1. Menyebutkanpengertiankehamilandan persalinanrisikotinggi
III. Sasaran
Pasien dan Keluarga pasien di ruang tunggu Poli Hamil RS. Wasaka
Banjarbaru.
IV. Materi
1. Pengertian kehamilan dan persalinan risiko tinggi
2. Faktor risiko/penyebab terjadinya kehamilan dan persalinanrisiko
tinggi
3. Tanda bahaya kehamilan dan persalinan risiko tinggi
4. Bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan dan persalinan
risiko tinggi
5. Pencegahan kehamilan dan persalinanrisiko tinggi
b) Materi :
1. Pengertian kehamilan dan
- Menyimak
persalinan risiko tinggi
2. Faktor risiko/penyebab dan
terjadinya kehamilan dan memperhatik
persalinanrisiko tinggi an
3. Tanda bahaya kehamilan
dan persalinan risiko
tinggi
4. Bahaya yang dapat
ditimbulkan karena
kehamilan dan persalinan
risiko tinggi
5. Pencegahan kehamilan
3. PENUTUP dan persalinan risiko
5
tinggi
MENIT c) Evaluasi :
1. Memberi kesempatan -
kepada peserta untuk Merespon
bertanya dan bertanya
2. Memberi kesempatan kepada
-
peserta untuk menjawab
Merespon
pertanyaan yang diberikan
dengan
menjawab
a) Menyimpulkan materi yang
pertanyaan
telah disampaikan
b) Menyampaikan terimakasih
- Menyimak
atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan kepada
peserta
c) Mengucapkan salam penutup
- Menjawab
salam
VII. Pengorganisasian
Pembawa Acara :
1. Ns. Sunita Permata Indah
2. Ns. Rizki Thayibah
Pembicara : Ns. Ninda Anggraini
Fasilitator :
1. Ns. Mega Marya Ulfah
2. Ns. Abu Qasim Rahmadi
3. Ns. Aditama MR
4. Ns. Gilang Putra R
5. Ns. Irwin Nuryadin
Observer :
1. Ns. M. Raghib Ansyary
2. Ns. Nor Amelia
http://midwifenote.blogspot.co.id/2012/08/sap-dan-leaflet-kehamilan-risiko-
tinggi.html
1. Pengertian
Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor risiko yang
dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam jiwa ibu dan
janin. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupunterhadap janin
yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila
dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal. Kehamilan usia dini
memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu
mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat
dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung
bayinya. (Ubaydillah, 2000).
2. Faktor Risiko
Untuk menentukan suatu kehamilan dan persalinan risiko tinggi, dilakukan
penilaian terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau
ciri-ciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau
kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor risiko). Faktor risiko bisa
memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya risiko.
Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong resiko tinggi antara lain:
a. Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum berkembang
b. Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya
c. Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan sebelumnya
d. Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak, rahim ibu makin
lemah
e. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum pulih
kembali dengan baik
f. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10 tahun
(terlalu lama)
g. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai panggul
sempit, sehingga sulit melahirkan
h. Kebiasaan ibu (merokok,alkohol, dan obat-obatan)
Persalinan resiko tinggi dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, misal
kebiasaan hidup yang kurang sehat, konsumsi rokok, minuman keras dan obat
obatan.
b. Anemia
Biasanya dikarenakan kurangnya pengetahuan akan pentingnya zat gizi pada
saat kehamilan. Karena zat besi yang terkandung dalam gizi makanan digunakan
untuk meningkatkan jumlah sel darah merah ibu, membentuk sel darah merah janin.
c. Keracunan Kehamilan
Keracuunan kehamilan dalam bentuk pre-eklampsia dan eklampsia.Yaitu
penyakit hypertensi/peninggkatan tekanan darah pada waktu hamil tanpa kejang (pre-
eklamsia) atau denngan kejang (eklampsia). Diawali dengan tekanan darah sistole
>160 mmhg dan diastole >110 mmHg.tanda tanda lain adalah bertambahnya
beratbadan yang berlebihan,kandungan protein dalam air seni tinggi.
Namun pada dasarnya persalinan resiko tinggi dapat disebabkan cara
persalinan yang abnormal. Dikarenakan oleh banyak kasus, seperti :
Selaput pembungkus bayi atau orang awam menyebutnya ari ari akan pecah
sebelum waktu bersalin,sekitar 24 48 jam sebelum persalinan dan usia kehamilan
menginjak sekitar 9 bulan lebih.Akan tetapi bila ketuban pecah sebelum waktunya
maka akan memaksa janin keluar senelum usia kehamilan yang matang atau >
9bulan.maka akan lahir bayi prematur, sedang angka yang disebabkan olehbayi
prematur sangatlah tinggi. Karena belum maksimalnya perkembanganorgan organ
vital bayi dalam menjalankan tugasnya di luar kandungaan.Hal lain yang dapat terjadi
karena prematur adalah berat bayi lahir yang rendah.
c. Panggul sempit
d. Bayi sungsang
Bayi lahir dengan bagian kepala dan bokong terlebih dahulu, karena pada
persalinan normal wajah bayi akan keluar terlebjh dahulu.
e. Operasi Sesar
5. Pencegahan
Kehamilan dan persalinan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik
bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui
sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik
untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus
diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi
mendapatkan masalah kemudian. Pencegahan dini yang penting dilakukan oleh ibu
hamil antara lain:
1. Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC (Antenatal Care)
atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor
kesehatan ibu hamil dan bayinya. Dengan memeriksakan kehamilan sedini
mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4
kali selama masa kehamilan.
2. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
3. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.
4. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
5. Hindari rokok, alkohol, dll
6. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
7. Rencanakan jumlah anak 2 orang saja.
8. Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh.
9. Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga kesehatan.
10. Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
11. Melahirkan dengan pertolongan tenaga kesehatan.