Anda di halaman 1dari 24

SOL Intrakranial

Dipresentasikan oleh:
Akbar Dito Erlangga

Pembimbing Ilmu Bedah Saraf:


dr. Rachmanda Haryo Wibisono, Sp.BS

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


SMF ILMU BEDAH RSUD WALED
FK UNSWAGATI CIREBON
Definisi

Space Occupying Lession didefinisikan sebagai neoplasma, jinak atau


ganas, primer atausekunder, serta setiap inflamasi yang berada di dalam
rongga tengkorakyang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial
dan menempatiruang di dalam otak. Space occupying lesion intrakranial 
 meliputi tumor, hematoma, serta abses
ETIOLOGI

INFLAMASI
PRIMARY BRAIN
TRAUMATIC (contoh :
TUMOR/LESSION
INJURY Abscess)

3
Patofisiologi

Timbulnya massa Peningkatan volume salah


(Neoplasma, Abses atau satu faktor harus diikuti Tekanan Intrakranial tetap
Hematoma) di dalam dengan penurunan salah konstan
kranium satu faktor yang lain

Peningkatan volume salah


satu faktor TIDAK diikuti Peningkatan Tekanan
dengan penurunan salah Intrakranial
satu faktor yang lain

Tekanan Intrakranial Normal : Sekitar 4 -15 mmHg

Dikatan TTIK bila tekanan intrakranial mencapai >20mmHg


Hukum Monroe Kellie

• tekanan di dalam ruang tengkorak bersifat dinamis dan fluktuatif yang


dipengaruhi oleh cairan serebrospinal, darah dan jaringan otak.
TUMOR OTAK
- Gejala TTIK
- Progresif focal defisit
- Nyeri kepala
- Kejang
- Perubahan status mental

- Gejala TTIK
- Gangguan gerakan tubuh
Keterlibatan Lobus

Frontalis Parietalis Temporalis Occipitalis


perubahan mental, gangguan pada persepsi Daerah ini memiliki Gangguan pada lapang
dalam hal ini gangguan benda yang disentuh, ambang batas aktifitas pandang pengelihatan
intelektual dengan gangguan diskriminasi epilepsy yang rendah,
gangguan memori, 2 titik pada sisi namun massa yang
kejang kontralateral tubuh berkembang pada
daerah uncus
menyebabkan epilepsy
tipe kejang partial.
Manifestasi klinik umum

Gejala Tanda
1. Sakit kepala (sebuah gejala awal) 1. Defisit neurologik fokal
2. Kemungkinan tanda lain hipertensi bergantung pada lokasi
intrakranial (muntah, bradikardia) massa
3. Kejang epileptik (fokal atau umum)
2. Seringkali papiledema
4. Perubahan mental (apatis, lelah,
penurunan daya ingat dan konsentrasi)
5. Penurunan Penglihatan
Astrositoma
‐ Merupakan tumor yang paling
banyak dijumpai,berasal dari
astrosit dan mencakup lebih dari
setengah tumor ganas di SSP.

10
Gambaran Radiologis Astrositoma
Glioblastoma multiforme :
Low grade astrocytoma : lesi gambaran tidak homogen,
dengan batas tidak jelas, sebagian masa hipodens, sebagian
homogen, hipodens tanpa hiperdens, terdapat gambaran
penyangatan kontras. Kadang di nekrosis sentral.
temukan kalsifikasi, perubahan
kistik.

Astrocytoma anaplastic : massa


tidak homogen, sebagian dengan
gambaran hipodens, sebagian
hiperdens, umumnya disertai
penyangatan kontras

11
Ependymoma
• Epidemiologi dan
pertumbuhan. Ependymoma
adalah tumor jinak yang berasal
dari sel ependymal ( ventrikel
dan medulla spinalis), biasanya
ditemukan pada anak-anak dan
remaja.
• Gambaran klinis. Manifestasi klinis utama
mereka adalah defisit neurologis fokal
(sering serebelum), Sakit kepala yang terus-
menerus. pada anak harus menimbulkan
kecurigaan ependymoma.

Axial T1-weighted postgadolinium MRI


confirms the presence of a heterogeneously
enhancing mass filling the fourth ventricle
(arrow), which is suggestive to
ependymoma.
Oligodendroglioma
• Epidemiologi. Oligodendroglioma
cenderung muncul antara usia 40 dan
50 tahun.
• Lokalisasi dan pertumbuhan. Paling
sering ditemukan di lobus frontalis
dan lobus temporalis
• Gambaran klinis.
Oligodendroglioma sering muncul
dengan serangan kejang berulang.
Meningioma
‐ Merupakan tumor jinak tersering. Berasal
dari arachnoid cap cells duramater dan
umumnya tumbuh lambat. Lesi
Meningioma umumnya memiliki batas
yang jelas, tapi dapat saja memberikan
gambaran lesi yang difus.
‐ Sering ditemukan pada orang dewasa
berusia >60 tahun, jarang ditemukan pada
anak – anak.

15
Gambaran klinis. Meningioma tampak dengan kejang epilepsi, defisit
neurologis fokal atau, dalam kasus yang jarang, tanda-tanda hipertensi
intrakranial.

16
Tumor Pituitari
• Tumor Pituitari biasanya muncul
dari sel lobus anterior pituitari.
• Bergantung pada asalnya, tumor
dapat memproduksi kelebihan
atau defisiensi hormon.
Metastasis otak
• Epidemiologi. Metastasis otak terhitung kira-kira 15% dari dari tumor otak
malignan. Sumber metastasis otak yang paling sering adalah kanker paru
pada laki-laki dan kaker payudara pada wanita, diikuti melanoma pada
kedua jenis kelamin dan karsinoma sel ginjal.
• Gambaran klinis dan evaluasi diagnostik. Gejala dan tanda metastasis
otak tergantung pada lokalisasinya.
• Metastasis otak biasanya menghasilkan edema peritumor yang luas dan
sering menyebabkan kejang epileptik
Multiple brain metastases of lung cancer. The T1-weighted image reveals four small contrast-
enhancing nodules.
Abses Otak

• Kumpulan bahan supuratif pada parenkim otak baik disertai kapsul atau
tidak, disebabkan oleh bakteri piogenik.
• Abses otak berasal dari berbagai sumber infeksi yaitu penyebaran
langsung dari fokus yang berdekatan dengan otak, metastasis berasal dari
fokus jauh secara hematogen, trauma tembus kepala, pasca-operasi kepala
dan sumber infeksi tidak diketahui.
• Manifestasi Abses Otak didasarkan adanya :
1. Manifestasi peningkatan tekanan intrakranial berupa sakit kepala, muntah,
papiledema
2. Manifestasi supurasi intrakranial berupa iritabel, drowsiness, atau stupor, tanda
rangsang meningeal
3. Tanda infeksi berupa demam, menggigil, leukositosis
4. Tanda lokal jaringan otak yang terkena berupa kejang, gangguan saraf kranial,
afasia, ataksia, paresis
Treatment

Craniotomy+ Craniotomy +
Biopsy Excision

Radiotherapy Chemotherapy
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai