Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN BRONKITIS AKUT


DI RUANG POLI ANAK RSUD HAJI SURABAYA

Disusun Oleh:
AKHMAD MAULANA KHAQ 20224663006
FAUZIA TRI SUSANTI 20224663063
FREDYNATA ANUCASANA 20224663019
JAUHARI ATTABRANI 20224663021
PUJIONO 20224663002
Latar Belakang

 Bronkitis adalah peradangan (inflamasi) pada selaput lendir (mukosa) bronkus (saluran pernapasan
dari trakea hingga saluran napas di dalam paru- paru) peradangan ini mengakibatkan permukaan
bronkus membengkak (menebal) sehingga saluran pernapasan relatif menyempit

 Angka kejadian bronkitis di Indonesia sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, bronkitis
merupakan salah satu bagian dari penyakit paru obstruktif kronik yang terdiri dari bronkitis kronik
dan emfisema/gabungan dari keduanya
Rumusan Masalah

 Bagaimana Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Keperawatan


Pada Bronkitis Akut di Poli Anak RSU Haji Surabaya.
Tinjauan Pustaka

 Bronkitis merupakan salah satu penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang menyebabkan
terjadinya inflamasi pada trakea, bronkus utama dan menengah yang akhirnya bermanifestasi
terjadinya batuk. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus ataupun bakteri. (Nurarif & Kusuma,
2015)

Klasifikasi bronchitis
 Bronkitis Akut: Bronkitis akut adalah infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan bawah yang
terjadi secara akut
 Bronkitis Kronis : Bronkitis kronis yaitu suatu kondisi dimana terjadi peradangan atau inflamasi
berlanjut pada bronkus selama beberapa waktu dan terjadi hambatan pada aliran udara yang normal
di dalam bronkus.
 Etiologi
1. Virus
2. Bakteri
 Tanda dan Gejala
1. Batuk
2. Produksi sputum berlebih
3. Ada suara nafas tambahan ronchi/wheezing
4. Flu
5. Sesak nafas
6. Demam
7. Nafsu makan berkurang
Patofisiologi

Bronkitis merupakan peradangan atau inflamasi yang terjadi pada bronkus yang
menyebabkan peningkatan produksi mukus dan batuk kronik. Bronkitis disebabkan oleh virus
dan bakteri. Virus yang sering menyerang antara lain Respiratory Syncytial Virus (RSV),
Virus Influenza, rhinovirus, dan virus pra influenza. Penyebab lain yang terjadi pada
bronchitis adalah bakteri, alergen, asap rokok dan polusi udara. Unsur-unsur iritan ini masuk
melalui hidung dan mulut ke dalam saluran pernapasan dalam sehingga menyebabkan
gangguan pada proses pembersihan di paru-paru. Akibat dari gangguan tersebut menimbulkan
terjadinya radang pada bronkial sehingga menyebabkan terjadinya inflamasi / radang pada
bronkus. Proses peradangan yang terjadi di bronkus menyebabkan bakteri / virus menyebar ke
seluruh tubuh sehingga mekanisme pertahanan tubuh melemah. Kompensasi dari hal itu
menyebabkan terjadinya peningkatan laju metabolisme dalam tubuh yang kemudian
menimbulkan terjadinya hipertermia (Muttaqin, 2014).
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan X-Ray dada
3. Pemeriksaan kultur sputum
4. Pemeriksaan Analisa gas darah

Penatalaksanaan
1. Fisioterapi dada 7. Pemberian antibiotic jika dari bakteri
2. Batuk efektif 8. Menjaga asupan makanan pada anak
3. Promkes
4. Nebulizer
5. Oksigenasi
6. Pemberian antivirus jika dari virus
Komplikasi

1. Sinusitis 5. Gagal Napas


2. Pneumonia 6. Bronkhiektasis
3. PPOK 7. Infeksi saluran nafas yang kambuhan
4. Otitis Media

Pencegahan
1. Tidak terpapar hujan langsung 6. Tidak menggunakan obat nyamuh
2. Tidak di lokasi berdebu/lembab bakar

3. Peningkatan daya tahan tubuh


4. Perbanyak makan buah
5. Menggunakan jaket jika keluar
malam hari
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIA
N
IDENTITAS ANAK IDENTITAS ORANG TUA
Nama : An. A Nama Ayah :Tn. S
Tanggal lahir : 30/10/2017 Nama Ibu : Ny. A
Jenis kelamin :P Pekerjaan ayah/ibu :Swasta/irt
Tanggal MRS : 02/02/2023 Pendidikan ayah/ibu :sma/sma
Alamat : Semampir Agama : Islam
Diagnosa medis : Acute Bronchitis Suku/bangsa : Jawa
Sumber informasi : Px dan Keluarga Alamat :Semampir
Riwayat keperawatan
1. Riwayat keperawatan sekarang
 Keluhan utama :
Batuk disertai demam

 Riwayat penyakit saat ini


8 hari yang lalu px batuk pilek, disertai demam. Setelah itu Pasien dibawa keluarga ke PKM dan dikasih obat puyer.
Namun karena kondisi pasien belum sembuh, ibu px membawanya ke Poli Anak RSU Haji Surabaya pada tanggal 2-2-2023
dan dilakukan pemeriksaan ditemukan TTV RR : 24, N : 86, S : 38,1.
2. Riwayat keperawatan/Penyakit sebelumnya
 Riwayat kesehatan yang lalu :
 Riwayat prenatal : Ibu Px tidak pernah mengalami sakit parah, hanya mual-mual
 Riwayat antenatal : Ibu Px mengatakan anaknya tidak ikterik, kejang (-), sianosis (-)
 Riwayat postnatal : Ibu px mengatakan anaknya tidak pernah MRS
Pengkajian Lanjutan

E:\Kuliah\Ners\Seminar\Kep Anak\Askep.docx
Analisa Data
1. DS : Ibu px mengatakan anaknya batuk berdahak.
DO : Px Batuk grok-grok, ada suara Ronkhi, sputum berlebih.
Problem : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Etiologi : Hipersekresi Jalan Nafas

2. Ds : Ibu Px mengatakan anaknya panas kurang lebih selama 8 hari


Do : suhu 38,1, akral hangat, leukosit 15.920
Problem : Hipertermia
Etiologi : Proses Penyakit
3. Ds : Ibu px mengatakan khawatir karena penyakit anaknya batuk, pilek belum juga sembuh.
Do : Px tampak gelisah dan tegang, kontak mata kurang saat diajak berbicara
Problem : Ansietas
Etiologi : Kurang Terpaparnya Informasi

4. Ds : Ibu px mengatakan kalau anaknya sering bangun malam hari karena batuk, tidur kurang
lebih 9 jam/hari.
Do : sering menguap dipagi hari
Problem : Gangguan Pola Tidur
Etiologi :
Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi


jalan napas ditandai dengan ibu px mengatakan anaknya batuk
berdahak

2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan ibu


px mengatakan anaknya panas kurang lebih 8 hari dengan suhu badan
38,1, leukosit 15.920
Intervensi

2. Hipertermia  Manajemen hipertermia L15506


Tujuan dan Kriteria Hasil : Observasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi penyebab hipertermia
diharapkan termuregulasi membaik dengan 2. Monitor suhu tubuh
kriteria hasil:
Terapeutik
1. Menggigil menurun
3. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Suhu tubuh membaik
4. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Suhu kulit membaik
5. Berikan cairan oral
6. Lakukan pendinginan eksternal
Edukasi
7. Anjurkan tirah baring
Implementasi

1. Anamneses PX
2. Melakukan timbang BB dan mengukur TB
3. Melakukan observasi TTV
4. Memberikan obat Paracetamol syr
5. Menganjurkan menghirup uap air panas dengan minyak kayu putih
6. Menganjurkan ibu px mengompres anaknya jika sakit dengan air hangat ke
lipatan tubuh
Evaluasi
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
 S : PX mengatakan anaknya masih batuk
 O : PX tampak batuk
 A : Masalah Belum teratasi
 P : Intervensi dihentikan (PX Pulang)

2. Hipertermia
 S : Px mengatakan anaknya turun
 O : Suhu : 37,1ºC
Leukosit : 15.920
Akral hangat
 A : Masalah teratasi sebagian
 P : Intervensi dihentikan (PX Pulang)
Jurnal
Judul, Authors
Efektivitas tindakan keperawatan komprehensif dengan teknik penerapan uap minyak kayu putih terhadap
bersihan jalan nafas pada anak dengan ISPA. Teguh Pribadi, Linawati Novikasari, Weni Amelia (2021)

METODE
 Desain : Qualitative Research
 Sample : 3 anak usia prasekolah dengan ISPA
 Variabel : Independen : uap minyak kayu putih
Dependen : Bersihan jalan nafas
 Instrumen : Observasi dan wawancara
 Analisis : Diskriptif
Hasil

Dari hasil pengkajian dan implementasi yang sudah dilakukan selama


3 hari, An. N dan An. G masalah teratasi pada An. N dengan frekuensi
nafas 23x/m, pada An.G frekuensi nafas 22x/m sedangkan pada An.K
masalah teratasi sebagian dengan frekuensi nafas 24x/m.

Anda mungkin juga menyukai