Anda di halaman 1dari 24

1.

Pengertian Penyakit Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal yang disebut juga nefrolitiasis merupakan terbentuknya materi padat dan
keras yang menyerupai batu, yang berasal dari garam dan mineral di dalam ginjal. Masalah
kesehatan ini bisa muncul di sepanjang saluran urine. Mulai dari ginjal, ureter yang merupakan
saluran kemih yang bertugas membawa urine dari ginjal menuju ke bagian kandung kemih,
kandung kemih, hingga uretra atau saluran kemih yang bertugas membawa urine menuju ke
luar tubuh.

Batu ginjal sendiri muncul karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal dan
menumpuk di bagian ginjal. Zat kimia yang bisa membentuk batu dan menyumbat saluran ginjal
adalah asam oksalat dan kalsium. Seiring berjalannya waktu, kedua zat tersebut bisa semakin
keras hingga seperti batu.

•Penyebab Penyakit Batu Ginjal

Terjadinya penyakit batu ginjal bisa disebabkan karena banyak hal. Misalnya kurangnya asupan
cairan tubuh, kelebihan berat badan, atau dampak dari tindakan operasi yang dilakukan pada
organ pencernaan. Endapan batu yang terdapat pada organ ginjal juga bisa terjadi karena
makanan atau berbagai kondisi medis lainnya. Jika dilihat dari jenisnya, batu ginjal terbagi
menjadi empat, yaitu batu asam urat, kalsium, sistin, dan struvit.

Sementara itu, batu ginjal tidak akan selalu menetap di dalam organ ginjal alias bisa berpindah
tempat. Jika ukurannya cenderung besar, tentu perpindahan batu ginjal akan cukup sulit
sehingga memicu terjadinya iritasi pada saluran kemih. Apabila kondisi tersebut bisa diketahui
dan ditangani sejak awal, risiko terjadinya kerusakan fungsi ginjal secara permanen pun bisa
dihindari.

Sebagian besar penyakit batu ginjal terjadi pada orang-orang dengan rentang usia antara 30
hingga 50 tahun. Sebanyak 15 persen pria dan 10 persen wanita diperkirakan pernah mengidap
masalah kesehatan ini selama hidup.
•Gejala Penyakit Batu Ginjal

Ketika batu ginjal masih berukuran kecil, gejala yang muncul mungkin tidak terlalu terasa
karena batu bisa keluar dari tubuh melalui saluran ureter secara alami dan lebih mudah. Akan
tetapi, apabila batu telah berukuran lebih besar dibandingkan dengan diameter dari saluran
ureter, gejala baru akan terasa. Adapun gejalanya antara lain:

1.Sering buang air kecil.

2.Terasa sakit ketika buang air kecil.

3.Nyeri pada perut bagian bawah atau samping, pinggang, dan area selangkangan.

4.Terkadang muncul rasa mual.

5.Jumlah urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali.

Batu ginjal dengan ukuran besar akan bergesekan dengan lapisan dinding ureter, sehingga bisa
mengakibatkan terjadinya iritasi bahkan munculnya luka. Kondisi inilah yang menjadi penyebab
urine terkadang keluar dengan disertai darah.

Tak hanya mengakibatkan ureter mengalami iritasi, batu ginjal juga bisa tersangkut dalam
ureter atau uretra, sehingga terjadi akumulasi bakteri yang berujung pada infeksi dan
pembengkakan. Sementara itu, jika pengidap batu ginjal terserang infeksi, gejala lain yang
terasa yaitu urine keruh dan menimbulkan aroma tak sedap, badan menggigil, demam, dan
lemas.

•Pengobatan Batu Ginjal

Penanganan penyakit batu ginjal dilakukan bergantung pada jenis dan ukuran batu ginjal yang
terjadi. Kondisi batu ginjal dengan ukuran kecil atau diameter yang tidak lebih dari 4 milimeter,
pengobatan dilakukan dengan cara mandiri untuk membantu mengeluarkan batu ginjal dari
dalam tubuh melalui urine. Pengobatan rumahan yang dilakukan berupa:

•Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas atau lebih setiap hari.

•Mengonsumsi obat untuk membantu meredakan nyeri. Pasalnya, keluarnya batu ginjal melalui
urine dapat disertai dengan rasa tidak nyaman dan nyeri.

Sementara itu, untuk batu ginjal dengan ukuran besar atau memiliki diameter lebih dari 6
milimeter cenderung berbeda. Ukuran batu ginjal ini sulit untuk dikeluarkan bersama urine,
bisa memicu terjadinya perdarahan, infeksi saluran kemih, bahkan kerusakan pada ginjal. Maka
pilihan penanganan yang bisa dilakukan di antaranya:

•Ureteroskopi. Prosedur tersebut dilakukan guna memindahkan batu ginjal berukuran kecil
pada ginjal atau ureter dengan menggunakan alat yang disebut ureteroskop. Alat tersebut
berupa selang yang sudah dilengkapi dengan kamera yang selanjutnya dimasukkan ke bagian
ureter atau tempat terdapat batu. Kemudian, batu akan dipecahkan menjadi ukuran yang lebih
kecil sehingga lebih mudah keluar bersama urine.

•Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Dokter spesialis urologi akan mengarahkan alat
yang mampu memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi tepat pada titik posisi
batu ginjal. Kemudian, batu ginjal akan dipecah menjadi ukuran yang lebih kecil dan dikeluarkan
bersama dengan urine.

•Percutaneous nephrolithotomy. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat yang


disebut dengan nefroskop. Cara ini dipilih untuk mengatasi batu ginjal yang memiliki ukuran
lebih besar atau sekitar 2 sampai 3 sentimeter dan tidak bisa ditangani oleh prosedur ESWL.

Tak hanya itu, cara pengobatan ini juga dipilih apabila terjadi infeksi atau hambatan yang
berisiko terjadinya kerusakan ginjal, atau rasa nyeri yang parah dan tidak bisa diredakan dengan
mengonsumsi obat.

Alat nefroskop dimasukkan melalui kulit bagian luar ke dalam ginjal, lalu menarik batu ginjal
atau dipecahkan dengan memanfaatkan energi laser menjadi ukuran yang lebih kecil.

•Pembedahan terbuka. Prosedur ini bisa dibilang jarang dilakukan, biasanya hanya untuk kasus
batu ginjal dengan ukuran lebih besar atau memiliki bentuk yang abnormal.

Selain keempat cara tersebut, dokter juga bisa melakukan tindakan operasi lain untuk
mengatasi apa yang menjadi penyebab munculnya batu ginjal. Misalnya, terjadinya penyakit
batu ginjal karena kondisi kelenjar paratiroid yang hiperaktif, dokter bisa merekomendasikan
untuk melakukan operasi untuk mengangkat kelenjar tersebut.

•Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Sebenarnya, cara mencegah penyakit batu ginjal bisa dikatakan sederhana, yaitu disiplin
menerapkan pola hidup sehat, seperti:

1.Perbanyak asupan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi dan mencegah terbentuknya
batu ginjal dari limbah tubuh yang sifatnya terlalu pekat.
2.Mengonsumsi makanan dengan kandungan kalsium dengan jumlah yang tidak berlebihan.
Pun, dalam kaitannya dengan mengonsumsi suplemen kalsium, sebaiknya tanyakan terlebih
dahulu pada dokter.

3.Kurangi asupan daging unggas atau ikan guna mencegah pembentukan batu ginjal karena
asam urat berlebihan.

2. Pengertian Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap.
Gagal ginjal kronis disebut juga sebagai kerusakan ginjal dapat berupa kelainan jaringan,
komposisi darah, dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.

GGK stadium lanjut umumnya mengalami beberapa gejala, seperti sesak napas, mual,
kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena terjadi
penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urine.

•Penyebab gagal ginjal kronis adalah penyakit atau kondisi yang mengganggu atau
memperburuk fungsi ginjal. Penurunan kinerja ginjal ini dapat terjadi dalam jangka waktu
beberapa bulan atau beberapa tahun.Beberapa jenis gangguan kesehatan yang menyebabkan
gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut:

Diabetes tipe 1 atau tipe 2

Hipertensi

Penyakit jantung dan pembuluh darah

Glomerulonefritis

Nefritis interstisial, yakni peradangan pada tubulus ginjal dan struktur di sekitarnya

Penyakit ginjal polikistik


Sumbatan berkepanjangan pada saluran kemih, misalnya karena pembesaran prostat, batu
ginjal, dan tumor.

Vesicoureteral reflux, yaitu aliran urine abnormal di mana urine berbalik dari kandung kemih ke
ginjal

Pielonefritis atau infeksi ginjal berulang

Di samping penyakit-penyakit tersebut, ada pula sejumlah faktor yang dapat meningkatkan
kemungkinan seseorang untuk mengidap gagal ginjal kronis. Faktor-faktor tersebut meliputi:

•Kadar kolesterol yang tinggi

•Merokok

•Obesitas atau berat badan berlebih

•Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal

•Struktur ginjal yang tidak normal

•Usia lanjut, terutama di atas 65 tahun

•Gejala gagal ginjal kronis muncul secara bertahap, dalam jangka waktu beberapa bulan atau
beberapa tahun. Pada umumnya, tidak ada gejala di tahap awal penyakit ini hingga memasuki
tahap lanjut. Berikut penjelasannya:

Gejala awal penyakit gagal ginjal kronis

•Kelelahan

•Rasa tidak enak badan (malaise)

•Mual

•Kehilangan nafsu makan

•Gatal pada kulit terus-menerus

•Kulit menjadi kering

•Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.


Gejala gagal ginjal kronis tahap lanjut

•Kulit yang lebih gelap atau lebih terang dari biasanya

•Nyeri tulang

•Kesulitan konsentrasi, berpikir atau tetap waspada

•Mati rasa pada tungkai

•Bengkak pada kaki, tangan dan pergelangan kaki

•Kedutan dan kram pada otot

•Bau mulut

•Mudah memar dan berdarah

•Rasa haus yang berlebihan

•Sulit tidur (insomnia)

•Lemas

•Disfungsi seksual

•Pengobatan Gagal Ginjal Kronis

Pengobatan gagal ginjal kronis dapat dilakukan dengan transplantasi ginjal dan cuci darah.
Selain itu pola hidup sehat bagi pengidapnya juga harus dijalani. Pengidap dapat rutin
berolahraga dan juga menjaga pola makan sehari-hari.

•Pencegahan Gagal Ginjal Kronis

Pengidap kondisi-kondisi tertentu yang berisiko mengarah ke penyakit ginjal kronis, seperti
diabetes dan tekanan darah tinggi, disarankan untuk mewaspadai perkembangan penyakit yang
dialami. Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, berolahraga teratur, menghindari
konsumsi obat-obatan yang dapat merusak ginjal, dan menghindari kelebihan konsumsi
minuman keras akan membantu mencegah terjadinya gagal ginjal.
3.Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver.

•Gejala Hepatitis :

Mual

Muntah

Demam

Kelelahan

Feses berwarna pucat

Urine berwarna gelap

Nyeri perut

Nyeri sendi

Kehilangan nafsu makan

Penurunan berat badan

•Penyebab Hepatitis

Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling
sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi
virus:
1.Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung
virus hepatitis A.

2.Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui
kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B.

3.Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV).

4.Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV)

5.Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV).

Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal kondisi berikut:

1.Konsumsi alkohol secara berlebihan

2.Penyakit autoimun

3.Obat-obatan tertentu

•Pengobatan Hepatitis

Pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenis hepatitis, tingkat keparahan infeksi, serta
kondisi pasien.

pengobatan yang dilakukan meliputi:

1.Pemberian obat interferon

2.Pemberian obat imunosupresan

3.Pemberian obat antivirus


•Pencegahan Hepatitis

1.Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, terutama setelah beraktivitas di luar
ruangan dan sebelum makan.

2.Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau handuk, termasuk
juga peralatan makan.

3.Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur,
dan beristirahat yang cukup.

4. Penyakit kuning

Penyakit kuning atau jaundice merupakan suatu kondisi medis ketika terjadinya perubahan
warna menjadi kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata, dan juga membran mukosa
seseorang. Penyakit kuning sendiri terjadi karena kadar bilirubin dalam sirkulasi darah
seseorang meningkat.

•Gejala Penyakit Kuning

Gejala yang dapat muncul selain perubahan kulit, mukosa membran dan mata bergantung dari
penyakit yang mendasarinya. Namun, beberapa hal berikut dapat ditemukan di pasien, seperti:

- Urine dengan warna kecokelatan seperti air teh;

- Warna feses yang terang atau bisa menyerupai warna dempul;


- Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut;

- Demam. Dapat terjadi terutama jika penyakit yang mendasari adalah suatu infeksi; dan

- Mual dan muntah juga dapat terjadi.

•Penyebab Penyakit Kuning

Penyebab terjadinya jaundice dapat dibagi berdasarkan tiga golongan besar, yaitu masalah
pada pre-produksi dari bilirubin (pre-hepatik), masalah pada proses produksi bilirubin (hepatik),
atau setelah bilirubin selesai diproduksi (post-hepatik).

•Pencegahan Penyakit Kuning

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan juga tergantung dari penyakit apa yang mendasari
kondisi dari jaundice ini. Umumnya, pre marital check up sebelum menikah dan konseling pra-
nikah bisa dilakukan untuk mencegah beragam penyakit yang berhubungan dengan genetika.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi juga dapat dicegah dengan vaksinasi dan
dengan memodifikasi gaya hidup agar memiliki gaya hidup yang bersih dan sehat. Gaya hidup
perlu diatur dari pola makan, kebiasaan berolahraga teratur, tidak merokok, menghindari
narkoba, serta menghindari tato dan piercing.

•Pengobatan Penyakit Kuning

Dokter akan melakukan pemeriksaan kadar bilirubin dalam darah pasien, kemudian melakukan
beberapa tes tambahan seperti tes darah, tes urine, tes pemindaian, dan biopsi hati untuk
mencari tahu penyebab penyakit kuning tersebut.

Pengobatan penyakit kuning tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Pengobatan


penyakit kuning dibagi menjadi tiga, yaitu:

- Pengobatan pre-hepatic, untuk mencegah sel darah merah hancur terlalu banyak atau cepat,
sehingga penumpukan bilirubin dapat dihindari.- Pengobatan intra-hepatic, untuk memperbaiki
kerusakan hati, dan mencegah meluasnya kerusakan pada organ tersebut.

- Pengobatan post hepatic, untuk menghilangkan sumbatan di dalam saluran empedu dan
pankreas.
5. Jerawat

Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum)
berlebih. Jerawat terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh
minyak dan sel kulit mati. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada
pori-pori kulit. Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang terkadang berisi
nanah di atas kulit. Gangguan kulit ini dapat terjadi di bagian tubuh dengan kelenjar minyak
terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.

•Gejala Jerawat

Jerawat ditandai dengan munculnya beberapa gejala umum, seperti:

- Benjolan berwarna kemerahan atau kuning (karena mengandung nanah).

- Benjolan kecil (papul) yang muncul di atas kulit.

- Sensasi panas atau terbakar akibat adanya peradangan.

- Timbul rasa gatal pada benjolan.

•Penyebab Jerawat

Beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya jerawat, antara lain:

- Produksi sebum berlebih, yaitu zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak untuk mencegah kulit
kering.
- Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum.

- Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang, menyumbat folikel rambut, serta
menyebabkan peradangan.

- Faktor genetik atau keturunan. Kamu bisa mengalami jerawat jika salah satu orangtua
memiliki masalah jerawat,

- Folikel yang tersumbat bisa membengkak dan membentuk komedo putih atau komedo hitam
jika terpapar dengan dunia luar. Kondisi tersebut sebaiknya jangan dianggap remeh, karena bisa
berkembang menjadi pustula, papula, nodul, atau bahkan kista, apabila terkontaminasi oleh
bakteri kulit.

- Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgen berlebih atau saat terjadi perubahan hormon
saat masa menstruasi.

- Penggunaan kosmetik yang tidak selalu dapat ditoleransi oleh kulit setiap orang.

- Stres yang dapat memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola makan yang dapat
memicu jerawat.

•Pencegahan Jerawat

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah jerawat, antara lain:

- Membersihkan riasan wajah sebelum tidur.

- Mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah bebas minyak.

- Mengelola stres dengan baik.

- Menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.

- Menghindari produk kosmetik yang mengandung minyak.

- Menjaga kebersihan tubuh dengan selalu mandi setelah beraktivitas.

•Pengobatan Jerawat

Beberapa langkah bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat, antara lain:

- Mengurangi produksi minyak.


- Melawan infeksi bakteri.

- Mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi peradangan.

- Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, diskusikan terlebih dahulu kondisi jerawat
dengan dokter. Dokter umumnya memberikan obat-obatan yang mengandung sulfur,
resorsinol, asam salisilat, antibiotik, dan isotretinoin.

6.Diabetes melitus

Diabetes melitus (atau biasa disebut diabetes saja) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan
tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah. Kondisi ini juga sering disebut sebagai penyakit
gula atau kencing manis

•penyebab

Penyebab pasti diabetes melitus baik tipe 1 atau 2 belum diketahui secara pasti. Namun, para
ahli dari American Diabetes Association menduga bahwa tingginya kadar gula dalam darah yang
menyebabkan beberapa jenis penyakit diabetes disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Kondisi autoimun

Kondisi autoimun yang menyebabkan diabetes melitus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
Anda menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas menghasilkan hormon
insulin.

2. Resistensi insulin

Kencing manis terjadi karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh tidak merespons insulin
dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
•gejala

Berikut beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu Anda ketahui:

1.Sering merasa haus atau lapar

2.Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam (poliuria)

3.Lemah, lesu, dan tidak bertenaga

4.Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau saluran kemih

5.Luka diabetes sulit sembuh

6.Pandangan kabur

7.Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina

8.Berat badan turun tiba-tiba

Gejala lainnya dari penyakit kencing manis yang harus Anda waspadai adalah:

1.Mual atau muntah

2.Mulut kering

3.Gusi sering bengkak dan luka

4.Kaki sering sakit, kesemutan, dan mati rasa

5.Bercak hitam dan sisik pada kulit

6.Disfungsi seksual, seperti gangguan ereksi

•Pengobatan

Pengobatan tergantung dengan jenis penyakit kencing manis yang dialami, berikut beberapa
pilihan obat penyakit gula:

1. Suntik insulin

Beberapa jenis insulin yang mungkin diberikan, antara lain:


1.Insulin aksi cepat: bekerja cepat untuk menurunkan gula darah.

2.Insulin aksi lambat: kebalikan dari aksi cepat, insulin ini bekerja perlahan-lahan dalam
menurunkan kadar gula darah.

3.Insulin aksi intermediate: meskipun lama waktu penyuntikkan insulin jenis ini relatif panjang,
insulin aksi intermediate biasanya dikombinasikan dengan aksi yang lebih cepat, sehingga
mampu memaksimalkan manfaat dari penyuntikkan.

2. Obat-obatan

Beberapa obat diabetes melitus yang sering diresepkan dokter adalah:

1.Metformin

2.Pioglitazone

3.Obat golongan 4.sulfonilurea

5.Agonis

6.Repaglinide

7.Acarbose

8.Sitagliptin

9.Nateglinide

3. Menjalani pola hidup sehat

Jika Anda mengalami diabetes tipe 2, pengobatan utama yang biasanya dianjurkan dokter
adalah mengubah pola hidup.

•Pencegahan

Cara mencegah penyakit kencing manis bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat
seperti:

1. Miliki berat badan ideal


2. Banyak makan buah dan sayur

3. Mengurangi konsumsi gula

4. Aktif berolahraga

7. Nefritis

Nefritis interstisial adalah infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada
ginjal. Infeksi ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pada bagian ginjal yang
mengalami nefritis. Tiga bagian utama yang biasanya terkena nefritis adalah glomerulus, tubule,
dan jaringan renal interstisial.

•Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini, antara lain :

1.Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

2.Diabetes melitus yang tidak diobati dengan tepat.

3.Konsumsi obat-obatan dan produk herba dalam jangka panjang dan tidak disertai dengan
rekomendasi oleh dokter.

4.Merokok.

5.Infeksi.

•Gejala

Gejala dari nefritis interstisial antara lain adalah


Demam.

Ruam.

Mual dan muntah.

Kebingungan.

Kelelahan.

Mudah mengantuk.

Jumlah urine berkurang atau bertambah.

Darah dalam urine.

Pembengkakan anggota tubuh tertentu.

Pertambahan berat badan akibat penumpukan cairan.

•pengobatan

Obat-obatan yang biasanya digunakan dalam pengobatan infeksi ginjal adalah obat penghilang
rasa sakit dan antibiotik. Obat untuk mengatur tekanan darah juga akan diberikan pada
pengidap yang memiliki tekanan darah tinggi. Bila infeksi disebabkan oleh sistem kekebalan
tubuh yang terlalu aktif atau kelainan pada sistem kekebalan tubuh (kondisi autoimun),
pengidap akan diberi obat penekan sistem kekebalan tubuh, misalnya kortikosteroid.

Selain menjalani pengobatan, pengidap juga harus melakukan perubahan gaya hidup secara
drastis untuk membantu mereka melawan infeksi ginjal

•pencegahan

Nefritis interstisial secara umum dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

1.Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami infeksi bakteri pada tenggorokan dan kulit.

2.Tekanan darah tinggi berpotensi menyebabkan gangguan pada ginjal. Oleh karenanya, selalu
kontrol tekanan darah.

3.Cegah nefropati diabetik dengan mengontrol kadar gula darah.


4.Hindari konsumsi obat-obatan dan produk herba dalam jangka panjang jika tidak
direkomendasikan dokter.

5.Berhenti merokok.

6.Menjaga berat badan ideal.

8. *Asma*

Asma adalah salah satu masalah paru-paru yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas
akibat peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Saluran pernapasan pada
pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa asma.

-Penyebab

Asma adalah jenis penyakit yang dapat menimpa segala usia. Kondisi ini paling sering
disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus
sampai paparan zat kimia.

-Gejala

Seseorang yang mengidap asma bisa mengalami beragam gejala, seperti:

• Sesak dada;

• Batuk, terutama pada malam atau dini hari;

• Sesak napas;

• Mengi, yang menyebabkan suara siulan saat mengeluarkan napas.


-Pencegahan

• Mengenali dan menghindari pemicu asma;

• Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter;

• Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma;

• Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur;

• Memonitor kondisi saluran napas.

-Pengobatan

Berikut adalah pilihan pengobatan yang diberikan oleh dokter:

1. Obat kontrol jangka panjang

Apabila kondisi yang dialami termasuk kronis atau persisten ringan hingga berat, pengobatan
yang cocok untuk Anda adalah terapi jangka panjang.Pengobatan jangka panjang bertujuan
untuk mengendalikan keparahan gejala, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan.

2. Obat kontrol jangka pendek

Pengobatan jangka pendek lebih bertujuan untuk meredakan serangan akut dengan segera
saat kejadian. Fungsi obat ini adalah membantu meringankan gejala yang baru muncul dan
kambuh sewaktu-waktu. Namun, obat ini tidak boleh diminum lebih dari 2 minggu. Jika Anda
menggunakan obat-obatan ini lebih dari 2 minggu, segera konsultasi ke dokter.Dokter dapat
membuat perubahan rencana aksi asma yang disesuaikan dengan kondisi Anda.

9. *Kanker Kulit*

Kanker kulit merupakan kelainan pada kulit yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel
kulit. Kanker kulit terutama menyerang sel kulit yang terpapar sinar matahari, seperti pada
daerah wajah, lengan, dan tungkai.
Beberapa jenis kanker kulit, antara lain:

1. Karsinoma sel basal, yaitu jenis kanker kulit yang menyerang sel basal.

2. Karsinoma sel skuamosa, yaitu jenis kanker kulit yang tergolong tidak terlalu ganas.

3. Melanoma, yaitu jenis kanker kulit yang berkembang pada sel melanosit, sehingga
mengganggu sel yang memproduksi melanin, yaitu pigmen pembentuk warna kulit.

-Penyebab

Kanker kulit disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik pada sel kulit. Penyebab
perubahan itu sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga akibat paparan sinar
matahari yang berlebihan.

Sinar ultraviolet dari matahari dapat merusak kulit dan memicu pertumbuhan yang tidak
normal pada sel kulit. Kondisi ini berpotensi berkembang menjadi kanker.

-Gejala

1. Karsinoma Sel Basal (BCC)

• Timbul di daerah yang sering terpapar sinar matahari, seperti leher atau wajah.

• Benjolan lunak dan mengkilat pada kulit.

• Lesi berbentuk datar pada kulit berwarna cokelat gelap atau cokelat kemerahan seperti
daging.

2. Karsinoma Sel Skuamosa (SCC).


• Timbul di daerah kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi pada orang berkulit gelap, sering
timbul pada kulit di bagian tubuh yang jarang terkena sinar matahari.

• Benjolan merah keras pada kulit.

• Lesi pada kulit berbentuk datar dan bersisik keras seperti kerak.

3. Melanoma

• Dapat timbul di bagian kulit manapun dan pada warna kulit apapun.

• Lesi kecil dengan batas tidak beraturan serta ada bagian yang tampak merah, merah muda,
putih, biru atau biru-hitam.

• Lesi menyakitkan yang gatal atau terbakar.

-Pencegahan

Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker kulit, yaitu:

• Gunakan pakaian tertutup saat berkegiatan di luar ruangan termasuk topi.

• Pakai kacamata hitam yang dilengkapi dengan perlindungan sinar UV.

• Tidak sering-sering berjemur untuk menggelapkan warna kulit (tanning).

• Periksakan diri secara teratur ke dokter, terutama jika memiliki berbagai faktor risiko kanker.

-Pengobatan

Adapun berbagai prosedur pengobatan kanker kulit yang biasanya dilakukan adalah :

1. Operasi eksisi

Prosedur ini biasanya direkomendasikan untuk semua jenis kanker kulit. Biasanya dokter bedah
onkologi akan memotong jaringan kanker dan sebagian kulit sehat di sekitarnya.

2. Terapi radiasi
Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sinar energi berdaya tinggi seperti sinar X. Tujuannya
yaitu untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi umumnya direkomendasikan ketika kanker
tidak bisa sepenuhnya hilang selama operasi.

3. Terapi target

Terapi target adalah terapi yang khusus ditujukan untuk mencegah sel kanker berkembang
ataupun menyebar. Silahkan menghubungi dokter bedah onkologi Anda untuk informasi lebih
lanjut mengenai terapi target ini.

10. albuminuria (ginjal bocor)

Albuminuria atau proteinuria adalah kondisi urine atau air kencing mengandung jumlah
albumin yang tidak normal. Kondisi ini disebut juga dengan ginjal bocor.

Apa Saja Penyebab Ginjal Bocor?

Ada beberapa penyakit dan kondisi tertentu dapat menyebabkan ginjal bocor, di antaranya:

1. Nefropati diabetik

2. lupus nefritis

3. Infeksi Ginjal

4.Preeklamsia

5.Sindrom nefropatik

•Gejala

Urine berbusa atau berbuih

Pembengkakan di bagian tubuh, seperti kaki, tangan, perut, hingga wajah

Mudah lelah

Mual atau muntah


Sering buang air kecil

Sulit tidur atau insomnia

Kulit menjadi gatal dan kering

Sulit konsentrasi

Sesak napas

•Pengobatan

Bagaimana Ginjal Bocor Diobati?

Pengobatan ginjal bocor biasanya tergantung dari penyebab munculnya kondisi tersebut.
Beberapa obat-obatan mungkin akan diresepkan dokter untuk membantu mengurangi gejala,
serta mencegah munculnya komplikasi.

Obat-obatan tersebut meliputi:

1. Obat penurun tekanan darah

Obat jenis ini berguna untuk mengontrol tekanan darah di glomeruli dan menurunkan jumlah
protein dalam urine Anda, yang mencakup obat golongan ACE inhibitor dan ARB (Angiotensin II
Receptor Blockers).

2. Obat diuretik

Obat diuretik berguna untuk mengurangi pembengkakan di bagian tubuh akibat ginjal bocor.
Yang termasuk obat diuretik adalah furosemide, spironolactone, dan thiazide.

3. Obat penekan sistem kekebalan tubuh

Obat jenis ini berguna untuk menekan respons abnormal dari sistem kekebalan tubuh dan
mengurangi peradangan, misalnya obat golongan kortikosteroid.

4. Diet khusus
Selain menggunakan obat-obatan, penderita ginjal bocor disarankan menerapkan pola hidup
sehat dan menjalani diet khusus, seperti menghindari makanan berlemak, mengurangi
konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, dan diet garam.

Anda mungkin juga menyukai