A.
DEFINISI UROLITHIASIS
Urolithiasis adalah kalsifikasi/terbentuknya batu yang terjadi pada traktus
urinarius (Black, 2009). Menurut Smeltzer dan Bare (2002), urolithiasis mengacu pada
adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Batu terbentuk di traktus urinarius ketika
konsentrasi substansi tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat ataupun asam urat
meningkat. Biasanya urolithiasis terbentuk dari ginjal yang dinamakan nephrolithiasis
yang dapat bermigrasi ke saluran kemih bagian bawah.
Gambar 1. Sistem Perkemihan
Gambar 2. Urolithiasis
(peningkatan
resorpsi
kalsium
tulang,
ranulomatus
PATOFISIOLOGI (terlampir)
D.
TIPE KALKULI
1) Kalsium
Terjadinya kalkuli 90% lebih sering disebabkan karena kalsium. Batu kalsium
biasanya terbentuk dari kalsum fosfat atau kalsium oksalat. Pada awalnya batu
ini terbentuk dari partikel-partikel kecil yang dinamakan sand atau gravel.
Hiperkalsiuria (peningkatan kadar zat terlarut didalam urin) disebabkan oleh
empat komponen utama, yaitu:
- Peningkatan reabsorpsi tulang, yang akan meningkatkan kadar kalsium
didalam urin. Dapat ditemukan pada penderita penyakit Pagets,
hiperparatiroidisme, penyakit chushings, imobilitas, dan osteolisis (yang
disebabkan karena adanya tumor ganas pada payudara, paru-paru, dan
-
prostat).
Abnormalitas penyerapan asam urat, seperti pada keadaan sindrom milk-
difiltasi
- Abnormalitas struktur ginjal, seperti spone kidney
2) Oksalat
Jenis batu tersering kedua yang terjadi adalah batu oksalat. Penyakit ini sering
terjadi pada orang yang konsumsi diet utamanya adalah sereal.
Batu oksalat dapat terjadi karena:
- Hiperabsorpsi oksalat terjadi pada keadaan inflamasi pada bowel dan
-
5) Cystine
Cystinuria terjadi karena adanya gangguan metabolik kongenital, yaitu
gangguan pada autosomal resesif. Batu cystine seringkali terjadi pada anak6)
E.
MANIFESTASI KLINIS
1) Nyeri
Jenis nyeri pada penderita urolithiasis
a. Renal kolik nyeri berawal dari regio lumbal, pada pria akan menyebar
turun sepanjang testis. Adapun pada wanita, nyeri akan menyebar sampai
ke kandung kemih. Nyeri terjadi mendadak disertai nyeri tekan di seluruh
area kostovertebral, serta munul mual dan muntah.
b. Urethal kolik nyeri menyebar ke area genitalia dan daerah paha
- Jika terjadi nyeri yang hebat, klien akan mengalami mual, muntah, wajah
pucat, bunyi napas yang mendengkur, peningkatan tekanan darah dan
nadi, ansietas, dan diaforesis. Pasien juga merasa ingin berkemih, tetapi
-
kuman
seperti
Proteus,
Pseudomonas,
Providencia,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Urinalisa warna urin mungkin kuning, coklat gelap, atau berdarah.
2) Urine 24 jam kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin
mungkin meningkat
3) Kultur urine mungkin menunjukkan Infeksi Saluran Kemih
4) BUN/kreatinin urin memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mensekresi
ureum ataupun kreatinin.
5) Kadar klorida dan bikarbonat serum peninggian kadar klorida dan
penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulus ginjal
6) Hitung Darah lengkap Hb, Ht, abnormal bila pasien dehidrasi berat atau
polisitemia. Sel Darah Putih mungkin meningkat sehingga menunjukkan
infeksi.
7) Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal (PTH
merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum
dan kalsium urine)
8) Foto Rontgen menunjukkan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada
area ginjal dan sepanjang ureter
9) Intravenous Pyelogram (IVP) memberikan konfirmasi cepat urolithiasis
seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. Menunjukkan abnormalitas
pada struktur anatomik (distensi ureter) dan garis bentuk kalkuli
10) Sistoureteroskopi visualisasi kandung kemih dan ureter
dapat
12) USG Ginjal untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu
G.
PENATALAKSANAAN MEDIS
1) Mengatasi gejala (medikamentosa) ditujukan untuk batu ginjal yang
ukurannya <5 mm, karena batu diharapkan dapat keluar spontan. Terapi yang
diberikan bertujuan mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan
pemberian diuretikum, dan banyak minum supaya dapat mendorong batu keluar.
Obat-obatan yang biasa digunakan antara lain anti spasmodik bila ada kolik, anti
mikroba bila ada infeksi, batu kalsium-kalium sitrat, dan batu asam urat dengan
alupurinol.
2) Pengambilan batu
a. Endourologi adalah tindakan untuk mengeluarkan batu saluran kemih
dengan menghancurkan batu dengan alat khusus yang dimasukkan melalui
uretra atau melalui irisan kecil pada kulit.
b. Sinar laser caranya melalui saluran uretra dimasukkan selang fiber mini,
yang langsung dapat mengenai batu sasaran.
3) Pembedahan
a. Bedah laparoskopi pembedahan ini dilakukan untuk mengambil batu
saluran kemih. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.
b. Bedah terbuka bedah terbuka meliputi beberapa klarifikasi, antara lain:
- Pielolitotomi atau nefrolitotomi: mengambil batu berukuran besar (batu
staghorn)
- Ureterolitotomi: mengambil batu di ureter
- Vesikolitotomi: mengambil batu di vesika urinaria
- Ureteroliotomi: mengambil batu di uretra
H.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Aktivitas/istirahat
Gejala: Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah, lebih banyak
duduk. Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi. Keterbatasan
mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler,
b.
c.
d.
e.
dengan cukup
Tanda: Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus. Muntah
Nyeri dan kenyamanan
Gejala: Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung
lokasi batu (batu ginjal menimbulkan nyeri dangkal konstan)
Tanda: Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi. Nyeri tekan pada area ginjal
f.
g.
yang sakit
Keamanan
Gejala: Penggunaan alkohol. Demam/menggigil
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal,
hipertensi, gout, ISK kronis. Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen
sebelumnya, hiperparatiroidisme. Penggunaan antibiotika, antihipertensi,
natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium
atau vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. dan Hawks, J. (2009). Medical-Surgical Nursing Clinial Management for
Posistive Outcomes 8th Edition. Missouri : Elsevier Saunders.