Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan

Stroke dan Peningkatan TIK

Ns. Anna Kurnia, M.Kep


Learning Objectives
• Definisi Stroke
• Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Pusat
• Etiologi dan Faktor Risiko Stroke
• Patofisiologi Stroke
• Manifestasi Klinis Stroke
• Pemeriksaan penunjang Stroke
• Penatalaksaan Stroke
• Konsep Asuhan Keperawatan Stroke
Learning Objectives
• Definisi Peningkatan TIK
• Etiologi Peningkatan TIK
• Patofisiologi Peningkatan TIK
• Indikasi Pemantauan TIK
• Manajemen Peningkatan TIK
Definisi
• Stroke merupakan gangguan aliran darah ke otak baik bersifat
regional maupun global yang berlangsung begitu cepat sehingga
dapat menimbulkan kerusakan otak dengan manifestasi yang
ditimbulkannya berupa defisit neurologis.
• Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan
fungsi otak secara fokal atau global yang dapat menimbulkan
kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24jam, tanpa
penyebab lain kecuali gangguan vascular
• Golden period < 4,5 jam
• Stroke atau “brain attack” terjadi ketika terjadi gangguan aliran darah
ke otak  suplai oksigen dan nutrisi terganggu (otak membutuhkan
suplai oksigen dan nutrisi terus menerus)  kematian sel-sel otak 
gangguan fungsi otak
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Klasifikasi berdasarkan patologi

CVD-SI CVD-SH
Penyumbatan / Iskemik,
(±80%) disebabkan oleh bekuan (±20%) Perdarahan  ICH, SAH,
darah atau sumbatan yang disebabkan oleh pecahnya
mengganggu aliran darah pembuluh darah sehingga
ke otak. Penyebab mengganggu aliran darah
utamanya yaitu thrombus ke otak
dan emboli
PromKes
Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan penyakit Klasifikasi berdasarkan lokasi
1. TIA (Transient Ischemic Attack) 1. Hemisfer
 terjadi ketika gejala stroke 2. Batang Otak
membaik dalam 24 jam
2. Stroke involusi
3. Stroke komplit
Faktor risiko Stroke

Nonmodifiable risk factors Modifiable risk factors


• Usia (> 55tahun • Antiplatelet, antikoagulan,
• Riwayat penyakit keluarga fibrinolytic
(hipertensi, penyakit jantung, • Hiperlipidemia
DM) • Obesitas
• Riwayat stroke atau serangan • Merokok
jantung sebelumnya
• Alkohol
Patofisiologi CVD-SI
• Etiologi: oklusi, atherosclerosis,
embolus
• Penurunan cerebral bllod flow
• Bahan utama metabolism di otak
adalah glukosa dan oksigen
• Penurunan produksi ATP dan
peningkatan laktat sebagai hasil
metabolism anaerob  nekrosis
Gangguan neurologis berdasarkan lokasi sumbatan

Perhatikan circle of willis, karena defisit neurologis


yang terjadi berdasarkan dari letak sumbatan
Komplikasi

• Disfagia  peningkatan risiko


pneumonia
• Inkontinensia urin / ggn. Eliminasi urin
 peningkatan risiko infeksi saluran
kemih
• Imobilitas, penurunan kekuatan otot
 peningkatan risiko DVT, risiko luka
tekan (pressure ulcer)
• Gangguan penglihatan, penurunan
kemampuan ambulasi  risiko jatuh,
risiko injury
Patofisiologi CVD-SH
• Etiologi  hipertensi,
aneurisma, malformasi vascular,
obat-obatan
• Terjadi peningkatan TIK
PromKes
Manajemen Stroke
Fase Fase Fase Kronik /
Fase Akut
Hiperakut Subakut Rehabilitasi

 Onset 6 jam  Onset 48 jam  Onset 10 hari  Onset > 4 minggu


 IGD  Unit stroke / bangsal  Unit stroke / bangsal  Perawatan di rumah
 Tindakan emergensi:  Monitor TTV  Latihan ROM  Pencegahan stroke
triase, ABC,  Monitor status neurologis  Latihan menelan berulang
pemriksaan dan tanda PTIK  Manajemen  Manajemen faktor
neurologi, CT scan,  Posisi yang tepat konstipasi risiko
lab, pemeriksaan  Latihan mobilisasi  Perawatan diri  Skrining depresi
NIHSS, skrining  Edukasi pasien dan keluarga  Pencegahan  Skrining kualitas
disfagia, terapi  Early hemi-craniectomy decubitus hidup
trombolisis (rTPA)  Mechanical thrombectomy  Discharge planning
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan diagnostik


• Darah lengkap • CT Scan
• GDS, GD2PP, HbA1c • MRI
• PT/APTT • CT Angiografi
• Enzim jantung • DSA
• Analisa gas darah
Pemeriksaan Fisik
• Tingkat kesadaran : kualitatif dan kuantitatif  GCS  EMV (respon buka mata,
respon motor, respon verbal)
• Pupil : ukuran, bentuk, letak, respon terhadap cahaya langsung, bandingkan kiri
dan kanan
• Fungsi motorik  tonus otot, kekuatan otot, gerakan involunter, gait, hemiparesis
• Fungsi sensorik  cek pada area dermatom (tidak ada rasa (0), ada tapi tidak
normal (1), normal (2))
• Fungsi saraf kranial  Nervus I – Nervus XII
• Fungsi kognitif / Fungsi luhur  MMSE, MoCA-INA
• Pengkajian ADL  Indeks barthhel
• NIHSS , The modified rankin Scale (mRS), dll
• Risiko jatuh (skala morse)
• Risiko decubitus (Braden Scale / Norton )
Nursing Management
1. Oksigenasi / ventillasi  oksigen adekuat, SpO2 normal
2. Sirkulasi / perfusi  monitor TV, manajemen TD, monitor disritmia
3. Neurologi  perfusi adekuat  kaji status neurologi, posisi head up 30 derajat dengan posisi
kepala netral, dll
4. Cairan dan elektrolit  elektrolit dalam batas normal  monitor hasil laboratorium, monitor
intake dan output
5. Mobilisasi dan Keamanan  kaji risiko jatuh, cegah DVT, gunakan alat bantu berjalan, ROM
aktif pasif, dll
6. Integritas kulit  kaji risiko decubitus, uah posisi setiap 2 jam, dll
7. Nutrisi  nutrisi adekuat  manajemen nutrisi, pertahankan berat badan ideal, cegah
terjadinya aspirasi, kolaborasi dengan ahli gizi, dll
8. Psikososial  kaji system dukungan keluarga, kaji adanya depresi
9. Gangguan komunikasi  komunikasi efektif  kaji kemampuan bicara dan bahasa, kolaborasi
dengan terapi wicara
10. Kebutuhan pengetahuan / informasi  sediaka edukasi tentang manajemen TD, nutirisi, dll
Definisi Peningkatan TIK
• Ruang didalam kepala dibatasi oleh struktur yang kaku, semua kompartemen intrakranial ini tidak
dapat dimampatkan, hal ini dikarenakan volume intrakranial yang konstan (Hukum Monro Kellie). Oleh
karena itu bila terdapat kelainan pada salah satu isi yang mempengaruhi peningkatan volume
didalamnya akan terjadi peningkatan tekanan intrakranial setelah batas kompensasi (compliance)
terlewati
• Total volume ruang intracranial dan intradura pada orang dewasa sekitar 1700 mL, dimana sekitar 8%
adalah cairan serebrospinal, 12% volume darah, dan 80% jaringan otak dan medulla spinalis 
Pertambahan volume dari suatu kompartemen hanya dapat terjadi jika terdapat penekanan (kompresi)
pada kompartemen yang lain  peningkatan TIK
• Tekanan intrakranial normal berkisar pada 8-10 mmHg untuk bayi, nilai kurang dari 15 mmHg untuk
anak dan dewasa, sedangkan bila lebih dari 20 mmHg dan sudah menetap dalam waktu lebih dari 20
menit dikatakan sebagai hipertensi intrakranial.
• Tekanan intrakranial akan mempengaruhi tekanan perfusi cerebral (CPP / Cerebral perfusion pressure).
CPP dapat dihitung sebagai selisih antara rerata tekanan arterial (MAP) dan tekanan intrakranial
(ICP/TIK). CPP = MAP – ICP atau MAP
Etiologi Peningkatan TIK
• Edema otak  Edema sitotoksik, Edema vasogenik, Edema interstisial
• Hidrosefalus
• Massa intra dan ekstra aksial menyebabkan peningkatan TIK karena
langsung meningkatkan volume intracranial, seperti: neoplasma,
perdarahan, trauma, infeksi
Patofisiologi Peningkatan TIK
• Trias Cushing  peningkatan TD,
penurunan laju pernafasan,
bradikardia
• Manifestasi klinis  Sakit
kepala, Muntah proyektil, edema
papil, Defisit neurologis, Kejang
umum/fokal,
Indikasi dan Kontraindikasi Pemantauan TIK
Indikasi Kontraindikasi
• Cedera kepala berat / trauma • Koagulopati dapat meningkatkan
kepala berat resiko perdarahan pada
• Intraserebral hemoragik pemasangan alat pemantauan
• Subarachnoid Hemoragik TIK.
• Hidrocephalus • Trombosit < 100.000/mm³
• Stroke • Bila pasien menggunakan obat
• Edema serebri anti platelet, sebaiknya berikan
• Post kraniotomi sekantong platelet dan evaluasi
fungsi platelet dengan
• Ensefalopati menghitung waktu perdarahan
Metode Pemantauan TIK

Metode Invasif Metode Non Invasif


• Intraventrikular • Pemantauan status klinis  GCS,
• Intraparenkimal pupil, motoric okuler, mual
(microtransducer sensor) muntah, nyeri kepala, tanda-
tanda vital
• Neuroimaging
• TCD
Manajemen Peningkatan TIK
Penatalaksanaan Umum Penatalaksanaan Khusus
• Head up 30-45 derajat dengan posisi kepala
netral dengan tujuan memperbaiki venous • Mengurangi efek massa
return
• Tekanan darah optimal • Sedasi dan/atau paralisis
• Mencegah dan mengatasi kejang • Mengurangi volume cairan
• Menghilangkan rasa cemas, agitasi dan nyeri serebrospinal
• Menjaga suhu tubuh normal
• Koreksi kelainan metabolik dan elektrolit • Mengoptimalkan CPP
• Hindari kondisi hiperglikemia • Mengurangi volume darah
• Pasang kateter vena sentral
intravaskular
• Atasi hipoksia
• Pertahankan kondisi normokarbia (PaCO2 35- • Terapi osmotik
40mmHg)
• Hindari batuk terlalu keras, mengedan,
suction berlebihan
Referensi
• Handbook for Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical
nursing. —12th ed.
• Amri, Imtihanah. 2017. Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial.
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 3.
• Advance Neurologi Life Support
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai