INTRASEREBRAL
SPONTAN
Oleh:
Laurita Mayang 2017.04.2.0101
Luh Putu Indah 2017.04.2.0104
Pembimbing:
dr. Khamim Thohari, Sp.BS
PENDAHULUAN
• Perdarahan otak merupakan bentuk paling fatal pada
penyakit stroke dan memiliki morbiditas tertinggi dari
setiap subtipe stroke.
• Masing-masing, perdarahan intraserebral (ICH) dan
perdarahan subarachnoid (SAH) sekitar 15% dan 5%
dari 750.000 stroke terjadi setiap tahun di Amerika
Serikat, dengan total lebih dari 45.000 pasien per
tahun . Sekitar 45% dari spontan ICH dan 25% dari
SAH aneurisma meluas ke ventrikel
DEFINISI
• Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan
yang terjadi di otak yang disebabkan oleh pecahnya
(ruptur) pada pembuluh darah otak. Perdarahan
dalam dapat terjadi di bagian manapun di otak.
• Tergantung pada penyebab pendarahan, perdarahan
intraserebral diklasifikasikan menjadi primer dan
sekunder.
• Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global)
EPIDEMIOLOGI
• Sekitar 10% kasus stroke disebabkan oleh perdarahan
intraserebral
• Populasi dimana frekuensi hipertensinya tinggi, seperti
Amerika-Afrika dan orang-orang Cina, Jepang dan
keturunan Thai, memiliki frekuensi yang tinggi terjadinya
perdarahan intraserebral.
• Perdarahan intraserebral terjadi sedikit lebih sering pada
pria dibanding wanita dan lebih sering pada usia muda dan
setengah-baya pada ras kulit hitam dibanding kulit putih di
usia yang sama
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Penyebab terbanyak adalah arterial hipertensi. Lokasi dari predeleksi untuk hipertensi
intra cerabral hemorage adalah basal ganglia, thalamus, cerebral nucleus, dan pons.
• Faktor Resiko:
- Umur
- Hipertensi
- Seks - Penyalahgunaan obat
- Riwayat Keluarga - Hiperlipidemia
- DM - Kontrasepsi oral
- Penyakit Jantung - Diet
- Merokok - Infeksi
- Karotis bruits - Suku bangsa
- Hemoglobonopathy - Sirkadian dan faktor
musim
PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan
sistemik
Aneurisma
Pelepasan agen
vasokonstriktor:
Perdarahan •Serotonin
•prostaglandin
↑ ICP
Influks Ca vasospasme
Penekanan PD
seluruh otak
Blood toxic Iskemik
effect fokal
Iskemik
global
Nekrosis neuron
KLASIFIKASI (LOKASI)
1) Putaminal Hemorrhage
- Hemiplegia
- Hemisensory loss
- Homonymous hemianopsia
- Gaze palsy
- Stupor ; Coma
2) Thalamic Hemmorrhage
- Hemiparesis kontralateral
- Hemisensory loss
- Aphasia
- Neglect
- “wrong way eyes”
(Anisokoria)
- Anosognosia
3) Pons Hemorrhage
- Koma yang dalam secara tiba-
tiba jika ada perdarahan
- Total paralysis
- Pinpoint pupils
4) Cerebellar Hemorrhage
- Mual muntah
- Tidak bisa jalan & berdiri
- Koma
- Gaze palsy
- Nyeri kepala (bioksipital)
- Facial weakness
5) Lobar Hemorrhage
- oksipital: nyeri berat sekitar mata ipsilateral dan hemianopsia
- Temporal: pendengaran yang buruk namun repetisi relatif
baik
- Frontal: kelemahan lengan kontralateral berat, kelemahan
muka dan tungkai ringan, dan nyeri kepala fronta
- Parietal: nyeri kepala temporal anterior ('temple') serta defisit
hemisensori, terkadang mengenai tubuh ke garis tengah
- Evolusi gejala yang lebih cepat, dalam beberapa menit
DIAGNOSIS
• Anamnesis
– Gejala awal, onset, aktivitas saat serangan, nyeri
kepala, mual, muntah, rasa berputar, gangguan visual,
penurunan kesadaran, faktor resiko (HT, DM, penyakit
jantung, dsb)
• Pemeriksaan fisik
– Kesadaran
– Respirasi, sirkulasi, oksimetri, suhu tubuh, px kepala
dan leher, abdomen, kulit dan ekstremitas
– Px neurologis rangsang meningen, saraf kranialis,
motorik, sensorik, refleks tendo, refleks patologis
Pembagian PIS berdasarkan
Luessenshop
ICH Score
*Nilai 6 :
resiko
kematiannya
dalam 30 hari
Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan (kontras/non kontras)
MRI
EKG
DIAGNOSA BANDING
• Stroke non hemoragik
TATALAKSANA
• Stadium Hiperakut
- oksigen 2 L/menit dan cairan kristaloid/koloid
- Pemeriksaan CT-scan, EKG, foto toraks, darah perifer lengkap
dan jumlah trombosit, protrombin time/INR, APTT, glukosa
darah, kimia darah (termasuk elektrolit)
- GDA (jika hipoksia)
• Stadium Akut (keadaan klinis memburuk)