REFERAT
Disusun oleh :
Akbar Dito Erlangga – 119810005
Dela Destiani Aji – 119810013
Sri Utami Fauziyah – 119810049
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di dunia, setelah penyakit jantung dan
kanker, serta merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Mayoritas stroke adalah
infark serebral.
• Data nasional Indonesia menunjukan bahwa stroke merupakan kematian tertinggi, yaitu
15,4%. Sekitar 2,5% meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat.
• Stroke sebagai diagnosis klinis terbagi menjadi stroke hemoragik (perdarahan) dan stroke
non hemoragik (iskemik)
• Oleh karena itu, untuk membedakan antara stroke hemoragik dan non- hemoragik saat ini
telah rutin dilakukan pemeriksaan CT scan sebagai gold standard.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar.Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI; 2013. h.223-226
Wulandari P. 2009. Hubungan Antara Lamanya Waktu Pengambilan CT Scan dan Terjadinya Gambaran Infark Pada Stroke Non Hemoragik di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4 PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan penulisan referat ini ialah untuk mengetahui dan memahami tentang
definisi, epidemiologi, gejala, tanda terutama dibidang radiologi, diagnosis, dan
penatalaksanaan dari stroke iskemik.
Manfaat
Hasil dari referat ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan proses pembelajaran bagi dokter muda mengenai stroke
iskemik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI OTAK
Vaskularisasi
otak
Sirkulasi Sirkulasi
anterior posterior
Duus P, Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala; Ed ke 4; EGC; Jakarta, 2010; 372-390.
VASKULARISASI OTAK
• Otak membutuhkan suplai tak terputus dari glukosa dan oksigen dalam 24
jam
• Dalam keadaan istirahat, kontraksi jantung membawa 70 ml darah menuju
aorta asendens 10-15ml dialokasikan ke otak
○ Tiap menit :
Perdarahan
subarachnoi
d
SH
Perdarahan
intracerebral
Stroke
SNH
Emboli
SNH
SNH
trombus
ETIOLOGI
2. Embolisme.
a. Sumber di jantung : fibrilasi atrium (tersering), infark miokardium, penyakit jantung reumatik, penyakit
katup jantung, katup prostetik, kardiomiopati iskemik.
b. Sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri : bifurkasio karotis komunis, arteri vertrebralis distal.
c. Keadaan hiperkoagulasi : kontrasepsi oral, karsinoma.
3. Vasokonstriksi.
Vasospasma serebrum setelah perdarahan subaraknoid
FAKTOR RESIKO
Faktor Resiko
Faktor yang dapat
dimodifikasi
● Riwayat stroke
● Hipertensi
● Penyakit jantung
● DM
● TIA
● Hiperkolestrol
● Merokok
● Alkohol
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
● Usia
● Jenis kelamin
● Keturunan
● Ras atau etnik
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Stroke iskemik
a. Gejala utama stroke iskemik akibat trombosis serebri ialah timbulnya defisit neurologik
secara mendadak/subakut, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran
biasanya tidak menurun. Biasanya terjadi pada usia lebih dari 50 tahun.
b. Stroke iskemik akibat emboli serebri didapatkan pada usia lebih muda, terjadi mendadak dan
pada waktu beraktifitas. Kesadaran dapat menurun bila emboli cukup besar
Anamnesis
Pemeriksaan
penunjang
ANAMNESIS
Gejala Stroke Infark
Waktu serangan Istirahat
Nyeri kepala -
Muntah -
Kejang -
Penurunan +/-
kesadaran
Sering terjadi pada waktu istirahat dan saat bangun Sering terjadi saat beraktivitas
Sering mengenai usia decade 6-8 Sering mengenai usia decade 2-3 dan 7
2011.Harus
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. ada
Guideline sumber
stroke emboli
tahun 2011. (umumnya
PERDOSSI. dari jantung)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap, leukositosis, dan jumlah platelet, gula
darah sewaktu (GDS), fungsi koagulasi, fungsi hepar dan ginjal serta
pemeriksaan enzim jantung (untuk mengeklusi gangguan jantung).
Pemeriksaan Imaging
CT scan kepala tanpa kontras(gold standar)
MRI
EKG dan ekokardiografi
Widiastuti P, et al. 2015. Sistem Skoring Diagnostik untuk Stroke: Skor Siriraj. CDK-233. Vol.
42(10).`
SKORING STROKE
- - - Infark
Widiastuti P, et al. 2015. Sistem Skoring Diagnostik untuk Stroke: Skor Siriraj. CDK-233. Vol.
42(10).`
PENATALAKSANAAN UMUM
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2011. Guideline stroke tahun 2011. PERDOSSI.
TERAPI KHUSUS (STROKE ISKEMIK)
Prevensi
terjadinya • Anti koagulan: heparin (dosis awal 1000 u/jam)
thrombosis • Anti agregasi trombosit: aspirin (80-1200 mg/hari)
(antikoagulasi)
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2011. Guideline stroke tahun 2011. PERDOSSI.
BAB III
PEMBAHASAN
STROKE ISKEMIK
• Hiperakut : 0 - 6
jam
•
Akut : 6 - 24
• jam
Subakut : 24 jam - 2
• minggu
Kronis : lebih dari 2
minggu
Pada setiap tahapan tersebut temuan pencitraan akan berbeda, hal ini
dipengaruhi oleh ukuran, durasi dan keparahan infark, metabolisme jaringan
otak dan adanya arteri kolateral.5
Kornienko VN, Pronin IN. Cerebrovascular Diseases and Malformations of the Brain. In : Kornienko VN, Pronin IN, editors. Diagnostic
Neuroradiology. Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2009. Pp. 101-54. RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
GAMBARAN CT SCAN
Mainali S, Wahba M, Elijovich. Detection of early ischemic changes in noncontrast CT head. Hindawi. 2014: 1-4
GAMBARAN CT SCAN
Pemeriksaan pada hari ke 5 menunjukkan peningkatan efek massa ditandai dengan herniasi
subfalkine
• Bagian (A) merupakan CT scan 3 hari setelah timbulnya gejala menunjukkan hipodens
fokal di lobus frontal kiri dan nukleus kaudatus dengan efek massa ringan.
• Bagian (B) yaitu CT ulangan pada 11 hari menunjukkan resolusi hipodens yang
hampir lengkap. Densitas hipodens berubah menjadi lebih heterogen.
A. Lesi lebih hipodens dari infark akut dan memiliki batas tidak teratur.
ada dilatasi dari ventrikel lateral kiri