Anda di halaman 1dari 21

Refrat

TROMBOFLEBITIS

Nama : Verdy Prananda


Nim : 1807101030081

Pembimbing : dr. Fouzal Aswad Sp. JP

Bagian/ SMF Kardiologi FK UNSYIAH/ RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
2019
PENDAHULUAN
• Tromboflebitis melibatkan pembentukan gumpalan darah disertai
peradangan atau cedera pada vena. Banyak kondisi bawaan yang
dapat membuat pasien rentan terhadap tromboflebitis melalui
berbagai sindrom hiperkoagulopati

• Perkiraan kejadian tahunan tromboemboli vena dalam masyarakat


Barat adalah 1 kasus per 1000 orang. Insiden tahunan tromboemboli
vena simptomatik sekitar 0,5 hingga 1,6 per 1000 orang .

• Tatalaksana tromboflebitis meliputi medikamentosa dan intervensi


bedah. Tromboflebitis memiliki prognosis yang sangat baik jika
segera ditangani
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Tromboflebitis

Tromboflebitis adalah peradangan dinding vena dan biasanya disertai


pembentukan bekuan darah (thrombus). Bekuan ini terbentuk pada vena akibat
statis atau hiperkoagulabilitas

Ketika keadaan ini tanpa disertai peradangan maka dinamakan flebotrombosis


Epidemiologi

Perkiraan kejadian tahunan tromboemboli vena


dalam masyarakat Barat adalah 1 kasus per 1000
orang.

Usia lanjut memiliki peningkatan risiko DVT.


Penyebab peningkatan risiko ini mungkin adalah
pengumpulan darah pada sinus vena soleus, yang
terjadi akibat dari penurunan kontraksi otot betis.

Wanita lebih cenderung terkena dibandingkan


dengan pria berkaitan dengan penggunaan
estrogen sistemik.
Etiologi

• Stasis vena  Faktor predisposisi meliputi setiap kejadian


yang dapat mengurangi aliran vena, seperti imobilisasi lama

• Varises  pada Varises terdapat turbulensi darah pada


kantong-kantong vena di sekitar katup vena merangsang
terjadinya thrombosis primer, diikuti dengan faktor lokal yang
menyebabkan inflamasi

• Obesitas  berkaitan dengan aliran darah yang lambat


Etiologi
• Riwayat tromboflebitis sebelumnya  Berkaitan dengan
perlukaan endotel yang terjadi sebelumnya

• Trauma Pemasangan infus dalam jangka waktu panjang


dapat menjadi iritan internal terhadapvena

• Genetik  Trombofilia genetik bekaitan dengan


hiperkoagulasi

• Keganasan  Berkaitan dengan hambatan aliran vena akibat


penekanan tumor, dan juga hiperkoagulatif
Patogenesis
Patogenesis
Klasifikasi

Pelvio Tromboflebitis
Tromboflebitis Femoralis
DIAGNOSIS

Anamnesis

• Nyeri akut dan bengkak


• Nyeri dan bengkak pada ekstremitas atas
• Pada trombosis vena superfisial (SVT), nyeri terlokalisir pada trombus
• Pada trombosis vena dalam (DVT), nyeri dirasakan difus
• Riwayat sebelumnya: Varises, riwayat pembedahan (terutama ortopedi),
imobilisasi, bed rest lama, riwayat obstetrik, malignansi
• Riwayat penyakit jantung, CHF, DVT, SVT, Stroke, dan trombosis lainnya
• Riwayat penyakit keluarga
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Sakit sedang hingga berat, disertai malaise atau febris
SVT
• Fibrosa (pengerasan) eritematosa berbatas tegas, lunak
• Dapat terjadi pada lokasi varises sebelumnya, atau pada vena normal
• Fluktuasi pada lokasi katup vena

DVT
• Edema, eritema, nyeri tekan
• Vena yang mengalami tromboflebitis sulit diraba
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Penunjang

Berkurangnya aliran, penilaian


USG Dopler katup vena profunda
Imaging

Menentukan Luas dan


Venografi penyebaran trombosis

X Ray, CT Scan,
Pada kasus kecurigaan emboli
Scintigraphy Paru paru
Venografi Paaru

Hiperkoagulasi : peningkatan PT, APTT, TT.


Laboratorium Antitrombin, antibodi antifosfolipid, ANA, APC

Membedakan trombofeblitis superfisial


Histopatologi
dengan poliarteritis nodosa
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS

Pendekatan Diagnosis
KOMPLIKASI

Emboli Paru Sepsis


Tatalaksana Medikamentosa

Pada kasus DVT, berikan antikoagulan untuk mencegah PE

Pada kasus SVT, antikoagulan pilihan yaitu LMWH seperti


enoxaparin, fondaparinux selama 6 minggu

LMWH dapat mengurangi inflamasi perivaskular, dan membatasi


ekstravasasi neutrofil

NSAID dapat mengurangi peradangan dan nyeri

Kompresi stocking bertahap dianjurkan sebagai profilaksis dan


terapi, pasien dilatih untuk berjalan sejak awal terapi
Antitrombotik oral (pcynogenol) dapat digunakan sebagai
profilaksis pada penerbangan jauh, terbukti mengurangi kejadian
trombotik
Pendekatan Terapi
Tatalaksana Bedah

Intervensi bedah darurat mungkin efektif dalam mencegah


komplikasi SVT. Intervensi bedah bertujuan mencegah
perluasan trombus dan memungkinkan pasien untuk
kembali bekerja lebih cepat daripada modalitas non bedah.

Dalam keadaan yang tepat, sayatan dan drainase bekuan


darah harus diupayakan untuk mengurangi rasa sakit.

Jika trombosis meluas ke sistem vena dalam, ligasi dan


pengupasan vena yang terkena harus dipertimbangkan.
Kesimpulan
• Tromboflebitis adalah peradangan dinding vena disertai
pembentukan bekuan darah. Penyebab tromboflebitis multifaktorial,
namun penyebab utamanya yaitu akibat adanya hiperkoagulabilitas
darah dan stasis vena.

• Diagnosis tromboflebitis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan


fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pencitraan radiologi seperti USG
dopler dan venografi dapat membantu menentukan adanya trombus
beserta letaknya pada vena. Pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan terutama pemeriksaan faal koagulasi.

• Tatalaksana tromboflebitis meliputi medikamentosa dan intervensi


bedah. Tromboflebitis memiliki prognosis yang sangat baik jika
segera diobati. Perawatan yang tepat menghasilkan resolusi cepat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai