Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi

Penyebab spesifik dari batu kandung kemih adalah bisa dari batu kalsium oksalat dengan inhibitor
sitrat dan glikoprotein. Beberapa promotor (reaktan) dapat memicu pembentukan batu kemih seperti
asam sitrat memacu batu kalsium oksalat. Aksi reaktan dan intibitor belum di kenali sepenuhnya dan
terjadi peningkatan kalsium oksalat, kalsium fosfat dan asam urat meningkat akan terjadinya batu
disaluran kemih.

Adapun faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu kandung kemih, mencangkup infeksi
saluran ureter atau vesika urinari, stasis urine, priode imobilitas dan perubahan metabolisme kalsium.
Telah diketahui sejak waktu yang lalu, bahwa batu kandung kemih sering terjadi pada laki-laki
dibanding pada wanita, terutama pada usia 60 tahun keatas serta klien yang menderita infeksi
saluran kemih.

Kelainan bawaan atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena infeksi, pembentukan batu
disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering menyebabkan bendungan. Hambatan yang
menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor
serta kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi
bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan
mengendap menjadi besar sehingga membentuk batu.

Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian dijadikan dalam
beberapa teori :
 Teori Supersaturasi
Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu ginjal mendukung terjadinya kristalisasi.
Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya agregasi kristal dan kemudian menjadi batu.
 Teori Matriks
Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 65 % protein, 10 % hexose, 3-5 hexosamin dan 10
% air. Adanya matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal sehingga menjadi batu.
 Teori Kurangnya Inhibitor
Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir dalam jumlah yang melampaui daya kelarutan,
sehingga membutuhkan zat penghambat pengendapan. fosfat mukopolisakarida dan fosfat
merupakan penghambat pembentukan kristal. Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah
terjadi pengendapan.
 Teori Epistaxy
Merupakan pembentuk batu oleh beberapa zat secara bersama-sama. Salah satu jenis batu
merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya. Contoh
ekskresi asam urat yang berlebih dalam urin akan mendukung pembentukan batu kalsium dengan
bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.
 Teori Kombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari bermacam-macam teori diatas

Faktor Predisposisi

a. Riwayat pribadi tentang batu kandung kemih dan saluran kemih


b. Usia dan jenis kelamin
c. Kelainan morfologi
d. Pernah mengalami infeksi saluran kemih
e. Makanan yang dapat meningkatkan kalsium dan asam urat
f. Adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih
g. Masukan cairan kurang dari pengeluaran
h. Profesi sebagai pekerja keras
i. Penggunaan obat antasid, aspirin dosis tinggi dan vitamin D terlalu lama.

Manifestasi Klinik
Ketika batu menghambat dari saluran urin, terjadi obstruksi, meningkatkan tekanan hidrostatik. Bila
nyeri mendadak terjadi akut disertai nyeri tekan disaluran osteovertebral dan muncul mual muntah
maka klien sedang mengalami episode kolik renal. Diare, demam dan perasaan tidak nyaman di
abdominal dapat terjadi. Gejala gastrointestinal ini akibat refleks dan proxsimitas anatomik ginjal
kelambung, pangkereas dan usus besar.

Batu yang terjebak dikandung kemih menyebabkan gelombang nyeri luar biasa, akut dan kolik yang
menyebar kepala obdomen dan genitalia. Klien sering merasa ingin kemih, namun hanya sedikit urin
yang keluar, dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasi batu gejala ini disebabkan kolik
ureter.

Umumnya klien akan dapat mengeluarkan batu yang berdiameter 0,5 sampai dengan 1 cm secara
spontan. Batu yang berdiameter lebih dari 1 cm biasanya harus diangkat atau dihancurkan sehingga
dapat dikeluarkan secara spontan dan saluran urin membaik dan lancar.

Pemeriksaan Diagnostik.

Adapun pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien batu kandung kemih adalah :
 Urinalisa, warna kuning, coklat atau gelap.
 Foto KUB, menunjukkan ukuran ginjal ureter dan ureter, menunjukan adanya batu.
 Endoskopi ginjal, menentukan pelvis ginjal, mengeluarkan batu yang kecil.
 EKG, menunjukan ketidak seimbangan cairan, asam basa dan elektrolit.
 Foto Rontgen, menunjukan adanya di dalam kandung kemih yang abnormal.
 IVP ( intra venous pylografi ), menunjukan perlambatan pengosongan kandung
kemih,membedakan derajat obstruksi kandung kemih divertikuli kandung kemih dan penebalan
abnormal otot kandung kemih.
 Vesikolitektomi ( sectio alta ), mengangkat batu vesika urinari atau kandung kemih.
 Litotripsi bergelombang kejut ekstra corporeal, prosedur menghancurkan batu ginjal dengan
gelombang kejut.
 Pielogram retrograde, menunjukan abnormalitas pelvis saluran ureter dan kandung kemih.
Diagnosis ditegakan dengan studi ginjal, ureter, kandung kemih, urografi intravena atau pielografi
retrograde. Uji kimia darah dengan urine dalam 24 jam untuk mengukur kalsium, asam urat, kreatinin,
natrium, dan volume total merupakan upaya dari diagnostik. Riwayat diet dan medikasi serta adanya
riwayat batu ginjal, ureter, dan kandung kemih dalam keluarga di dapatkan untuk mengidentifikasi
faktor yang mencetuskan terbentuknya batu kandung kemih pada klien.

Penatalaksanaan.

Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah
kerusakan nefron, mengidentifikasi infeksi, serta mengurangi obstruksi akibat batu. Cara yang
biasanya digunakan untuk mengatasi batu kandung kemih adalah :
a. Vesikolitektomi atau secsio alta.
b. Litotripsi gelombang kejut ekstrakorpureal.
c. Ureteroskopi.
d. Nefrostomi.

Komplikasi.

Adapun komplikasi dari batu kandung kemih ini adalah :

a. Hidronefrosis

Adalah pelebaran pada ginjal serta pengisutan jaringan ginjal, sehingga ginjal menyerupai sebuah
kantong yang berisi kemih, kondisi ini terjadi karena tekanan dan aliran balik ureter dan urine ke ginjal
akibat kandung kemih tidak mampu lagi menampung urine. Sementara urine terus-menerus
bertambah dan tidak bisa dikeluarkan. Bila hal ini terjadi maka, akan timbul nyeri pinggang, teraba
benjolan basar didaerah ginjal dan secara progresif dapat terjadi gagal ginjal.

b. Uremia

Adalah peningkatan ureum didalam darah akibat ketidak mampuan ginjal menyaring hasil
metabolisme ureum, sehingga akan terjadi gejala mual muntah, sakit kepala, penglihatan kabur,
kejang, koma, nafas dan keringat berbau urine.

c. Pyelonefritis

Adalah infeksi ginjal yang disebabkan oleh bakteri yang naik secara assenden ke ginjal dan kandung
kemih. Bila hal ini terjadi maka akan timbul panas yang tinggi disertai mengigil, sakit pinggang,
disuria, poliuria, dan nyeri ketok kosta vertebra.

Anda mungkin juga menyukai