TUMOR MAMMAE
Disusun Oleh :
Dela Destiani Aji
115170012
Pembimbing :
dr. Mohamad Romdhoni, Sp. B
Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Waled dengan keluhan benjolan pada
payudara sebelah kiri sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu yang muncul secara tiba-
tiba. Dirasakan semakin membesar setelah menyusui anak keduanya. Benjolan awal
berukuran sebesar kelereng lalu semakin membesar hingga berukuran sebesar bola
pingpong. Benjolan terasa nyeri sejak 1 bulan SMRS. Terasa semakin nyeri saat
pasien kelelahan. Pasien tidak mengeluhakan adanya benjolan ditempat lain.
Pasien tidak mengeluhkan sesak nafas, nyeri tulang ataupun keluhan lainnya.
Pasien memiliki riwayat menstruasi yang tidak teratur sejak menggunakan KB suntik
10 tahun yang lalu. Pasien menikah dan memiliki anak diusia 20 tahun. Pasien
memiliki 2 anak, yang dilahirkan secara normal dan pasien menyusui anaknya
sampai usia 2 tahun. Saat menyusui pasien tidak menemukan keluhan apapun.
Anamnesis
RPD :
Tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
RPK :
Tidak ada
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90
Nadi : 90 x/menit
Frekuensi Nafas : 21x/menit
Suhu : 36,7 °C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan Fisik
Status interna Status Lokalis a/r Mammae Sinistra:
Kesan :
• Massa solid kistik dominan
solid mammae sinistra,
suspect phylloides tumor
DD fibroadenoma mammae
• Tak tampak limfadenopati
axila sinistra
• Tak tampak limfadenopati
supraclavicular sinistra
ASSESMENT
Tumor Mammae Sinistra
PLAN
Non-operatif :
Simtomatik
• Ketorolac 3x30mg
• Ceftriaxone 1x2gr
Operatif :
• Eksisi
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam: bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
FISIOLOGI PAYUDARA
PUBERTAS MENSTRUASI
• Peningkatan jaringan kelenjar • Fase premenstruasi terjadi
• Deposit jaringan lemak pembesaran vascular &
• Estrogen & Progesteron perbesaran kelenjar
meningkat memicu
perkembangan asinus dan
duktus
FISIOLOGI
PAYUDARA
MENOPAUSE KEHAMILAN
• Epitel duktus berproliferasi
• Lobulus berinvolusi
• Sekresi hormon prolaktin
• Jaringan lemak menggantikan
• Kolostrum dan sekresi susu
parenkim
KLASIFIKASI JINAK :
A. Fibroadenoma Mammae
B. Kista Mammae
C. Papilloma Intraduktus
D. Perubahan Fibrokistik
E. Tumor Filoides (Sistosarkoma filoides)
F. Adenosis Sklerosis
G. Galaktokel
TUMOR H. Ductus Ectasia
I. Nekrosis Lemak
PAYUDARA
GANAS :
Noninvasif
1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)
2. Penyakit paget
3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)
Invasif
1. Karsinoma lobular invasif
2. Karsinoma duktal invasif
3. Karsinoma inflamasi
TUMOR JINAK
FIBROADENOMA
1.Usia
2.Genetik
3.Riwayat Sebelumnnya
4.Reproduksi dan Hormonal
5.Gaya hidup
6.Lingkungan
PATOGENESIS
HIPERPLASIA DUKTAL
KARSINOMA IN SITU
KARSINOMA INVASIF
MANIFESTASI KLINIK
• Keluhan dan gejala yang telah dituliskan dalam manifestasi klinis serta
pengaruh siklus menstruasi terhadap gejala yang timbuL
• Faktor risiko yang dimiliki
• Kemungkinan metastasis ke organ otak, paru, paru, hati, dan tulang
dengan menyakan gejala seperti adanya sesak nafas, nyeri tulang, dan
sebagainya.
PEMERIKSAAN PAYUDARA
SADARI
Cara melakukan SADARI adalah :
• Wanita sebaiknya melakukan SADARI pada posisi duduk
atau berdiri menghadap cermin.
• Pertama kali dicari asimetris dari kedua payudara, kerutan
pada kulit payudara, dan puting yang masuk.
• Angkat lengannya lurus melewati kepala atau lakukan
gerakan bertolak pinggang untuk mengkontraksikan otot
pektoralis (otot dada) untuk memperjelas kerutan pada
kulit payudara.
• Sembari duduk / berdiri, rabalah payudara dengan tangan
sebelahnya.
• Selanjutnya sembari tidur, dan kembali meraba payudara
dan ketiak.
• Terakhir tekan puting untuk melihat apakah ada cairan.
PEMERIKSAAN PAYUDARA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MAMMOGRAFI
• ULTRASONOGRAFI
• BIOPSI (GOLD STANDARD)
GRADING
AJCC, 2010
(American Joint Committee on Cancer)
GRADING
AJCC, 2010
(American Joint Committee on Cancer)
GRADING
AJCC, 2010
(American Joint Committee on Cancer)
TATALAKSANA
Tindakan pembedahan:
• Mastektomi radikal klasik: Pengangkatan seluruh kelenjar payudara
dengan sebagian besar kulitnya, otot pektoralis mayor, minor dan
kelenjar limfe kadar I, II dan III.
• Mastektomi radikal modifikasi: Sama dengan mastektomi radikal
klasik namun otot pektoralis mayor dan minor dipertahankan.
• Mastektomi sederhana: seluruh kelenjar payudara diangkat, tanpa
pengangkatan kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis. Dilakukan jika
dipastikan tidak ada penyebaran ke kelenjar limfe.
• Breast conserving surgery (BCS). Prosedur ini membuang massa
tumor dengan memastikan batas bebas tumor dan diseksi aksila
kadar I dan II atau dilakukan sentinel node biopsy terlebih dahulu.
TATALAKSANA
Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada pembedahan
mastektomi simpel, mastektomi radikal modifikasi dan terapi paliatif
pasca mastektomi, metastasis tulang dan otak
Terapi hormonal
Terapi hormonal terdiri dari obat-obatan anti-estrogen seperti
(tamoksifen, toremifen) analog LHRH, inhibitor aromatase selektif
(anastrazol, letrozol), agen progetasional (megesterol asetat), agen
androgen dan prosedur ooforektomi
TATALAKSANA
Kemoterapi
Kemoterapi adjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan pasca
mastektomi untuk membunuh sel-sel tumor yang mungkin tertinggal
atau menyebar secara mikroskopik. Kemoterapi neoadjuvan merupakan
kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil
besar tumor sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi atau
mastektomi simpel.
PROGNOSIS
Prognosis kanker payudara buruk jika pasien menderita kanker
payudara bilateral, pada usia muda, adanya mutasi genetik, dan
adanya triple negatif yaitu grade tumor tinggi dan seragam,
reseptor ER dan PR negatif, dan reseptor permukaan sel HER-2 juga
negatif
1. Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W,
PrasetyonTOH, Rudiman PR. Buku Ajar Ilmu
Bedah Sjamsuhidajat – de jong. 2014.
Jakarta: EGC.
2. Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of
Surgery 9 Ed. 2015. New York: McGraw-Hill
Education.
TERIMAKASIH