Anda di halaman 1dari 18

Kasus 1.

Tn. AR masuk RS (31/08/20) setelah jatuh dan terguling dari tangga saat sedang bekerja dan sempat tidak sadarkan diri, oleh rekan-rekannya
Tn. AR dibawa ke RS. Setelah sadar, pasien mengeluh beberapa hari belakangan sering merasa lemas, mual, sering berkeringat dingin,
kehilangan nafsu makan dan tidak konsentrasi saat bekerja, kadang sesak saat berjalan agak jauh. Pasien tampak pucat. Pasien biasa
mengkonsumsi sumagesic 600 mg saat merasa lelah karena bekerja atas anjuran temannya. Oleh dokter pasien didiagnosa mengalami
Anemia serta suspect liver injury, dan diberikan suplemen Fe. Sulfat, Vit. C, Vit B compleks, dan Curcuma. Tiga hari (03/09/20)
berikutnya pasien masih dengan kondisi yang sama dan belum mengalami perbaikan, bahkan pasien mengeluh susah BAB dan mengalami
radang tenggorokan serta sakit untuk menelan.

Tanda-tanda vital: RR : 23x/menit; TD: 120/80 mmHg; HR: 90x/menit; T: 36,7oC.

Setelah dilakukan cek lab darah, didapatkan :

Hasil
Jenis Pemeriksaan Normal Satuan
03/09/20
HB 9,3 13-18 g/dL
AL 9,1 3.2-10 103/mm3
AT 170 170-380 103/mm3
AE 3,5 4,4-5,6 106/mm3
HCT 30 40-50 %

MCV 115 80-100 fL

MCH 42 28– 34 pg/rbc

Diff. Eosinofil 0 0-6 %

Diff. Stab 0 0-12 %


Diff. Basofil 0 0-2 %

Diff. Segmen 71,3 36-73 %

Diff. Limposit 22,8 15-45 %

Diff. Monosit 5,9 0-10 %

ALT 75 5-35 U/L

AST 80 5-35 U/L

*pg (picogram); fL (femtoliter)


Riwayat penyakit : HT (-), DM (-).
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol.

Problem Subyektif/ Obyektif Terapi yang Assesment Sumber Plan


Medik diberikan

Anemia S: - suplemen Fe. -Pemberian obat tidak DiPiro Rekomendasi terapi:


Sulfat 1 x sehari tepat (Fe sulfat). - Fe sulfat di ganti
- Tn. AR
- Tidak sadarkan diri, 1 tab Pasien didiagnosa anemia dengan anemolat
- sering merasa dan diberikan fe sulfat (as.folat tinggi 1 x sehari
- Vit. C 1 x oleh dokter, namun tidak 1 mg)
lemas, mual, sering
berkeringat dingin, sehari mengalami perbaikan, ESO: bronkospasm,
kehilangan nafsu setelah dilakukan tes lab, mual, gangguan GI
- Vit B compleks
makan dan tidak anemia yang terjadi -Vit. C dan Vit. B
konsentrasi saat 1x sehari
karena makrositik kompleks dihentikan
bekerja, kadang
sesak saat berjalan (penurunan as folat. Hasil
agak jauh tersebut dapat dilihat dari Non farmakologi:
tampak pucat peningkatan nilai MCV - makanan berserat
dan MCH yang (pisang, bayam, hati
O:
menunjukkan anemia sapi, daging merah)
Tanda vital : yang terjadi akibat - minum air putih
RR : 23x/menit; defisiensi as folat.
TD: 120/80 mmHg; MCV >100  termasuk Monitoring :
HR: 90x/menit;
anemia makrositik  Efktivitas pemberian
T: 36,7oC.
kekurangan vit. B12 dan as folat  cek
Hasil lab : as.folat konsentrasi as folat
HB : 9,3 g/dL (anemia) dalam darah
AE : 3,5 x 106/mm3 Vit. C - nilai HB
(anemia) Pemberiannya dapat - nilai AE
HCT : 30% (anemia) membantu penyerapan zat - nilai HCT
MCH : 42 pg/rbc
besi dalam darah. - nilai MCH
(anemia makrositik)
MCV : 115 fL ESO: flushing, pusing, - nilai MCV
(penyakit hati, diare, dyspepsia
alcoholism, kekurangan Tidak dibutuhkan untuk
folat/vitamin B12) terapi anemia makrositik

Vit B compleks
Berperan dalam proses
metabolism karbohidrat
dan protein dalam tubuh.
ESO: pusing, sakit kepala,
mual, muntah
Tidak dibutuhkan untuk
terapi anemia makrositik
Suspect S: Curcuma tab 2 - Pemberian obat sudah International Rekomendasi terapi:
liver injury - Sesak saat berjalan x sehari 200 mg tepat Journa lof - Terapai curcuma tetap
- Mual Curcuma Pharmachology dilanjutkan, dosis tablet
- Kehilangan nafsu Bersifat hepatoprotektor 200 mg 2x sehari
makan dan sebagai antioksidan - Perlu dilakukan
- sering merasa serta meningkatkan nafsu pemeriksaan lab kembali
lemas, mual, sering makan. apabila disebabkan
berkeringat dingin, ESO : mual ringan, nyeri karena OD PCT maka
kehilangan nafsu ulu hati dapat diberikan antidote
makan dan tidak asetilsistein.
konsentrasi saat Liver injury pasien - Berhenti konsumsi
bekerja kemungkinan disebabkan alcohol
oleh kebiasaan konsumsi - Berhenti konsumsi
PCT (sumagesic) dan sumagesic secara
O: kebiasaan minum alcohol. berlebihan atau tanpa
Hasil lab : Hal tersebut di tunjang adanya indikasi yang
MCV : 115 fL dari nilai ALT/AST yang jelas
(penyakit hati,
alcoholism, kekurangan meningkatkan hingga 2 x
folat/vitamin B12) lipat diatas normal. Hati Monitoring :
ALT : 75 U/L adalah tempat metabolism Pemberian curcuma
(penyakit hati) alcohol dan organ target tablet  perbaikan nilai
AST : 80 U/L (penyakit cedera yg disebabkan ALT/AST.
hati) alcohol.
Konstipasi S: - - DRP (Indikasi tanpa Rekomendasi terapi:
- mengeluh susah obat) - Fe Sulfat distop
BAB - Bisakodil 5-10 mg PO
- Konstipasi yg terjadi 1x1
dapat disebabkan karna
ESO dari suplemen Fe. Non farmakologi :
Sulfat (>10%) (DIH) - konsumsi makanan
7,3% (DiPiro) berserat (pisang), bergizi
- minum air putih

Monitoring :
 Efek terapi
- Frekuensi BAB
Radang S: - DRP (Indikasi tanpa MIMS Rekomendasi terapi:
tenggoroka - sakit untuk obat) - pemberian antiseptic
n menelan untuk tenggorokan yaitu
- untuk meredakan sakit obat kumur  Garlge
tenggorokan, dapat (kumur selama 30
diberikan antiseptic detik)
tablet hisap atau obat
kumur Non farmakologi :
- minum air putih hangat

Monitoring :
 Efek terapi
- Perbaikan nyeri pada
saat menelan
Skenario 2

Tn. SH (67th) dg BB= 65kg; TB 163 cm, mengalami batuk berdahak sudah lebih 3 minggu. Badan terasa lemas, mengalami gangguan
tidur, susah untuk konsentrasi dan nafsu makan turun. Hasil diagnosa dokter, pasien mengalami tuberkulosis kasus baru dan depresi.
Terapi yang diberikan INH tab 1 x sehari 300 mg, Rifampisin tab 1 x sehari 450 mg, Etambutol tab 1 x sehari 400 mg, PZA tab 3 x sehari 2 tab
(500 mg), amitriptilin 1 x sehari 1 tab.
Tanda-tanda vital: RR : 22x/menit (normal 12-25x/men); TD: 137/88 mmHg; HR: 90x/menit (normal 60-100x/men); T: 36,3oC. dengan hasil
lab sbb:
MCV adalah indeks untuk menentukan ukuran sel darah merah. MCV
Hasil menunjukkan ukuran sel darah merah tunggal apakah sebagai Normositik
Data Lab Normal Satuan
03/09/20 (ukuran normal), Mikrositik (ukuran kecil < 80 fL), atau Makrositik (ukuran
HB 12,6 13-18 g/dL kecil >100 fL).

AL 13 3.2-10 103/mm3
AT 370 170-380 103/mm3 Penurunan MCV : terlihat pada pasien anemia kekurangan besi,
anemia pernisiosa dan talasemia, disebut juga anemia mikrositik.
AE 5,5 4,4-5,6 106/mm3 Peningkatan nilai MCV terlihat pada penyakit hati, alcoholism, terapi
antimetabolik, kekurangan folat/vitamin B12, dan terapi valproat,
HCT 43 40-50 % disebut juga anemia makrositik.
MCV 72 80-100 fL
Penurunan MCV : terlihat pada pasien anemia kekurangan besi,
MCH 22,7 28– 34 pg/rbc anemia pernisiosa dan talasemia, disebut juga anemia mikrositik.
Peningkatan nilai MCV terlihat pada penyakit hati, alcoholism, terapi
ALT 33 5-35 U/L antimetabolik, kekurangan folat/vitamin B12, dan terapi valproat,
disebut juga anemia makrositik.
AST 28 5-35 U/L

Kultur pemeriksaan : pengecatan tahan asam Deskripsi:


Hasil pemeriksaan : Indeks MCH adalah nilai yang mengindikasikan berat Hb rata-rata di
dalam sel darah merah, dan oleh karenanya menentukan kuantitas warna
ditemukan bentukan kuman batang tahan asam (+); (normokromik, hipokromik, hiperkromik) sel darah merah. MCH dapat
digunakan untuk mendiagnosa anemia.
Implikasi Klinik:
• Peningkatan MCH mengindikasikan anemia makrositik
• Penurunan MCH mengindikasikan anemia mikrositik.
Problem
Subject/Object Terapi yang diberikan Assasement Plan
Medik

TBC S: - INH 1x300 mg INH, Rifampicin, PRZ, Etambutol : Rekomendasi:


- batuk berdahak >3 - Rifampicin 1x450 mg Antituberkulosis yang Kategori 1 (TBC kasus - INH tetap dilanjutkan, dosis 1x300 mg
minggu - Etambutol 1x400 mg baru) adalah 2(HRZE)  penggunaan Farmakologi : menyesuaikan dosis
O: - Pirazinamid 3x 2 tab kombinasi HRZE selama 2 bulan - Rifampicin : 1x1 tablet 600 mg
- kuman batang (500 mg) Kategori 1  [2(HRZE)/4(HR)3] - Etambutol : 1x2 tablet 500mg
tahan asam (+) (Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata - Pirazinamid : 1x3 tablet 500mg
- Angka Leukosit : Laksana TBC – Kemenkes RI)
13x103/mm3 - Curcuma tablet 200 mg sehari 2 x 1
(meningkat) Underdose (Rifampicin)  8-12 mg/kgBB  tablet
- TD: 137/88 mmHg 520-780 mg/ hari
- HR: 90x/menit Underdose (Etambutol)  15 mg/kgBB  Monitoring :
- T: 36,3 oC 975 mg/ hari - fungsi hati pada ALT dan AST
- RR: 22x/menit Overdose (Pirazinamid)  25 mg/kgBB  - pemeriksaan dahak setelah fase intensif
1625 mg/ hari (2 bulan)
- ESO : INH (rasa kesemutan), Rifampicin
Interaksi obat: (urin kemerahan), Etambutol (gangguan
Major : penglihatan), Pirazinamid (as. Urat
- Rifampicin + Isoniazid : meningkatkan meningkat, gangguan GI)
kadar isoniazid meningkatkan efek
hepatotoxic KIE: Edukasi kepatuhan penggunaan obat,
- Rifampicin + Pirazinamid : perlunya dukungan keluarga, dan hati-hati
Meningkatkan hepatotoksisitas konsumsi makanan yg dapat mengurangi
Moderate : efek a.b (susu), jelaskan ESO yang dapat
- Isoniazid + Amitriptilin : meningkatkan muncul ke pasien, ESO INH (rasa
kadar serotonin kesemutan)  dapat diatasi dengan vit. B6
- Rifampicin + Amitriptilin : menurunkan 100 mg/hari
efek amitriptilin
Minor :
- Isoniazid + Pirazinamid : meningkatkan
hepatotoksisitas
Penggunaan obat TBC beresiko meningkatkan
efek hepatotoksik
Depresi S: Amitriptilin 1x1 tab Amitriptilin : antidepresan Peningkatan kadar serotonin menyebabkan
- gangguan tidur DRP (terapi kurang tepat) gangguan tidur.
- nafsu makan turun ESO : gangguan tidur, efek sedasi pada pasien Farmakologi : antidepresan menghambat
- susah kosentrasi geriatri reuptake hormon serotonin.
- 1st line anti depresan yang dianjurkan Ganti antidepresan  golongan SSRI,
O: adalah golongan SSRI. Golongan ini lebih Sertaline 1x50 mg
Diagnosis dokter  baik karena memiliki efek samping lebih Monitoring: ESO Sertaline (gangguan tidur)
depresi rendah dibandingkan dengan anti depresan Edukasi keluarga pasien untuk memberikan
lainnya dukungan (agar mengurangi depresi), ajak
- Amitriptilin (Beer’s Criteria) kurang melakukan aktivittas yang disukai
direkomendasikan pada pasien usia >65
tahun / geriatri

Interaksi obat
Moderate :
- Amitriptilin + Isoniazid : meningkatkan
kadar serotonin
- Amitriptilin + Rifampicin: menurunkan
efek amitriptilin
Anemia S : badan lemas - Efek samping dari TBC Rekomendasi: Fe. Sulfat
Micrositi O: Ada indikasi tanpa obat - Sangobion (Ferrous Glukonat) 1x1
k - Hb menurun Anemia Micrositik kemungkinan karena kapsul sehari
- MCH menurun kekurangan zat besi - Vitamin lain
- MCV menurun Monitoring :
- Hb
- MCH
- MCV
- ESO Sangobion (konstipasi)

No Nama Obat Indikasi Mekanisme Aksi Dosis Dosis Rekomendasi ESO


.
1. INH tab (H) TBC 1x1 300 mg 1x1 300 mg Kesemutan
hingga rasa
terbakar di
telapak
kaki/tangan
2. Rifampicin tab 1x1 450 mg 450 mg 1x1 Urine kemerahan
(R)
3. Etambutol tab 1x1 400 mg 250 mg 3x1 Ggn penglihatan,
(E) buta warna,
neuritis perifer
4. PZA tab (Z) 3x sehari 2 tab 500 500 mg 3x sehari Ggn GI, ggn Hati,
mg gout artritis
5. Amitriptilin depresi -menghambat re uptake 1x1 1 tab 75-150 mg/hari Mulut kering,
Sediaan tab 25 aminergic neurotransmitter sedasi, pandangan
mg -menghambat penghancuran kabur, konstipasi,
oleh enzim Monoamine mual, sulit BAK
6 Fluxetin depresi oxidase sehingga terjadi - 20-40 mg perhari Diare. Mual
peningkatan jumlah aminergic muntah.
neurotransmitter pada celah Dyspepsia, sakit
sinaps neuron tsbt yang dapat kepala, insomnia,
meningkatkan aktivitas pusing, kelelahan,
serotonin. tremor, ggn
cemas,
hiponatremia
7. Ferrous Anemia - - 300 mg 1x1
glukonat mikrositik
(sangobion)

Paduan OAT di Indonesia :


Kategori 1 : 2(RHZE)/4(RH)3
- Untuk pasien TB baru terkonfirmasi bakteriologis
- Pasien TB paru terdiagnosa klinik
- Pasien TB ekstra paru
- BB 55-70 kg :
Tahap intensif tiap hari selama 56 hari/2bulan RHZE (150/75/400/275) 4 tablet 4 FDC
Tahap lanjutan 3x seminggu selama 16 weeks/4bulan RH (150/50) 4 tablet 2 FDC
Kategori 2 : 2(RHZE)S / (RHZE) / 5 (RH)3E3
- Untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya (pengobatan berulang)
- Pasien kaambuh
- Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya
- Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat
Kasus 3.

Dua minggu yang lalu (20/08), Tn. A (41th), datang ke RS untuk melakukan cek lab rutin serta cek tensi darah, karena mengeluh pusing dan
kaku pada leher bagian belakang. Setelah dicek TD pasien 150/95mmHg. Oleh dokter pasien diberikan Lasix© 2x sehari 20mg. Pasien
memiliki riwayat hiperkolesterol sejak 6 bulan yang lalu, dan rutin mengkonsumsi simvastatin 1x sehari 20 mg.

Hari ini pasien kembali kerumah sakit (03/09), dengan keluhan rasa nyeri pada tangan kanan dan sendi kaki (terutama jempol kaki)
seminggu belakangan, sudah diberikan krim counterpain namun tidak ada perbaikan. Oleh dokter pasien direkomendasikan untuk cek lab
kolesterol dan as.urat. TD (03/09): 140/90mmHg. Berdasarkan hasil lab, dokter memberikan Nilaren© 2x25mg dan Zyloric© 1x100mg.

Hasil Nilai
Pemeriksaan Satuan
20/08 03/09 Normal
GDS 92 mg/dL
Chol. Total 250 226 mg/dL
HDL 50 52 mg/dL
LDL 170 155 mg/dL
TG 150 145 mg/dL
ALT 18,67 U/L
ST 9,48 U/L
Ureum 23 mg/dL
Creatinin 0.2 mg/dL
UA 5 9 mg/dL

Riwayat : HTN (+), DM (-)


SOAP KASUS 3

Problem Subyektif/ Terapi yang Assesment Plan


Medik Obyektif diberikan

2. S: Simvastatin (1 x sehari √ Terapi sudah tepat, karena firstline Rekomendasi terapi:


Hiperkolesterol 20 mg) terapi untuk peningkatan LDL - Terapi dilanjutkan dengan
- Tn A (41 tahun) adalah golongan statin. menurunkan dosis simvastatin
O: √ Pada penggunaan awal simvastatin menjadi 10 mg 1 x sehari
20 mg digunakan untuk menurunkan
- Kaku pada 30% LDL total pasien Non farmakologis :
leher bagian √Pada tanggal 3 maret diketahui - menjaga asupan makanan
belakang LDL pasien sudah turun hingga 155
mg/dl sehingga perlu menurunkan Monitoring :
20/08
19% LDL untuk mencapai nilai  Efek terapi
- Total chol 250 normal, bisa digunakan simvastatin - Kadar LDL, HDL
mg/dL 10 mg 1 x sehari - Kadar SGOT dan SGPT,
- LDL 170 karena penggunaan
mg/dL simvastatin jangka Panjang
dapat meningkatkan kadar ini.
03/09  Efek samping
- Total chol 226 - Konstipasi (2%)
mg/dL - myalgia (5%)
- LDL 155 - nyeri perut (7%)
mg/dL - pusing (3-7%)

KIE: menjaga asupan/pola


makan, menghindari makanan
yang banyak mengandung
lemak (daging)
1. Hiperte S: Lasix (furosemide) Terapi kurang tepat Rekomendasi terapi:
nsi - Pusing 2 x sehari 20 mg - mengganti furosemide
- kaku pada Tatalaksana terapi 1st line hipertensi dengan HCT 25 mg x 1 sehari
leher bagian tanpa diabetes dan gagal ginjal ATAU golongan ACEI yaitu
belakang menurut JNC 8 adalah thiazide, captopril 25 mg 2 x sehari
ACEI, ARB atau CCB tunggal ATAU Losartan (50-100 mg/
dengan kombinasi hari)  50 mg 1x1
O:
TD (20/08) : 150/95 Penggunaan furosemide Monitoring :
mmHg menyebabkan ESO hiperurisemia  Efek terapi
TD (03/09) : 140/90 atau peningkatan kadar serum asam - TD
mmHg urat dalam darah (40% di - Toksisitas kalium
MEDSCAPE) sehingga pada - Nilai asam urat
pemeriksaan selanjutnya pasien Efek samping
mengalami kenaikan kadar asam urat - Losartan: batuk (17-29%),
ISPA (8%), pusing (3%),
Losartan dapat menurunkan kadar hidung tersumbat (2%)
as.urat
Edukasi:
Ada penelitian  NIH, penggunaan - Modifikasi gaya hidup
diuretic dapat meningkatkan rx gout - Menjaga asupan dan pola
makan
- Tidak bekerja terlalu
keras dan cukup istirahat
Asam Urat S: - Nilaren/diclofenak √ Penggunaan nilaren (diklofenak) Rekomendasi terapi:
- nyeri pada 2 x 25 mg (nyeri) untuk tatalaksana nyeri pada asam - Mengganti dikoofenak
tangan kanan - Zyloric/allopurinol urat tidak disarankan. Penanganan dengan NSAID diklofenak
dan sendi kaki 1 x 100 mg (gout) nyeri bias diberikan (1st line) krim atau gel topical 3 x
(terutama - Krim counterpain golongan NSAID/kortikosteroid / sehari.
jempol kaki) kolkisin (DiPiro) - Allopurinol dihentikan dulu
- riwayat obat : √Na diklofenak KI dengan pasien selama nyeri akut, diberikan
krim HT lagi setelah penanganan nyeri
counterpain hilang dengan catatan nilai
√ Counterpain kurang adekuat dalam asam urat diatas normal.
penetrasi ke sendi sehingga diganti
O: NSAID topical. Monitoring :
- urid acid  Efek terapi
(20/08) : 5 - Kadar Asam urat
mg/dL
- urid acid
(03/09) : 9 Efek samping
mg/Dl - Diklofenak topical : kulit
kering (25-27%), ruam
(20-35%), dermatitis (19-
33%), pruritis (<52%)

Edukasi
- Modifikasi life style
- diet rendah purin
- minum air putih 8-10 gelas /
hari

Anda mungkin juga menyukai