Anda di halaman 1dari 39

SISTEM GINJAL

• Siti Nurhawa • Siti Musyarofah


• Susi Meiningrum • Tatik Aristyosari
• Diah Krisnadewi • Ari P
• Epon Sumar S • Yuli Farmawati
• Delima Ria S • Ramini
• Antititin Sumarni • Sri Kartika Wijayanti
• Erni Wulansari • Robia Alvina R
• Elfa Rosa Akmalanas • Betty Kusumastuti
DEFINISI

• Ginjal merupakan adalah organ ekskresi dalam vertebrata


yang berbentuk mirip kacang

• Sebagai bagian dari sistem urin

• Berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan

membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin


Anatomi Ginjal
STRUKTUR GINJAL
• Korteks Renal
• Medulla Renal
• Pelvis Renal
• Vaskularisasi Renal
• Nefron
Korteks Renal
• Bagian paling superfisial

• tampak bergranula.

• Korteks merupakan bagian terluar dari ginjal

• memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya filtrasi dan ultafiltrasi.

• Di dalam korteks terdapat nefron yang membuat permukaan ginjal lebih luas.

• yang berbentuk seperti kerucut disebut piramid renal,

• dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papilla renal.

• Di antara piramid terdapat jaringan korteks, disebut kolum renal (Bertini).


Medulla Renal

• jaringan ginjal yang halus dan dalam

• berisi lengkung Henle serta piramida ginjal, yaitu struktur kecil yang terdapat
nefron dan tubulus.

• Tubulus ini mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian bergerak menjauh


dari nefron menuju bagian yang mengumpulkan dan mengangkut urine
keluar dari ginjal.

• Di sebelah dalamnya terdapat bagian lebih gelap,


PELVIS RENAL
• Ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar
• Ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar
• Pelvis renal bercabang dua atau tiga, disebut kaliks mayor
• Masing-masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor,
yang langsung menutupi papilla renal dari piramid.
Vaskularisasi Renal
Nefron
Cara kerja ginjal

Filtrasi Reabsorbsi Augmentasi

penyaringan
darah dikapiler Glukosa dan asam amino
glomerulus Penambahan
akan diserap dengan cara zat-zat sisa
difusi sementara air akan dan urea
diserap melalui proses
osmosis
mempertahankan keseimbangan asam basa

osmolalitas cairan dan konsentrasi elektrolit


Penyakit – Penyakit Ginjal

• Gagal Ginjal Akut

• Gagal Ginjal Kronis

• Batu Ginjal

• Infeksi Saluran Kemih


Gagal Ginjal Akut

• Penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal


untuk mempertahankan homeostasis tubuh

• Kriteria diagnosis GGA yaitu terjadinya peningkatan kadar kreatinin darah


secara progresif 0,5 mg/dl per hari.

• Peningkatan kadar ureum darah adalah sekitar 10-20 mg/dl per hari, kecuali
bila terjadi keadaan hiperkatabolisme dapat mencapai 100 mg/dl per hari.
Penyebab GGA GGA prarenal
• Gangguan diluar renal, ex : syok hypovolemik.
• Dehidrasi berat
• Perdarahan
• Gagal jantung
• Sepsis yang menyebabkan shock.

GGA renal
Disebabkan akibat kerusakan dalam ginjal itu
sendiri, misalnya myelonephritis,
glomerulonephritis, intoksikasi, penyakit lupus.

GGA pasca renal


Misalnya obstruksi saluran kemih, tumor,
batu saluran kemih.
Gejala Gagal Ginjal Akut
Perjalanan Klinis Gagal Ginjal Akut

• Oliguria
produksi urin kurang dari 0,5-1cc/jam/KgBB

• Diuresis
urine meningkat sampai lebih dari 400 ml per hari

• Pemulihan
kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik
Tata Laksana Gagal Ginjal Akut

• Mempertahankan keseimbangan cairan

• Penanganan hiperkalemia

• Menurunkan laju metabolisme

• Pertimbangan nutrisional

• Merawat kulit

• Koreksi asidosis

• Asidosis
Cara Mencegah GGA
• Menjaga kesehatan ginjal

• Ikuti petunjuk pada kemasan obat

• Ikuti rekomendasi dokter

• Lakukan teknik pernapasan dengan diagfragma untuk membuat anda


lebih tenang

• Mendengarkan musik, membaca, bermain game atau mandi akan


membuat anda rileks
Perjalanan Umum Gagal Ginjal Progresif

Stadium 1 (penurunan cadangan ginjal)


• kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen (BUN) normal,
• Asimtomatik

Stadium 2 (insufisiensi ginjal)


• Blood Ureum Nitrogen mulai meningkat diatas normal
• kadar kreatinin serum mulai meningklat melabihi kadar normal
• azotemia ringan, timbul nokturia dan poliuri.

Stadium 3 (Gagal ginjal stadium akhir / uremia)


• Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur
• nilai glomerulo filtration rate 10% dari normal
• kreatinin klirens 5-10 ml permenit atau kurang.
• kreatinin serum dan kadar blood ureum nitrgen meningkat sangat mencolok dan
• timbul oliguri.
BATU GINJAL
 Massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran
kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

 Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun


di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).

 Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis


renalis, nefrolitiasis).
Etiologi
Faktor Ekstrinsik
Faktor Intrinsik  Geografi; daerah stone belt(sabuk batu).

Herediter; diduga dapat  Iklim dan temperatur.

diturunkan dari generasi ke  Asupan air


generasi.  Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium
Umur; paling sering didapatkan mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
pada usia 30-50 tahun  Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada
orang yang pekerjaannya banyak duduk atau
Jenis kelamin; jumlah pasien pria
kurang aktivitas fisik (sedentary life).
3 kali lebih banyak dibanding
pasien wanita.
Manifestasi Klinis
a. Nyeri : pola tergantung pada lokasi a. Batu kandung kemih menimbulkan gejala
sumbatan. yang mirip sistitits.

b. peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi b. batu menutup aliran urine akan
pelvis ginjal serta ureter proksimal yang menimbulkan gejala infeksi saluran
menyebabkan kolik. Nyeri hilang setelah kemih : demam dan menggigil.
batu keluar.
c. Gejala gastrointestinal : meliputi mual,
c. Batu ureter yang besar menimbulkan gejala muntah, diare, dan perasaan tidak enak
atau sumbatan seperti saat turun keureter diperut.
(kolik ureter).
Infeksi Saluran Kemih
• infeksi bakteri yang mengenai bagian dari saluran kemih.

• Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai sistitis


(infeksi kandung kemih)

• ketika mengenai saluran kemih atas dinamai pielonefritis


(infeksi ginjal).
Etiologi
• abnormalitas saluran kemih
• pemasangan kateter urin.
• pengosongan kandung kemih yang terhambat atau terganggu,
• iritasi saluran kemih.
• Infeksi bakteri, virus dan jamur
Escherichia coli
Proteus sp
Klebsiella sp
Pseudomonas
Staphyllococcus dengan koagulase negatif
Mekanisme ISK
• Acending
Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih dan bakteri dari
kandung kemih naik ke ginjal

• Hematogen
system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi
secara hematogen
Anti Mikroba ISK Bawah
Anti Mikroba ISK Atas

Anda mungkin juga menyukai