Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

STROKE HEMORAGIC
Pembimbing :dr. Asmin Lubis, DAF, Sp.An, KAP,KMN

Disusun Oleh :
Indamayati Oktavia K 19360186
Krisna Ramda 19360192
Lisda Noorfitriyanti 19360194
BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit serebrovaskuler/cerebrovascular disease Stroke terjadi ketika jaringan otak terganggu


(CVD) merupakan penyakit sistem persarafan yang karena berkurangnya aliran darah atau
paling sering dijumpai. Stroke merupakan bagian oksigen ke sel-sel otak. Terdapat dua jenis
dari CVD. Menurut World Health Organization stroke yaitu iskemik stroke dan hemoragik.
(WHO

Penyakit stroke merupakan salah satu Kasus stroke termasuk dalam Standar
penyebab kematian terbanyak di hampir Kompetensi Dokter dengan grade 3B, yang
seluruh RS di Indonesia, sekitar 10,9%. berarti dokter umum harus mampu
mendiagnosa klinik berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan 4
sederhana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang


disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah
otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik
atau menit) dapat menimbulkan gejala dan tanda yang
sesuai dengan daerah fokal di otak yang mengalami
kerusakan.
Anatomi otak

Otak merupakan organ yang palik aktif secara metabolik. Otak hanya memiliki sekitar 2%
massa tubuh akan tetapi otak membutuhkan 15-20% kardiak output untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan glukosanya. Secara anatomis, pembuluh darah serebral terdiri dari
dua sistem yaitu sistem karotis dan sistem vertebrobasiler. Jatah darah ke otak 1/3
disalurkan melalui lintasan vaskuler vertebrobasiler
dan 2/3 melalui arteri karotis interna.
EPIDEMIOLOGI STROKE
Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kecacatan
tertinggi di dunia, serta merupakan penyakit terbanyak ketiga
setelah penyakit jantung dan kanker. Menurut American Heart
Association (AHA), angka kematian penderita stroke di Amerika
setiap tahunnya adalah 50-100 dari 100.000 orang penderita
KLASIFIKASI STROKE

Berdasarkan Patalogi Anatomi dan Berdasarkan stadium/ pertimbangan


penyebabnya waktu

a.Stroke iskemik a. TIA


-Transient Ischemic Attack (TIA) b. Stroke-in-evolution
-Trombosis serebri c. Completed stroke
-Embolia serebri d. Reversible Ischemic Neurological Deficit
(RIND)
b. Stroke hemoragik
-Perdarahan intraserebral Berdasarkan sistem pembuluh darah
-Perdarahan subarachnoid
a. Sistem karotis
b. Sistem vertebra-basiler
Faktor Resiko
Diagnosis Stroke

Diagnosis Klinis Diagnosis Topik Diagnosis Etiologi


Diagnosis klinis stroke
ditetapkan dari pemeriksaanfisik -Total Anterior Circulation Infarct
(TACI) Diagnosis etiologis stroke
neurologis dimana didapatkan dibedakan menjadi 2 yaitu
-Partial Anterior Circulation
gejala-gejala yang sesuai dengan Infarct (PACI) stroke iskemik dan stroke
waktu perjalanan penyakitnya -Lacunar Circulation Infarct hemoragik. Baku emas yang
dan gejala serta tanda yang (LACI) digunakan untuk menentukan
sesuai dengan daerah -Posterior Circulation Infarct etiologi adalah CT-scan kepala.
pendarahan pemnbuluh darah (POCI)
otak tertentu.
KLASIFIKASI STROKE HEMORAGIK
Pembagian stroke hemorgaik dapat dibedakan berdasarkan penyebab perdarahannya

Perdarahan Intraserberal Perdarahan Subarachnoid

a. Perdarahan intraserebral primer Perdarahan subarachnoid terjadi bila


disebabkan oleh hipertensi kronik yang keluarnya darah ke ruang subarachnoid
menyebabkan vaskulopati serebral sehingga menyebakan reaksi yang cukup
dengan akibta pecahnya pembuluh darah hebat berupa sakit keapala yang hebat dan
otak bahkan penurunan kesadaran. Perdarahan
subarachnoid dapat terjadi akibat pecahnya
b. Perdarahan intraserebral sekunder aneurisma sakuler
akibat adanya anomaly vaskular
congenital, koagulopati, tumor otak,
vaskulitis, maupun akibat obat-obat
antikoagulan. Diperkirakan sekitar 50%
dari penyebab perdarahan intraserebral
adalah hipertensi kronik
Patogenesis Stoke Hemoragik
Perdarahan intraserebral terjadi dalam 3 fase

1. Fase initial hemmorhage terjadi akibat rupturnya arteri serebral. hipertensi kronis, akan
menyebabkan perubahan patologi dari dinding pembuluh darah.

2. Pada fase hematoma expansion, gejala-gejala klinis mulai timbul seperti peningkatan
tekanan intracranial. Meningkatnya tekanan intracranial akan mengganggu integritas
jaringan-jaringan otak dan blood brain-barrier.

3. Fase peri-hematoma edema Pada fase ini defisit neurologis, yang mulai tampak pada fase
hematoma expansion, akan terus berkembang. Kerusakan pada parenkim otak, akibat volume
perdarahan yang relatif banyak akan mengakibatkan peninggian tekanan intracranial dan
menyebabkan menurunnya tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak
Gejala Stroke Hemoragik
Gejala perdarahan intraserebral Gejala perdarahan subarachnoid

Perdarahan intraserebral umumnya - Nyeri kepala yang hebat dan mendadak


terjadi pada usia 50-75 tahun. - Hilangnya kesdaran
Perdarahan intraserebral umunya akan - Fotofobia
menunjukkan gejala klinis berupa: - Meningismus
- Mual dan muntah
- Tanda-tanda perangsangan meningeal,
- Terjadi pada waktu aktif seperti kaku kuduk.
- Nyeri kepla diikuti dengan muntah dan
penurunan kesadaran
- Riwayat Hipertensi kronis
- Hemiparese Kontralateral
Diagnosis Stroke Hemoragik

Anamnesis Pem.fisik Pem.penunjang


ditemukan kelumpuhan anggota Pada pasien stroke perlu -ct scan
gerak, mulut mengot atau bicara dilakukan pemeriksaan fisik -MRI
pelo yang terjadi secara tiba-tiba neurologi seperti tingkat -angiografi
pada saat sedang beraktivitas kesadaran, ketangkasan -USG
diabetes mellitus atau kelainan gerakan, kekuatan otot,
-Pungsi Lumbal
jantung. Obat-obatan yang refleks tendon, refleks
patologis dan fungsi saraf -darah rutin, komponen
dikonsumsi, riwayat penyakit
dalam keluarga juga perlu kranial kimia darah
ditanyakan pada anamnesa. -elektrolit darah, foto
toraks, EKG,
echocardiografi.
Terapi umum stadium hiperakut

a. Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan


b. Stabilisasi hemodinamik
c. Pemeriksaan awal fisik umum
d. Pengendalian peninggian TIK
e. Pengendalian Kejang
f. Pengendalian suhu tubuh
g. Pemeriksaan penunjang :EKG,Laboratorium: kimia darah, fungsi ginjal,
hematologi dan faal hemostasis, KGD, analisa urin, AGDA dan elektrolit.
Bila curiga PSA lakukan punksi lumbal
Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan rontgen dada
Terapi Umum stadium akut

• Letakkan kepala pasien pada posisi 30º


• Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik, kristaloid atau koloid 1500-2000
mL dan elektrolit sesuai kebutuhan
• Kadar gula darah >150 mg% harus dikoreksi sampai batas gula darah
sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena kontinu selama 2-3 hari
pertama
• Nyeri kepala atau mual dan muntah diatasi dengan pemberian obat-
obatan sesuai gejala
• Jika kejang, diberi diazepam 5-20 mg iv pelan-pelan selama 3 menit,
maksimal 100 mg per hari
• Jika didapatkan tekanan intrakranial meningkat, diberi manitol bolus
intravena 0,25 sampai 1 g/ kgBB per 30 menit, dan jika dicurigai
fenomena rebound atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan
0,25g/kgBB per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari
Terapi fase Subakut

• Melanjutkan terapi sesuai kondisi akut sebelumnya,


• Penatalaksanaan komplikasi,
• Restorasi/rehabilitasi (sesuai kebutuhan pasien), yaitu fisioterapi, terapi
wicara, terapi kognitif, dan terapi okupasi,
• Prevensi sekunder
• Edukasi keluarga dan Discharge Planning
Prognosis
Perdarahan Intraserebral Perdarahan Subarachnoid

Prognosis buruk biasanya Tingkat mortalitas pada tahun pertama dari


terjadi pada pasien dengan serangan stroke hemoragik perdarahan
volume perdarahan (>30mL), subarachnoid sangat tinggi, yaitu 60%.
lokasi perdarahan di fossa Sekitar 10% penderita perdarahan
posterior, usia lanjut dan MAP subarachnoid meninggal sebelum tiba di RS
>130 mmHg pada saat dan 40% meninggal tanpa sempat membaik
serangan. GCS <4 saat sejak awitan. Perdarahan ulang juga sangat
serangan juga bisa memberi mungkin terjadi. Rata-rata waktu antara
prognosis buruk. perdarahan pertama dan perdarahan ulang
adalah sekitar 5 tahun.
BAB III
Status Orang Sakit
IDENTITAS PASIEN

Nama :Ny. Srihartati


Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Suku : Melayu
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln.pasar No 8
Tgl Masuk : 24 Januari 2021
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
Alloanamnesis
Telaah :
Pasien dibawa oleh kelurga kerumah Sakit Haji Medan karena
penurunan kesadaran secara tiba – tiba setalah pasien jatuh di ruang
tamu sejak ± 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Pada saat pasien
tidak sadarkan diri keluar buih dari mulut. Muntah (+) , dialami sebanyak 1
kali, dijalan menuju rumah sakit. Menurut keterangan keluarga, pasien
sudah lama menderita darah tinggi dan sering mengalami sakit kepala
yang hebat ± 2 bulan yang lalu. Pasien sebelumnya sempat berobat dan
diagnosis menderita tipes dan m obat tipes 1 bulan yang lalu. Kejang
disangkal . BAK dan BAB tidak ada keluhan
RPT : DM (-) , Hipertensi (+)
RPO : -
RPA : -
24 Januari 2021 25 Januari 2021 25 Januari 2021
Pukul 23.30 WIB 25 Januari 2021
Pukul 01.00 WIB Pukul 01.35 WIB Pukul 03.30 WIB
Pasien tiba di IGD Pasien dipindahkan
RSUP Haji Pasien dikonsulkan ke Pasien dilakukan
ke ICU Dewasa
  Anestesi dan tindakan anestesi
  langsung dipindahkan berupa pemberian
ke Blue Line oksigen,
 
pemasangan CVC,
 
intubasi, NGT dan
perawatan HCU

Time Sequences
Primary Survey ( 23.30 WIB di IGD pada tanggal
24/01/2021)
• A (Airway)
– Airway unclear
– Snoring (-), Gurgling (-), Crowing (-)

• B (Breathing)
– RR: 32 kali per menit, SaO2: 94%.

• C (Circulation)
- Tekanan darah: 133/69 mmHg
- Frekuensi Nadi: 115 kali per menit, regular, t/v kuat/cukup
- Akral hangat, merah, kering
- CRT <2 detik
- Terpasang IV Line di tangan kanan

• D (Disability)
- Kesadaran/AVPU: Apatis
- Pupil isokor, diameter 3 mm/3 mm, RC: +/+

• E (Exposure)
- Suhu aksila: 37,2ºC
SECONDARY SURVEY ( 01.00 WIB di IGD tanggal 25/03/2019)

• B1 (Breath):
Airway clear ; RR: 28 x/menit;
SP: vesikuler ka=ki; ST: (-/-) • B4 (Bladder) :
S/G/C: 2/2/2 UOP :(+) Warna: kuning pekat, terpasang
kateter urin.
• B2 (Blood) :
Akral: hangat/merah/kering; • B5 (Bowel) :
TD: 133/69 mmHg; Abdomen: soepel, peristaltik (+) kesan
HR: 115 x/menit, reguler, t/v: kuat/cukup; dalam batas normal
CRT < 2 detik;
Temperatur: 37,2°C, • B6 (Bone) :
sianosis (-). Fraktur (-); edema (-/-)
• B3 (Brain) :
Sensorium: apatis
pupil: isokor; Ø: ± 3 mm / 3 mm; RC +/+
BAB IV
FOLLOW UP
Follow up
S :-
-Pantau TTV
 
- RL 20 gtt/i
O: TD : 167/69 Mmhg
- Amplodipin 1x1
HR : 72 x/i
Senin - Citicoline 250 g/12jam
RR : 30 x/i
25/01/2021 - Ranitidine 1/12jam
T : 37 ºC
- Furosemide 1/12jam
 
- Manitol 125cc/6 jam
A : Stroke Hemoragik
- Ceftriaxone 1/12jam
P : Kolaborasi dengan dokter

S : -
Pantau TTV
 
- RL 20 gtt/I
O: TD : 164/83 Mmhg
- Amplodipin 1x1
HR : 99 x/i
Selasa - Citicoline 250 g/12jam
RR : 24 x/i
26/01/2021 - Ranitidine 1/12jam
T : 37 ºC
- Furosemide 1/12jam
 
- Manitol 125cc/6 jam
A : Stroke Hemoragik
-Ceftriaxone 1/12jam
P : Kolaborasi dengan dokter
Lanjutan…
-Pantau TTV
S : -
- RL 20gtt/i
 
- Amplodipin 1x1
O: TD : 144/92 Mmhg
- Citicoline 250 g/12jam
HR : 98 x/i
Rabu - Ranitidine 1/12jam
RR : 23 x/i
27/01/2021 - Furosemide 1/12jam
T : 38 ºC
- Manitol 125cc/6 jam
 
- Ceftriaxone 1/12jam
A : Stroke Hemoragik
- Pct Drip 1/8 jam
P : Kolaborasi dengan dokter
 

Pantau TTV
S : -
- RL 20gtt/i
 
- Amplodipin 1x1
O: TD : 134/73 Mmhg
  - Citicoline 250 g/12jam
HR : 72 x/i
  - Ranitidine 1/12jam
RR : 22 x/i
Kamis - Furosemide 1/12jam
T : 38 ºC
28/01/2021 - Manitol 125cc/6 jam
 
- Ceftriaxone 1/12jam
A : Stroke Hemoragik
- Candesartan 1x8mg
P : Kolaborasi dengan dokter
- Pct Drip 1/8 jam
Pemeriksaan penunjang Laboratorium

Lab
Hasil Rujukan
(24/01/2021)
HEMATOLOGI

 
Hemoglobin 13 –
13 g/dL
(HGB) 18 g/dL
4.48 jt/µL
Eritrosit 4.10-5.10
jt/µL

Leukosit 4,000-
20670/µL
(WBC) 11,000/µL
Hematokrit 39.8 % 36 – 47 %
Trombosit 150,000-
376000/µL
(PLT) 450,000/µL
 
ELEKTROLIT

Natrium (Na) 141mEq/L 135–155 mEq/L

Kalium (K) 4.6 mEq/L 3.6 – 5.5 mEq/L

Klorida (Cl) 131 mEq/L 96 – 106 mEq/L


BAB V
KESIMPULAN

Stroke hemoragik adalah suatu gangguan peredaran darah


otak yang ditandai dengan adanya perdarahan intracerebral
atau perdarahan subarachnoid, tanda yang paling umum
terjadi adalah penurunan kesadaran, prnafasan cepat, nadi
cepat, dan gejala fokal berupa hemiplegia, pupil mengecil,
dan aku kuduk.
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai