OLEH KELOMPOK 2 :
FIRDAUS
LENI WIDIA
RINI KARTIKA KOMALASARI
VIVI YARSI
Pengertian
Stroke lengkap/completed
gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan sedikit
perbaikan. Stroke dimana deficit neurologisnya pada saat onset lebih
berat, bisa kemudian membaik/menetap
Klasifikasi berdasarkan patologi:
hemoragic
Etiologi ,,,,,
1. Riwayat kesehatan
2. Data umum pasien
3. Keluhan utama
a. Trauma : urutan kejadian, waktu kejadian, siapa yang
menangani,pengobatan yang diberikan, keadaan trauma.
b. Infeksi akut : kejadian, tanda dan gejala kejang, tempat infeksi,
sumber infeksi, penanganan yang sudah diberikan dan responya.
c. Kejang : urutan kejadian, karakter dari gejala kejang, kemungkinan
faktor pencetus, riwayat kejang, penggunaan obat kejang.
d. Nyeri : lokasi, kualitas, intensitas, lamanya, menetap atau tidak
penanganan sebelumnya.
e. Gaya berjalan : seimbang, kaki diseret, gangguan aktivitas.
f. Vertigo : kejadian, faktor pencetus, mual dan muntah, tinitus,
perubahan kognitif, perubahan penglihatan, nyeri dada.
g. Kelemahan : kejadian, lamanya, reflek menelan, adakah batuk,
bagaimana jika menelan air atau lebih padat.
Lanjutan ,,,,,,,,
E. Riwayat keluarga
Epilepsi dan kejang, Nyeri kepala, Retardasi mental, Stroke, Gangguan psikiatri,
Penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang, Penyakit keturunan : DM,
muskular distropi.
1. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui kelainan dari fungsi neurologi. Emeriksaan
fisik yang lengkap meliputi : tanda vital, status mental, pemeriksaan kepala, leher dan
punggung, saraf kranial, saraf sensorik, saraf motorik, refleks dan sistem sarafotonom.
2. Tanda vital
Sebelum melakukan tindakan yang lain, yang harus diperhatikan adalah tanda vital, karena
sangat berhubungan dengan fungsi kehidupan dan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan
masalah yang terjadi. Misalnya, pada pasien dengan spinal cord injury akan ditemukan
masalah klasik hipotensi, bradikardia, dan hiportemia karena hilangnya fungsi saraf simpatis.
Tidak adekuatnya perfusi organ vital dapat diakibatkan oleh tekanan darah yang tidak
adekuat. Perubahan tanda vital dapat pula terjadi pada peningkatan tekanan intrakranial.
Tubuh akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan glukosa di otak dengan
meningkatkan aliran darah ke otak sebagai akibat meningkatnya tekananan intrakranial.
Demikian juga dengan respirasi rate juga terganggu jika terjadi peningkatan tekanan
intrakranial.
3. Status mental
Pemeriksaan GCS
4. Pemeriksaan Fungsi Refleks
a. Refleks Bisep
b. Refleks Trisep
c. Refleks Patella
d. Refleks Babinski
e. Refleks Achilles
f. Refleks Kornea
DIAGNOSA KEPERAWATAN