Anda di halaman 1dari 30

Penurunan Kesadaran

Kelompok 2

Zakiatun Ahmad
Tia Septihanur
Cut Ladita Sriwija
Rizal Fahmi
Fokus evaluasi
⚫ Skor menurut Glasgow Coma Scale
⚫ Apakah penyebab struktural atau
toksik metabolik
⚫ Apakah penyebab reversibel ?
Compos mentis

Gangguan kesadaran

koma
Gangguan kesadaran

Kegawatan neurologi yang menjadi


petunjuk kegagalan fungsi integritas
otak, dan sebagai “final common
pathway” dari gagal organ, seperti
jantung, napas dan sirkulasi, yang
akan mengarah kepada gagal otak,
dengan akibat kematian.
Penurunan kesadaran secara
kualitatif

⚫ Compos mentis
⚫ Somnolen
⚫ Sopor
⚫ koma
Penurunan kesadaran secara
kuantitatif

Glasgow Coma Scale (GCS) :


⚫ Eye (E)
⚫ Motorik ( M )
⚫ Verbal ( V )
Eye
E1 , tidak membuka mata dengan
rangsang nyeri
E2, membuka mata dengan rangsang
nyeri

E3, membuka mata dengan rangsang


suara

E4, membuka mata spontan


Motorik
M1, tidak reaksi dengan rangsang nyeri
M2, deserebrasi dengan rangsang nyeri
M3, dekortikasi dengan rangsang nyeri
M4, reaksi menghampiri rangsang
nyeri, tidak mencapai sasaran
M5, reaksi menghampiri rangsang
nyeri, mencapai sasaran
M6, reaksi motorik sesuai perintah
Verbal
V1, tidak respon
V2 , mengerang
V3, respon kata
V4, bicara kalimat tetapi disorientasi
waktu dan tempat
V5, bicara kalimat, orientasi baik
ascending reticular activating
system
ARAS
Gangguan kesadaran
kelainan fokal (-) , kaku kuduk (-)

⚫ Gangguan iskemik
⚫ Gangguan metabolik
⚫ Intoksikasi
⚫ Infeksi sistemis
⚫ Hipertermia
⚫ epilepsi
Gangguan kesadaran
kelainan fokal (-) , kaku kuduk
(+)
⚫ Perdarahan subarakhnoid
⚫ Radang selaput otak
⚫ Radang otak
Gangguan kesadaran
kelainan fokal (+)

⚫ Tumor otak
⚫ Perdarahan otak
⚫ Infark otak
⚫ Abces otak
Penyebab Struktural
⚫ Vaskular (perdaharan, infark)
⚫ Infeksi (abces, ensefalitis, meningitis)
⚫ Neoplasma (primer, metastase)
⚫ Trauma (hematom, edema, kontusio)
⚫ Herniasi
⚫ Peningkatan TIK (proses desak ruang)
Penyebab toksik/ metabolik,
Febris
⚫ Abces serebral ⚫ Heat stroke
⚫ Meningitis
⚫ Ensefalitis
⚫ Malaria serebral
⚫ Bakteremia
⚫ Septisemia
⚫ ISK pada lansia
Penyebab toksik/ metabolik
Afebris
⚫ Keracunan (OD obat, CO)
⚫ Nutrisi (def. Vit. B12)
⚫ Hipo/hiperglikemia
⚫ Metabolik (asidosis laktat)
⚫ Gagal organ,
mis: ensefalopati hepatik & ginjal,
hipoksemia
⚫ Elektrolit imbalans
⚫ Endokrin (ketoasidosis diabetik)
⚫ alzheimer
⚫ Vaskular (ensefalopati hipertensif)
⚫ Psikiatri
⚫ Post kejang
Bahaya penurunan kesadaran

⚫ Peningkatan TIK
⚫ Herniasi
⚫ Kompresi otak
⚫ Meningoensefalitis/ ensefalitis
Anamnesa
⚫ Riw. Penyakit?
⚫ Trauma?
⚫ Pengguna obat-obatan ?
⚫ Riw. Kelainan jiwa?
Pemeriksaan Fisik
⚫ Tanda vital?
perhatikan jalan napas, tipe
pernapasan
⚫ Bau napas?
foetor breath hepatic
urino smell-ginjal
fruity smell-ketoasidosis
⚫ Pemeriksaan fisik?
⚫ Adanya tanda fokal atau lateralisasi ?
⚫ Meningismus / bukan meningismus?
Pemeriksaan Neurologis
⚫ Umum ⚫ Reflek kornea
⚫ Level kesadaran ⚫ Reflek muntah
⚫ Pupil ⚫ Respon motorik
⚫ Funduskopi ⚫ Reflek Fisiologis
⚫ Reflek ⚫ Reflek patologis
okulosefalik
⚫ Reflek
okulovestibuler
Pemeriksaan penunjang
⚫ Pemeriksaan gas darah
⚫ Darah rutin
⚫ Kimia darah, faal hati–ginjal, elektrolit
⚫ Pemeriksaan toksikologi, dari urine,
darah, bilasan lambung
⚫ Pemeriksaan khusus, CT scan, EEG,
EKG, foto torax – kepala
Tatalaksana
Karena penyebab struktural, (trauma) :
⚫ ABC
- hati-hati trauma leher
- O2 2-3 L/menit, mempertahankan
SpO2, pada 95%
⚫ Pasang monitoring jantung + EKG
⚫ infus cairan lambat Na Cl 0,9%
⚫ Tinggikan posisi kepala 30°
⚫ anamnesis
⚫ Lakukan CT scan kepala
⚫ PF umum ⚫ Beri Sulfas
⚫ PF neurologi Atropin bila pulse
⚫ Obs trauma <45
primer & ⚫ Temperatur
sekunder usahakan <37,5°C
⚫ Folley cateter ⚫ DPL, urinalisis,
(hematuria? AGD, elektrolit,
Urinalisis?) ureum, creatinine,
⚫ NGT GDS
⚫ Usahakan TD ⚫ Radiologi: Ro
sistol >100 mm Schedel, CT scan
Hg tanpa kontras
Pada Herniasi
Turunkan tekanan intrakranial jika ada
indikasi, dengan:

⚫ Kontrol ventilasi
⚫ Mannitol 20%
⚫ Konsul Sp. BS, utk epidural hematom-
dekompresi
Tanpa herniasi
⚫ Ulangi pemeriksaan neurologi lebih
teliti
⚫ Pungsi lumbal:
(+) infeksi  antibiotik

(+) perdarahan  terapi


perdarahan
subarakhnoid
Tatalaksana Umum:
⚫ O2 2-3 L/menit, mempertahankan
SpO2, pada 95%
⚫ Pasang monitoring jantung + EKG
⚫ infus cairan lambat Na Cl 0,9%
⚫ Pasang NGT
Karena penyebab toksik metabolik:
⚫ Lakukan Gastric Lavage; dilakukan
dengan mengawasi airway
⚫ Gunakan bahan arang aktif
⚫ Ukur temperatur rektum, >40° C 
heat stroke
⚫ Pasien dengan intubasi atau
hemodinamik tidak stabil, masuk ICU

Anda mungkin juga menyukai