Anda di halaman 1dari 33

FARMAKOTERAPI

STROKE
Oleh :
Dr. Bangunawati Rahajeng, S.Si, Apt, M.Si
PENDAHULUAN
• Stroke adalah salah satu penyakit pembunuh di
dunia
• Merupakan penyebab kematian kedua di usia >
60th, kelima di usia 15-59th
• Stroke sebenarnya bukan penyakit saraf,
tetapi akibat atau pengaruh penyakit ini
sebagian besar adalah kerusakan saraf
sehingga penanganan stroke melibatkan dokter
sp. Saraf, ada literatur yang menggolongkan
pada penyakit kardiovaskuler.
EPIDEMIOLOGI
Stroke menyerang sekitar 700.000 penderita per
tahun, dengan angka kematian sebesar 150.000
Data RSUP Sarjito 2009 507 (355 iskemik, 152
hemorhage
Stroke

CVA
• Definisi : Stroke atau dikenal sebagai
(Cerebro-Vascular Accident) atau CVD
(Cerebro-Vascular Disease) atau apoplexy,
adalah gangguan fungsi neurologi yang
disebabkan gangguan aliran darah ke otak yang
dapat timbul secara mendadak (dalam beberapa
menit) atau secara cepat (dalam beberapa jam)
dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan
daerah otak yang terganggu.
Jenis stroke :
• Sesuai penyebabnya stroke dibagi 2, yaitu :

1. Stroke iskemik :
berkurangnya aliran
darah ke otak

2. Stroke hemoragik :
keluarnya darah ke ruang
ekstravaskuler di otak
Patofisiologi : Stroke Iskemik
Stroke Hemoragik adalah perdarahan otak
atau ruang sekitar otak yang disebabkan
beberapa penyakit yang berefek pada
pembuluh darah

Perdarahan intraserebral,
mengakibatkan darah masuk ke
jaringan otak, membentuk masa
(hematoma) yg menekan jaringan
otak & menimbulkan edema otak
Perdarahan subaraknoid (daerah yg mengelilingi
otak & spinal cord),
Faktor Resiko
Faktor Resiko yg Berpotensi dimodifikasi
• Metabolic syndrome, penyalahgunaan obat
dan alkohol, penggunaan kontrasepsi oral,
migrain, faktor inflamasi (fibrinogen
dapat meningkatkan resiko),
hiperkromosistein, peningkatan lipoprotein
 berhubungan dg hiperkoagulabilitas
fosfolipase dan infeksi

• Di Indonesia  laki-laki > perempuan,


meningkat pd usia tua, DM, faktor resiko
lain
PROGNOSIS
• Stroke iskemik lb baik dari stroke hemoragi
(segi survival)
• Segi recovery  stroke hemoragi lb baik dari
stroke iskemik
• Stroke iskemik  1/3bisa pulih, 1/3 fatal, 1/3
cacat
• Stroke hemoragi  tgt ukuran hematoma, >
3cm mortalitas >, hematoma masif  letal
ETIOLOGI
Tanda dan Gejala :
• Tanda-tanda stroke tergantung defisit neurologi
dan area atau daerah otak yang terganggu,
antara lain :

Kelemahan atau mati rasa tiba-tiba


pada wajah, lengan, kaki pada satu sisi
tubuh

Tidak dapat berbicara atau


kesulitan bicara atau bicara sulit
dimengerti.

Hilangnya penglihatan atau kabur


hanya pada satu mata, penglihatan
ganda, vertigo menunjukkan
keterlibatan sirkulasi posterior.
Tanda dan Gejala :
Diagnosis
1. Riwayat penyakit dan uji fisik
2. CTscan
3. MRI
4. PET (Positron emission tomography)
Tujuan Terapi
1. Menurunkan kerusakan neurologi & menurunkan
mortalitas & disability jangka panjang
2. Mencegah komplikasi sekunder dr imobilitas dan
disfungsi neurologi
3. Mencegah stroke berulang
Tujuan Terapi
Tujuan Terapi
Sasaran dan Strategi Terapi
Tata Laksana Terapi
1. Terapi non farmakologi (nir obat)
2. Terapi farmakologi (obat)
Terapi Non Farmakologi
STROKE AKUT
Terapi pembedahan (surgical therapy), untuk stroke
iskemik jarang dilakukan
Tujuan : mencegah kekambuhan TIA dg menghilangkan
sumber oklusi
• Disebut carotid endarterectomy
• Diindikasikan utk pasien dg > 70% stenosis
• Kalau sumbatan < 70% - risiko besar
• Untuk stroke hemoragik : pembedahan efektif jk lokasi
perdarahan dekat permukaan otak
Terapi Farmakologi
• Stroke iskemik : antihipertensi (ACE inhibitor dan
diuretik tiazid), antiplatelet (aspirin dipiridamol,
tiklopidin, clopidogrel, silostazol), antikoagulan
(warfarin, heparin), trombolisis (alteplase),
perlindungan fungsi CNS (pirasetam, sitikolin,
pentoksifillin, kortikosteroid, Ca channel bloker,
antiepilepsi)

• Stroke hemoragik : antihipertensi, penatalaksanaan


ICP (osmoterapi/manitol, pencegahan vasospasme/
CCB, muscle relaxant) pembedahan, kortikosteroid,
antiepilepsi
Tata Laksana Terapi
STROKE ISKEMIK AKUT
Menghilangkan sumbatan pd aliran darah dgn :
Terapi trombolitik : menggunakan tissue plasminogen
activator (t-PA)
• Mekanisme : mengaktifkan plasmin shg melisiskan
tromboemboli
• Terbukti efektif jika digunakan dlm 3 jam setelah
serangan akut
• Perlu hati-hati krn dpt menimbulkan risiko perdarahan
Tata Laksana Terapi
STROKE ISKEMIK AKUT
Menghilangkan sumbatan pd aliran darah dgn :
Terapi antiplatelet : aspirin, clopidogrel, dipiridamol-
aspirin (ASA), tiklopidin
• Msh merupakan mainstay dlm terapi stroke
• Urutan pilihan : aspirin (ASA), clopidogrel, tiklopidin
• Dosis aspirin utk stroke : 75-300 mg
Tata Laksana Terapi
STROKE ISKEMIK AKUT
Menghilangkan sumbatan pd aliran darah dgn :
Terapi antikoagulan : heparin, unfractionated
heparin, low-molecular-weight heparins,
heparinoids warfarin
• Msh kontroversial krn risiko pendarahan
intrakranial
Tata Laksana Terapi
STROKE PERDARAHAN
• Terapi suportif : infus manitol utk mengurangi edema
di sekitar perdarahan
• Jk perdarahan krn komplikasi pemberian warfarin –
beri vit K & fresh frozen plasma
• Jk perdarahan akibat heparin – diberi protamin utk
menginaktifkan heparin
• Jk perdarahan akibat komplikasi pemberian trombolitik
– gunakan asam traneksamat
Tata Laksana Terapi
TERAPI PENCEGAHAN STROKE ISKEMIK
Terapi antiplatelet :
• Aspirin : menghambat sintesis tromboksan (senyawa yg
berperan dlm proses pembekuan darah)
• Dipiridamol atau kombinasi dipiridamol-aspirin
• Tiklopididn dan clopidogrel – jk terapi aspirin gagal
• Silostazol (dlm penelitian)
Tata Laksana Terapi
TERAPI PENCEGAHAN STROKE
Antihipertensi :
• Krn hipertensi mrpkn faktor risiko (50% pd
stroke iskemik & 60% pd stroke perdarahan)
• Diperhatikan aliran darah otak & darah perifer
utk menjaga fungsi cerebral
• Obat pilihan : gol AIRA dan ACE inh
Tata Laksana Terapi
TERAPI PENCEGAHAN STROKE
Terapi pemulihan metabolisme otak, tujuan :
• Meningkatkan kemampuan kognitif
• Meningkatkan kewaspadaan & mood
• Meningkatkan fungsi memori
• Menghilangkan kelesuan
• Menghilangkan dizziness
• Mis : citicholin, codergocrin, mesilate, piracetam
Terapi rehabilitasi
• Misal fisioterapi, terapi wicara & bahasa
Studi Kasus
• Pasien AW 52 tahun didiagnosis stroke iskemik dan
menjalani rawat inap. Riwayat penyakit : gagal
jantung, riwayat obat :captopril 25mg 2x sehari,
digoxin 1 tablet per hari. Pada hari ke 3 pasien
mengalami kenaikan BUN & kreatinin
• Apakah ada kemungkinan obat yang menyebabkan hal
tersebut?
• Pustaka kasus  Rahajeng B, Widyati, Ikawati Z,
Drug Related Problem pada penatalaksanaan pasien
stroke rawat inap di RSAL Dr. Ramelan Surabaya
Periode 1 September-31 Oktober 2006
• http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencar
ian/33783
Panduan Penyelesaian Kasus
• Pahami farmakoterapi
• Pelajari obat-obat yg biasa digunakan
• Cari guideline terapi stroke
• Metoda SOAP (subyektif, obyektif, assesment, plan)
Daftar Pustaka
• Edward C. Jauch, MD, MS, FAHA,; Jeffrey L. Saver, MD, FAHA, Harold P.
Adams, Jr, MD, FAHA; Askiel Bruno, MD, MS; J.J. (Buddy) Connors, MD; Bart
M. Demaerschalk, MD, MSc; Pooja Khatri, MD, MSc, FAHA; Paul W. McMullan,
Jr, MD, FAHA; Adnan I. Qureshi, MD, FAHA; Kenneth Rosenfield, MD,
FAHA; Phillip A. Scott, MD, FAHA; Debbie R. Summers, RN, MSN, FAHA;
David Z. Wang, DO, FAHA; Max Wintermark, MD; Howard Yonas, MD;,
Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic
Stroke, 2013, Guidelines update A Scientific Statement from the Stroke
Council of the American Heart Association/American Stroke Association,
Stroke, 2013 ; 870-947.
• Fagan S.C, Hess D.C, 2008, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach :
Stroke, 7th ed, McGraw-Hill, Medical Publishing Division, New York. (Dipiro)
• Misbach J, Tobing S.M.L., Ranakusuma T.A.S., Suryamiharja A, Harris
S, Bustami M, 2011, Guideline Stroke, Kelompok Studi
Serebrovaskuler Persatuan Dokter Saraf Indonesia, PERDOSSI,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai