Anda di halaman 1dari 32

DIARE KRONIS

DEHIDRASI SEDANG
SEPTANTRI HANDAYANI
Identitas

Nama : An. A Ibu : Ny. E


JK : Laki-laki Usia : 30 tahun
Usia : 11 bulan 15 hari Pkrjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sidolaju 2/4 Widodaren Ayah : Tn. T
Agama : Islam Usia : 35 tahun
NO CM: 329xxx Pkrjaan : Wiraswasta
Keluhan Utama

Pasien datang dengan keluhan demam dan nafsu makan menurun.


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 1 hari yang lalu.
Demam dirasakan terus menerus, tidak disertai kejang. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan diare sebanyak 5-6 kali/hari selama 3 hari.
Diare disertai lendir namun tidak disertai darah. Pasien mengalami
penurunan nafsu makan sejak ± 2 minggu yang lalu.
Keluhan batuk, pilek, mual, muntah disangkal.
RPD
• Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah dirawat inap 2x di
Puskesmas karena diare yaitu pada bulan desember 2017 dan tgl 18
februari – 5 maret 2018. Ibu pasien mengatakan semenjak sakit
diare, BAB pasien selalu lembek atau bahkan cair.

RPK
• Kakak perempuan pasien yang saat ini berumur 4 tahun pernah
mengalami diare dan dirawat di RS.
Pohon Keluarga
I

II

III

An. A
Usia 11 bulan 15 hari
Riwayat Kehamilan & Persalinan
Kehamilan Persalinan Pasca
• G3P0A0 • SC 9 bulan a/i anemia • Pasca
• Rutin kontrol ANC Hb 8 & B24 (+) • Kebiruan (-), kuni
• Rw mual muntah • BBL 3500 gr, PB 50 cm ng (-)
(-), kaki bengkak ( • Bayi langsung menangis, • ASI (+)
-), tensi tinggi (-), gerak aktif • Inj Hep B (+), vit K
anemia (+) Hb 8 (+)
Riwayat Makan
0 – 6 bulan : susu formula
6 – 8 bulan : susu formula dan bubur kemasan selang-seling
8 bulan – sekarang : nasi tim
Riwayat Imunisasi
BCG : 1 bln, skar 3x3 mm
DPT : 2,3,4 bulan
Polio : 1,2,3,4 bulan
Hep B : 0,2,3,4 bulan
Campak : 9 bulan
Hib : 2, 3, 4 bulan
Sosial, Ekonomi, Lingkungan

Sosial
Lingkungan Rumah tidak berdempet-
Ekonomi Ayah: wiraswasta, Ibu: dempetan. Ventilasi baik,
IRT. Pasien tinggal jendela banyak. Air sanitasi
bersama orangtua baik. Lantai rumah dari
bata merah (ruang tengah)
dan kakak.
& keramik (kamar tidur)
Pemeriksaan Fisik
Tanda utama Status gizi
• KU : cukup, compos m BB: 6 kg
entis, kesan gizi kurang TB: 66 cm
• Nadi kaki: 116x/menit, Ling. Kepala : 43 cm
kuat angkat, reguler, LiLa : 10 cm
isi & tegangan cukup
BB/U : < -3 SD
• Napas: 28x/menit
PB/U: < -3 SD
kedalaman cukup,
BB/PB: -3 SD
teratur
Simpulan: gizi buruk,
• Suhu: 39ºC aksila
perawakan sangat pendek
Pemeriksaan Fisik
1.Kepala : mesocephal, UUB cekung
Mata: CA (-), SI (-), mata cowong (-) Hidung: dbn
Telinga: discharge (-), nyeri tekan (-) Gigi: karies (-)
Tenggorok: tonsil T1/T1, hiperemis (-) Mulut: mukosa kering (-),
sariawan (+)
2.Leher: pembesaran KGB (-)

3.Dada: Jantung
I: ictus cordis (+)
P: teraba ictus cordis di SIC V linea midklavikularis sinistra, kuat angkat
P: sulit dievaluasi
A: BJ S1-S2 reguler, bising jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
4. Paru
I: bentuk dada normal, kanan-kiri simetris, tak ada ketinggalan gerak, retraksi (-)
P: vokal fremitus kanan-kiri (+/+)
P: sonor (+/+)
A: SDV (+/+), wheezing -/-, ronki -/-
5. Abdomen
I: tinggi = dada
A: peristaltik usus (+)
P: timpani
P: tidak ada pembesaran organ, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali lambat
6. Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), CRT <2 dtk, ruam (-), urtikari (-)
Hasil Laboratorium
• WBC 9,40
• RBC 3,91
• HGB 7,7
• HCT 26,2
• PLT 175
• Albumin 4,29
• GDS 79
Daftar Masalah
Aktif Pasif
• Demam
• Diare
• Nafsu makan menurun
• UUB cekung
• Turgor kulit kembali lambat
Rencana Pengelolaan
• Rehidrasi Ring As 80 cc/jam (4 jam)
• Inj. Ceftriaxon 2 x 150 mg
• Inj. Ranitidin 2 x 10 mg
• Inj. Norages 3 x 100 mg
• PO vitamin A 1 x 100.000 IU single dose
• Asam folat 1 x 5mg
• F75 12 x 50 cc (susu LLM) via NGT
Rencana Pengelolaan
• Kotrimoksazol 2 x 1 cth
• Asam folat 1 x 1 mg
• Nifudiar 3 x 1 ml
• Diagro 1 x 1 cth
• Nistatin 3 x 1 ml
• F75 x 50 cc (LLM) per NGT
Diagnosis Banding

• Diare kronis
• Sindrom Malabsorpsi
PEMBAHASAN
Definisi
• Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air
besar dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja & frekuensinya lebih sering dari biasanya,
biasanya tiga kali/lebih dalam 1 hari.
• Diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14
hari
Penyebab
Infeksi (bakteri, virus, parasit)

Malabsorpsi

Alergi

Keracunan

Immunodefisiensi
Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap  tekanan
osmotik meninggi  terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus  merangsang usus untuk mengeluarkannya  diare

Gangguan sekresi
Adanya rangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus 
peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus 
peningkatan isi rongga usus  diare

Gangguan motilitas usus


Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan  diare. Peristaltik menurun  mengakibatkan bakteri
tumbuh berlebihan  memicu diare.
Diare akut Diare kronis

Lebih kompleks dan faktor-faktor yang


Masuknya jasad renik yang masih hidup menimbulkannya ialah infeksi bakteri,
ke dalam usus halus parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain-
lain
Jasad renik berkembang biak di dalam
usus halus & mengeluarkan toksin

Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi


 diare
Diagnosis
Anamnesis Anamnesis
• Lama diare berlangsung • Gejala penyerta : sakit perut, kem
• Kapan diare muncul (saat bung, mual, muntah, banyak gas,
neonatus, bayi, anak-anak) gagal tumbu
• Frekuensi BAB, konsistensi feses • Riwayat operasi usus
, ada darah/tidak
• Faktor risiko
 Tidak diberikan ASI
 R/ makanan
 R/ kecil masa kehamilan
 R/ diare dalam 2 bulan terakhir
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
• Penilaian status dehidrasi, status gizi & status perkembangan anak
• Perianal rash  akibat dari diare yang memanjang atau tanda malab
sorpsi karbohidrat karena feses menjadi bersifat asam
• Tanda-tanda malnutrisi (rambut merah, mudah dicabut, badan kurus,
baggy pants)
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap, hitung jenis leukosit, serum immunoglo
bulin (untuk evaluasi defisiensi imun), HIV testing
• Pemeriksaan tinja

Kultur Feses

• Patogen yang sering ditemukan pada diare kronik : E. coli, Salmonella,


Klabsiella, Aeromonas, Amebiasis, Campylobacter, Shigella, Giardiasis,
Rotavirus

Test enzim pankreas seperti tes fecal elastase

• Untuk kasus yang diduga insufisiensi pankreas


Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan radiologi
• Endoskopi  untuk kecurigaan inflammatory bowel disease
Tatalaksana diare kronis dengan tanda dehidrasi

• Nilai anak untuk tanda dehidrasi dan beri cairan sesuai Rencana Terapi B atau C
Tatalaksana
• Periksa setiap anak dengan diare persisten apakah menderita infeksi yang tidak
berhubungan dengan usus seperti pneumonia, sepsis, infeksi saluran kencing,
sariawan mulut dan otitis media. Jika ada, beri pengobatan yang tepat.
• Beri pengobatan sesuai hasil kultur tinja (jika bisa dilakukan).
• Beri zat gizi mikro dan vitamin yang sesuai
Tatalaksana
• Susu bebas laktosa sebaiknya diberikan pada semua anak dengan diare persist
en yang tidak mendapat ASI
• Berikan pengobatan untuk amubiasi (metronidazol oral 50 mg/kg dibagi 3 dosis
selama 5 hari) hanya jika pemeriksaan mikroskopis tinja menunjukkan adanya tr
ofozoit Entamoeba histolytica
• Beri pengobatan untuk giardiasis (metronidazol: 50 mg/kg, dibagi 3 dosis,
selama 5 hari) jika kista atau trofosoit Giardia lamblia terlihat di tinja.
• Beri metronidazol 30 mg/kg dibagi 3 dosis, bila ditemukan Clostridium
defisil (atau tergantung hasil kultur). Jika ditemukan Klebsiela spesies atau
Escherichia coli patogen.
Pemantauan
• Hal yang harus diperiksa setiap harinya adalah berat badan, suhu badan, asupa
n makanan, dan jumlah BAB
• Kegagalan manajemen nutrisi ditandai dengan adanya peningkatan frekuensi B
AB dan diikuti kembalinya tanda-tanda dehidrasi, atau kegagalan pertambahan
berat badan dalam waktu 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai