KHAIRUNNISA
1. Istilah yg belum diketahui
• Nyeri
• Kram
• Kesemutan
• Duplex sonografi
• Sumbatan pada vena
2. a. Definisi istilah sesuai pemahaman
• Nyeri adalah sensori subjectif & • Duplex Sonografi adalah tes yg bersifat
pengalaman emosional yg tidak invasive digunakan untuk
menyenangkan berkaitan dengan memperkirakan alirah darah melalui
kerusakan jaringan yg bersifat pembuluh darah
actual/potensial yg dirasakan
• Sumbatan vena / deep vein
• Kram adalah sensasi yg tidak nyaman thrombosis (DVT) adalah yaitu kondisi
pada area otot yg mengalami kontraksi terjadinya penggumpalan darah
(pengerutan) dapat muncul secara tiba- pada pembuluh vena. Hal ini yang
tiba & menimbulkan rasa nyeri menyebabkan aliran darah
melambat, sehingga menyebabkan
• Kesemutan adalah / parastesia adalah daerah yang tersumbat menjadi
perasaan aneh yg digambarkan seperti bengkak, merah, kesemutan bahkan
tertusuk benda tajam / jarum /mati gatal-gatal dan terasa menyakitkan
rasa pada bagian tubuh tertentu
2. b. Permasalahan istilah sesuai pemahaman
• Hubungan sumbatan vena dengan kesemutan adalah merujuk pada tanda & gejala
pada penyakit deep vein thrombosis yaitu :
- Nyeri
- Bengkak pada salah satu tungkai terutama betis
- Kram bermula dibetis, terutama dimalam hari
- Perubahan warna pada kaki dari pucat, merah & gelap
- Kesemutan
Lanjut . . . • orang yg beresiko terkena
sumbatan pada vena / DVT yaitu :
1. Berusia lebih dari 60 tahun
2. Memiliki kebiasaan merokok
3. Menderita kelainan genetic
• Nyeri berkurang saat kaki diangkat 4. Lumpuh / tirah baring
sesuai dengan pencegahan awal 5. Menderita serangan jantung
yaitu hindari duduk terlalu lama, 6. Riwayat post op pembuluh darah
kontraksi otot dapat melancarkan vena
peredaran darah. Saat kondisi 7. Riwayat cedera tubuh bagian
tubuh mengharuskan seseorang bawah
banyak berbaring, coba bergerak 8. Menderita penyakit gangguan
sesering mungkin, hindari merokok, fungsi pembuluh vena seperti
rajin olahraga dan jaga berat badan varises & vasculitis
tetap ideal 9. Mengalami kenaikan hormone
ekstrogen, seperti ibu hamil , yg
baru aja melahirkan
4. Hubungan istilah / strukturnya
Definisi -perokok
Nyeri
- usia 60 tahun
- kelainan
sumbatan genetik
vena / deep Kram
vein
trombosis - obesitas
- riwayat terkena Kesemutan
sumbatan vena
5. Tujuan pembelajaran
• Mahasiswa dapat mengetahui apa itu sumbatan pada vena
• Mahasiswa dapat menjelaskan tanda dan gejala sumbatan
pada vena
• Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab sumbatan pada vena
• Mahasiswa dapat menjelaskan siapa saja orang yang beresiko
terkena sumbatan vena
• Sevenjump yg untuk point yg
ke 6 & 7 adalah diskusi yg
disertai tanya jawab terkait
sumbatan ven / deep vein
trombosis
DEEP VEIN
THROMBOSIS
(DVT)
deep vein thrombosis (DVT), yaitu kondisi terjadinya penggumpalan darah
pada pembuluh vena. Hal ini yang menyebabkan aliran darah melambat,
sehingga menyebabkan daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah,
kesemutan bahkan gatal-gatal dan terasa menyakitkan.
Definisi
Bekuan darah :
• Fibrin
• Sel darah merah Vena dalam
• Komponen leukosit
& trombosit
Hambatan aliran
darah vena menuju
jantung
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
Etiologi
Faktor stimuli
Faktor protektif
(Virchow’s Triad)
• Kelainan dinding • Inhibitor faktor koagulasi
pembuluh yang telah aktif
darah • Eliminasi faktor koagulasi
• Perubahan aktif
aliran darah • Kompleks polimer fibrin
• Perubahan daya beku oleh fagosit mononuklear
darah dan hepar
• Enzim fibrinolisis.
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
Faktor Resiko
Trias Virchow
Imobilitas
Bed rest
Stasis Tindakan
anestesi
Gagal
Jantung
Kongestif
Riwayat
trombosi
s vena
sebelumn
ya
Keganasan
Antibodi Antikardiolipin
Sindrom Nefrotik
Trombositosis Esensial
Terapi Estrogen
Heparin-induced
Hiperkoagulabilitas Trombositopenia Inflammatory bowel
disease
Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria
Disseminated
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep intravascular
Vein Thrombosis. Continuingcoagulation
Medical Education.
PATOFISIOLOGI
Perlambatan aliran
Stasis Vena
darah vena
Trauma langsung
Kerusakan
pembuluh darah Pembentukan
trombosis vena
Aktivasi sel endotel
oleh sitokin yang
dilepaskan
Aktivitas pembekuan
Perubahan daya
darah atau Aktivitas
beku darah fibrinolisis
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
Manifestasi klinis
Perubahan
Nyeri Bengkak
warna
kulit
Diagnosis
Laboratorium
antitrombin (AT)
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
PENATALAKSANAAN
(NON FARMAKOLOGI)
• Istirahat di tempat tidur (bedrest)
• Meninggikan posisi kaki
• Dipasang compression stocking dengan
tekanan kira-kira 40 mmHg pasien dengan
gejala berat & memiliki fungsi vena yang jelek
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
PENATALAKSANAA
N
(FARMAKOLOGI)
Unfractionated
Heparin
Meningkatkan kerja AT
III sebagai inhibitor
faktor pembekuan &
melepaskan tissue
factor pathway
inhibitor (TFPI) dari
dinding pembuluh
darah
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
PENATALAKSANAA
N
Low-Molecular-
(FARMAKOLOGI)
Weight Heparin
(LMWH) lebih
menguntungkan
karena waktu paruh
biologis lebih
panjang
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
PENATALAKSANAA
N
• Warfarin (FARMAKOLOGI)
untuk antikoagulasi akut. Dosis
standar warfarin 5 mg/ hari, dosis disesuaikan
setiap 3-7 hari untuk mendapatkan nilai INR
antara 2,0-3,0.
• Terapi trombolitik memecah bekuan darah
yang baru terbentuk dan mengembalikan
patensi vena lebih cepat daripada
antikoagulan.
Jayanegara, A. P. (2016). Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Continuing Medical Education.
TERIMA KASIH