Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN KASUS INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS


(ISPA)

Oleh :
DWI DAMAYANTI
(NIM. 14401.16.17010)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2019
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN KASUS INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS

(ISPA)

I. Definisi
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2006).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute
Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ
secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang
digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Soegijanto, S,
2009)

II. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia. Bakteri penyebab
ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus,
Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain
adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma,
Herpesvirus dan lain-lain. (Suriadi,Yuliani R,2001)
III. Manifestasi klinis
1. Batuk
2. Nafas cepat
3. Bersin
4. Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
5. Nyeri kepala
6. Demam ringan
7. Tidak enak badan
8. Hidung tersumbat
9. Kadang-kadang sakit saat menelan
Tanda-tanda bahaya klinis ISPA
1. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi
dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
grunting expiratoir dan wheezing.
2. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan
cardiac arrest.
3. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
papil bendung, kejang dan coma.
4. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak
IV. Patofisiologi
a. Pathway Invasi kuman

Peradangan pada
inflamasi saluran pernafasan Perubahan status
kesehatan anak

Kuman melepas endotoksin


Pola nafas tidak efektif
Kurang pengetahuan
orang tua
Merangsang tubuh untuk
melepas zat pirogen oleh
leukosit Stresor bagi orang tua

Suhu tubuh meningkat


Ansietas

Hipertermi

Merangsang mekanisme
tubuh terhadap adanya
Sistem imun menurun
mikroorganisme

Resiko
produksi mucus meningkat
infeksi

penumpukan sekresi pada jalan


napas

Obstruksi jalan
nafas

Bersihan Jalan
nafas tidak
efektif
b. Narasi
Adanya infeksi virus merupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder
bakteri. Akibat infeksi virus tersebut terjadi kerusakan mekanisme mukosiliaris
yang merupakan mekanisme perlindungan pada saluran pernafasan terhadap
infeksi bakteri sehingga memudahkan bakteri-bakteri patogen yang terdapat
pada saluran pernafasan atas seperti streptococcus pneumonia, haemophylus
influenza dan staphylococcus menyerang mukosa yang rusak tersebut Infeksi
sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mukus bertambah banyak dan dapat
menyumbat saluran nafas sehingga timbul sesak nafas dan juga menyebabkan
batuk yang produktif. Invasi bakteri ini dipermudah dengan adanya fakor-faktor
seperti kedinginan dan malnutrisi. Suatu laporan penelitian menyebutkan bahwa
dengan adanya suatu serangan infeksi virus pada saluran nafas dapat
menimbulkan gangguan gizi akut pada bayi dan anak .
Virus yang menyerang saluran nafas atas dapat menyebar ke tempat-tempat
yang lain dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan kejang, demam, dan juga
bisa menyebar ke saluran nafas bawah .Dampak infeksi sekunder bakteripun
bisa menyerang saluran nafas bawah, sehingga bakteri-bakteri yang biasanya
hanya ditemukan dalam saluran pernafasan atas, sesudah terjadinya infeksi
virus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia bakteri
V. Penatalaksanaan
1. Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
2. Meningkatkan makanan bergizi
3. Bila demam beri kompres dan banyak minum
4. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu
tangan yang bersih
5. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak
terlalu ketat.
6. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
tersebut masih menetek
7. Mengatasi panas (demam) dengan memberikan kompres, memberikan
kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak
perlu air es).
8. Mengatasi batuk Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu
ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap
atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
VI. Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah biakan
kuman (+) sesuai dengan jenis kuman,
2.Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat disertai
dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya thrombositopenia
dan,
3.Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan
VII. Masalah keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif
3. Hipertermi
VIII. ASKEP SECARA TEORI
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan secara
komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosiokultural.
1. Keluhan Utama:
Keluhan yang paling di rasakan klien, dan jika klien belum dapat
berinteraksi dengan petugas kesehatan bias di tanyakan pada orangtuanya.
2. Riwayat penyakit sekarang:
Dua hari sebelumnya klien mengalami demam mendadak, sakit kepala,
badan lemah, nyeri otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan
sakit tenggorokan atau tidak?
3. Riwayat penyakit dahulu:
Klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit seperti sekarang tidak
atau penyakit lainya?
4. Riwayat penyakit keluarga:
Menurut anggota keluarga ada juga yang pernah mengalami sakit seperti
penyakit klien tersebut.
5. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik di fokuskan pada pengkajian sistem pernafasan
a. Inspeksi
1. Membran mukosa hidung-faring tampak kemerahan
2. Tonsil tampak kemerahan dan edema
3. Tampak batuk tidak produktif
4. Tidak ada jaringan parut pada leher
5. Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan, tidak ada
pernafasan cuping hidung
b. Palpasi
1. Adanya demam
2. Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri
tekan limpe servikalis
3. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
c. Perkusi
1. Suara paru normal
d. Auskultasi
1. Suara napas vesikuler atau terdengar/tidak terdengar ronchi pada
kedua sisi paru
b. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektiv b.d hipersekresi jalan nafas
2. Pola nafas tidak efektiv b.d hambatan upaya nafas
3. hipertermi b.d proses penyakit
c. Rencana keperawatan
No Dx keperawatan Kriteria hasil intervensi
1 Bersihan jalan nafas 1. Produksi sputum 1. Pengaturan posisi
tidak efektiv b.d menurun 2. Penghisapan jalan nafas
hipersekresi jalan 2. Pola nafas membaik 3. Terapi oksigen
nafas 3. Frekuensi nafas dalam 4. Fisioterapi dada
rentang normal 5. Latihan batuk efektiv
4. Tidak ada sianosis 6. Pemantauan respirasi
Tidak ada suara 7. Manajement alergi
tambahan
2 Pola nafas tidak 1. Frekuensi nafas dalam 1. pemantauan respirasi
efektiv b.d hambatan rentang normal 2. pengaturan posisi
upaya nafas 2. Kedalaman nafas 3. stabilisasi jalan nafas
membaik 4. manajement jalan nafas
3. Tidak ada dispnea 5. dukungan ventilasi
4. penggunaan otot 6. pementauan neurologi
bantu nafas menurun 7. pemberian obat
5. tidak ada
pemenjangan fase
ekspirasi

3 hipertermi b.d proses 1. suhu tubuh dalam 1. regulasi tempratur


penyakit rentang normal 2. edukasi dehidrasi
2. tidak terjadi 3. edukasi pemberian cairan
kemerahan pada kulit 4. pemantauan cairan
3. tidak terjadi menggigil 5. kompres dingin
4. tidak terjadi kejang 6. manajement kejang
5. kulit tidak pucat 7. pemberian obat
6. tidak terjadi
bradikardi
Daftar pustaka

Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta


Meadow,Sir Roy dan Simen.2006.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama
Soegijanto, S (2009). Ilmu penyakit anak; diagnosa dan penatalaksanaan. Jakarta: Salemba
medika
Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI

Tim pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI

Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI

Anda mungkin juga menyukai