Anda di halaman 1dari 16

11th

Grade

Batu Ginjal
M Bagas Wildan Abiyu
XI IPA 5
Pengertian
“ Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah pembentukan materi keras menyerupai batu yang

berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal. Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine,

dari ginjal, ureter (saluran kemih membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung

kemih, serta uretra (saluran kemih yang membawa urine ke luar tubuh).Batu ginjal terbentuk dari

limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Contoh zat kimia yang dapat

membentuk batu ginjal adalah kalsium dan asam oksalat. Seiring waktu, materi tersebut semakin

keras dan menyerupai bentuk batu. ”


Penyebab
• Dehidrasi.
Sedikit mengonsumsi cairan meningkatkan risiko terkena batu ginjal, begitu juga dengan penduduk yang tinggal dengan suhu
udara yang panas.

• Menjalankan pola makan tertentu


Mengonsumsi makanan yang sarat protein, garam, gula, atau yang menyebabkan asam urat tinggi dapat meningkatkan risiko
terjadinya batu ginjal. . Hal ini membuat ginjal bekerja lebih keras dalam menyaringnya, sehingga memperbesar risiko batu ginjal.

• Obesitas.
Memiliki indeks massa tubuh yang besar dengan ukuran pinggang yang besar terkait dengan peningkatan risiko batu ginjal.
Penyebab
• Mengalami masalah pencernaan atau pasca operasi organ pencernaan.
Gangguan diare kronis, penyakit peradangan usus, atau pasca operasi saluran pencernaan untuk menurunkan berat
badan (gastric bypass) adalah beberapa contoh kondisi yang mengganggu penyerapan cairan dalam tubuh, sehingga
meningkatkan kadar zat pembentuk batu dalam darah.

• Riwayat penyakit batu ginjal


Pada kasus ini bisa berasal dari penyakit turunan dari keluarga atau saudara yang terkena batu ginjal.

• Menderita kondisi medis tertentu


seperti hiperparatiroidisme atau infeksi saluran kemih.Dapat menyebabkan komplikasi berupa penyakit batu ginjal.
Jenis Jenis
Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dapat terbagi menjadi:

• Batu sistin
Batu ginjal ini termasuk jenis yang paling jarang terjadi, dan penyebabnya adalah sistinuria. Penyakit keturunan ini
membuat ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino.

• Batu asam urat


Batu ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang disebabkan oleh makanan yang
mengandung tinggi purin, kurang asupan cairan, serta riwayat penyakit asam urat.
• Batu kalsium
Batu ginjal yang terbentuk akibat tingginya kadar kalsium di dalam darah merupakan jenis batu ginjal yang paling
sering terjadi. Selain diproduksi secara alami oleh hati, kalsium juga bisa didapat dari asupan makanan, seperti
sayur, buah, kacang, atau cokelat. Selain terkait dengan pola makan yang sarat kandungan kalsium oksalat, kadar
vitamin D yang terlalu tinggi serta efek samping operasi juga dapat memicu terbentuknya batu kalsium. Selain itu
konsumsi obat migrain atau obat antikejang juga berkaitan dengan pembentukan batu kalsium.

• Batu struvit
Batu ini merupakan jenis batu ginjal yang dapat terbentuk dan membesar secara cepat, dan penyebabnya adalah
infeksi yang berlangsung lama, seperti infeksi saluran kemih. Jenis batu stuvit lebih sering ditemukan pada wanita
dibandingkan laki-laki.
Gejala
Batu ginjal, terutama yang sangat kecil, tidak akan terdeteksi atau tidak menimbullkan gejala yang berarti. Tanda-tanda
keberadaan batu ginjal baru dapat dirasakan saat batu berukuran besar dan tertahan dalam ginjal , Gejala batu ginjal yang
sering terjadi, di antaranya:

• Meningkatnya frekuensi ingin buang air kecil

• Nyeri saat buang air kecil (disuria)

• Buang air kecil dalam jumlah sedikit

• Urine berwana merah muda, merah, atau cokelat

• Nyeri pada punggung bagian bawah dan terkadang terasa hingga pangkal paha.
Patofisiologi
Adanya kalkuli dalam traktus urinarius disebabkan oleh dua fenomena dasar. Fenomena pertama adalah supersaturasi urin oleh
konstituen pembentuk batu, termasuk kalsium, oksalat, dan asam urat. Kristal atau benda asing dapat bertindak sebagai matriks
kalkuli, dimana ion dari bentuk kristal super jenuh membentuk struktur kristal mikroskopis. Kalkuli yang terbentuk memunculkan
gejala saat mereka membentur ureter waktu menuju vesica urinaria. Fenomena kedua, yang kemungkinan besar berperan dalam
pembentukan kalkuli kalsium oksalat, adalah adanya pengendapan bahan kalkuli matriks kalsium di papilla renalis, yang biasanya
merupakan plakat Randall (yang selalu terdiri dari kalsium fosfat). Kalsium fosfat mengendap di membran dasar dari Loop of Henle
yang tipis, mengikis ke interstitium, dan kemudian terakumulasi di ruang subepitel papilla renalis. Deposit subepitel, yang telah lama
dikenal sebagai plak Randall, akhirnya terkikis melalui urothelium papiler. Matriks batu, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat secara
bertahap diendapkan pada substrat untuk membentuk kalkulus pada traktus urinarius
Diagnosis
Dalam mendiagnosis batu ginjal, pertama-tama dokter akan mencoba menggali keterangan dari pasien mengenai gejala,
riwayat penyakitnya, serta riwayat batu ginjal dalam keluarganya. Selanjutnya, pemeriksaan fisik dilakukan
untuk menguatkan kecurigaan yang mengarah pada batu ginjal. Guna memastikan diagnosis, dokter perlu melakukan
serangkaian tes lanjutan yang meliputi:

• Tes urine
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengumpulkan sampel urine untuk mengetahui apakah urine banyak mengandung
kalsium atau asam urat.

• Tes darah
Tes ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ginjal dan kadar zat tertentu di dalamnya, yang menyebabkan terbentuknya
batu ginjal.
Diagnosis
• Pemindaian
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan batu ginjal secara tepat. Pemindaian
dapat dilakukan dengan CT scan, foto Rontgen, atau USG.

• Analisis batu ginjal yang keluar


Dalam pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk buang air kecil di atas saringan agar batu ginjal
yang keluar dapat tersaring. Selanjutnya, batu ginjal yang keluar akan dianalisis di laboratorium.
Pengobatan
Pengobatan penyakit batu ginjal tergantung kepada ukuran dan jenis batu ginjal yang dialami penderita. Untuk batu ginjal
yang kecil dengan diameter kurang dari 4 mm, penanganannya dapat dilakukan di rumah agar batu ginjal tersebut dapat
keluar melalui urine.

Penanganan batu ginjal berukuran kecil dapat berupa:


• Minum air putih sebanyak 6-8 gelas air setiap hari.

• Mengonsumsi obat pereda nyeri, karena keluarnya batu ginjal melalui urine dapat menimbulkan rasa sakit atau tidak
nyaman. Obat pereda nyeri yang dapat dikonsumsi adalah paracetamol .
Pengobatan
Sedangkan untuk batu ginjal yang berukuran besar atau melebihi 6 mm, yang sulit keluar atau menimbulkan perdarahan, kerusakan ginjal,
serta infeksi saluran kemih, maka dokter akan menyarankan metode penanganan berikut ini:

• Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)


Dokter urologi akan mengarahkan alat ESWL yang memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi ke posisi batu ginjal untuk
memecahkan batu tersebut sehingga menjadi bagian yang lebih kecil dan mudah dikeluarkan melalui urine.

• Bedah terbuka
Bedah terbuka merupakan prosedur yang jarang dilakukan, dan biasanya untuk batu ginjal yang berukuran sangat besar atau memiliki
bentuk yang tidak normal.
Pengobatan
• Percutaneous nephrolithotomy
Prosedur dengan menggunakan alat nefroskop ini dilakukan untuk batu yang lebih besar dengan diameter sekitar 2-3
cm, dan tidak bisa teratasi dengan metode ESWL Selain itu, prosedur ini juga dilakukan jika terjadi hambatan atau
infeksi yang merusak ginjal, atau rasa nyeri yang parah dan tidak bisa diatasi dengan obat. Nefroskop akan
dimasukkan ke dalam ginjal melalui kulit luar. Setelah itu, batu ginjal dapat ditarik keluar atau dipecahkan menjadi
bagian kecil dengan energi laser.

• Ureteroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk memindahkan batu kecil yang berada pada ureter atau ginjal dengan alat ureteroskop.
Alat berupa selang yang dilengkapi kamera ini dimasukkan ke dalam ureter tempat lokasi batu berada, untuk
memecahkannya menjadi lebih kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui urine.
Pencegahan
Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan menjalankan gaya hidup yang sehat. Di antaranya adalah:

• Banyak minum air putih, yaitu sekitar 2-3 liter setiap hari. Hal ini dapat mencegah penderita dari dehidrasi dan mencegah
produk limbah tubuh terlalu pekat yang berisiko membentuk batu ginjal. Dalam kondisi cuaca panas, disarankan minum lebih
banyak lagi.

• Tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan sarat kalsium. Konsumsi suplemen kalsium juga sebaiknya dikonsultasikan
lebih dahulu pada dokter.

• Mengurangi konsumsi daging, unggas, atau ikan untuk mencegah batu jenis asam urat.
Jelaskan patofisiologi bagaimana proses pengendapan
senyawa kalsium dan asam urat dapat membentuk batu ginjal
Hal ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan dalam kerja ginjal, sehingga garam- garam pada ginjal tidak terangkut

keluar bersama urine dan akhirnya mengendap lalu mengumpul menjadi kristal kapur (Jaka Sulaksana, dkk.,2004). Batu

yang terdapat dalam ginjal dan saluran kemih berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, atau campuran dari

senyawa itu. Ca Oksalat merupakan penyusun utama batu ginjal yang sering ditemukan. Batu jenis kalsium ini sering

banyak dijumpai, yaitu kurang lebih 70-80 % dari seluruh batu saluran kemih (Majalah wikipedia bahasa Indonesia,

ensiklopedia bebas, 2008). Di saat yang bersamaan, urine mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling

menempel dan menciptakan faktor yang tepat sehingga batu ginjal dapat terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai