosa
3) Pemeriksaan kultur,sputum,dan darah: untuk dapat mengidentifikasi semua organisme yang ada
4) Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosa organisme khusus
5) Pemeriksaan fungsi paru:unttuk mengetahui paru-paru,menetapkan luas berat penyakit dan
membantu diagnosis keadaan
6) Spiometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang aspirasi
7) Bronkoskop : untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing

G.KOMPLIKASI
1) Hipotensi dan syok
2) Ggal napas
3) Atelektasis
4) Efusi pleura
5) Delirium
6) Superinfeksi dan Adhesi
7) Empisema
8) Dehidrasi
9) Abses paru
10) Asidosis paru
H.PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan pada pneumonia bergantung pada penyebab,sesuai yang ditentukan oleh pemeriksaan
sputum mencakup:
1) Oksigen 1-2L/mnt
2) IVFD dekstrose 10% : Nacl 0,9% = 3 :1,+KCL10 mEq/500 ml cairan
3) Jumlah cairan sesuai berat badan,kenaikan suhu,dan status hidrasi
4) Jika sesaak tidak terlalu berat dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik
dengan feedoing drip
5) Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk
memperbaiki transport mukosilier
6) Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit

I.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.Identitias pasien
A. Biodata pasien
a. Nama pasien : An”R”
b. Jenis kelamin : laki-laki
c. Tempat tanggal lahir : Makale,15 januari 2015
d. Umur :6
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SD
g. Pekerjaan : Pelajar
h. Alamat : Makale
i. Tanggal masuk :2 september 2021
j. Tanggal pengkajian :3 septembar 2021
k. No.MR :
l. Diagnosa medis :Pneumonia
B.Penanggung Jawab
a. Nama : Ny” N”
b. Jenis kelamin : Perempun
c. Pekerjaan : PNS
d. Hubungan dengan klien : Anak kandung
II.Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
1. Keluhan utama
Klien mengalami sesak nafas yang dialami sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak, dan demam.
2. Riwayat keluhan utama
Sejak 2 hari yang lalu klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak dan pilek oleh keluarga klien di bawa
ke rumah sakit Sinar Kasih Toraja . Pada saat pengkajian ibu juga mengatakan takut dengan kondisi
anaknya yang mengeluh batuk berdahak disertai sesak nafas dan demam.
B.Riwayat kesehatan lalu
1) Riwayat penyakit sebelumnya
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang serius.
2) Riwayat alergi : Klien tidak memiliki riwayat alergi.
3) Riwayat pemakain obat : klien mengatakan selama ini hanya minum obat progmag,antasida yang
diperoleh dari klinik/ yang dibeli di apotik.
C.Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis maupun penyakit keturunan hipertensi ataupun DM
Genogram

Keterangan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: laki-laki
: Perempuan
: Klien
:Serumah
D.Riwayat psikososial dan spiritual

1) Adakah orang terdekat dengan klien : Klien mengatakan bahwa orang paling berarti bagi dirinya adalah
suami serta anak-anaknya.

2) Interaksi dalam keluarga :

a) Pola komunikasi : Klien memiliki hubungan yang baik dan harmonis dengan keluarga.

b) Pembuatan keputusan : Klien mengatakan yang mengambil/ membuat keputusan selaludiserahkan


kepada suami.

c) Kegiatan kemasyarakat : Klien berhubungan baik dengan orang lain yang ada disekitarnya.

3) Dampak penyakit klien terhadap keluarga : Klien mengatakan bahwa keluarga memahami dengan
penyakit yang dialaminya.

4) Masalah yang mempengaruhi klien : Klien mengatakan kadang sulit beraktivitas apabila sesaknya
kambuh

5) Mekanisme koping : Klien mengatakan apabila ada masalah didiskusikan dengan keluarganya dan
saudara terdekat. Klien menyelesaikan masalahnya dengan musyawarah. Klien terlihat cemas akan
penyakitnya.

6) Persepsi klien terhadap penyakitnya

a) Hal yang dipikirkan saat ini : Klien berusaha untuk sembuh dan menerima keadaan dengan

berpasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Harapan setelah menjalani perawatan : Klien mengatakan ingin sembuh dan bisa beraktivitas seperti
biasanya.

c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : Klien merasakan lemas dan tidak nafsu makan.

7) Sistem nilai kepercayaan :

a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : Klien mengatakan tidak ada pantangan dengan masalah
kesehatan selagi itu masih baik dan membuat dirinya sehat.

b) Aktivitas agama/ kepercayaan yang dilakukan : Klien menganut agama Islam dan beribadah setiap hari
dengan sholat 5 waktu.

8) Kondisi lingkungan rumah : Klien mengatakan lingkungan tempat tinggalnya bersih.


9) Aktivitas sehari-hari

No Kebiasaan Sebelum sakit Selama sakit


1 Selera makan Nafsu makan An.”R”sebelum sakit Nafsu makan An.”R” selama sakit
baik meneurun

2 Menu makan Nasi+lauk+buah+sayur Nasi+lauk+buah+sayur

3 Frekuensi Makan 3 kali sehari dan Makan 3 kali sehari dan


menghabiskan porsi makan Tidak menghabiporsi makan

4 Makanan pantang Tidak ada Makanan berminyak


5 Pola eliminasi BAK: BAK:
Sebelum sakit 4-5 kali sehari, bau selama sakit 3-4 kali sehari,
khas, warna bau khas, warna jernih
jernih BAB:
BAB: 1kali sehari, konsistensi
2 kali sehari, konsistensi lunak, padat ,bau khas, warna
bau khas, warna kuning
kuning

6 Pola istirahat Sebelum sakit An.”R” tidur ± 8 Selama sakit An.”R” tidur ± 6
jam/hari jam/hari

7 Pola personal hygiene Sebelum sakit An.”R” mandi 2 Selama sakit An.”R”mandi 2
kali sehari kali sehari namun hanya di
lap saja.

8 Pola aktivitas Sebelum sakit AN.”R” biasa Selama sakit An.”R” banyak diam
bermain

Airways(jalan nafas)
Sumbatan
(û)Benda Asing
(û ) Bronccospasme
( û) Darah ( ü) sputum
( ü) Lendir
Suara nafas:
(ü ) Snowring (ü ) Gurgling
Breathing ( pernafasan)
Sesak dengan:
( ü) Aktivitas
(û ) Tanpa aktivitas
(û ) Menggunakan otot tambahan
Frekuensi:………x/mnt
Irama:
(ü ) Teratur (û) Tidak
Kedalaman:
(û) Dalam (ü) Dangkal
Reflek Batuk:
( ü) Ada (û ) Tidak
Batuk:
( ü) Produktif (û ) Non produktif
Sputum: ( ü) Ada (û ) Tidak
Warna: Kuning kehijauan kemudian dapat berubah menjadi kemerahan seperti berkarat
Bunyi nafas:
(ü ) Ronchi ( ü) Creakless
(ü ) Wheezing
Circulaation (Sirkulasi)
Sirkulasi perifer:
Nadi:104 x/mnt
Irama:( ü) Teratur ( û) Tidak
Denyut: (û ) Lemah (ü) Kuat ( û) Tidak kuat
TD:……..mmHg
Ekstremitas:
(ü ) Hangat (û) Dingin
Warna Kulit:
( ü) Cyanosis (ü ) Pucat (û ) Kemerahan
Nyeri dada: (û ) Ada (ü ) Tidak
Karakteristik nyeri dada:
(ü ) Menetap (û ) Menyebar (û ) Sepertiditusuk-tusuk
( û) Seperti ditimpa benda berat
Capillary refill:
(û ) <3 detik (ü ) >3 detik
Edema:
(û ) Ya (ü) Tidak
Lokasi edema:
(û ) Muka (û) Tangan
(û) Tungkai (û ) Anasarka
Disability
Alert : Pasien sadar penuh
Voice respons : Ada respon voise
Pain respons : Terdapat respon nyeri
Unrespon : Tidak ada
Exposure
Penilaian hiportermia/hyperthermia
-Hipotermia : pasien tidak hypotermia
-Hipertthermia:hyperthermia suhu: 38,5 c
J.PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum : tampak lemah, sesak napas
Tingkat Kesadaran : Composmentis

B. Tanda-tanda Vital
Td :-
Nadi : 104x/mnt
Suhu : 38,5 c
C. Pemeriksaan head to toe
1. Wajah : terlihat pucat, ekspresi wajah menahan sakit.
2. Rambut : Warna hitam, lurus, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan dikulit kepala.
3. Mata : simetris, conjungtiva pucat, sclera pucat, palpebra tidak oedem, tidak ada
gangguan penglihatan.
4. Mulut dan gigi : mukosa bibir kering, gigi tidak caries, tidak stomatitiis, tidak terlihat pendarahan
pada gusi.
5. Telinga : simetris, tidak ada cairan serum, bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan
pendengaran.
6. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung,tidak nyeri tekan.
7. Dada : simetris, ada retraksi, terdapat suara ronchi dan weezing.
8. Mamae : tidak dikaji
9. Abdomen : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
10. Genetalia : tidak dikaji
11. Ekstremitas : tidak edem, tidak ada nyeri sendi, tidak ada gangguan gerak.

C. Sistem integumen
Pada inspeksi adanya sianosis dan tanda tanda penurunan turgor kulit.
D.Sistem respirasi
1. Inspeksi
Adanya sianosis pada lidah, bibir, kuku, penggunaan obat bantu pernafasan,pernafasan dengan
cuping hidung,takipnea, kulit diaforetik, penurunan gerakan pada sisi dada yang sakit, hidung
renorhe dan hati hati dengan dada.
2. Palpasi
Fremitus taktil mengalami peningkatan, terutama diatas daerah yang mengalami konsolidasi,
ekspansi dada menurun dan nyeri tekan.
3. Perkusi
Pada perkusi didapatkan perkusi redup (nada lebih tinggi dengan waktu terdengarnya suara
lebih singkat) pada bagian yang sakit dan baian yang sehat akan terdengar sonor.
4. Auskultasi
Didapatkan suara broncial, suara bisik jelas, dan suara tambahan ronci basah.
E.Sistem kardiologi
Beberapa jumlah denyut nadinya dan bagaimana kecepatannya teratur atau tidak.
F.Sistem gastrointestinal
Penderitan dengan pneumonia sering menunjukkan gangguan pada gastrointestinal seperti mual,
diare atau adanya massa pada perut bawah.
G.Sistem Muskuloskeletal
Pada penderita pneumonia sering terjadi kelemahan otot yang dapat mengganggu sistem
pernafasan.

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas pembawah oksigen darah
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebututuhan oksigen

L. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan Tujuan keperawatan Intervensi keperawatan


1.Bersihan Jalan Napas tidak Setelah dilakukan Observasi :
Efektif berhubungan dengan intervensi keperawatan - Monitor Tanda-Tanda Vital
penumpukan secret selama 3x24 jam - Monitor pola napas
pembersihan jalan napas - Monitor bunyi napas
efektif. - Posisikan semifowler
Terapeutik
Kriteria hasil : - pemberian obat inhalasi
-Batuk efektif 1 - pemberian obat interteura
- Wheezing 5 - pemberian obat intradermal
- Gelisah 5 - pemberian obat nasal
- Pemberian terapi oksigen
Edukasi
- Anjurkan untuk melakukan
fisioterapi dada
- Ajarkan untuk pengukuran
respirasi.

2. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan Observasi :


berhubungan dengan gangguan intervensi keperawatan - periksa respirasi
kapasitas pembawah oksigen selama 3x24 jam - Identifikasi warna kulit, membran
darah gangguan pertukaran gas mukosa.
teratasi. - Monitor jalan napas
- Monitor energi
Kriteria hasil: - Monitor jalan napas buatan
- Sianosis tidak ada - Monitor pentilasi mekanik
- Napas normal Terapeutik
- Sesak tidak ada - pemberian obat inhalasi
- Gelisah tidak ada - pemberian obat intravena
- Hipoksia tidak ada - pemberian obat intradermal
- pemberian obat intramuskuler
- pemberian obat oral
- Memberikan posisi yang nyaman
Edukasi:
- Anjurkan untuk berhenti merokok
- Anjurkan untuk melakukan
pengukuran respirasi
- Anjurkan untuk melakukan
fisioterapi dada.

3. Intoleransi Aktivitas Manajemen energi:


berhubungan dengan - evaluasi respon terhadap aktivitas
ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan - Identifikasi mood pasien
suplai dan kebutuhan oksigen intervensi keperawatan - Identifikasi program latihan
selama 3x24 intoleransi terapeutik:
aktivitas teratasi. - Pemberian terapi aktivitas
- Pemberian terapi musik
Kriteria hasil: edukasi:
- Napas normal - Anjurkan untuk melakukan latihan
- Sianosis tidak ada fisik
- Irama jantung - Ajarkan untuk melakukan
normal pengukuran nadi
- Anjurkan untuk melakukan
spiritual.

Daftar pustaka
1.Nur khasana.Diakses pada 2 September 2021, dari http://123dok.com/document/yn6498jq-bab-
tinjauan-pustaka-definisi-fitri-nur-khasana.bab.hmtl
2.Dwi Riski.Diakses pada 1 september 2021,dari http://repo.stikescme-jbg.ac.id/1263/18/151210009_Dwi
%20Riski_KTI%20DOCkunci.pdf
3.Slamet Suryono (2020),Diakses pada 1 September 2021,dari
http://repository.pkr.ac.id/1171/1/SLAMET-KTI.pdf
4.Hermanto 2012.Diakses pada 3 September 2021,dari http://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5%q=asuhan+keperawatan=pneunomia%oq=asuhan+keperawatan+p#=gs_qabs&u=
%23p%Dte8jlmcvSzAJ
5.Diakses pada 3 September 2021,dari http:www.indocf.com/files/2016-02/workshop-nrs-dr.-sylvana-
airway-3.pdf

Anda mungkin juga menyukai