Anda di halaman 1dari 4

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Splenomegali
Efran Syah about a year ago Darah dan Persoalannya

Splenomegali adalah pembesaran atau pembengkakan limpa. Limpa terletak di


sisi kiri perut tepat di bawah tulang rusuk. Limpa dianggap sebagai dua organ

dalam satu organ, karena fungsinya yang:


Menyaring darah dan membuang sel-sel abnormal, seperti sel-sel darah
merah yang sudah tua dan rusak.
Memproduksi unsur-unsur sistem kekebalan tubuh untuk melawan
penyakit, seperti antibodi dan limfosit.
Pada orang dewasa, limpa yang sehat beratnya sekitar 200g, sedangkan limpa
yang bengkak beratnya dapat mencapai 2 kg atau bahkan lebih. Pembesaran
limpa dapat menurunkan jumlah sel darah merah, trombosit, dan sel darah
putih yang normal dalam aliran darah, sehingga penderita akan sering
mengalami

infeksi.

Gejala splenomegali
Umumnya splenomegali tidak menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui
ketika melakukan pemeriksaan fisik karena penyakit atau kondisi lain. Gejala

splenomegali,

antara

lain:

Pembesaran limpa, yang bisa dirasakan dengan perabaan perut.


Nyeri atau perasaan penuh pada perut bagian atas kiri yang dapat
menyebar ke bahu kiri.

Anemia.
Sering mengalami infeksi.

Gejala lainnya, tergantung dari penyebabnya.

Penyebab splenomegali
Karena limpa banyak terlibat dalam banyaknya fungsi tubuh, maka limpa rentan
terhadap berbagai gangguan. Beberapa jenis infeksi dan penyakit dapat
menyebabkan pembesaran limpa. Beberapa penyebab splenomegali, antara
lain:

Sirosis hati - yang dapat meningkatkan tekanan darah di dalam


pembuluh limpa.
Cystic fibrosis - kelainan genetik, ditandai dengan produksi lendir yang
berlebihan, terutama di paru-paru dan pankreas.
Sitomegalovirus - infeksi virus umum yang menyebabkan gejala ringan,
seperti flu.
Glandular fever (demam kelenjar) - infeksi yang disebabkan oleh virus
Epstein-Barr.
Anemia hemolitik seperti talasemia, kelainan genetik yang
mempengaruhi produksi protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah
(hemoglobin).
Penyakit Hodgkin - kanker dari sistem limfatik.
Leukemia - kanker sumsum tulang yang mempengaruhi sel-sel darah.
Limfoma - kanker kelenjar getah bening dari sistem limfatik.
Malaria - parasit yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk
yang terinfeksi.
Gangguan metabolisme, seperti penyakit Niemann-Pick dan penyakit
Gaucher.
Tekanan atau gumpalan pada pembuluh darah di limpa atau hati.
Infeksi bakteri, seperti sifilis atau endokarditis.

Diagnosis splenomegali

Pembesaran limpa biasanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan fisik pada


bagian perut bagian atas kiri. Sedangkan tes lanjutan untuk mendeteksi
splenomegali, antara lain:

USG atau CT scan untuk melihat ukuran limpa.


Magnetic resonance imagining (MRI) untuk melacak aliran darah yang
melalui limpa.

Tes darah, seperti pemeriksaan darah lengkap untuk memeriksa jumlah


sel-sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
Pada orang dewasa, limpa yang berukuran normal biasanya tidak dapat diraba
melalui pemeriksaan fisik, kecuali jika orang tersebut terlalu kurus, maka sangat
dimungkinkan.

Pengobatan untuk splenomegali


Pengobatan splenomegali berfokus pada menghilangkan kondisi atau penyakit
yang menyebabkannya. Sebagai contoh, jika splenomegali disebabkan oleh
infeksi bakteri, maka pengobatannya akan mencakup antibiotik. Jika disebabkan
oleh kanker, maka diobati dengan radiasi atau kemoterapi, sementara transfusi
darah

akan

diperlukan

untuk

splenomegali

yang

disebabkan

talasemia.

Operasi untuk mengangkat limpa (splenektomi) yang bengkak dan rusak


bukanlah pilihan pengobatan yang pertama. Namun operasi akan dianjurkan
untuk situasi tertentu seperti splenomegali yang tidak diketahui penyebabnya
dan

tidak

kunjung

sembuh

setelah

diobati.

Pecahnya limpa
Penderita splenomegali harus selalu berhati-hati menjaga bagian perut mereka.
Olahraga dan kegiatan yang dapat memberikan tekanan atau dampak pada
perut dapat berpotensi memecahkan limpa. Limpa yang bengkak berisiko untuk
pecah sehingga menyebabkan perdarahan ke rongga perut. Untuk kondisi ini,
splenektomi

akan

diperlukan.

Tubuh

dinilai

penderitanya

masih
akan

dapat

bertahan

walaupun

rentan

terhadap

infeksi.

tanpa
Dalam

limpa,

meskipun

beberapa

kasus,

dimungkinkan untuk menyisakan bagian limpa yang sehat, sementara bagian


limpa yang sakit atau rusak diangkat. Hal ini agar limpa dapat tetap
menjalankan fungsinya meskipun tidak lagi optimal.

Sumber:

http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Splenome
galy_explained?open
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlargedspleen/basics/symptoms/con-20029324

Anda mungkin juga menyukai