Pembimbing
STROKE NON
dr. Tutwuri Handayani, Sp.s, M.Kes
HEMORAGIK
KEPANITERAAN KLINIK STASE SARAF
RSUD SYAMSUDIN SH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2020
DEFINISI STROKE
Stroke (WHO) Menifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik
fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, selama
lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya
penyebab lain selain gangguan vaskuler.
KLASIFIKASI STROKE
STROKE
• Stroke iskemik aliran darah ke otak
terhenti karena aterosklerosis atau
bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah.
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik
fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau medulla spinalis, yang
dapat disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri
maupun vena, yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi
EPIDEMIOLOGI STROKE ISKEMIK
Gangguan fungsi
somatik sensoris
DIAGNOSIS
Anamnesis :
• Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba
• saat aktifitas/istirahat
• Onset
• nyeri kepala/tidak, kejang/tidak, muntah/tidak, kesadaran menurun, serangan pertama atau
berulang.
• faktor resiko stroke.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum, kesadaran (Glasgow Coma Scale), tanda vital.
• Pemeriksaan neurologis : dapat dilakukan untuk melihat apakah ada deficit neurologis, tanda-
tanda perdarahan, tanda-tanda peningkatan TIK, ataupun tanda-tanda ransang meninges.
Pemeriksaan Penunjang
• Ct scan
• MRI
SIRIRAJ SCORE
(2.5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala)
+ (0.1 x tekanan diastolic) – (3 x penanda atheroma) – 12
Interpretasi:
Skor SSS > 1 : stroke perdarahan
Skor SSS < -1 : infark
Skor SSS -1 s/d 1 : meragukan
GAJAH MADA
GAJAH MADA
TATALAKSANA
– Tatalaksana Umum :
• Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
• Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
• Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
• Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
• Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
• Gastroprotektor, jika diperlukan
• Manajemen nutrisi
• Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH
PENATALAKSANAAN SPESIFIK
• Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik onset <6 jam
• Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke iskemik dengan oklusi karotis interna atau
pembuluh darah intrakranial, onset <8 jam
• Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
• Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
• Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet :aspirin, clopidogrel, cilostazol atau antikoagulan : warfarin,
dabigatran, rivaroxaban)
• Neroprotektor (citicholin, piracetam)
• Perawatan di Unit Stroke
• Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
TINDAKAN INTERVENSI/OPERATIF
• Carotid Endartersctomy (CEA), sesuai indikasi
• Carotid Artery Stenting (CAS), sesuai indikasi
• Stenting pembuluh darah intracranial, sesuai indikasi
PENCEGAHAN
• Usia pasien
• Penyebab stroke
• Kondisi medis lain yang mengawali / menyertai stroke
STROKE HEMORAGIK
DEFINISI Stroke Hemoragik
• Ruptur
• Kelainan perdarahan
kantung
aneurisma
• Septik
embolisme • Amiloidosis
arteri
FAKTOR RISIKO
Dapat Dimodifikasi Tidak dapat dimodifikasi
Hipertensi Usia
Merokok Jenis Kelamin
Alkohol Ras
Obesitas
PATOGENESIS STROKE HEMORAGIK
• Perdarahan Subaraknoid
Pecahnya aneurisma atau malformasi pembuluh
darah.
• Perdarahan Intraserebral
Pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah
yang tinggi.
STROKE HEMORAGIC
Kerusakan dinding pembuluh
darah kecil di otak akibat
hipertensi
Jika cerebellum terlibat terdapat tanda tanda seperi ini : Nyeri kepala Kesadaran terganggu
1. Ektremitas atakasia
2. Vertigo atau tinnitus Mual Demam
3. Mual dan muntah
4. Hemiparasis atau quadriparesis
5. Hemisensori Muntah Muntah
6. Gerakan mata yang mengakibatkan kelainan
diplopia atau nistagmus
Penurunan kesadaran secara Takikardi
7. Kelemahan orofaringeal atau disfagia
cepat
8. wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh
Interpretasi :
Skor < 1 : Stroke Iskemik
(2.5 x Kesadaran)+(2 x Vomitus)+(2 x Nyeri Kepala) Skor > 1 Perdarahan Intraserebral
+(0.1 x Tekanan Diastolik )- (3 x Ateroma) – 12 Skor 0 Meragukan
30
GAJAH MADA
GAJAH MADA
TATALAKSANA UMUM
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
Operasi:
1. Pasien dengan perdarahan serebelar >3cm Tidak dioperasi :
dengan perburukan klinis atau kompresi
batang otak. 1. Pasien dengan perdarahan
2. PIS dengan lesi struktural. kecil (<10cm3) atau defisit
3. Pasien usia muda dengan perdarahan lobar neurologis minimal.
sedang s/d besar yang memburuk. 2. Pasien dengan GCS <4.
4. Pembedahan untuk mengevakuasi hematoma
dengan perdarahan lobar yang luas (>50cm3)
Sistem Gradding Perdarahan Subaraknoid
Hunt & Hess Grading of Sub-Arachnoid Hemorrhage
Grade Kriteria
I
Asimptomatik atau minimal sakit kepala atau leher kaku
II
Sakit kepala sedang hingga berat, kaku kuduk, tidak ada
defisit neurologis
III
Mengantuk, kebingungan, atau gejala fokal ringan
IV
Stupor, hemiparese sedang hingga berat, kadang ada gejala
deselerasi awal
V
Koma
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN SUB ARAKHNOID
Perdarahan Grade I atau II (H&H PSA) Penderita dengan grade III, IV, atau V
(H&H PSA)
Perawatan harus lebih intensif
Identifikasi yang dini dari nyeri kepala hebat Lakukan penatalaksanaan ABC
Bed rest total dengan posisi kepala Intubasi endotrakheal untuk mencegah
ditinggikan 30 bila perlu diberikan O2 2-3 aspirasi dan menjamin jalang nafas yang
L/menit adekuat.
Pasang infus IV Bila ada tanda-tanda herniasi maka dilakukan
intubasi.
Monitor ketat kelainan-kelainan neurologi Hindari pemakaian sedatif yang
yang timbul. berlebhan
KOMPLIKASI
• Herniasi
• Deteorisasi
• Disabilitas Permanen
PENCEGAHAN
Lokasi perdarahan
Primer Sekunder
(Sebelum Stroke) (Sesudah Stroke)
Gaya hidup sehat Gaya hidup sehat
Modifikasi faktor risiko Mengendalikan faktor
risiko
Antiplatelet / anti
koagulan
Terapi bedah
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb