Anda di halaman 1dari 42

REFERAT

Pembimbing

STROKE NON
dr. Tutwuri Handayani, Sp.s, M.Kes

HEMORAGIK Disusun Oleh :

DAN STROKE Muhammad Fauzi Sholeh :


2016730067

HEMORAGIK
KEPANITERAAN KLINIK STASE SARAF
RSUD SYAMSUDIN SH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2020
DEFINISI STROKE
Stroke (WHO)  Menifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik
fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, selama
lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya
penyebab lain selain gangguan vaskuler.
KLASIFIKASI STROKE
STROKE
• Stroke iskemik  aliran darah ke otak
terhenti karena aterosklerosis atau
bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah.

• Stroke hemoragik  pembuluh darah


pecah sehingga menghambat aliran
darah yang normal dan darah merembes
ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya.
STROKE NON HEMORAGIK
STROKE NON HEMORAGIK

Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik
fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau medulla spinalis, yang
dapat disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri
maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi
EPIDEMIOLOGI STROKE ISKEMIK

Mortalitas stroke iskemik (11,3%) relatif lebih kecil

Menurut AHA : 2016 stroke iskemik 87%

Kasus di Indonesia mayoritas nya adalah stroke iskemik


67%

Prevalensi stroke meningkat seiring bertambahnya usia,


dengan puncaknya pada usia ≥75 tahun

Di jepang, insidens kasus laki laki dua kali lipat di


banding perempuan
Stroke non hemoragik dapat dijumpai dalam 4 bentuk klinis:

1. Transient Ischemic Attack (TIA).


2. Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND).
3. Stroke progresif (Progressive Stroke/Stroke in evolution).
4. Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke).
ETIOLOGI FAKTOR RISIKO
Dapat Dimodifikasi Tidak dapat dimodifikasi
• Emboli
Hipertensi Usia
Merokok Jenis Kelamin
Diabetes mellitus Ras
• Trombosis Penyakit jantung
PATOFISIOLOGI
Berkembangnya
aterosklerosis pada dinding
pembuluh darah

Arteri tersumbat sehingga


aliran darah ke area
thrombus menjadi berkurang

Iskemia menjadi kompleks

Infark pada jaringan otak


GEJALA KLINIS
Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu
ekstremitas, kelumpuhan otot-otot penggerak bola
mata, kelumpuhan otot-otot untuk proses menelan,
bicara.

Gangguan fungsi Gangguan fungsi


Gangguan kesadaran
penglihatan penghidu

Gangguan fungsi Gangguan fungsi Gangguan fungsi


keseimbangan pendengaran kognitif

Gangguan fungsi
somatik sensoris
DIAGNOSIS
Anamnesis :
• Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba
• saat aktifitas/istirahat
• Onset
• nyeri kepala/tidak, kejang/tidak, muntah/tidak, kesadaran menurun, serangan pertama atau
berulang.
• faktor resiko stroke.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum, kesadaran (Glasgow Coma Scale), tanda vital.
• Pemeriksaan neurologis : dapat dilakukan untuk melihat apakah ada deficit neurologis, tanda-
tanda perdarahan, tanda-tanda peningkatan TIK, ataupun tanda-tanda ransang meninges.

Pemeriksaan Penunjang
• Ct scan
• MRI
SIRIRAJ SCORE
(2.5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala)
+ (0.1 x tekanan diastolic) – (3 x penanda atheroma) – 12

Interpretasi:
Skor SSS > 1 : stroke perdarahan
Skor SSS < -1 : infark
Skor SSS -1 s/d 1 : meragukan
GAJAH MADA
GAJAH MADA
TATALAKSANA
– Tatalaksana Umum :
• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
• Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
• Gastroprotektor, jika diperlukan
• Manajemen nutrisi
• Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH
PENATALAKSANAAN SPESIFIK
• Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik onset <6 jam
• Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke iskemik dengan oklusi karotis interna atau
pembuluh darah intrakranial, onset <8 jam
• Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
• Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
• Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet :aspirin, clopidogrel, cilostazol atau antikoagulan : warfarin,
dabigatran, rivaroxaban)
• Neroprotektor (citicholin, piracetam)
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
TINDAKAN INTERVENSI/OPERATIF
• Carotid Endartersctomy (CEA), sesuai indikasi
• Carotid Artery Stenting (CAS), sesuai indikasi
• Stenting pembuluh darah intracranial, sesuai indikasi
PENCEGAHAN

• Primer : mengendalikan faktor risiko, gizi seimbang, dan olahraga teratur


.
• Sekunder : mengendalikan faktor risiko, medikamentosa, dan tindakan
invasif bila perlu.
PROGNOSA

• Usia pasien
• Penyebab stroke
• Kondisi medis lain yang mengawali / menyertai stroke
STROKE HEMORAGIK
DEFINISI Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila


lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur
sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang
subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
American Heart Association (AHA) pada tahun 2017,
.
EPIDEMIOLOGI menunjukkan bahwa stroke adalah penyebab kematian kedua
setelah penyakit jantung iskemik

Stroke sebagai penyebab kematian mencapai 9% (sekitar 4 juta)


dari total kematian per tahunnya.

Stroke di Amerika Serikat yaitu 500.000 pertahunnya 10-15%


merupakan stroke hemoragik.

Mortalitas dan morbiditas pada stroke hemoragik lebih berat


dari pada stroke iskemik
ETIOLOGI

• Perdarahan • Trauma • Obat - obatan


intraserebral
primer

• Ruptur
• Kelainan perdarahan
kantung
aneurisma

• Septik
embolisme • Amiloidosis
arteri
FAKTOR RISIKO
Dapat Dimodifikasi Tidak dapat dimodifikasi
Hipertensi Usia
Merokok Jenis Kelamin
Alkohol Ras
Obesitas
PATOGENESIS STROKE HEMORAGIK
• Perdarahan Subaraknoid
Pecahnya aneurisma atau malformasi pembuluh
darah.

• Perdarahan Intraserebral
Pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah
yang tinggi.
STROKE HEMORAGIC
Kerusakan dinding pembuluh
darah kecil di otak akibat
hipertensi

Terjadinya hialinisasi pada dinding


pembuluh darah

Pembuluh darah akan kehilangan


elastisitasnya

Pembuluh darah serebral tidak lagi


bisa menyesuaikan diri dengan
fluktuasi tekanan darah sistemik

Tekanan darah secara mendadak


akan dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh darah.
GEJALA KLINIS
Tingkat kesadaran yang berubah Pendarahan intraserebral Pendarahan subarachnoid

Defisit neurologis fokal Serangan secara mendadak Sakit kepala hebat

Jika cerebellum terlibat terdapat tanda tanda seperi ini : Nyeri kepala Kesadaran terganggu
1. Ektremitas atakasia
2. Vertigo atau tinnitus Mual Demam
3. Mual dan muntah
4. Hemiparasis atau quadriparesis
5. Hemisensori Muntah Muntah
6. Gerakan mata yang mengakibatkan kelainan
diplopia atau nistagmus
Penurunan kesadaran secara Takikardi
7. Kelemahan orofaringeal atau disfagia
cepat
8. wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh

Lemah/mati rasa pada salah Kejang


satu bagian tubuh
fotopobia
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Gejala peningkatan TIK Seperti : Pemeriksaan GCS : penurunan Laboratorium
sakit kepala, muntah muntah kesadaran
sampai kesadaran menurun
Riwayat Dahulu TTV EKG
Riwayat Keluarga Kelumpuhan saraf kranial CT scan
Defisit Neurologis MRI
SIRIRAJ SCORE

Interpretasi :
Skor < 1 : Stroke Iskemik
(2.5 x Kesadaran)+(2 x Vomitus)+(2 x Nyeri Kepala) Skor > 1 Perdarahan Intraserebral
+(0.1 x Tekanan Diastolik )- (3 x Ateroma) – 12 Skor 0 Meragukan
30
GAJAH MADA
GAJAH MADA
TATALAKSANA UMUM

• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan


• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian tekanan intrakranial (manitol, furosemide, jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
• Analgetik
› dan antipiterik, jika diperlukan
• Manajemen nutrisi
• Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin. 
TATALAKSANA SPESIFIK

 Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine Complex Concentrate, jika


perdarahan karena antikoagulan)
 Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium
Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
 Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
 Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor risiko)
 Neuroprotektor
 Perawatan di Unit Stroke
 Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
TINDAKAN OPERATIF

 Kraniotomi evakuasi hematom, sesuai indikasi


 Kraniotomi dekompresi, sesuai indikasi
 VP Shunt / external drainage, sesuai indikasi
Tidakan bedah pada PIS

PERDARAHAN INTRASEREBRAL

Operasi:
1. Pasien dengan perdarahan serebelar >3cm Tidak dioperasi :
dengan perburukan klinis atau kompresi
batang otak. 1. Pasien dengan perdarahan
2. PIS dengan lesi struktural. kecil (<10cm3) atau defisit
3. Pasien usia muda dengan perdarahan lobar neurologis minimal.
sedang s/d besar yang memburuk. 2. Pasien dengan GCS <4.
4. Pembedahan untuk mengevakuasi hematoma
dengan perdarahan lobar yang luas (>50cm3)
Sistem Gradding Perdarahan Subaraknoid
Hunt & Hess Grading of Sub-Arachnoid Hemorrhage
Grade Kriteria

I
Asimptomatik atau minimal sakit kepala atau leher kaku
II
Sakit kepala sedang hingga berat, kaku kuduk, tidak ada
defisit neurologis
III
Mengantuk, kebingungan, atau gejala fokal ringan
IV
Stupor, hemiparese sedang hingga berat, kadang ada gejala
deselerasi awal
V
Koma
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN SUB ARAKHNOID
Perdarahan Grade I atau II (H&H PSA) Penderita dengan grade III, IV, atau V
(H&H PSA)
Perawatan harus lebih intensif
Identifikasi yang dini dari nyeri kepala hebat Lakukan penatalaksanaan ABC

Bed rest total dengan posisi kepala Intubasi endotrakheal untuk mencegah
ditinggikan 30 bila perlu diberikan O2 2-3 aspirasi dan menjamin jalang nafas yang
L/menit adekuat.
Pasang infus IV Bila ada tanda-tanda herniasi maka dilakukan
intubasi.
Monitor ketat kelainan-kelainan neurologi Hindari pemakaian sedatif yang
yang timbul. berlebhan
KOMPLIKASI

• Peningkatan tekanan intrakranial

• Herniasi

• Deteorisasi

• Disabilitas Permanen
PENCEGAHAN

• Mengatur pola makan


• Melakukan olah raga
• Menghentikan rokok
• Menghindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat
• Memelihara berat badan yang layak
• Perhatikan pemakaian kontrasepsi oral bagi yang beresiko tinggi
• Penanganan stres dan beristirahat yang cukup
PROGNOSIS

Tingkat keparahan stroke

Lokasi perdarahan

Ukuran dari perdarahan.


PENCEGAHAN STROKE

Primer Sekunder
(Sebelum Stroke) (Sesudah Stroke)
Gaya hidup sehat Gaya hidup sehat
Modifikasi faktor risiko Mengendalikan faktor
risiko
Antiplatelet / anti
koagulan
Terapi bedah
Terimakasih

Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai