Anda di halaman 1dari 19

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi Ginjal

Alat ekskresi pada manusia, seperti halnya ginjal, bisa terkena gangguan karena
berbagai macam faktor. Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang dapat
memengaruhi fungsi ginjal:

 Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak berfungsi secara normal,
tidak dapat menyaring zat sisa metabolisme, tidak mampu mengontrol jumlah
air dan elektrolit dalam darah, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah.
Hal ini membuat racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh,
yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Secara umum, penyakit gagal ginjal dapat dibagi menjadi dua tahap,
yaitu gagal ginjal akut(GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK). Sering kali, gejala
dari penyakit gagal ginjal di tahap awal sulit untuk dideteksi sehingga
penderitanya tidak segera melakukan pengobatan, dan lambat laun kondisi ini
akan menjadi semakin berat.
Beberapa gejala yang patut diwaspadai dari penyakit ini adalah mudah lelah,
sesak napas, kehilangan nafsu makan, lemas, jumlah urine berkurang,
gangguan detak jantung, sering mengalami keram otot dan kesemutan,
pembengkakan di pergelangan kaki, dan mual muntah.
 Infeksi ginjal
Infeksi ginjal atau pielonefritis merupakan komplikasi dari infeksi saluran
kemih (ISK), yang terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih ke
ginjal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli yang terdapat
pada kotoran manusia. Perpindahan bakteri dari anus ke saluran kemih dapat
terjadi ketika melakukan hubungan seksual atau saat membersihkan daerah
tersebut usai buang air besar. Umumnya, wanita lebih berisiko untuk
mengalami infeksi ginjal.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terkena
infeksi ginjal, di antaranya adalah wanita yang aktif secara seksual, sistem
kekebalan tubuh yang lemah, pemakaian kateter jangka panjang, adanya
sumbatan pada saluran kemih, hingga kerusakan saraf di sekitar kandung
kemih.
Infeksi ginjal akan memunculkan gejala yang cukup cepat, setelah bakteri
mencapai ginjal. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini meliputi demam,
rasa sakit di sekitar perut atau punggung, adanya darah atau nanah dalam
urine, serta urine yang berbau busuk.
 Batu ginjal
Penyebab gangguan sistem ekskresi lainnya adalah batu ginjal. Batu
ginjal merupakan suatu kondisi ketika mineral mengendap di dalam ginjal
sehingga membentuk bongkahan seperti batu. Mineral tersebut berasal dari
sisa zat-zat limbah di dalam darah yang kemudian mengendap dan
mengkristal seiring waktu.
Terbentuknya batu di dalam ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain kurang minum air putih, mengonsumsi obat tertentu, atau
menderita suatu penyakit, seperti infeksi dan asam urat. Gejala batu ginjal
biasanya tidak akan dirasakan penderitanya jika batu ginjal masih berukuran
sangat kecil atau belum menyumbat saluran kemih. Namun jika batu
berukuran besar dan sudah menyebabkan sumbatan, akan menimbulkan
gejala berupa rasa nyeri.
Gejala batu ginjal yang bisa muncul apabila batu bergesekan dengan saluran
kemih adalah rasa nyeri yang menetap pada perut bagian samping,
punggung bagian bawah, selangkangan atau bahkan testis, rasa mual,
muntah, warna urine menjadi kemerahan atau lebih gelap, dan rasa sakit
ketika berkemih.
 Radang ginjal (nefritis)
Radang ginjal atau nefritis sering kali disebabkan oleh gangguan
autoimun atau infeksi bakteri yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kondisi
ini dapat terjadi pada area di dalam ginjal, seperti glomerulus, tubulus, atau
jaringan interstitial renal. Jika radang ginjal sudah dalam kondisi kronis, maka
gejala yang akan muncul meliputi berkurangnya frekuensi buang air kecil,
memburuknya fungsi ginjal, mual dan lesu, tidak nafsu makan, serta adanya
bercak darah di urine. Pengobatan yang diberikan pada penderita radang
ginjal akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Cara Merawat Sistem Ekskresi Ginjal


Supaya ginjal Anda tetap sehat, lakukan hal-hal sederhana berikut untuk mencegah
munculnya berbagai penyakit ginjal yang dapat menyebabkan gangguan sistem
ekskresi ginjal:

 Perbanyak minum air putih.


 Atur pola makan. Pilihlah makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
untuk dikonsumsi setiap hari.
 Jaga berat badan ideal Anda.
 Berhenti merokok dan stop minum minuman beralkohol.
 Rutin berolahraga.
 Hindari mengonsumsi obat-obatan yang dijual secara bebas, misalnya obat
penghilang rasa sakit tanpa saran dokter.
 Batasi konsumsi dan penggunaan garam pada makanan.
 Kontrol gula darah dan tekanan darah tubuh.

