Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

SOL

Oleh:
Andi Siti Nur Pranana Ummah Feqqi
111 2019 2054

Pembimbing:
dr. Achmad Harun, Sp.S
DEFINISI
• SOL (Space Occupying Lesion) merupakan generalisasi
masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial
khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang
dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio
serebri,hematoma, infark, abses otak dan tumor
intrakranial
• Lesi desak ruang (space occupying lesion/SOL)
adalah lesi yang meluas atau menempati ruang dalam
otak
termasuk tumor, hematoma dan abses Karena cranium
merupakan tempat yang kaku dengan volume yang
terfiksasi maka lesi-lesi ini akan meningkatkan TIK.

2
EPIDEMIOLOGI

Ditemukan pria lebih banyak (60,75%) dibanding perempuan (39,25%)


dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai 60 tahun (31,85%).
Lokasi
tumor terbanyak berada di lobus parietalis (18,2%), sedangkan tumor
lainnya terdapatdi beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis,
cerebellum, brainstem, cerebellopontine angle dan multiple.

3
ETIOLOGI
Penyebab peningkatan tekanan intracranial yaitu :
1. Space occupying lesions yang meningkatkan volume
jaringan :
a. Konstusio serebri
b. Hematoma
c. Infark
d. Abses
e. Tumor Intrakranial

4
Masalah serebral :
a. Peningkatan produksi cairan serebrospinal
b. Bendungan sistem ventricular
c. Menurun absorbsi cairan serebrospinal
Edema serebral :
a. Penggunaan zat kontras yang merubah homeostatis
otak
b. Hidrasi yang berlebihan dengan menggunakan larutan
hipertonik
c. Pengaruh trauma kepala

5
PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan
Cranial (jaringan otak, Peningkatan dari salah cranial
pembuluh darah, dan
cairan serebrospinal) satu isi tersebut

Pertukaran timbal balik

jaringan otak tidak berkembang tanpa


mempengaruhi aliran & cairan serebrospinal

Space Occupying Lession


Menekan vena & p Aliran darah ke serebal
TIK Meningkat emindahan cairan menurun
serebrospinal

Vasodilatasi & Peningkatan PCO2, Perfusi tidak


edema serebri Penurunan PO2 & pH adekuat

Kompresi
jaringan saraf.
TIK melampaui kemampuan Pindah ke daerah kaudal
otak untuk kompensasi atau herniasi ke bawah

Pusat vasomotor, arteri serebri


post.,saraf okulomotorik, traktus Penekanan di batang otak
kortikospinal, serabut saraf
ARAS

Mengganggu mekanisme
kesadaran, pengaturan
Tekanan darah, denyut nadi,
suhu & pernapasan
KLASIFIKASI
• Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi:
– Jinak
– Acoustic neuroma
– Menigioma
– Pituitary adenoma
– Astrocytoma (grade I)
– Malignant
– Astrocytoma (grade 2,3,4)
– Oligodendroglioma
– Apendymoma
11
Definisi
Tumor otak adalah suatu pertumbuha
n
jaringan abnormal di dalam otak
merupakan penyakit yang menyerang
otak
manusia, yang merupakan pusat kend
ali dari
tubuh manusia, sehingga tumor otak
pada
umumnya dapat mengganggu fungsi
organ
tubuh lain bahkan dapat menyebabka
n
Kematian. Tumor otak dapat bersifat b
enig
Epidemiologi
Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %).
Tumor primer kira-kira 50% adalah glioma,
20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma.

Pada orang dewasa 60 % terletak di supratentorial, anak


70 % terletak di infratentorial.

Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah


tumor serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.

Statistik primer adalah 10 % dari semua proses


neoplasma dan terdapat 3-7 penderita dari 100.000 orang
penduduk.
Etiologi

Substansi-sub
Sisa-sisa Sel E stansi Karsino
mbrional Herediter Radiasi genik

Penyebab tumor otak hingga saat ini masih belum


diketahui secara pasti, walaupun telah banyak
penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor
yang perlu ditinjau sebagai penyebab tumor otak:
klasifikasi tumor yang dapat menyebabkan SOL
pada intrakranial
TUMOR EPITHELIAL
* Tumor Glial/Glioma
Glioma ialah neoplasam yang berasal dari sel glia. Tergantung pada morfologi sel yang
menyusunnya, dibagi dalam astrositoma, oligodendroma, ependimoma dan meduloblastoma.

Seringkali dijumpai bahwa pada suatu daerah glioma terdapat morfologi campuran, misalnya sel
yang tidak dapat dibedakan dari astrosit normal yang berada ditengah-tengah astrosit yang jelas
patologik.
TUMOR EPITHELIAL
* Tumor Glial
• Astrositoma sering menginfiltrasi otak dan sering berk
aitan Gambaran CT-Scan
dengan kista dalam berbagai ukuran. walaupun men
ginfiltrasi
bagian otak namun efeknya pada fungsi otak hanya s
edikit
sekali pada permulaan penyakit. Pada umumnya astro
sitoma
tidak bersifat ganas.tumor-tumor ini pada umumnya t
umbuh
lambat.

• Oleh karena itu penderita sering tidak datang berobat


walaupun tumor sudah berjalan bertahun-tahun. Astr
ositoma
derajat I memperlihatkan gambaran astrosit yang tidak
banyak
berbeda dengan astrosit normal, hanya saja jumlhnya
Tumor Oligodendroma

Oligodendroma jarang dijumpai dan hanya mencakup 10% dari


semua jenis glioma yang ditemukan pada semua anggota umur,
terutama pada umur 4-5 tahun. Pertumbuhannya lambat dan
kawasannya terutama di substansia alba dengan batas yang jelas
Ependimoma
 Ependimoma merupakan jenis glioma yang menyusul
astrositoma dalam urutan frekuensinya.
 Sangat mungkin ia berasal dari glioblas yang melapisi dinding
ventrikel. Juga lokasinya selalu disekitar dinding ventrikel.
 Kebanyakan dari epindemoma dijumpai pada anak-anak dan
dewasa muda
Meduloblastoma
Tumor primer maligna yang solid dan paling banyak pada anak 30 %.

Tumor ini sering terjadi pada anak, sekitar 75% kasus tumor ini terjadi
pada usia kurang 15 tahun.

Pada orang dewasa, meduloblastoma sangat jarang yaitu sekitar 1%.

Tumor ini sebagian besar berasal dari vermis serebelar (75%) yang
meluas hingga ventrikel IV dan dapat mengisi seluruh ventrikel.

Sedangkan sekitar 25% terjadi pada bagian lateral serebelum.


Tumor Meningeal
Meningioma
- Neoplasma intrakranial nomor 2 dalam urutan frekuensi
- Lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria,
- Terutama dengan golongan umur 50-60 tahun.

Tumor jinak yang berasal dari selaput yang membungkus


otak (meningen), bisa menyebabkan berbagai gejala yang
tergantung kepada lokasi pertumbuhannya.
Adenoma hipofisis
Adenoma Hipofisis

Tumor ini cukup banyak ditemukan. Bahkan ada yang


menyatakan sebagai jenis tumor ketiga terbanyak setelah glioma
dan meningioma.

Tanda dan gejala klinis yang tampil pada penderita adenoma


hipofise diakibatkan oleh hipersekresi atau hiposekresi satu atau
beberapa hormone hipofise.

Gigantisme pada Seorang


Penderita Tumor Adenoma
Hipofise
Manifestasi Klinis
• Gejala yang timbul dapat bersifat umum ataupun fokal. Gejala umum yang tim
bul akibat TIK yang meninggi, seperti nyeri kepala dan muntah. Kemudian, pad
a gejala fokal, gejala yang timbul bergantung pada lokasi lesi tumor. Gejala y
ang paling sering adalah sakit kepala, perubahan status mental, kejang, ny
eri kepala hebat, papil edema, mual dan muntah.
Trias klasik peningkatan tekanan intracranial:
– Nyeri Kepala : hebat pada pagi hari dan diperberat saat beraktivitas
yang menyebabkan peningkatan TIK, yaitu batuk, membungkuk
dan mengejan.
– Nausea : Muntah yang memancar (muntah proyektil)
– Papil Edema

NORMAL
Pemeriksaan Penunjan
g
Elektroensefalogra Foto polos kepal
fi a Arteriografi
(EEG)

Computerized Tomogr
Magnetic Resonan afi
ce Imaging (MRI) (CT Scan)
Penatalaksanaan
Pemilihan tindakan penanganan yang dapat dil
akukan pada penderita tergantung dari bebera • Farmakoterapi
pa faktor, yaitu: • Pembedahan
• Kondisi umum penderita
• Tersedianya alat yang lengkap • Radioterapi
• Pengertian penderita dan keluarga • Kemoterapi
• Luasnya metastasis
Prognosis

Prognosis tergantung jenis tumor spesifik. Berdasarkan data di negara-negara


maju, dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat melalui pembedahan
dilanjutkan dengan radioterapi, angka ketahanan hidup 5 tahun berkisar 50-60%
dan angka ketahanan hidup 10 tahun berkisar 30-40%.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai