PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk
membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin, yang
kemudian dikeluarkan dari tubuh. Tetapi pada kondisi tertentu karena adanya
gangguan pada ginjal, fungsi tersebut akan berubah. Batu ginjal biasanya
terjadi secara perlahan-lahan sehingga biasanya diketahui setelah jatuh dalam
kondisi parah. Batu ginjal dapat disembuhkan. Batu ginjal dapat terjadi pada
semua umur dan semua tingkat sosial ekonomi. Pada penderita gagal ginjal
kronik, kemungkinan terjadinya kematian sebesar 85 %. Melihat kondisi
seperti tersebut di atas, maka perawat harus dapat mendeteksi secara dini tanda
dan gejala klien dengan penyakit batu ginjal. Sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif pada klien penyakit batu ginjal
(Setiadi, 2007).
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal
sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada
kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang
saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan
uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran
kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah
karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat
atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra (Setiadi, 2007).
Yang dinamai batu ginjal disini adalah segala macam benda padat yang
dibentuk dalam saluran urine dan dapat ditemukan dalam pelvis renis, ureter
dan kandung kencing, sedangkan ia dapt dikeluarkan bersama urine atau
diperoleh dengan jalan operasi. Untuk kepentingan klinis sering dikehendaki
analisis batu ginjal. Pemeriksaan yang dikemukakan dibawah ini hanya
menyangkut segi-segi kualitatif mengenai beberapa macam zat terpenting
dalam batu ginjal (Gandasoebrata, 1985)
Laporan Resmi Praktikum Kimia Klinik
B. Tujuan
a. Untuk mengetahui struktur dari batu ginjal
b. Untuk mengetahui susunan dari kimiawi batu ginjal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau ureter. Gejala-gejala umum dari munculnya penyakit batu ginjal adalah
sebagai berikut :
a. Buang air kecil yang semakin sering terjadi.
b. Nyeri di bagian pinggang.
c. Terkadang disertai demam dan kejang.
d. Air seni berwarna kuning keruh.
e. Adanya riwayat batu ginjal yang sebelumnya di derita oleh salah satu
anggota keluarga.
Batu ginjal yang ukurannya masih sangat kecil atau bahkan belum
menyebabkan rasa sakit. Si penderita tanpa merasa terganggu melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Namun, jika batu sudah berukuran cukup besar dan
sudah turun ke saluran kemih, rasa sakit akan sangat mendera. Rasanya nyeri,
ngilu yang luar biasa, sampai tidak kuat untuk menahannya. Sakit dirasakan
di bagian pinggang kanan dan kiri, kadang sampai pada sekitar kemaluan.
Gejala lain berupa rasa sakti ketika kencing, air kemih keluar sedikit-sedikit
dan kadang disertai keluarnya darah. Batu ginjal dapat menimbulkan
komplikasi yang tergantung pada lokasi, bentuk dan komposisi bati ginjal itu
sendiri, ada batu ginjal yang bisa keluar dengan sendirinya bersama dengan
urine, tetapi ada pula yang tidak sehingga perlu perawatan khusus (Rusdidjas,
2002).
Batu ginjal dengan ukuran kecil, licin dan bulat mungkin bisa keluar
terbawa urine, sedangkan yang berukuran cukup besar dan bentuknya runcing
akan menyumbat di ginjal atau saluran kemih. Kalau tidak segera diobati,
sumbatan dan infeksi ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal (Rusdidjas,
2002).
C. Penyebab Terjadinya Penyakit Batu Ginjal
Sebelum air kemih (urin) dikeluarkan melalui saluran terakhir uretra air
kemih disaring oleh glomerulos. Zat yang berguna akan kembali ke darah,
sedangkan zat yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui pembuluh
menuju ke piala ginjal, lalu mengalir lewat saluran yang disebut ureter, lalu
ke kandung kemih. Jika ginjal kekurangan cairan dalam proses pengeluaran
tersebut maka terjadi kekeruhan. Lama-kelamaan mengkristal dan menjadi
kerak, seperti batu. Endapan terjadi karena pekatnya kadar garam dalam air
seni yang ada di ginjal. Jika turun lagi ke kandung kemih dan bersarang maka
disebut batu kandung kemih. Menurut hasil penelitian, risiko terkena penyakit
batu ginjal lebih banyak dialami pria daripada wanita dengan perbandingan
sekitar 3:1. Umumnya, penderita pada usia produktif (20-50 tahun). Hanya
sebagian kecil penyakit batu ginjal ini menyerang anak-anak. Penyebab
Penyakit batu ginjal dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini beberapa
faktornya (Guyton, 1996):
1. Genetik (bawaan)
Ada orang-orang tertentu memiliki kelainan atau gangguan organ
ginjal sejak dilahirkan, meskipun kasusnya relatif sedikit. Anak yang
sejak kecil mengalami gangguan metabolisme khususnya di bagian
ginjal,
yaitu
air
seninya
memiliki
kecenderungan
mudah
dan
minuman.
Makanan-makanan
tertentu
memang
dan fosfat.
Aktivitas
Faktor pekerjaan dan olahraga dapat mempengaruhi penyakit batu
ginjal. Risiko terkena penyakit ini pada orang yang pekerjaannya
banyak duduk lebih tinggi daripada orang yang banyak bediri atau
bergerak dan orang yang kurang berolahraga. Karena tubuh kurang
bergerak (baik olahraga maupun aktivitas bekerja) menyebabkan
peredaran darah maupun aliran air seni menjadi kurang lancar. Bahkan
tidak hanya penyakit batu ginjal yang diderita, penyakit lain bisa
dengan gampang menyerang
belimbing manis.
Tekanan darah yang tinggi juga memberi pengaruh yang cuku tinggi bagi
timbulnya komplikasi pada penyakit lainnya termasuk batu ginjal. Beberapa
obat penurun tekanan darah dapat mengakibatkan intensitas berkemih
semakin tinggi namun keadaan ginjal yang diliputi oleh batu ginjal dengan
gejala yang sama akan semakin memberatkan kerja ginjal untuk
mengeluarkan urine dari ginjal ke kandung kemih dan kemudian di buang
(Guyton, 1996).
E. Pengobatan Penyakit Batu Ginjal
Pada dasarnya, ramuan tanaman obat untuk pengobatan batu ginjal, batu
ureter dan batu kandung kemih sama. Kesamaan tersebut terletak pada
penggunaa bahan tanaman obat yang berkhasiat menghancurkan atau
meluruhkan batu, meluruhkan air seni (diuretik), menghilangkan rasa sakit
(analgesik),
membunuh
kuman
(antibiotik),
menghilangkan
demam
penghancur batu ginjal. Kelebihan tempuyung ini sudah diakui oleh banyak
pakar pengobatn dari tanaman (Price, 1995).
BAB III
METODOLOGI
A. Pra Analitik
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan Batu Ginjal yang meliputi
pemeriksaan makroskopis dan kimiawi menggunakan alat tabung reaksi,
pipet ukur, pipet tetes, rak tabung, pushball, dan mortil.
2. Reagen
Reagen yang digunakan pada pemeriksaan batu ginjal adalah HCl
10%, NH4 Oksalat jenuh, NaCN 12%, serbuk MnO2, urea 50%,
Reagen Urie acid, NH4 moiibdat, chloroform, Asam asetat anhidrit,
H2SO4 pekat, NH4OH 10%, dan HNO3 pekat
3. Sampel
Batu Ginjal
B. Analitik
Laporan Resmi Praktikum Kimia Klinik
1. Prosedur
a. Batu ginjal digerus didalam mortal.
b. Serbuk tersebut dimasukkan ke tiap-tiap tabung reaksi.
c. Kemudian dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1) Karbonat
a) Serbuk batu ginjal dimasukkan tabung reaksi
b) Ditambah reagen HCl 10%. Adanya gas menunjukkan hasil
positif. (CO3)
2) Calsium
a) Serbuk batu ginjal dimasukkan tabung reaksi
b) Ditambah 3 ml HCl 10%
c) Dipanaskan
d) Ditambah ammonium oksalatjenuh melalui dinding tabung
e) Adanya endapan putih seperti kabut menandakan hasil positif.
3) Oxalat
a) Serbuk batu ginjal dimasukan daam tabung reaksi.
b) Tambah 1ml HCl 10%, panaskan
c) Tambah Seujung sendok MnO2
d) Bila timbul gas berarti oxalate (+)
4) Uric Acid
a) Serbuk batu ginjal dimasukkan kedalam tabung reaksi
b) Ditambah 1 ml reagen NaCN 12%
c) Ditambah 1 ml urea 50%
d) Ditambah 1 ml reagen uric acid
e) Bila timbul warna biru menandakan hasil positif
5) Ammonium
a) Serbuk batu ginjal masukan dalam tabung reaksi
b) Tambah 1 tetes NaOH20%
c) Tambah reagen Nessler
d) Bila terjadi endapan kuning sampai coklat berarti monium (+)
6) Phosphat
a) Serbuk batu ginjal dimasukan dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 4-5 tetes MnO3 pekat, panaskan sampai mendidih
c) Tambahkn 1 ml NH4OH 10%
d) Tambahkan 1ml NH4 Moiibdat, Panaskan lagisampai mendiih
e) Bila terjadi kunung tua berarti phospat (+)
7) Cholesterol
a) Serbuk batu ginjal dimasukan dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 1ml chloroform, didihkan
c) Tambahkan Asam Acetat hidrit 0,5 ml dan H2SO4 pekat beberapa
d)
tetes
Bila terjadi larutan berwarnna hijau berarti cholesterol (+)
8) Cystine
a) Serbuk batu ginjal dimasukan pada tabung reksi.
b) Tambahkan 1 ml NH4OH 10%
c) Tambahkan NaCN 12%, tunggu 5 menit.
d) Tanbahkan beberapa tetes Natrium nitroprusida 5%
e) Warna merah anggur menandakan hasil positif
9) Magnesium
a) Serbuk batu ginjal asukan dalam tabung reaksi
b) Tambahkan 1ml NaOH 20%
c) Tambahkan 1 tetes titan yellow
d) Merah lembayung menandakan hasil positi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. POST ANALITIK
10
1. Hasil:
a. Pemeriksaan Makroskopis
a) Warna
: Putih
b) Jumlah
:1
c) Kekerasan
: Keras
: 48 cm
b. Pemeriksaan Mikroskopis
a) Karbonat
b) Calsium
c) Oxalat
: + timbul gas
d) Urie Acid
e) Ammonium
f)
Phosphat
g) Cholestrol
: + berwarna hijau
h) Cystine
i)
Magnesium
2. Pembahasan
a. Batu ginjal adalah segala macam benda padat yang dapat dibentuk oleh
saluran urine dan dapat ditemukan dalam pelvis renis, ureter, kandung
kemih dan kandung kencing, sedangkan dapat dikeluarkan bersama
urine atau diperoleh dengan jalan operasi.
b. Ada beberapa teori tentang terbentuknya Batu saluran kemih adalah:
1) Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
11
pasien wanita.
2. Faktor ekstrinsik, meliputi:
1) Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian
12
BAB V
PENUTUP
Laporan Resmi Praktikum Kimia Klinik
13
A. Kesimpulan
Jadi, dari pemeriksaan batu ginjal diatas didapatkan hasil sebaga berikut :
a. Pemeriksaan Makroskopis
a) Warna
: Putih
b) Jumlah
:1
c) Kekerasan
: Keras
: 48 cm
b. Pemeriksaan Mikroskopis
a) Karbonat
b) Calsium
c) Oxalat
: + timbul gas
d) Urie Acid
e) Ammonium
f) Phosphat
g) Cholestrol
: + berwarna hijau
h) Cystine
i) Magnesium
B. Saran
1. Praktikum dilakukan sesuai prosedur yang ada
2. Praktikkan harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) sebelum melakukan
praktikum.
3. Periksa reagen yang akan digunakan.
4. Selama praktikum diharapkan praktikkan tidak bersenda gurau
5. Jagalah kebersihan
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15
16
Pada pemeriksaan
Ammonium pada batu ginjal
didapatkan hasil (-)tidak
terdapat warna coklat
Pada pemeriksaaan
Magnesium pada batu ginjal
didapatkan hasil (+) ada nya
warna merah lembayung
17