Selain melakukan hal di atas, disarankan pula untuk rutin memeriksakan diri ke


dokter guna memantau kondisi dan fungsi ginjal Anda. Pemeriksaan fungsi
ginjal yang biasanya dilakukan mencakup pemeriksaan fisik ditambah tes darah dan
tes urine untuk menilai kondisi ginjal. Dengan pemeriksaan kesehatan yang rutin,
beragam gangguan pada sistem ekskresi ginjal bisa ditemukan lebih awal dan
diobati lebih cepat.

Gangguan Sistem Urinaria

Ada 6 jenis gangguan sistem urinaria. Keempat gangguan tersebut adalah


albuminuria, batu ginjal, diabetes mellitus, diabetes insipidus, uremia, dan
nefritis. Apa saja sih, bedanya? Yang dimaksud
dengan Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat
melakukan penyaringan protein (albumin). Protein (albumin) yang tidak
dapat disaring tersebut akan keluar bersama urin. Penyakit ini disebabkan
oleh kerusakan pada glomerulus.

Kamu sudah sering dengar penyakit Batu Ginjal atau kencing batu? Batu


ginjal atau kencing batu adalah penyakit karena adanya pengendapan
pada rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan bisa berupa senyawa
kalsium dan penumpukan asam urat, kelainan metabolisme. Selain itu,
ketika kamu sering menahan buang air kecil dan kurang minum, batu ginjal
juga bisa terbentuk.

Selain kedua penyakit di atas, Diabetes mellitus (kencing manis) juga


merupakan kelainan pada sistem ekskresi. Diabetes mellitus adalah
penyakit yang terjadi karena terdapat glukosa dalam urin. Kondisi ini terjadi
karena adanya penurunan produksi insulin yang dihasilkan oleh pankreas.
Menurunnya hormon insulin menyebabkan terganggunya proses
perombakan glukosa menjadi glikogen dan reabsorpsi glukosa dalam
glomerulus.

Selain diabetes mellitus, ada juga yang namanya Diabetes


insipidus. Diabetes jenis ini disebabkan oleh kurangnya hormon ADH
(antidiuretic hormone) sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya
urin yang diekskresikan berjumlah antara 4-6 liter perhari, tetapi penderita
diabetes jenis ini dapat mencapai 12-15 liter setiap hari, tergantung dari
jumlah air yang diminum. Penderita disarankan banyak minum agar tidak
terjadi dehidrasi.

Kamu pernah dengar istilah uremia dan nefritis? Uremia adalah keadaan


toksik dalam darah karena mengandung banyak urea. Hal ini terjadi karena
adanya kegagalan fungsi ginjal dalam proses pembuangan urea keluar
tubuh. Sedangkan nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Bakteri ini dapat masuk
melalui saluran pernapasan dan peredaran darah hingga ginjal.

Gangguan Hati

Gangguan hati yang pertama disebut dengan Sirosis hati


(cirrhosia). Sirosis hati adalah kondisi berubahnya sel- sel hati menjadi
jaringan ikat fibrosa, sehingga sel-sel hati itu kehilangan fungsinya. Sirosis
dapat disebabkan oleh minuman keras. Makanya, kamu jangan minum
minuman keras, ya! 

Gangguan hati yang kedua adalah Hemokromatosis. Yang dimaksud


dengan hemokromatosis adalah kelainan secara genetik yang
menyebabkan tubuh banyak menyerap zat besi dari makanan. Akibatnya,
zat besi banyak tersimpan di dalam organ-organ tertentu, seperti hati,
jantung dan pankreas.
Manusia merupakan makhluk hidup paling sempurna ciptaannya dibandingkan makhluk hidup
yang lainnya. Terdapat banyak sekali sistem kerja organ yang terdapat dalam tubuh manusia.
seperti sistem pernafasan, sistem saraf, sistem integumen, sistem eksresi, sistem rangka, sistem
otot, sistem endokrin, sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, sistem pencernaan dan sistem
sirkulasi pada manusia.

Setiap sistem akan berjalan dengan baik jika keadaan tubuh manusia  dalam keadaan normal,
namun terkadang ada beberapa kondisi yang membuat tubuh manusia tidak dalam keadaan
normal, misalnya karena penyakit keturunan ataupun pengaruh lingkungan, sehingga
menimbulkan kelainan-kelainan pada tubuh dan sistemnya. Pada artikel sebelumya, telah
dibahas mengenai mekanisme peredaran darah pada manusia dan kelainan pada sistem
peredaran darah manusia. Pada artikel kali ini, akan dibahas khusus mengenai kelainan pada
sistem eksresi.  Namun sebelumnya, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu
mengenai organ-organ eksresi pada manusia beserta kelainan pada sistem ekskresi :

Keadaan tubuh yang baik mengindikasikan bahwa semua sistem yang berada dalam tubuh
berjalan dengan baik dan lancer. Namun jika sistem dalam tubuh tidak lancar maka tubuh akan
memperlihatkan kondisi yang tidak baik pula. Baik atu tidaknya kondisi tubuh dapat dipengaruhi
oleh lingkungan (termasuk asupan makanan) dan penyakit keturunan. Pada artikel kali ini kita
akan membahas tentang kelainan yang terjadi dalam sistem ekskresi, apa saja penyebabnya

1. Kulit
Kulit adalah lapisan paling luar yang melindungi tubuh manusia. Kulit manusia berguna sebagai
organ eksresi, dapat mengatur suhu tubuh dan mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan
dengan cara mengatur jumlah keringat. Kulit juga merupakan pusat penerima rangsangan atau
reseptor sensori yang mendeteksi rasa sakit, sensasi dan tekanan. Bagian-bagian kulit manusia
dan fungsinya pada manusia dapat Anda pelajari pada artikel sebelumnya.

Pertahanan awal pada tubuh ada pada kulit. Kulit dapat mempertahankan tubuh dari terhadap
bakteri, virus dan mikroba lainnya. Perlindungan terhadap radiasi sinar UV didapatkan dari
rambut halus dan kulit, kulit juga memiliki melanin yang dapat mencegah terbakarnya kulit
menurut American Academy of Dermatology. Warna kulit manusia ditentukan oleh interaksi
antara melanin, karoten dan hemoglobin. Kulit terdiri dari 3 lapisan jaringan, yaitu epidermis,
dermis dan hypodermis.

 Epidermis, Lapisan ini hanya setebal 10 mm, epidermis terbentuk dari 40 hingga 50 tumpukan
sel yang disebut sel squamous atau keratinosit, menurut Cleveland Clinic. lapisan kulit paling
atas dan tidak memiliki pembuluh darah. Epidermis juga mengandung melanosit, yang
memproduksi melanin. Melanin pigmen gelap yang memberikan warna pada kulit. Lapisan
epidermis mudah sekali mati dan terkelupas, karena tidak menerima asupan nutrisi dari jaringan
yang ada di bawahnya. Hanya sebagian saja yang masih menerima nutrisi. Lalu kulit yang tidak
menerima nutrisi tersebut akhirnya mati dan terkelupas.
 Dermis, Lapisan dermis memiliki dua bagian lapisan, lapisan papillary dan lapisan reticular.
Lapisan papillary terdiri dari jaringan ikat longgar, dan jaringan reticular terdiri dari jaringan ikat
padat. Kedua jaringan ini memberikan elastisitas, bekerja untuk melawan kerutan dan
kekenduran karena memungkinkan untuk meregang. Pembuluh getah bening juga berada dalam
lapisan dermis, yang berfungsi untuk menghindari infeksi dan benda asing lainnya yang masuk
melalui kulit. Lapisan dermis juga memiliki kelenjar minyak yang menempel pada folikel rambut
dan kelenjar keringat.
 Hypodermis, juga dikenal dengan sebutan jaringan subkutan, merupakan lapisan terdalam dari
kulit. Lapisan ini melindungi tubuh dan bantalan organ internal. Hypodermis terdiri dari jaringan
ikat yang disebut jaringan adipose, yang menyimpan kelebihan energi sebagai lemak. Pembuluh
darah, pembuluh getah bening, saraf da folikel rambut juga melintasi lapisan kulit ini.

Baca Juga :  6 Fungsi, Pengertian dan Ciri-Ciri Hati dalam Sistem Ekskresi Manusia
Lengkap

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa kulit merupakan pelindung tubuh paling uar,
sehingga tidak jarang pula terjadi gangguan atau  Kelainan pada sistem eksresi kulit :

Kanker kulit

terdapat tiga jenis kanker yang dapat menyerang kulit, yaitu

 karsinoma sel basal, adalah jenis yang paling sering ditemukan. Kanker ini ditandai dengan kulit
yang berwarna atau memiliki sedikit warna seperti mutiara. Jenis ini jarang menyebar ke bagian
tubuh lainnya atau melastatis, namun akan menjadi serius jika tidak ditangani. Jenis kanker ini
dapat merusak jaringan kulit dan tulang.
 karsinoma sel skuamosa, Kanker jenis ini ditandai dengan kasarnya permukaan kulit dan luka
pada kulit. Jenis kanker ini dapat menyebabkan kematian hingga 10% dari total penderita.
karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan kedua setelah
karsinoma sel basal.
 Melanoma, merupakan jenis kanker yang paling serius. Ciri cirinya kangker ini membuat kulit
terlihat lebih gelap, berubah,dan  keluar bercak merah. Melanoma merupakan penyakit yang
fatal pada 35% pasien yang didiagnosa penyakit kanker ini.
Kutil
kutil berupa benjolan kasar yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini menghambat
pembuluh darah , yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus papiloma Biasanya muncul di
tangan atau kaki, terkadang titik hitam akan terlihat pada benjolan kutil.

Eksim atau dermatitis


kulit yang terkena eksim akan terlihat merah, gatal, dan kulit terkelupas. Penyebab penyakit ini
biasanya karena keturunan dan factor luar. Penyakit ini bisa ditangani dengan obat anti inflamasi
dan salep yang dijual di pasaran

Jerawat
merupakan kelainan pada rambut dan kelenjar minyak dalam kulit,. Munculnya jerawat
dipengaruhi oleh perubahan hormone. Jerawat dapat diatasi dengan produk vitamin A (retinol),
asam salisilat (untuk membuka pori kulit), benzoil peroksida (untuk mengurangi bakteri), dan
antibiotic (untuk mengurangi inflamasi). penyakit ini umum dialami dan dapat diobati oleh ahli
kulit.

Vitilogo
merupakan konsidi dimana melanosit, tidak berfungsi dengan baik. Pada beberapa kejadian,
keadaan ini diserang oleh sistem imun, terkadang sel ini secara misterius mati atau berhenti
bekerja. Saat hal itu terjadi, pasien akan mengalami bercak putih pada kulit.

2. Paru paru
Organ ini adalah bagian penting dari sitem pernafasan dan managemen eksresi tubuh. Paru-
paru merupakan suatu jaringan besar yang terletak di dalam tulang rusuk, di atas diafragma.
Walaupun bernafas merupakan hal yagn sederhana, namun terdapat sistem yang kompleks
didalamnya. Orang dewasa biasanya mengambil nafas 15-20 kali per menit, dimana dalam
sehari kapasitas vital paru-paru bisa mencapai 20.000/ satu kali tarikan nafas.

Baca Juga :  Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Gangguannya Terlengkap

Paru paru kanan dan kiri memiliki bagian (lobes) yang berbeda, paru paru kanan memiliki 3
bagian lobes dan paru paru kiri memiliki 2 bagian lobes. Lobes ini dikelilingi oleh membrane
yang disebut pleura, dan berbentuk seperti spons. Pleura ini membatasi paru paru dari dinding
dada. Pada saat paru paru terluka atau terkena benturan benda keras atau tajam, paru paru
tetap dapat melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa demikian , karena Setiap belahan paru-
paru memiliki pleuranya mesing-masing.

Cara kerja paru paru sangat detil, Paru-paru memiliki cara khusus untuk melindungi dirinya. Cilia,
yang terlihat seperti lapisan rambut yang sangat tipis, berbaris di pipa bronchial. Lender yang
berada dalam tenggorokan berasal dari gelombang cilia. Lendir tersebut membersihkan paru-
paru dan debu yang masuk kedalam paru paru, kuman dan benda-benda asing yang mungkin
masuk ke dalam paru-paru juga.

Penyakit saluran pernafasan


Penyakit saluran pernafasan mempengaruhi saluran pernafasan yang membawa oksigen dan
gas lainnya ke dalam paru-paru. Penyakit saluran pernafasan mengakibatkan penyempitan atau
penutupan saluran pernafasan. Biasanya penderita penyakit ini merasa kesulitan bernafas,
seperti bernafas menggunakan sedotan. penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya
asthma, emphysema, bronchitis, dan bronchitis kronis.
Penyakit jaringan paru-paru
paru paru yang terluka atau terjadi pembengkakan pada jaringan yang membuat paru-paru tidak
dapat mengembang sempurna. Kondisi ini membuat paru-paru sulit untuk mengambil oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida. penyakit ini mempengaruhi struktur jaringan paru-paru.
Orang dengan penyakit ini mereka sulit bernafas hingga dalam, terkadang merasa seperti
menggunakan sabuk atau baju yang etrlalu ketat. Contoh penyakit jenis ini adalah pulmonary
fibrosis dan sarcoidosis.

Penyakit sirkulasi paru-paru


Kondisi ini mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk mengambil oksidan dan mengeluarkan
karbon dioksida. penyakit ini mempengaruhi kerja dari pembuluh darah pada paru-paru, dan
mengakibatkan pembekuan, luka, atau pembengkakan pembuluh darah. Penyakit ini juga dapat
mengakibatkan gangguan pada fungsi jantung. Contoh dari jenis penyakit ini adalah hipertensi
pulmonal.

3. Hati
Hati berfungsi mengeluarkan racun dari dalam tubuh, memproduksi empedu yang berfungsi
untuk memecah lemak dan membantu pencernaan. Hati juuga mengatur kadar kolestrol dan
membantu penggumpalan darah.  Hati akan memerintahkan empedu untuk melepaskan cairan
empedu kedalam usus, saat kita memakan lemak atau minyak. Empedu kemudian
menempatkan sampah atau produk sisa dalam usus. Kemudian usus akan menyerap lemak
kedalam peredaran darah. Darah akan memenuhi hati, lalu membawa seluruh produk sisa
metabolism tersebut.

Hati memproduksi zat besi dan juga sel darah merah. Asam amino yang telah di pecah oleh hati
akan masuk ke ginjal. Aasam amino ini digunakan oleh ginjal untuk melakukan fungsinya
sebagai organ dalam sistem ekskresi. Lalu hati menyimpan vitamin, kemudian mengulangi
siklusnya secara terus menerus. Hati mempunyai tugas yang sangat berat dalam tubuh, karena
hati harus mengeluarkan racun racun yang terdapat didalam tubuh kita. Jika hati kita tidak
terjaga, besar kemungkinan hati kita akan terganggu  dan rusak. Berikut ini bentuk gangguan
pada hari :

Baca Juga :  Diafragma : Pengertian, Fungsi dan Gangguan Pada Pernapasan


Manusia
Cirrhosis
minuman keras dapat melukai hati, yang akhirnya hati akan mengalami kelukaan.

Penimbunan lemak hati


yaitu pembentukan lemak pada sel-sel hati, biasanya terjadi pada orang yang kelebihan berat
badan atau obesitas.

Hepatitis
merupakan pembengkakan pada hati diakibatkan oleh infeksi virus atau paparan zat yang
berbahaya seperti alcohol.

Primary billiary cirrhosis


adalah penyakit yang jarang dan jenis penyakit jangka lama yang merusak saluran empedu
dalam hati.

4. Ginjal
Urine adalah produk ekskresi yang dihasilkanoleh ginjal, proses pengeluaran nya disebut
sebagai urinasi. Ginjal memproduksi, menyimpan dan membuang urin. Urin terbentuk dari
saringan sisa metabolism yang berbentuk mineral garam dalam darah,dan kelebihan air dalam
tubuh. Saluran urin berbentuk pipa tipis bernama ureter menuju kandung kemih. Saat urinasi,
urin akan keluar dari kandung kemih melalui uretra.

Ginjal membuang sampah yang dibentuk dari pecahan protein dari darah melalui penyaring kecil
yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari dari sebuah bola yang dibentuk dari kapiler kecil
darah, yang disebut glomerulus, dan tabung kecil yang disebut renal tubule. Sampah yang
dibuang oleh ginjal merupakan urea. Urea, mineral garam, dan air yang membentuk urin
kemudian melewati nofron dan turun ke renal tubule ginjal. Ginjal merupakan organ yang tidak
dapat memperbaiki dirinya sendiri, dan banyak hal yang dapat mengganggu aktifitas ginjal.

infeksi saluran kencing


terjadi karena masuknya bakteri ke saluran urinasi dan mempengaruhi uretra, kandung kemih
atau bahkan ginjal.
interstitial cyctitis atau sindrom
penyakit kandung kemih, hal ini menyebabkan tekanan pada kandung kemih dan rasa sakit.
Penyakit ini merupakan kondisi kronis kandung kemih. terkadang rasa sakit yang bervariasi
timbul hingga menjalar ke panggul. Sindrom ini dapat mengakibatkan luka gores pada kandung
kemih dan membuat kandung kemih menjadi tidak elastic.

Prostatitis
merupakan pembengkakan pada kelanjar prostat. Gejala yang ditimbulkan berupa urinasi yang
tidak dapat dikontrol dengan frekuensi yang sering, nyeri pada panggul dan rasa sakit saat
buang air kecil. Prostatitis terjadi pada pria, kebanyakan penyakit ini dialami oleh pria dengan
usia lanjut.

Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk dalam waktu yang tidak sebentar, dan terbentuk saat bahan bahan kimia
yang terkandung dalam urin mencapai konsentrasi yang cukup untuk membuat massa padat.
Karenanya batu ginjal merupakan gumpalan kalsium oksalat yang banyak ditemukan disaluran
kencing. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit di punggung dan pinggang, dalam keadaan
tertentu bisa disertai bercak darah dalam urin.

Gagal ginjal atau gagal renal,


merupakan gangguan berat pada ginjal. Kondisi ginjal yang parah mengakibatkan ketidak
mampuan ginjal untuk menyaring sisa metabolism. Dengan kata lain ginjal sudah tidak mampu
bekerja sebagai organ ekskresi. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.
Sedangkan sisa metabolism tersebut harus segera di keluarkan, jika tidak akan meracuni tubuh.

Sistem ekskresi pada manusia dapat mengalami gangguan karena adanya kelainan atau
penyakit. Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal.
Misalnya virus, bakteri, jamur, polusi, efek samping obat, makan makanan yang tidak sehat,
dan minum minuman yang tidak sehat. Salah satu solusi untuk menjaga sistem ekskresi
supaya tetap sehat adalah dengan berolahraga teratur dan perbanyak minum air. Nah,
berikut adalah berbagai macam kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi. Langsung saja
kita simak yang pertama:

Kelainan dan Penyakit pada Ginjal


1. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pengendapan garam
kalsium di dalam rongga ginjal sehingga urine tidak dapat keluar dari tubuh. Batu ginjal
disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi garam mineral (terutama kalsium) dan terlalu
sedikit minum air. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara memecahkan endapan garam
kalsium dengan menggunalan sinar laser.
2. Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak berfungsi sebagai alat penyaring darah.
Kelainan ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat
ditolong dengan melakukan cuci darah secara teratur dan dapat diatasi dengan melakukan
cangkok ginjal.

3. Nefritis

Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan bagian glomerulus yang
disebabkan oleh adanya bakteri Streptococcus. Nefritis seringkali disebut radang ginjal.
Glomerulus adalah bagian penting dalam nefron ginjal karena disanalah tempat penyaringan
darah terjadi. Akibatnya, penyerapan air dan zat-zat yang harus dikeluarkan menjadi tidak
optimal dan tertimbun di daerah kaki sehingga terjadi pembengkakan. Penyakit ini dapat
diatasi dengan melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai mendapatkan donor ginjal.

4. Anuria

Anuria adalah penyakit kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan
oleh kurangnya tekanan di glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam
glomelurus. Kurangnya tekanan ini bisa disebabkan oleh penyempitan arteriol efferen oleh
hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal.

5. Glukosuria

Glukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini
sering disebut kencing manis atau diabetes mellitus. Kadar gula darah meningkat karena
kekurangan hormon insulin yang mengatur komposisi gula dalam darah. Dalam keadaan
normal, hormon insulin akan mengubah gula yang berlebihan menjadi energi. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama
urine.

6. Albuminuria

Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya albumin (protein) di dalam urine.
Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada nefron. Cara mencegah penyakit ini adalah
dengan mengonsumsi makanan dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8 gelas
setiap hari.

7. Bilirubinaria

Bilinubinaria adalah konsentrasi bilirubin dalam urin yang di atas normal. Bilirubinaria
menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau
adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.

8. Hematuria

Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit
tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ ginjal atau karena iritasi akibat
gesekan batu ginjal.
Kelainan dan Penyakit pada Kulit
9. Skabies

Skabies adalah penyakit yang ditandai dengan gejala gatal terutama pada malam hari.
Skabies lebih dikenal sebagai kudis. Skabies muncul di tempat yang lembab atau pada
lipatan-lipatan pada tubuh. Skabies dapat menular.

10. Biduran

Biduran adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bencol-bencol yang tidak beraturan
dan terasa gatal. Gangguan ini disebabkan oleh udara dingin dan alergi. Maka dari itu,
tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari bahan-bahan yang dapat
menyebabkan alergi pada kulit. Periksakan diri ke dokter bila biduran pada kulit tidak
kunjung hilang dalam waktu beberapa hari.

11. Kurap

Kurap adalah penyakit menular yang ditandai dengan adanya baian kecil yang kasar pada
kulit dan dikelilingi lingkaran berwarna merah muda. Penyakit ini disebabkan oleh jamur.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol
dengan penggunaan yang sesuai dengan aturan pakai. Kurap dapat dicegah dengan
menghindari kontak sentuhan dengan penderita, selalu menjaga tangan agar tetap bersih,
dan menjaga kebersihan lingkungan.

12. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit yang ditandai dengan kulit kemerahan yang terjadi di kulit kepala,
siku, punggung, dan lutut. Penyakit ini belum bisa disembuhkan, namun gejalanya dapat
dihilangkan dengan pengobatan teratur. Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui.
Hasil penelitian menduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh adanya gangguan pada
sistem kekebalan tubuh.

13. Panu

Panu adalah penyakit yang ditandai dengan timbul bercak keputihan disertai rasa gatal saat
berkeringat. Panu disebabkan oleh jamur. Panu sering dijumpai pada remaja usia belasan
dan orang tua. Panu dapat dicegah dengan menjaga kebersihan badan supaya tidak
lembab. Penyakit panu adalah penyakit menular sehingga disarankan untuk tidak
menggunakan pakaian atau handuk milik penderita panu.

14. Kanker Kulit

Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan karena kulit terlalu lama terkena sinar
matahari. Penyakit ini lebih sering menyerang orang berkulit putih karena sensitif terhadap
sinar matahari. Pencegahannya adalah dengan menggunakan tabir surya.

Kelainan dan Penyakit pada Hati


15. Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut adalah virus
hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya
daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan
vaksinasi. Hepatitis dapat menular melalui darah seperti virus HIV.

16. Penyakit Kuning

Penyakit kuning adalah penyakit yang ditandai dengan warna darah menjadi kekuningan,
sklera mata menjadi kekuningan, kuku jari menjadi kekuningan, dan kulit tampak pucat
kekuningan. Hal ini disebabkan karena cairan empedu bercampur di dalam darah. Saluran
empedu tersumbat dan menyebabkan cairan empedu tidak dapat menuju usus dua belas
jari sehingga masuk ke dalam darah. Penyebabnya adalah karena minum-minuman
beralkohol atau karena penyakit lain yang menyebabkan saluran empedu tersumbat.

17. Sirosis Hati

Sirosis hati adalah penyakit yang ditandai dengan adanya goresan di dalam hati akibat
banyaknya jaringan ikat di hati. Sirosis hati merupakan serangan lanjutan dari virus hepatitis
B dan C. Sirosis hati belum dapat disembuhkan.

18. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan


besi berlebih dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan.

19. Perlemakan Hati

Perlemakan hati adalah keadaan dimana terdapat lemak di dalam hati yang melebihi 5%
dari berat hati. Perlemakan hati seringkali menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati.
Kelainan ini dapat timbul karena mengonsumsi minuman beralkohol atau karena bukan
alkohol.

20. Kolestasis dan Jaundice

Kolestasis adalah keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau
pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan
vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam
empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.

Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada
kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita
telihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan feses lebih terang.

Kelainan dan Penyakit pada Paru-Paru


21. Asma

Asma adalah penyakit yang membuat penderitanya susah untuk bernapas karena
penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Asma tidak menular dan bersifat
menurun. Asma juga dapat terjadi bila berada di lingkungan yang udaranya tercemar polusi.
Gejala asma tidak selalu terjadi dan bisa muncul dan menghilang kapan saja. Bila terjadi
asma, sebaiknya segera diberikan tindakan pengobatan.

22. Pneumonia

Pneunomia adalah penyakit yang ditandai dengan alveolus dipenuhi oleh cairan sehingga
oksigen susah masuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang
menginfeksi alveolus. Pencegahannya adalah dengan selalu menjaga kesehatan dan
kebersihan. Penderita pneumonia bisa disembuhkan dengan meminum antibiotik.

23. TBC

TBC adalah singkatan tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tindakan pencegahannya adalah dengan
menghindari kontak dengan penderita TBC dan tidak menggunakan peralatan terutama
peralatan makan milik penderita TBC. Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan meminum
obat secara rutin selama 6 sampai 9 bulan. Obat harus diminum sampai habis dan harus
tepat waktu supaya bakteri tidak kebal terhadap obat tersebut.

24. Emfisema

Emfisema adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya elastisitas alveolus. Paru-paru
penderita emfisema lebih besar dari norma karena karbon dioksida terperangkap di dalam
paru-paru. Penyebab penyakit ini adalah karena terlalu banyak menghirup asap rokok.

25. Bronkitis

Bronkitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada bagian bronkus.
Penyebabnya adalah karena infeksi, asap rokok, maupun polusi udara. Penyakit ini dapat
diobati dengan meminum antibiotik.

26. Asbestosis

Asbestosis adalah penyakit yang ditandai dengan penebalan pleura yang disebabkan
karena menghirup serat asbes. Serat asbes yang terhirup dapat mengendap di dalam paru-
paru. Dalam keadaan yang parah, asbestosis dapat menyebabkan kanker.

27. Paru-Paru Hitam

Paru-paru hitam seringkali diderita oleh para pekerja tambang batubara. Pencegahannya
adalah dengan melakukan pemeriksaan setiap 4 tahun sehingga bisa ditangani sejak dini.
Penyakit ini lebih lanjut dapat menyebabkan gagal jantung atau tuberkulosis.

28. Sinusitis

Sinusitis adalah infeksi pada rongga sinus yang letaknya di sekitar hidung. Alergi adalah
pemicu timbulnya sinusitis. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari benda yang
dapat memicu alergi dan menjaga daya tahan tubuh.

29. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita
merasakan sakit ketika bernapas. Pleuritis dapat disebabkan oleh alergi.

30. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker yang tidak
normal di dalam paru-paru. Jika dibiarkan, sel kanker dapat menyebar ke organ lain. Kanker
paru-paru lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan merokok dan sisanya disebabkan oleh
terhirup logam berat.

A. PENYAKIT YANG MENYERANG GINJAL

1. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine


terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH ( Anti
Diuretic Hormone ) yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan
pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat menjadi
30 kali lipat.

2. Glukosuria

Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini
disebut juga kencing manis. Kadar gula dalam darah meningkat karena kekurangan
hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa,
sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.

3. Batu ginjal

Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga
ginjal, saluran ginjal, dan kantong kemih. Batu ginjal terbentuk kristal yang tidak
bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.
Penyebabnya adalah karena karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan
terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut dapat menimbulkan
hidronefosis ( membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar ) hal itu
akibat penyempitan aliranginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.

4. Gagal ginjal

Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penyakit ini disebabkan karena kondisi yang mengganggu fungsi ginjal. Penyakit ini
terbagi menjadi 2 yaitu penyakit ginjal semestara dan tetap. Penderita penyakit
ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah. Sedangkan penderita penyakit
ginjal tetap dapat ditong dengan cangkok ginjal.

5. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit
pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah
ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel
– sel darah yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar
bersama urine. Selain itu, nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang
masuk dalam darah melebihi kadar normal. Terdapatnya ureum di dalam darah
dapat menyebabkan penyerapan air terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di
kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan
melukai ginjal. Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air
kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang
tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.

6. Albuminuria

Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine
penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi
manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar
dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari
saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh
kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah
dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan
pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per hari).

B. PENYAKIT YANG MENYERANG KULIT

1. Jerawat

Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak.


Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya
menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Pemijitan jerawat secara tidak
benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara
pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan
yang seimbang, cukup tidur dan, olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.

2. Biang keringat

Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua.
Biang keringat terjadi karena kelenjar
keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara
sempurna. Keringat yang terperangkap menyebabkan timbulnya bintik-bintik
kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan
biang keringat.
3. Skabies

Penyakit skabies disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes
scabies) dan dapat menular pada orang lain. Penularannya dengan 2 cara kontak
langsung dan kontak tak langsung. Pada penyakit skabies ditemukan 4 tanda
cardinal yaitu pruritus nocturna, menyerang manusia secara berkelompok, adanya
terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau
keabu-abuan dan menemukan tungau. Ujud kelainan kulit pada penyakit skabies
yaitu ditemukannya papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, krusta dan lain-lain.

4. Eksim

Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut.
menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
Mengobatinya dengan cara menempelkan segenggam daun lamtoro (petai cina),
kapur sirih, dan garam pada kulit yang terkena eksim. Lakukan selama seminggu
atau obati dengan tembakau ranau yang direndam dalam satu gelas air hangat,
kemudian peras dan ambil sarinya. Bersihkan eksim dan olesilah dengan sari
ramuan tersebut 3 kali sehari.

5. Biduran

Udara dingin kadang bisa menyebabkan kulit kita menjadi gatal dan timbul
bengkak-bengkak dengan bentuk yang tidak teratur. Biduran dapat berlangsung
beberapa jam hingga beberapa hari dan tidak meninggalkan bekas. Biasanya biduran
disebabkan karena alergi terhadap bahan kimia, makanan, atau obat-obatan.
Penyakit ini dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi sesuatu yang menyebabkan
biduran. Untuk megatasinya, ambillah batu bata merah yang sudah ditumbuk
sebanyak 1 gelas. Batu bata merah digoreng tanpa minyak, taruh dalam kain bekas,
lalu oles-oleskan pada bagian yang biduran. Anda akan merasakan hangat-hangat
dan tidak lama kemudian biduran akan segera sembuh dan tidak gatal lagi.

6. Kanker kulit

Dari semua jenis kanker, kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering
dijumpai. Paparan terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memicu
timbulnya kanker kulit. Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan kulit
berwarna terang yang lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat
dilakukan dengan menggunakan tabir surya atau membatasi lamanya kulit terpapar
sinar matahari.

C. PENYAKIT YANG MENYERANG PARU PARU

1. TBC
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk. Bila diperlukan,
penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan
penyakitnya .Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang
sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah
karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus
diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini.
Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan
menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.

2. Pneumonia

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru
khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena
alveolus dipenuhi oleh cairan. Pencegahnnya dengan cara selalu memelihara
kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri
tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Apabila telah menderita
pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

3. Asma

Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma


merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit
ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak
menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau
telah tercemar akan memicu serangan asma.  Prinsip dasar penanganan serangan
asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup
ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu
melonggarkan saluran pernafasan.

4. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke
organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati,
atau otak. Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%),
sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel,
klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker
paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

5. Emfisema

Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah


gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru.

6. Pleuritis

Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda
membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat
membuat napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain
yang disebut efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan
membran itu.

D. PENYAKIT YANG MENYERANG HATI

1. Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada
beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis A. Pencegahannya adalah dengan vaksinassi.
Pengobatannya melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis.

2. Penyakit kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang


mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari,
sehingga  masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita
tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku
jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh
darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan
cairan empedu.

3. Sirosis hati

Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah
sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat
terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi,
atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu. Sirosis
tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang
terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta
koma hepatikum).

4. Kanker hati

Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati
yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan
komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi
karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.

5. Koletasis dan jaundice

Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran


empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan
lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu,
bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah
dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata
disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin
menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.

6. Perlemakan hati

Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau
mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi
menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena
mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun
bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).

Anda mungkin juga menyukai