Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

TUMOR MAMMAE
Disusun Oleh :
Dela Destiani Aji
115170012

Pembimbing :
dr. Mohamad Romdhoni, Sp. B

Bidang Kepaniteraan Ilmu Penyakit Bedah


RSUD Waled
KASUS PASIEN
Nama : Ny. R
Usia : 30 Tahun
Alamat : Karang Wangun, Kab. Cirebon.
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Agama : Islam
No. RM : 20905247
Anamnesis
Keluhan Utama: Benjolan di payudara kiri

Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Waled dengan keluhan benjolan pada
payudara sebelah kiri sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu yang muncul secara tiba-
tiba. Dirasakan semakin membesar setelah menyusui anak keduanya. Benjolan awal
berukuran sebesar kelereng lalu semakin membesar hingga berukuran sebesar bola
pingpong. Benjolan terasa nyeri sejak 1 bulan SMRS. Terasa semakin nyeri saat
pasien kelelahan. Pasien tidak mengeluhakan adanya benjolan ditempat lain.
Pasien tidak mengeluhkan sesak nafas, nyeri tulang ataupun keluhan lainnya.
Pasien memiliki riwayat menstruasi yang tidak teratur sejak menggunakan KB suntik
10 tahun yang lalu. Pasien menikah dan memiliki anak diusia 20 tahun. Pasien
memiliki 2 anak, yang dilahirkan secara normal dan pasien menyusui anaknya
sampai usia 2 tahun. Saat menyusui pasien tidak menemukan keluhan apapun.
Anamnesis
RPD :
Tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.

RPK :
Tidak ada

Riwayat pribadi dan sosial:


(-) merokok
(-) konsumsi alkohol
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90
Nadi : 90 x/menit
Frekuensi Nafas : 21x/menit
Suhu : 36,7 °C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan Fisik
Status interna Status Lokalis a/r Mammae Sinistra:

Mata: CA -/-, SI-/- Inspeksi :


Thorax: Tidak terlihat benjolan, Hiperemis (-),
Restraksi (-), peau d’orange (-), bengkak
Pulmo: VBS +/+, Rh-/-, Wh-/- (-)
Cor: BJ I-II Reg, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen: Soepel, bising usus (+), Palpasi:
nyeri tekan (-) • Nyeri Tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2” • Benjolan dengan permukaan yang
teraba halus, konsistensi kenyal,
batas tegas, bentuk bulat, terfiksasi,
dan dengan ukuran 7x6x2 cm
• KGB aksila tidak ada pembesaran
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Hemoglobin : 13,1 (12,5-15,5)
• Hematokrit : 38 (36-48)
• Trombosit : 280 (150-400)
• Leukosit : 11,7 (4-10)
• GDS : 106 (80-135)
Pemeriksaan Penunjang
USG Mammae

Kesan :
• Massa solid kistik dominan
solid mammae sinistra,
suspect phylloides tumor
DD fibroadenoma mammae
• Tak tampak limfadenopati
axila sinistra
• Tak tampak limfadenopati
supraclavicular sinistra
ASSESMENT
Tumor Mammae Sinistra

PLAN
Non-operatif :
Simtomatik
• Ketorolac 3x30mg
• Ceftriaxone 1x2gr
Operatif :
• Eksisi
Prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam: bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
ANATOMI PAYUDARA
FISIOLOGI PAYUDARA

PUBERTAS MENSTRUASI
• Peningkatan jaringan kelenjar • Fase premenstruasi terjadi
• Deposit jaringan lemak pembesaran vascular &
• Estrogen & Progesteron perbesaran kelenjar
meningkat memicu
perkembangan asinus dan
duktus
FISIOLOGI
PAYUDARA
MENOPAUSE KEHAMILAN
• Epitel duktus berproliferasi
• Lobulus berinvolusi
• Sekresi hormon prolaktin
• Jaringan lemak menggantikan
• Kolostrum dan sekresi susu
parenkim
KLASIFIKASI JINAK :
A. Fibroadenoma Mammae
B. Kista Mammae
C. Papilloma Intraduktus
D. Perubahan Fibrokistik
E. Tumor Filoides (Sistosarkoma filoides)
F. Adenosis Sklerosis
G. Galaktokel
TUMOR H. Ductus Ectasia
I. Nekrosis Lemak
PAYUDARA
GANAS :
Noninvasif
1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)
2. Penyakit paget
3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)
 
Invasif
1. Karsinoma lobular invasif
2. Karsinoma duktal invasif
3. Karsinoma inflamasi
TUMOR JINAK
FIBROADENOMA

Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang


terutama terdapat pada wanita muda berusia 15-25
tahun.
• Pertumbuhan meningkat selama kehamilan,
laktasi atau menjelang menopause
• Pada pemeriksaan didapatkan konsistensi kenyal
padat, tidak ada reaksi inflamasi, permukaan licin,
mobile, dan tidak nyeri
• Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik
dan gambaran klinik pada pasien usia muda
• Tatalaksana: eksisi dibawah pengaruh anestesi
lokal atau general.
KISTA MAMMAE

Kista mammae terbentuk dari cairan yang


berasal dari kelenjar payudara.
• Benjolan berasal dari destruksi dan dilatasi
lobulus dan duktus terminalis payudara
• Pada pemeriksaan: konsistensi kenyal
padat, permukaan licin, mobile, biasanya
pasien merasa nyeri, berbatas tegas, dan
berisi air
• Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan
klinis , aspirasi sitologi dan ultrasonografi.
• Tatalaksana: Simple aspiration
PAPILLOMA INTRADUKTUS

Papilloma Intraduktus merupakan tumor


benigna pada epithelium duktus mammae
dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium
dan mioepithelial. Insidens tertinggi pada
dekade ke enam.
• Gejala: 70% dari pasien datang dengan
nipple discharge yang serous dan
bercampur darah.
• Tatalaksana: Konservatif atau eksisi dengan
anestesi lokal
PERUBAHAN FIBROKISTIK
Kelainan ini timbul pada berbagai usia yang
ditandai penambahan jaringan fibrous dan
glandular.
• Etiologi: ketidakseimbangan hormonal, dan
terkait dengan proses penuaan alami.
• Gejala: Payudara teraba lebih keras, bengkak,
terdapat penebalan, dan terdapat rasa nyeri
bila disentuh
• Diagnosis: pemeriksaan fisik, mammogram,
atau biopsi.
• Tatalaksana: Medikamentosa simptomatis,
operasi apabila medikamentosa tidak
menghilangkan keluhannya
TUMOR FILOIDES
Tumor fibroepitelial yang ditandai dengan
hiperselular stroma dikombinasikan dengan
komponen epitel
• Etiologi: ketidakseimbangan hormonal,
dan terkait dengan proses penuaan alami.
• Gejala: benjolan berbentuk bulat lonjong
dengan permukaan berbenjol-benjol,
berbatas tegas dan > dari fibroadenoma,
pertumbuhannya cepat.
• Tatalaksana: Jika tumor sudah besar,
biasanya perlu dilakukan mastektomi
simpel.
GALAKTOKEL
Kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang
sedang hamil atau menyusui , merupakan dilatasi
kistik suatu duktus yang tersumbat yang terbentuk
selama masa laktasi.
• Gejala: benjolan yang nyeri, terdapat fokus
indurasi persisten, mobile dan berbatas jelas
• Diagnosis: skrining sonografi, dimana akan
terlihat penyebaran dan kepadatan tumor
tersebut.
• Tatalaksana: aspirasi jarum halus untuk
mengeluarkan sekret susu. Pembedahan
dilakukan jika kista terlalu kental dan sulit di
aspirasi
TUMOR GANAS
NON INVASIF

Karsinoma duktal in situ (DCIS)


Timbul sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan duktus laktiferus.
 
Penyakit paget
Penyakit pada puting payudara yang disebabkan oleh perluasan karsinoma
duktal in situ ke duktus laktiferus, tampak sebagai erupsi eksematosa (eritema,
edema, papul, vesikel) kronik yang berkembang menjadi ulkus basah.

Karsinoma lobular in situ (LCIS)


Sel-sel abnormal tumbuh dalam lobulus, kelenjar penghasil susu pada akhir
saluran payudara
INVASIF
Karsinoma lobular invasif
Karsinoma lobular invasif telah menembus dinding lobulus dan mulai
menyerang jaringan payudara sekitar.

Karsinoma duktal invasif


Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus dan menyerang
jaringan payudara sekitarnya. Terjadi fiksasi lesi, melekat ke kulit sehingga
menyebabkan retraksi dan cekungan (dimpling) kulit payudara.
FAKTOR RISIKO

1.Usia
2.Genetik
3.Riwayat Sebelumnnya
4.Reproduksi dan Hormonal
5.Gaya hidup
6.Lingkungan
PATOGENESIS

HIPERPLASIA DUKTAL

HIPERPLASIA ATIPIK (KLONAL)

KARSINOMA IN SITU

KARSINOMA INVASIF
MANIFESTASI KLINIK

• Benjolan di payudara yang tidak nyeri


• Nyeri lokal di salah satu payudara
• Retraksi puting
• Keluarnya cairan dari puting, radang dan ulserasi
• Pembesaran KGB pada ketiak
• Retraksi kulit (skin dimpling) akibat infiltrasi kanker pada otot
pektoralis akan bertambah jelas saat otot dikontraksikan
• Limfangitis karsinomatosa dapat tampak sebagai inflamasi infeksius
(nyeri, bengkak, merah, demam dan malaise)
• Peau d’orange
Kanker Payudara Stadium IIIB
Kanker payudara dengan eritema, edema
peaud’orange, retraksi puting.

Malignant phyllodes tumor


(cystosarcomaphyllodes)
ANAMNESIS

• Keluhan dan gejala yang telah dituliskan dalam manifestasi klinis serta
pengaruh siklus menstruasi terhadap gejala yang timbuL
• Faktor risiko yang dimiliki
• Kemungkinan metastasis ke organ otak, paru, paru, hati, dan tulang
dengan menyakan gejala seperti adanya sesak nafas, nyeri tulang, dan
sebagainya.
PEMERIKSAAN PAYUDARA
SADARI
Cara melakukan SADARI adalah :
• Wanita sebaiknya melakukan SADARI pada posisi duduk
atau berdiri menghadap cermin.
• Pertama kali dicari asimetris dari kedua payudara, kerutan
pada kulit payudara, dan puting yang masuk.
• Angkat lengannya lurus melewati kepala  atau lakukan
gerakan bertolak pinggang untuk mengkontraksikan otot
pektoralis (otot dada) untuk memperjelas kerutan pada
kulit payudara.
• Sembari duduk / berdiri, rabalah payudara dengan tangan
sebelahnya.
• Selanjutnya sembari tidur, dan kembali meraba payudara
dan ketiak.
• Terakhir tekan puting untuk melihat apakah ada cairan.
PEMERIKSAAN PAYUDARA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MAMMOGRAFI
• ULTRASONOGRAFI
• BIOPSI (GOLD STANDARD)
GRADING

AJCC, 2010
(American Joint Committee on Cancer)
GRADING

AJCC, 2010
(American Joint Committee on Cancer)
GRADING

AJCC, 2010
(American Joint Committee on Cancer)
TATALAKSANA

Kanker Payudara Stadium Dini (Stadium I, IIA, IIB)

• Mastectomy with assessment of axillary lymph node status


• BCT with assessment of axillary lymph node status & radiation therapy
• Contraindication for BCT :
(a) prior radiation therapy to the breast or chest wall
(b) involved surgical margins or unknown margin status after re-
excision
(c) multicentric disease
(d) scleroderma or lupus erythematosus
• Adjuvant chemotherapy is considered for all patients with node-positive
cancers & cancers that are >1 cm
• Tamoxifen therapy is considered if hormone receptor–positive
TATALAKSANA
Terapi untuk stadium IIIA and stadium IIIB kanker payudara :
TATALAKSANA

Tindakan pembedahan:
• Mastektomi radikal klasik: Pengangkatan seluruh kelenjar payudara
dengan sebagian besar kulitnya, otot pektoralis mayor, minor dan
kelenjar limfe kadar I, II dan III.
• Mastektomi radikal modifikasi: Sama dengan mastektomi radikal
klasik namun otot pektoralis mayor dan minor dipertahankan.
• Mastektomi sederhana: seluruh kelenjar payudara diangkat, tanpa
pengangkatan kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis. Dilakukan jika
dipastikan tidak ada penyebaran ke kelenjar limfe.
• Breast conserving surgery (BCS). Prosedur ini membuang massa
tumor dengan memastikan batas bebas tumor dan diseksi aksila
kadar I dan II atau dilakukan sentinel node biopsy terlebih dahulu.
TATALAKSANA

Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada pembedahan
mastektomi simpel, mastektomi radikal modifikasi dan terapi paliatif
pasca mastektomi, metastasis tulang dan otak

Terapi hormonal
Terapi hormonal terdiri dari obat-obatan anti-estrogen seperti
(tamoksifen, toremifen) analog LHRH, inhibitor aromatase selektif
(anastrazol, letrozol), agen progetasional (megesterol asetat), agen
androgen dan prosedur ooforektomi
TATALAKSANA

Kemoterapi
Kemoterapi adjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan pasca
mastektomi untuk membunuh sel-sel tumor yang mungkin tertinggal
atau menyebar secara mikroskopik. Kemoterapi neoadjuvan merupakan
kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil
besar tumor sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi atau
mastektomi simpel.
PROGNOSIS
Prognosis kanker payudara buruk jika pasien menderita kanker
payudara bilateral, pada usia muda, adanya mutasi genetik, dan
adanya triple negatif yaitu grade tumor tinggi dan seragam,
reseptor ER dan PR negatif, dan reseptor permukaan sel HER-2 juga
negatif

Presentasi harapan hidup lima tahun penderita kanker payudara:


• Stadium I  100%
• Stadium II A  92%
• Stadium II B  81%
• Stadium III A  67%
• Stadium III B  54%
• Stadium IV  20%
REFERENSI

1. Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W,
PrasetyonTOH, Rudiman PR. Buku Ajar Ilmu
Bedah Sjamsuhidajat – de jong. 2014.
Jakarta: EGC.
2. Brunicardi FC. Schwartz’s Principles of
Surgery 9 Ed. 2015. New York: McGraw-Hill
Education.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai