Anda di halaman 1dari 34

PENYAKIT GINJAL

Penyakit Ginjal

 Gangguan yang berlanjut terhadap fungsi akan berakibat


besar sebagaimana diduga orang. Ada sejumlah penyakit
yang berakibat berkurangnya fungsi ginjal atau bahkan sampai
terhenti sama sekali. Shok karena luka berat dan atau
kehilangan banyak sekali darah, karena racun-racun tertentu,
dan akibat sesudah penyakit menular tertentu dapat
menimbulkan tidak bekerjanya ginjal yang akut. Jika korban
dapat bertahan pada masa gawat ini dengan pembentukan
limbah beracun yang tertimbun, maka ginjalnya mulai berfungsi
lagi dengan baik seperti sediakala. Sebaliknya ada sejumlah
penyakit ginjal yang progresif dan degeneratif yang berakibat
hilangnya fungsi ginjal secara perlahan-lahan dan tak dapat
pulih.
 Satu senjata ampuh melawan penyakit-penyakit yang
mengancam hidup ialah mengembangkan ginjal
buatan, yaitu berdasarkan asas dialisis. Ginjal tiruan
ternyata amat efektif dalam menolong korban yang
ginjalnya tidak berfungsi dengan baik sehingga dapat
mengatasi krisis sampai ginjalnya dapat kembali
berfungsi. Ginjal buatan itu juga memungkinkan
penderita kondisi kronik tetap hidup, walaupun amat
memerlukan banyak waktu (tiga masa setiap 6 jam
atau lebih seminggunya) uang dan kesehatan
psikologis.
 Alternatif yang dapat diharapkan untuk dialisis
berjangka panjang bagi kerusakan ginjal yang kronik
ialah pencangkokan ginjal baru. Operasinya secara
teknis sederhana. Ginjal donor ditempatkan di bawah
dalam rongga perut dan arteri dan vena disambung
pada arteri dan vena usus (iliak) masing-masing.
Dengan mudah ureter dihubungkan dengan kantung
kemih.
 Masalah utama pada pencangkokan ginjal ialah
masalah penolakan imun. Akan tetapi, berbagai obat
ditemukan yang efektif untuk menekan mekanisme
imun tubuhnya. Dengan menggunakannya secara hati-
hati, banyak ginjal yang dicangkok tetap berfungsi
selama bertahun-tahun. Adapun transplant anatar
kembar identik, tidak perlu obat-obatan imunosupresif,
dan ginjalnya mesti bertahan hidup lama kecuali kalau
proses penyakit yang menghancurkan ginjal si empunya
terus merusak ginjal cangkokan.
 Seorang yang sehat memproduksi urine sekitar 1,5 liter
sehari semalam. Banyaknya dipengaruhi jumlah cairan
yang keluar masuk tubuh: makan, minum, berkeringat,
buang air, bernafas. Apabila air kencing yang
dikeluarkan tubuh terlalu sedikit, banyak zat racun dan
zat-zat yang tidak berguna terkumpul dalam tubuh dan
menimbulkan berbagai gejala penyakit, seperti pusing,
sakit kepala, mual, berdebar-debar, dan sebagainya.
Apabila keracunan demikian berlangsung cukup lama,
yang bersangkutan bisa pingsan, bahkan meninggal.
 Ada beberapa keadaan yang menyebabkan
seseorang lebih sering kencing, yaitu kaget, takut,
atau hawa dingin. Banyak minum juga menyebabkan
seseorang lebih banyak kencing dan air kencingnya
juga akan berwarna makin jernih. Sering kencing,
tetapi sedikit- sedikit, apabila disertai rasa nyeri dan
panas, biasanya menandakan adanya peradangan
kandung kencing. Untuk mengurangi rasa sakit,
biasanya dianjurkan menaruh ‘kompres’ panas di
perut bagian bawah. Apabila air kencing tidak
banyak, warnanya cenderung lebih tua daripada air
kencing yang banyak.
 Dari warna air kencing terkadang kita bisa
menduga adanya penyakit tertentu. Air kencing
penderita diabetes berwarna kuning sekali sampai
kehijau-hijauan. Air kencing penderita hati (liver)
berwarna cokelat tua dengan buih berwarna
kuning. Apabila air kencing sudah berwarna merah
ketika keluar tubuh, biasanya darah itu sudah
bercampur dengan air kencing sejak ada di ginjal.
Sebaliknya, apabila ada bekuan darah di dalam air
kencing yang baru kemudian larut, biasanya
kelainannya terdapat di kandung kencing. Air
kencing yang keruh pada umumnya hanya berarti
apabila langsung keluar dari tubuh.
Batu ginjal ialah batuan kristal yang terbentuk
dalam ginjal karena adanya zat-zat tertentu
yang diperas dan didorong keluar oleh ginjal
melalui saluran ginjal (ureter). Dorongan
demikian menyebabkan rasa sakit yang luar
biasa. Air kencing yang ditampung biasanya
berwarna merah dan terkadang mengandung
beberapa kristal tersebut. Salah satu penyebab
kramp demikian ialah jengkol.
 Pemeriksaan air kencing dilakukan untuk menilai
dari banyaknya, warnanya, baunya, susunan air
kencing, dan penyakit yang menyebabkannya.
Misalnya, adanya zat putih telur dan zat-zat tertentu
lainnya mengarah perhatian kita pada
kemungkinan gangguan ginjal, zat warna empedu
menunjukkan adanya gangguan hati dan apabila
terdapat zat gula dalam air kencing kemungkinan
ada penyakit diabetes. Pemeriksaan di bawah
mikroskop dan menentukan berat jenis air kencing
bisa sangat berarti untuk membantu menetukan
diagnosis dan pengobatan yang harus diberikan.
 Pemeriksaan air kencing baru dilakukan apabila ada
katanya dengan alat perkembangan dan alat kelamin,
yang pada umumnya berupa peradangan, tumor, dan
kelainan lainnya.
 Ada dua macam pemeriksaan pertama, hanya
menyatakan atau tidak adanya suatu zat. Apabila ada,
dinyatakan “positif”, apabila tidak ada, dinyatakan
“negatif”. Contoh dalam air kencing orang sehat tidak
boleh terdapat zat putih telur atau gula. Apabila positif,
berarti ada gangguan atau penyakit. Zat putih telur (+)
menunjukkan adanya gangguan di ginjal atau kandung
kencing. Harus dicari tanda-tanda penyakit ginjal atau
penyakit kandung kencing. Bahkan, mungkin ada
penyakit dalam organ lain. Pemeriksaan air kencing
dibandingkan dengan hasil pemeriksaan laboratorium
yang lain. Pemeriksaan laboratorium hanya merupakan
satu segi dari usaha menentukan diagnosis tepat.
 Pemeriksaan kedua diperlukan untuk memastikan
berapa banyak zat tertentu dalam air kencing itu. Ada
batas maksimum dan batas minimum yang menentukan
apakah masih batas-batas normal atau tidak.
 Pada kehamilan muda terkadang diperiksa juga air
kencing pagi-pagi yang pertama. Positif berarti hamil,
negatif berarti tidak hamil. Hal yang perlu diperhatikan
ialah saat memeriksanya karena kehamilan yang amat
muda terkadang belum menunjukkan reaksi positif.
Tumor dan Kanker Ginjal

 Organ ginjal merupakan salah satu bagian dari sistem


saluran kemih yang pada umumnya terserang tumor
atau kanker. Jenis tumor dan kanker pada ginjal sangat
bervariasi, tetapi yang paling sering dijumpai adalah
tumor Grawitz dan tumor Wilm (nefroblastcma).
Tumor Grawitz

 Tumor Grawitz disebut juga nefrokarsinoma,


hipernefroma atau adenokarsinoma ginjal. Tumor
Grawitz merupakan tumor ganas yang sebagian besar
terjadi pada pria dengan berbagai kalangan usia
termasuk menyerang bayi dan anak-anak. Umumnya,
tumor ini menyerang salah satu ginjal, tetapi dapat juga
terjadi pada kedua ginjal. Tumor Grawitz mudah
menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti paru-paru,
hati, dan tulang.
Gejala-Gejala

 Gejala-gejala umum tumor Grawitz antara lain urin


mengandung darah, sakit pada bagian pinggang,
terdapat benjolan (massa) di perut dan demam. Tumor
Grawitz dapat mengacaukan keseimbangan tubuh
karena menghasilkan hormon kelamin dan hormon
glukagon (anti-insulin). Untuk mengetahui dan
memastikan terdapatnya tumor tersebut, dilakukan
pemeriksaan rontgen, USG, dan CT-Scan.
Tumor Wilm

 Tumor Wilm (nefroblastoma) merupakan tumor ganas


yang banyak menyerang anak-anak usia 2-4 tahun.
Tumor jenis ini sangat jarang terjadi pada bayi yang
baru lahir atau orang tua.
Gejala-Gejala

 Timbul benjolan pada bagian perut.


 Nafsu makan menurun.
 Sakit perut.
 Mual dan muntah-muntah.
 Berat badan turun.
 Urine mengandung darah, tanda tumor sudah dalam
kondisi lanjut.
 Penyebaran tumor ini paling sering terjadi pada paru-
paru, hati dan tulang jaringan getah bening. Terjadinya
tumor ginjal sangat dimungkinkan akibat terdapatnya
tumor ganas pada organ tubuh lainnya. Selain kedua
jenis tumor tersebut terdapat jenis tumor lain, tetapi
jarang terjadi, misalnya hamartoma janin (tumor jinak).
Jenis tumor lainnya adalah tumor epitel, yaitu tumor
yang timbul dari sel pelapis dinding saluran kemih. Jenis
tumor ini ada yang jinak, misalnya papiloma dan
adenoma, sedangkan yang ganas adalah
adenokarsinoma.
 Ginjal yang sehat berfungsi membersihkan cairan yang
berlebihan, mineral dan sisa-sisa lain dalam tubuh. Ginjal
juga menghasilkan hormon yang membantu tulang
menjadi kuat dan menjaga darah tetap sehat. Bila
mengalami gagal ginjal, maka membutuhkan
perawatan untuk menggantikan peran dari ginjal yang
kini tidak berfungsi dengan baik. Perawatan lanjutan
inilah yang disebut cuci darah.
 Dalam menjalani cuci darah, darah dialirkan melalui
sebuah alat yang memiliki penyaring khusus yang dapat
membuang sisa pembuangan dan cairan yang
berlebihan. Darah yang sudah bersih kemudian dialirkan
kembali ke tubuh. Kandungan yang berbahaya bagi
tubuh harus dikeluarkan untuk menjaga tekanan darah
dan menjaga keseimbangan zat-zat kimia dalam tubuh
seperti potassium dan natrium.
Efek Samping

 Beberapa gangguan yang berkaitan dengan penyakit


ginjal dan pengobatannya tergantung dari kondisi
pasien dan penyakit itu sendiri. Secara umum, kondisi-
kondisi berikut ini sering dialami oleh pasien :
Anemia dan mudah terasa capek serta kelihatan
pucat
Renal Osteodystrophy atau penyakit tulang
Rasa gatal-gatal pada permukaan kulit
Insomnia atau susah untuk tidur.
Gangguan Alat Pengeluaran

 Ginjal sering kali mengalami radang, sehingga apabila


radang mengenai bagian yang luas, maka gangguan
fungsi ginjal sangat nyata akibatnya fungsi penapisan
dan penyerapan kembali dapat terganggu. Di
antaranya terjadilah kebocoran fungsi penapisan,
sehingga air kemih (urine) dapat ditemukan sel-sel
darah atau bahan-bahan lain yang semestinya ditapis
seperti protein.
 Apabila gangguan fungsi ginjal yang parah tersebut
menimpa kedua ginjal, maka penderita bersangkutan,
seakan-akan sudah tidak punya ginjal. Apabila ginjal
mengalami kerusakan, maka kedua fungsi tersebut
akan terganggu. Penderita mengalami bengkak-
bengkak dan gejala keracunan bahan limbah.
Nefritis

Nefritis atau radang di jaringan ginjal memiliki


bentuk beraneka ragam. Bentuk yang paling
sering ditemukan adalah yang terjadi setelah
anak diserang oleh infeksi streptokokus,
umpamanya paringiti, demam skarlet atau
impetigo steptokokus.
Tanda dan Gejala
• Air kemih yang berwarna coklat, berkabut serta
berdarah
• Demam ringan ( suhu 101 derajat F-102 derajat F)
selama beberapa hari
pada kasus yang parah sering ditemukan :
• Demam tinggi
• Nyeri dikepala
• Muntah-muntah
• Peningkatan tekanan darah serta kejang-kejang
• Berhentinya produksi air kemih
Pencegahan dan
Penanggulangannya
1. Jika mata anak menjadi sembab atau jumlah air kemih
menjadi sedikit serta warnanya berubah, nefritis
menyerang ginjal anak anda.
2. Jika gejala-gejala nefritis cukup menonjol, bawalah
anak ke dokter.
3. Biasanya, nefritis terjadi setelah berlangsungnya infeksi
streptokokus. Amatilah gejala-gejala yang timbul pada
anak, setelah anak itu diserang oleh radang di
tenggorokan atau impetigo : ini anda lakukan
kendatipun infeksi sudah teratasi dengan antibiotika.
Perawatan Medis

Jika terbukti bahwa anak diserang oleh nefritis, dokter


akan memberikan antibiotika berupa penicillin atau
streptomicyn untuk waktu 10 hari.
Uremia

Merupakam istilah yang digunakan untuk melukiskan


keadaan racun, disebabkan bahan buangan dari ginjal
di dalam darah. Hal ini tampak pada pemeriksaan jumlah
ureum yang ada. Sebenarnya ureum itu sendiri bukan
bersifat racun(toksik). Jumlah ureum itu digunakan untuk
menentukan senyawa nitrogen yang bersifat racun.
Batu dalam Kantung Kencing

Dapat terbentuk di tempat atau berasal dari ginjal, masuk


ke dalam kandung kencing. Karena kandung kencing
berkontraksi untuk mengeluarkan air kencing, maka batu
tertekan pada trigonum menyebabkan sangat sakit dan
infeksi sering menyertai keadaan ini.
Infeksi Ginjal
Timbulnya infeksi ginjal jika terdapat bakteri pada saluran
kemih, yang selanjutnya masuk ke kandung kemih dan
ginjal sehingga menimbulkan infeksi di sepanjang saluran
tersebut.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Adanya batu
2. Tumor
3. Terjadi penyempitan akibat kelainan bawaan, saraf
atau bekas luka
4. Penderita Diabetes Melitus
5. Tindakan pemasangan kateter pada saluran kemih
Gejala-gejala umum infeksi ginjal
 Rasa sakit diatas pinggang yang dapat meluas ke
selangkangan
 Suhu tubuh mencapai 40 derajat C
 Mual dan muntah-muntah
 Demam
 Sakit kepala
 Lemah dan lesu
 Sakit pada saat buang air kecil atau rasa ingin buang
air kecil, padahal kandung kemih dalam keadaan
kosong
 Urine berwarna gelap atau bercampur darah
Pencegahan infeksi ginjal akut

 Lakukan pemeriksaan diri jika timbul gejala


 Untuk wanita, cegah terjadinya kontaminasi bakteri ke vagina sewaktu
buang air besar
 Meningkatkan konsumsi cairan untuk membantu pengosongan pada
kandung kemih
 Lakukan diet yang dianjurkan untuk mencegah terbentuknya batu ginjal
 Jika menggunakan kateter, jaga kebersihan alat dan pemasangannya

Anda mungkin juga menyukai