PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Memahami konsep perawatan kolostomi
2. Mampu menyiapkan alat untuk perawatan kolostomi
3. Mampu menyiapkan pasien untuk perawatan kolostomi
4. Mampu melakukakan tindakan perawatan kolostomi
5. Mampu mengevaluasi hasil dari perawatan kolostomi
6. Mampu membuat dokumentasi perawatan kolostomi
1
BAB II
KONSEP TEORITIS
1. Konsep Teori
A. Definisi
Sumber : askep-net.blogspot.com
2
Gambar : kantong kolostomi
Sumber : perawatsuper23.blogspot.com
3
B. Tujuan perawatan kolostomi
C. Penyebab
Adanya hambatan di usus besar dan rektum – Kolostomi
diperlukan jika seseorang menderita kondisi yang membuat kotoran
tidak bisa keluar melalui jalur biasanya. Biasanya akibat pertumbuhan
massa abnormal, seperti tumor (jinak atau ganas) atau infeksi seperti
tuberkolosis. Malformasi kongenital – Hal ini disarankan kepada
malformasi turunan, seperti anus imperforate, fistula rekto-vaginal dan
tumor besar. Sehingga, kotoran tidak bisa melewati jalur yang
seharusnya. Masalah kesehatan terkait usus – Pasien dengan penyakit
yang memengaruhi usus besar, seperti volvulus atau usus melilit, atau
mereka yang mengalami trauma atau cedera usus juga dapat menjalani
kolostomi. (Sudoyo, W. A., dkk. 2006).
D. Gambaran klinis
1) Nyeri abdomen
2) Muntah
3) Perut kembung
4) Kejang hilang timbul
5) kegagalan untuk lulus mekonium (dalam bayi baru lahir)
6) Muntah empedu dan distensi bernoda perut
7) Anak memiliki sembelit
8) Passage pita seperti, kotoran bau busuk
4
2. Pasien dengan riwayat usus regular, pasien yang mampu
melakukan prosedur irigasi dan melakukan aktivitas yang padat
3. Irigasi kolostomi dapat dilakukan pada pasien dengan
kolostomi desenden dan sigmoid, karena feses mereka sudah
terbentuk.
5
7. Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasien.
8. Berbagi hal/ keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter ( jika
pasien sudah dirawat dirumah).
9. Berobat/ control ke dokter secara teratur.
10. Makanan yang tinggi serat.
6
BAB III
A. PENGKAJIAN
Keadaan stoma :
Tidur nyenyak/tidak
Apakah stoma mengganggu tidur/tidak.
Adakah faktor psikologis mempersulit tidur
7
Makanan yang menyebabkan diarhe
Makanan yang menyebabkan konstipasi
B. PERSIAPAN ALAT
1. Colostomy bag
2. Kapas sublimate/kapas basah
3. Kassa steril
4. 1 pasang sarung tangan steril
5. 1 kom kecil
6. Baju ruangan / celemek
7. Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi
8. Zink salep
9. Perlak dan alasnya
10. Cairan NaCl
11. Bengkok
12. Pinset
13. Kom steril 2
14. Bak Instrument
15. Masker
8
Sumber : kelompok 9
C. PERSIAPAN PASIEN
D. PROSEDUR KERJA
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan dan celemek
3. Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai
letak stoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
5. Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll)
6. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan
pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
7. Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok
8. Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma
9
9. Membersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas
sublimat / kapas hangat (air hangat)/ NaCl
10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
menggunakan kassa steril
11. Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit
sekitar stoma
12. Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy
13. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi
vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan pasien
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
15. Merekatkan/memasang kolostomy bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
16. Merapikan klien dan lingkungannya
17. Membereskan alat-alat dan membuang kotoran
18. Melepas sarung tangan
19. Mencuci tangan
20. Membuat laporan
E. EVALUASI
10
Klien kelihatan segar (tidak mengantuk)
A. DOKUMENTASI
1. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
2. Mencatat mengenai respon klien selama prosedur.
11
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Klien dengan kolostomi akan beresiko untuk mengalami gambaran
diri negatif. Oleh karena itu selama perawatan, perawat perlu memberikan
dukungan agar pasien dapat menyesuaikan diri dalam pencapaian
gambaran diri yang positif.
12
Daftar pustaka
Smeltzer, S.C & Bare, B.G, 2002, Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2,
Alih Bahasa Kuncara, H.Y, dkk, EGC, Jakarta.
13
14