HERNIA INGUINALIS
OLEH :
AREZA EKA PERMANA
PEMBIMBING:
D R C R I S N A B U D I S AT R I O , S P. B
BAB 1
PENDAHULUAN
Benjolan pada regio inguinal sering dihubungkan dengan
adanya massa pada regio tersebut.
RPS:
• Pasien datang ke poli bedah umum RSML dengan keluhan
benjolan pada selangkangan kanan, terkadang muncul
benjolan pada testis, semakin lama dirasakan benjolan
semakin membesar dan terkadang disertai rasa kemeng.
benjolan muncul jika pasien mengedan atau saat
mengangkat benda berat atau bersin, benjolan menghilang
saat berbaring dan istirahat.
Sejak umur 8 tahun pasien mengeluhkan
benjolan seperti ini, terkadang keluar pada
testis, Mulai 2 minggu ini benjolan sering
muncul dan nyeri pada daerah benjolan dan
di sekitar benjolan, nyeri menetap saat
benjolan timbul,ketika berbaring nyeri
berkurang dan kadang menghilang. Karena
takut pasien segera memeriksakan diri ke
Rumah Sakit.
• Pasien tidak pernah mengeluhkan mual (-),
muntah (-), kembung (-), panas badan (-), tidak
bisa kentut (-), batuk lama (-), BAB (pasien
BAB 1x sehari, pasien tidak mengeluh sulit
BAB, BAB warna kuning, dan lembek), BAK
(BAK terakhir 1 jam yll, frekuensi BAK 6x
dalam sehari, harus mengejan saat BAK -,
BAK tidak puas -, pancaran BAK lemah-, BAK
menetes -, nyeri saat BAK-, warna kuning dan
banyak).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Keluarga
A : Clear (+), stridor (-), snoring (-), gargling (-), speak fluently (+), a
potential obstruction (-)
B : Spontan, gerak dinding dada simetris (+), retraksi (-/-), Rh (-/-
), suara napas dasar (ves /ves), RR: 17 x/mnt
C : Ekstremitas (hangat kering merah), TD: 120/90 mmHg, Nadi:
88 x/mnt (arteri radialis dex teraba kuat, irama reguler)
D : GCS 456, pupil isokor (3mm/3mm), lateralisasi (-)
E: Temp 36.7 0C
KU: Tampak sakit sedang SECONDARY SURVEY
Kesadaran: CM
GCS: 456
Vital Sign: Nadi 88 x/menit (teraba arteri radialis dex, kuat, teratur,
irama reguler), Respiratory Rate 17x/menit (pernapasan
thorakoabdominal), Tekanan Darah 120/90mmHg, dan suhu axilla
36.70C, SpO2
K/L: a-/i-/c-/d-, PBI Ф 3mm/3mm, RC +/+, pembesaran KGB (-)
Thorax : Gerak simetris, retraksi (-/-)
Cor : S1S2 tunggal, batas jantung (dbn), Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo : ves /ves, Ronchi -/-,Wheezing-/-
Abdomen :
I : flat simetris, distended (-), sikatriks bekas
operasi (-)
P : soepel, nyeri tekan -, H/L ttb, turgor baik
P : timpani, shitting dullness -
A : BU (+)N, metallic sounds (-)
Ext: Akral Hangat Kering Merah, CRT <2sec
Status urologis: RT :
Flank dex/sin: Tonus sfingter ani
perabaan ginjal - (+) kuat, mukosa
/-, NT -/-, NKCVA licin, massa (-),
-/- teraba prostat (-
Suprapubik: kesan )pa, nodul (-), NT
buli kosong, NT - -, pus -, darah –
/-
Penis:
tersirkumsisi,
MUE udem -/-
:
Status Lokalis Regio Inguinal dextra
Pada posisi terlentang:
Inspeksi:
Tanpa mengedan (tidak nampak benjolan pada daerah inguinal
dextra, tidak tampak benjolan pada inguinalis sinistra, tanda
radang -).
Dengan mengedan (tampak benjolan bentuk lonjong pada daerah
inguinal dextra, tidak tampak benjolan pada inguinal sinistra,
tanda radang -)
Palpasi:
Inguinal dextra: Bentuk agak lonjong, benjolan dextra dapat masuk
kembali, permukaan licin rata, teraba kenyal, nyeri tekan +,
mobile, finger test: teraba di ujung jari, thumb test: tidak teraba).
Auskultasi: Bising usus + normal
CLUE AND CUE
Laki-laki, 22 tahun
Benjolan di inguinal dextra
Nyeri pada benjolan di inguinal dextra
Benjolan menghilang saat istirahat.
Finger test : teraba pada ujung jari
Faktor predisposisi: pasien bekerja sebagai kuli sering
angkat angkat beban,
Diagnosis Kerja
Pra Bedah: Hernia inguinalis
lateralis dextra reponible
Problem List
DD :
Hernia inguinalis
lateralis dextra - Hernia Inguinalis medialis
reponible dextra
- Limfadenopati Inguinal
- Hernia femoralis dextra
Ligamentum inguinale :
Tuberculum Ossis Pubikum – SIAS
Kanalis inguinalis berisi :
Funikulus Spermatikus pada pria atau ligamentum
rotundum pada wanita
Isi dari funikulus spermatikus :
a. Vas deferens
b. A/V Spermatica
c. N. Ilioinguinal
d. Vena Pampiniformis
e. N. Iliofemoral
f. Pembuluh lymph
Filament dari N. Genitofemoralis
ANATOMI CANALIS INGUINALIS
HERNIA, adalah :
merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan.
HERNIA
INGUINALIS
DIRECT INDIRECT
(MEDIAL) (LATERAL)
35
ETIOLOGI
36
Faktor Predisposisi :
Hereditas
Jenis Kelamin
Usia
Konstitusi
Keadaan Badan
PATOFISIOLOGI
37
Mekanisme proteksi :
a. Kanalis inguinalis yang berjalan miring
b. Struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup
annulus inguinalis internus ketika berkontraksi
c. Adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi
trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.
Faktor Kausal :
prosesus vaginalis yang terbuka,
↑ tekanan intra abdomen
kelemahan otot dinding perut krn usia
KLASIFIKASI HERNIA
38
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan
letak
Etiologi Sifat Klinik
penonjolan
Hernia
Hernia Hernia
Inguinal
kongenital reponibel
Lateral
Hernia
Hernia Hernia
Inguinal
didapat ireponibel
Medial
FASE-FASE HERNIA
39
FASE REPONIBILIS/HERNIA
IREPONIBEL
FASE IRREPONIBILIS
FASE STRANGULATA
40
MANIFESTASI KLINIS
HIL
• Nyeri atau rasa tidak enak di daerah
epigastrium atau para umbilical sewaktu
segmen usus halus masuk ke kantong hernia
• Mual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi
ataupun strangulasi
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI PALPASI
PERKUSI
Hernia reponibel : benjolan Titik tengah antara SIAS
dengan tuberkulum pubicum Bila didapatkan perkusi perut
dilipat paha muncul pada kembung maka harus
waktu berdiri, batuk, bersin ditekan lalu pasien disuruh
mengejan. Jika terjadi dipikirkan kemungkinan
atau mengedan dan hernia strangulata.
menghilang setelah berbaring penonjolan di sebelah medial
maka itu HIM.
HIL: muncul benjolan di regio
inguinalis yang berjalan dari Titik yang terletak di AUSKULTASI
lateral ke medial, tonjolan sebelah lateral tuberkulum Hiperperistaltis didapatkan
berbentuk lonjong. pubikum ditekan lalu pasien pada auskultasi abdomen
disuruh mengejan jika pada hernia yang mengalami
HIM : tonjolan biasanya terlihat benjolan di lateral
terjadi bilateral, berbentuk obstruksi usus (hernia
titik yang kita tekan maka inkarserata).
bulat. dapat itu HIL.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Pemeriksaan Finger Test
Pemeriksaan Ziemen Test Pemeriksaan Thumb Test
Menggunakan jari ke 2 atau
Posisi berbaring, bila ada Anulus internus ditekan
jari ke 5. Dimasukkan lewat
benjolan masukkan dulu. dengan ibu jari dan
skrotum melalui anulus
Hernia kanan diperiksa penderita disuruh mengejan,
eksternus ke kanal inguinal.
dengan tangan kanan. bila keluar benjolan
Penderita disuruh batuk: Bila
Penderita disuruh batuk bila berartiHIM. Bila tidak
impuls diujung jari berarti
rangsangan pada jari ke 2 keluar benjolan berarti HIL
HIL. Bila impuls disamping
merupakan HIL, jari ke 3
berarti jari HIM.
merupakanHIM, jari ke 4
merupakan hernia femoralis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Leukocytosis dengan shift to the left PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
yang menandakan strangulasi. Ultrasonografi dapat digunakan untuk
Elektrolit, BUN, kadar kreatinin yang membedakan adanya massa pada lipat paha
tinggi akibat muntah-muntah dan atau dinding abdomen dan juga membedakan
penyebab pembengkakan testis.
menjadi dehidrasi
Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna
untuk membedakan hernia inkarserata dari
suatu nodus limfatikus patologis atau
penyebab lain dari suatu massa yang teraba
di inguinal
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
46
A. Pengobatan konservatif
Reposisi dengan cara bimanual
Sabuk Hernia
47
PENATALAKSANAAN
48
ireponibel - - - - -
inkarserasi - + + + -
strangulasi - ++ + ++ ++
Hernia inkarserata:
Jepitan cincin hernia yang
mengakibatkan adanya
gangguan pasase usus
dengan gambaran obstruksi
usus, dan gangguan
keseimbangan cairan,
elektrolit dan asam basa
Klinis: muntah-muntah, tidak
dapat flatus atau defekasi,
nyeri pada penonjolan, dan
pd perabaan didapatkan
cincin yang keras dan kaku.
KOMPLIKASI
Hernia Strangulata:
jepitan cincin yang
mengakibatkan terjadinya
gangguan aliran darah
jaringan usus hingga
iskemik dan nekrosis →
gangren → perforasi
Klinis: nyeri pada daerah
benjolan, kemerahan,
penderita gelisah, suhu
tubuh tinggi,sepsis, cepat
masuk dalam keadaan syok.
DIAGNOSIS BANDING: BENJOLAN DI
REGIO INGUINALIS/SCROTALIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Untuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut:
Leukocytosis dengan shift to the left
Elektrolit, BUN, kadar kreatinine yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi
dehidrasi
2. Pemeriksaan Radiologis
Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat paha
atau dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan testis.
PENATALAKSANAAN : HERNIOTOMI D/S
DILANJUTKAN DENGAN HERNIOPLASTY D/S
60
PROGNOSIS