Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Tuberculosis Paru

Nama Anggota :
 Cut Ladita
 Nadia
 Imron
 Panji Maulana
 Zakiatun Ahmad
Pengertian
Tuberkolosis adalah infeksi penyakit menular yang
disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil
aerobik tahan asam yang ditularkan melalui udara (airborne)
(Niluh danChristantie, 2003).

Disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis,


Etiologi
yang merusak jaringan paru berupa gejala batuk lebih
dari 3 minggu yang tidak kunjung sembuh
Patofisiologi

Tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukkan atau


dibersinkan keluar menjadi droplet dalam udara. Partikel infeksi ini
dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam. Kemudian
apabila bakteri berhasil masuk dan akan berkembang biak dalam
waktu 2-12 minggu sampai jumlahnya mencapai 1000-10.000.
Manifestasi klinis
Gejala respiratorik Gejala sistemik

 Batuk lebih dari 3 minggu  Demam


 Batuk berdarah  Gejala sistemik lain : malaise,
 Nyeri dada keringat malam, anoreksia,
 Sesak nafas dan berat badan menurun
Komplikasi Pengobatan

Prinsip utama pengobatan TB paru adalah patuh


 Pneumothorax untuk minum obat selama jangka waktu yang
 Efusi pleura dianjurkan yaitu 6 bulan. Apabila berhenti
sebelum waktu yang dianjurkan, penyakit
 Hipovolemik berpotensi kebal terhadap obat yang biasa
 Bronkietaksis diberikan.
 fibrosis Obat yang diminum merupakan kombinasi dari :
 Isoniazid
 Rifampicin
 Pyrazinamide
 Ethambutol
Askep teoritis

A. Pengkajian
1. Identitas
Klien Nama, umur, jenis kelamin, alamat, No. MR
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kebanyakan klien datang dengan keluhan batuk lebih dari 3
minggu
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Yang paling sering dikeluhkan adalah batuk darah, dan sesak nafas
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Secara patologis penyakit ini tidak diturunkan, tetapi perawat perlu
menanyakan apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami
penyakit ini sebelumnya
3. Pemeriksaan fisik
Pada pasien tb akan timbul suara ronki, akibat peningkatan produksi sekret di
saluran pernafasan
Diagnosa

 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


 Ketidakefektifan pola nafas
 Defesiensi pengetahuan
Intervensi
Dx 1: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
• Kaji fungsi pernafasan
• Berikan posisi semi fowler
• Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
Dx 2: ketidakefektifan pola nafas
• Identifikasi faktor penyebab
• Kaji fungsi pernafasan, catat kecepatan, perubahan tanda vital
• Auskultasi bunyi nafas
Dx 3: Defesiensi pengetahuan
• Kaji kemampuan klien untuk mengikuti pembelajaran
• Jelaskan tentang dosis obat, frekuensi dan kerja obat
• Ajarkan kemampuan klien untuk mengidentifikasi gejala dan tanda reaktif
penyakit
Implementasi

Setelah rencana disusun, selanjutnya diterapkan dalam


tindakan yang nyata untuk mencapai hasil yang
diharapkan. Tindakan harus bersifat khusus agar semua
perawat dapat menjalankan dengan baik, dalam waktu
yang telah ditentukan.
Evaluasi

Merupakan tahap akhir dimana perawat


mencari kepastian keberhasilan yang dibuat
dan menilai perencanaan yang telah
dilakukan dan untuk mengetahui sejauh
mana masalah klien teratasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai