Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BIOSTATISTIK

LAPORAN PRAKTIKUM
(Sesi 7: Uji Hipotesis Perbedaan Mean)

Oleh:
Ni Made Anistya Pratiwi
NIM 1702562017

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
Sesi 7: Uji Hipotesis Perbedaan Mean

Soal dan Pembahasan


A. Latihan Analisis Data

Pembahasan:
a) Tujuan analisis
Untuk mengetahui rata-rata usia hidup pasien yang menderita penyakit homozygous
sickle-celll pada populasi, apakah kurang atau lebih dengan 30 tahun.
b) Hipotesis
H0 :Rata-rata usia hidup pasien yang menderita penyakit homozygous sickle-celll
pada populasi bukan kurang dari 30 tahun.
Ha :Rata-rata usia hidup pasien yang menderita penyakit homozygous sickle-celll
pada populasi kurang dari 30 tahun.

c) Jenis uji hipotesis yang dipakai


One Sample T-Test
d) Hasil uji homogenitas data

e) Hasil uji perbedaan mean

f) Kesimpulan
Nilai p pada hasil di atas adalah 0,0001. Berdasarkan hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, berarti rerata usia harapan hidup pasien yang menderita
penyakit homozygous sickle-celll pada populasi 19,76 ± 17,55 tahun berbeda dengan 30
tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rerata usia hidup pasien yang menderita
penyakit homozygous sickle-celll pada populasi kurang dari 30 tahun. 95% CI yaitu
14,77-24,75.
2) Exercise: 7.3.12 (Daniel, 1999;Hal:250)

Pembahasan:
a) Tujuan analisis
Untuk membandingkan rerata ukuran sel limposit dan tumor.
b) Hipotesis
H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata ukuran sel limposit dan tumor.
Ha: Terdapat perbedaan rata-rata ukuran sel limposit dan tumor.
c) Jenis uji hipotesis yang dipakai
Independent Samples T-Test
d) Hasil uji homogenitas data

Nilai WO menunjukkan nilai F dari Levene test. P=0,0025; P≤0,05 maka varience
heterogen.
e) Hasil uji perbedaan mean

f) Kesimpulan
 Didapatkan beda mean -10,97 dengan CI 95% adalah -11,94 s/d -9,99 dan nilai
p=0,000. Rerata ukuran sel limposit 6,95 ± 1,59, sedangkan ukuran sel tumor 17,92 ±
2,96.
 Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak (p<0,05), berarti
terdapat perbedaan rata-rata ukuran sel limposit dan tumor, dimana ukuran sel tumor
lebih besar didandingkan dengan sel limposit.
3) Exercise 7.4.4 (Daniel, 1999;Hal257-258)

Pembahasan:
a) Tujuan analisis
Untuk mengetahui effect dari terapi paparan sinar ultraviolet B (UVB) dan topical
calcipotriol cream yang digunakan secara bersamaan pada area psoriasis, apakah
kombinasi terapi tersebut dapat menurunkan skor PASI atau tidak.
b) Hipotesis
Ho. µd≤0 : Terapi kombinasi paparan sinar ultraviolet B (UVB) dan topical
calcipotriol cream yang digunakan secara bersamaan tidak efektif
digunakan pada area psoriasis.
Ha. µd>0 : Terapi kombinasi paparan sinar ultraviolet B (UVB) dan topical
calcipotriol cream yang digunakan secara bersamaan efektif digunakan
pada area psoriasis.
c) Jenis uji hipotesis yang dipakai
Paired Test
d) Hasil Normalitas Data
Dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai p > 0,05 pada kedua kelompok, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Sehingga dapat digunakan uji paired t-test
pada kasus tersebut.
e) Hasil uji homogenitas data

f) Hasil uji perbedaan mean

g) Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa p=0,000 (p<0,05), dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, jadi terapi kombinasi paparan sinar ultraviolet B (UVB)
dan topical calcipotriol cream yang digunakan secara bersamaan efektif digunakan pada
area psoriasis.
4) Exercise: 8.2.6 (Daniel, 1999; Hal: 332)
Pembahasan:
a) Tujuan analisis
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor indeks plak pada tiga kelompok , dimana skor
yang lebih tinggi menunjukkan jumlah plak yang lebih banyak.
b) Hipotesis
Ho :µ1=µ2=µ3
Rata-rata skor indeks plak pada tiga populasi pasien renal dialysis adalah sama.
Ha :µ1≠ µ2≠µ3
Ada perbedaan skor indeks plak pada tiga populasi pasien renal dialysis.
c) Jenis uji hipotesis yang dipakai
Uji One Way Annova (analisis varian klasifikasi tunggal / annova satu jalan).
d) Hasil Normalitas Data

Kelompok 1 dan 3 berdistribusi normal sedangkan kelompok 2 tidak berdistribusi


normal.
e) Hasil uji homogenitas data

Nilai W0 menunjukkan nilai F dari Levene test. P=0,00018 maka varience tidak
homogen.
f) Deskriptif Statistik

g) Uji One Way Anova

h) Uji Post Hoc


i) Kesimpulan
 Statistik Deskriptif
Rerata Skor plak pada group 1 adalah 1,71 group 2 adalah 2,16 dan group 3 adalah 2,25.
 Uji One-Way ANOVA
Nilai p = 0,0001 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan skor inndeks
plak pada tiga populasi pasien renal dialysis.
 Uji Post Hoc yang dibaca adalah Bonferroni, angka pada baris ke dua ada perbedaan
rerata skor populasi di ketiga kelompok
 Perbedaan tiap kelompok
o Kelompok dialysis kurang dari 1 tahun berbeda dengan kelompok dialysis antara
1-3 tahun
o Kelompok dialysis kurang dari 1 tahun berbeda dengan kelompok dialysis lebih
dari 3 tahun
o Kelompok dialysis antara 1-3 tahun sama dengan kelompok dialysis lebih dari 3
tahun
Sesi 11: Praktik Analisis Data 3

1. Rekam dan analisis data pada Exercise 12.7.3 (Daniel, 1999; Hal: 647)
Toschke dkk ingin membuktikan apakah ibu yang merokok selama kehamilan
berhubungan dengan kelahiran premature pada bayinya?. Peneliti mengumpulkan data
tentang status obesitas pada anak berusia 5-6 tahun dan status merokok pada ibu selama
kehamilan. Usia premature adalah bila umur kehamilan kurang dari atau sama dengan 37
minggu. Kasus dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki kelahiran premature.

Hitung OR pada penelitian diatas. Gunakan uji chi-square untuk membuktikan apakah
ada hubungan antara hubungan antara merokok dengan melahirkan premature? Let 
=0.05.

Pembahasan:
a. Hipotesis
Ho : OR = 1 (Tidak ada hubungan antara merokok dengan melahirkan premature)
Ha : OR > 1 (Ada hubungan antara merokok dengan melahirkan premature)

Kesimpulan Dari tabel Chi Square 2 x 2 didapatkan nilai Chi Square batas adalah 3,841.
- Ho : diterima bila nilai chi square hitung < 3,841
- Ho : ditolak bila nilai Chi Square hitung ≥ 3,841

b. Intrepretasi
1) OR = 1,96; 95% CI 1,31 – 2,88; Chi-square (12.90) > 3,841; p < 0,05
2) Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara merokok dengan
melahirkan premature, dimana merokok dapat 1,96 kali meningkatkan kejadian
melahirkan premature.

2. Rekam data yang terdapat pada Exercise 9.3.3 (Daniel, 1999; Hal: 419-420).
Metadon adalah obat yang digunakan untuk terapi adiksi opioid dan penurun rasa sakit.
Krantz dkk melakukan studi untuk menguji hubungan pemberian dosis metadone dengan
corrected QT interval pada 17 pasien yang mengalami torsade de pointes (ventricular
tachycardia nearly always due to medications). QTc diukur melalui electrokardiogram
dengan ukuran mm/sec. Semakin tinggi nilai QTc maka semakin tinggi risiko kematian.
Peneliti ingin membuktikan seberapa besar dosis metadone dapat mengestimasi nilai
QTc.
TUGAS:
Lakukan analisis korelasi dan regresi dengan STATA kemudian lakukan analisis berikut:
a. Apakah dapat disimpulkan bahwa dosis dan QTc berhubungan, bila iya bagaimana arah
dan kuat hubungannya
b. Apakah dapat dibuktikan bahwa dosis metadon dapat dipakai sebagai prediktor QTc
seseorang
c. Berapa besar QTc diprediksi oleh dosis.
d. Interpretasi hasil analisis dan penarikan kesimpulan.
e. Sajikan hasil analisis dalam laporan praktikum 4.

Pembahasan:
a. Hubungan dosis dan QTc
 Scatter Plot
Comand: scatter mdose qtc
800
700
qtc
600
500

0 200 400 600 800 1000


mdose

Pada scatter plot di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan Methadone Dose dan QTc
adalah korelasi positif, dimana gambar menunjukkan nilai X bertambah, nilai Y juga
bertambah.

 Analisis Korelasi
 Kesimpulan
- Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa arah hubungannya adalah
hubungan positif atau searah, ditunjukkan dengan sign positif.
- Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hubungan pemberian dosis
metadone berkorelasi sedang (r = 0,5137) dengan QTc (p = 0.0349).
LAMPIRAN

A. Sesi 7: Uji Hipotesis Perbedaan Mean


1. Soal no.1

2. Soal No.2
3. Soal No.3

4. Soal No.4

Anda mungkin juga menyukai