Pengertian :
a. Nald heacting yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat
hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu nald heacting disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya nald heacting di bungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah
dimasukkan ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai
5 menit.
d. Setelah itu nald heacting diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang
steril.
b. Lingkungan yang kering, kalau perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap
air.
c. Harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat, kemudian diolesi minyak
oli, minyak rem, atau parafin cair.
3. Pisau Bedah
Pisau bedah terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/
bistouri/blade). Kegunaannya adalah untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh
manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan di sayat.
a. Pisau bedah yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat
hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu pisau bedah di sabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya pisau bedah di bungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan
ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu pisau bedah diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaannya adalah untuk hemostatis
untuk jaringan tipis dan lunak.
Klem Kocher
Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti
pinset sirugis. Kegunaannya untuk menjepit jaringan.
Klem Allis
Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit
tumor.
a. Klem yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu klem disabunkan dan di sikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya klem dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan ke
dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu klem diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
a. Retraktor yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat
hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu retraktor di sabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya retraktor dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan ke
dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu retraktor diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
6. Pinset
Pinset Sirugis
Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan
luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
Pinset Anatomis
Pinset Splinter
a. Pinset yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu pinset disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya pinset dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan ke
dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu pinset diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
a. Deschamps aneurysm needle yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar
kotoran yang melekat hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu deschamps aneurysm needle disabunkan dan disikat, kemudian dibilas
sampai bersih. Selanjutnya deschamps aneurysm needle dibungkus dengan kain kasa,
kemudian biarlah dimasukkan ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu
selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu deschamps aneurysm needle diangkat menggunakan korentang steril ke
tempat yang steril.
8. Wound Curet
Penggunaannya adalah untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis.
a. Wound curet yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat
hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu wound curet disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya wound curet dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan
ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu wound curet diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
9. Sonde (Probe)
Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan
mengetahui kedalaman luka.
a. Sonde yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu sonde disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya sonde dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan ke
dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu sonde diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
a. Korentang yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat
hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu korentang disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya korentang dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan ke
dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu korentang diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
Penggunaannya adalah untuk menjahit luka dan menjahit organ yang rusak
lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar lebih
mudahmengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot di pakai yang
berpenampang bulat (rounde nald).
a. Jarum heacting yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang
melekat hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu jarum heacting disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya jarum heacting dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah
dimasukkan ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai
5 menit.
d. Setelah itu jarum heacting diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang
steril.
12.Bak Instrumen
a. Bak instrument yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang
melekat hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu bak instrumen disabunkan dan disikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya bak instrumen dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah
dimasukkan ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai
5 menit.
d. Setelah itu bak instrumen diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang
steril.
13.Reflex Hamer
Fungsinya untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita,
misalnya lutut.
a. Reflex hamer yang telah digunakan dibilas di air mengalir agar kotoran yang melekat
hilang.
b. Kemudian rendam di dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam.
c. Setelah itu reflex hamer disabunkan dan di sikat, kemudian dibilas sampai bersih.
Selanjutnya reflex hamer dibungkus dengan kain kasa, kemudian biarlah dimasukkan
ke dalam sterilisator setelah air mendidih dan ditunggu selama 3 sampai 5 menit.
d. Setelah itu reflex hamer diangkat menggunakan korentang steril ke tempat yang steril.
1. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Bottle (Ing.) Botol Panas/ Buli-
Buli Panas (Ind.)
Bentuknya berupa kantung dari karet dengan tutup diujungnya, diisi air panas.
Bentuknya berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan
es batu.
3. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and Relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsinya untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang
sedang menyusui.
4. Urinal
Fungsinya untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/ bisa ke WC.
Jenis urinal yaitu :
Urinal male: untuk pasien laki-laki.
Urinal female: untuk pasien perempuan.
5. Cathether
1. Gelas Beaker
Gelas beaker yang biasa disebut juga gelas piala adalah suatu alat yang
berbentuk silinder dengan alas yang datar. Fungsi dari alat ini hanya sebatas digunakan
untuk penampung, bukan digunakan untuk pengukur sehingga tidaklah mengherankan
skala yang ada di dalam alat ini sangatlah lebar. Beaker bisa kita temukan dengan
berbagai macam ukuran dari 25 ml sampai dengan 3 liter. Sebagian besar alat ini
biasanya terbuat dari bahan borosilikat atau plastik. Dengan bahan borosilikat atau
plastik, maka gelas ini hanya bisa digunakan untuk bahan kimia bersifat korosif yang
terbuat dari PTPE. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan
gelas arloji sebagai penutup.
a. Peralatan yang sudah digunakan, dibilas dengan air (sebaiknya di bawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam di
dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam. Khusus peralatan yang telah
dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-
kurangnya dalam waktu 24 jam.
b. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas.
c. Selanjutnya disterilkan dengan cara membungkus alat dengan kain kasa, kemudian
dimasukkan kedalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai
mendidih. Setelah itu air mendidih selama waktu sampai 15 menit baru diangkat.
2. Buret
Alat ini berbentuk seperti silindris memanjang dengan skala pada sisi luarnya dan
terdapat kran pada sisi bawah, alat ini dirancang memiliki ketelitian tinggi untuk
keperluan kuantitatif analisis. Buret ini biasanya digunakan untuk titrasi yang
membutuhkan presisi tinggi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukur volume suatu larutan. Walaupun dalam perkembangan saat ini sudah dapat
ditemukan berbagai alat titrasi yang berbasis elektronik tapi alat ini masih digunakan di
banyak laboratorium karena tentu saja lebih murah. Mengapa bisa lebih murah, karena
alat ini terbuat dari bahan kaca atau dari bahan plastic.
3. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah salah satu alat-alat laboratorium yang berfungsi untuk
menganalisis kuantitatif secara volumetri (titrasi), dalam proses titrasi ini sendiri alat ini
digunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Tak hanya itu alat ini juga
bermanfaat dalam mikrobiologi, yaitu digunakan untuk pembiakan mikroba. Bentuk
alat ini seperti tabung dengan bagian luar terdapat skala yang menunjukkan perkiraan
volume cairan.
Cara sterilisasi yaitu :
a. Peralatan yang sudah digunakan, dibilas dengan air (sebaiknya di bawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam di
dalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya 2 jam. Khusus peralatan yang telah
dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-
kurangnya dalam waktu 24 jam.
b. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas.
c. Selanjutnya disterilkan dengan cara membungkus alat dengan kain kasa, kemudian
dimasukkan kedalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai
mendidih. Setelah itu air mendidih selama waktu sampai 15 menit baru diangkat.
4. Gelas Ukur
Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume larutan dari 10
hingga 2000 ml. Alat ini memiliki bentuk seperti pipa dengan bagian bawah agak
sedikit lebar yang berguna seperti kaki untuk menyangga alat ini agar dapat tetap
berdiri. Gelas ukur pada umumnya terbuat dari bahan gelas (polipropilen) atau plastik.
5. Labu Ukur
Labu ukur yang biasa disebut dengan (Volumetric Flask) adalah alat yang
berfungsi untuk keperluan pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu
sebagaimana tertera dalam badan labu takar dan bisa digunakan juga untuk menyiapkan
larutan kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan
keakuratan yang sangat tinggi karena di bagian leher terdapat lingkaran graduasi,
volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda
batas yang menunjukkan volume sebagaimana tertera pada badan labu takar. Biasanya
bewarna transparan, tetapi ada juga yang bewarna gelap. Biasanya dilengkapi dengan
penutup dari bahan tahan bahan kimia seperti polietilen atau dapat juga dari gelas.
a. Sarung tangan dari karet mudah meleleh atau lengket apabila disimpan terlalu lama.
b. Sebelum melakukan penyimpanan, mula-mula bersihkan kotora dari cairan obat dan
darah dengan cara mencuci dengan sabun.
c. Kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari hembusan udara
hangat.
d. Setelah itu taburkan tal pada seluruh permukaan karet.