Anda di halaman 1dari 4

1.

Peranan Mahasiswa Dalam Aksi Kemanusiaan

Apabila ada suatu bencana di suatu daerah, maka daerah tersebut dikatakan sedang
membutuhkan bantuan “kemanusiaan”. Dan apabila ada suatu tindakan atau kejadian
pelecehan atau perbuatan yang merugikan orang lain, maka dikatakan dia melanggar “hak
asasi manusia”. Salah satu pedoman negara ini, yaitu Pancasila, juga mengutip kalimat
“Kemanusiaan”, yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, terdapat pada sila
kedua dari lima sila yang ada di dalam Pancasila. Jadi, apa sebenarnya “Kemanusiaan
itu?”

Jika dilihat berdasarkan penjelasan penjelasan tadi, terdapat benang merah yang bisa
disimpulkan, bahwa Kemanusiaan ialah sebuah kesadaran sikap dan perbuatan manusia
terhadap apa yang ia lihat dan ia dengar mengenai kejadian atau isu yang berkaitan
dengan manusia. Manusia diharapkan memiliki sikap berkemanusiaan kepada seluruh
manusia di dunia ini, tanpa memandang ras, agama, keturunan dan warna kulit.
Kemanusiaan, bisa juga dianggap sebagai cermin, bahwa manusia itu menjalankan
layaknya seorang manusia, atau memanusiakan manusia. Dan sebenarnya Kemanusiaan
adalah bentuk perdamaian yang nyata, tatkala satu manusia dengan yang lainnya menjaga
agar saling damai, tentram, dan sejarahtera. Jika di analogikan yaitu seperti ketika kita
tidak ingin diusik orang lain, maka kita tidak perlu mengusik orang lain. Namun, jika
Kemanusiaan sebenarnya adalah bentuk perdamaian, tapi kenapa “Kemanusian” masih
krisis, terutama di Indonesia ini ?

Krisis Kemanusiaan terutama yang terjadi di Indonesia, itu begitu tinggi. Masih banyak
manusia yang kurang memiliki kesadaran tinggi untuk merespon, kejadian kejadian
ataupun isu isu yang berkaitan mengenai Kemanusiaan. Kurangnya edukasi sedari kecil,
menjadi salah satu faktor juga alasan mengapa Krisis Kemanusiaan begitu tinggi. Di
zaman digital yang semakin meningkat ini, berita berita mengenai Kemanusiaan, mudah
sekali untuk diakses dan dicari. Namun akan terdapat dampak negative dan positif, dari
kemudahan digitalisasi ini terhadap “Kemanusiaan”. Salah satu dampak positifnya ialah,
penyebaran informasi semakin mudah dan cepat, juga menjangkau luas, membuat orang
lain, menjadi lebih cepat dan sigap untuk membantu menolong mereka para korban. Dan
dampak negatifnya ialah, akan menjadi sebuah traumatic untuk anak anak dimasa yang
akan mendatang. Kemungkinan mereka akan menjadi semakin individualis tanpa
memiliki rasa sosialis yang cukup tinggi, karena terlalu sering berinteraksi melalui media
maya, sampai akhirnya tidak memiliki kepekaan terhadap memanusiakan manusia.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa, untuk merespon aksi aksi
Kemanusiaan terutama di Indonesia?

Langkah pertama yang bisa dilakukan ialah, kita selaku mahasiswa harus mempunyai
bekal atau pondasi utama, yaitu memiliki kesadaran yang tinggi. Karena tanpa kesadaran
yang tinggi, kita selaku mahasiswa akan sulitt merespon isu isu kemanusiaan yang
sedang terjadi dilingkungan sekitar kita. Hanya kepekaan lah yang nantinya mampu
memgerakan hati Nurani, untuk turut serta membantu, menolong, dan juga merespon isu
isu yang berkaitan mengenai Kemanusiaan. Kesadaran yang tinggi dan juga kepekaan,
harus selalu diasah dengan berbagai cara, yaitu selalu mendapatkan edukasi edukasi yang
berkaitan mengenai isu isu sosial, selalu turut serta ikut ke lapangan, untuk mengasah
rasa empati yang kuat dan berkomitmen kepada diri sendiri untuk tetap berpegang teguh
menjadi pelopor atau penggerak mengenai isu isu Kemanusiaan terhadap mahasiswa
lainnya ataupun masyrakat sekitar.

Langkah selanjutnya, setelah kita sudah memiliki kesadaran yang tinggi juga kepekaan
atau rasa empati yang kuat. Maka yang kedua ialah menjadi jembatan informasi ke
manusia lainnya. Dengan digitalisasi yang semakin berkembang, akses untuk informasi
sangat mudah dan juga cepat. Dengan situasi yang sudah cukup mendukung, kita harus
mengambil kesempatan kesempatan yang ada. Jika kita belum bisa terjun langsung ke
lapangan untuk membantu atau merespon isu isu Kemanusiaan. Setidaknya kita bisa
menyebarkan informasi informasi mengenai isu isu Kemanusiaan tersebut ke orang lain,
dengan harapan ada orang lain yang memiliki kepekaan yang kuat, dan akhirnya bisa
turut serta membantu ataupun menolong dengan berbagai cara. Di zaman ini peran media
sosial untuk penyebaran informasi, ternyata bisa berdampak positif, salah satunya isu
ditahun ini yang sedang ditangani oleh seluruh negara di dunia ini yaitu Covid 19.
Akibat peran sosial media dan juga digitalisasi yang sangat cepat, informasi mengenai
Covid 19 ini bisa masuk hampir ke seluruh kalangan, dan juga daerah daerah terpencil.
Salah satunya karena peran sosial media ataupun internet. Jadi sangat amat
memungkinkan sekali kita selaku mahasiswa menjadi penggerak penyebar informasi
mengenai isu isu Kemanusiaan, tidak hanya di wilayah Indonesia, bahkan bisa juga ke
mancanegara. Dengan tidak lupa, memfiilter informasi informasi yang benar ataupun
yang hoax, kita harus selalu mengcroscheck terlebih dahulu sebelum mulai menyebarkan
informasi tersebut. Cari data atau informasi yang valid dari sumber yang terpercaya
terlebih dahulu agar informasi yang ingin disebarkan itu terpercaya. Disisi lain, selain
menyebarkan informasi, media sosial juga bisa menjadi tempat edukasi untuk masyrakat
awam atau mahasiswa lainnya. Kita bisa memberikan pembelajaran atau edukasi
mengenai pentingnya memiliki rasa Kemanusiaan terutama di zaman ini, yang sedang
krisis kemanusiaan ataupun edukasi mengenai isu isu yang berkaitan mengenai
Kemanusiaan.

Kemudian Langkah selanjutnya yaitu turut serta terjun langsung ke lapangan. Menjadi
relawan adalah salah satu bentuk respon yang paling tinggi. Dengan sukarela kita
menyisihkan waktu, tenaga dan pemikiran untuk membantu dan menolong, korban
korban yang berkaitan mengenai isu isu Kemanusiaan. Banyak sekali hal yang bisa
dilakukan Ketika kita menjadi Relawan yang terjun langsung ke lapangan. Yang
pertama, menjadi pelindung dan penolong. Melindungi dan menolong korban terutama
jika ada anak kecil yang melihat ataupun mendengar kejadian kejadian tersebut. Kenapa
anak kecil yang harus diprioritaskan? Karena anak kecil akan sangat mudah mengalami
traumatic yang cukup berat, kita selaku relawan harus bisa melindungi dan menolong
Kesehatan fisiknya dan Kesehatan mentalnya, agar tidak terjadi traumatic yang
berkepanjangan nantinya. Yang kedua menjadi tempat hiburan dan edukasi, para korban
yang berkaitan mengenai kejadian kejadian Kemanusiaan, pasti mengalami hari hari yang
cukup berat, maka dari itu kita selaku relawan setidaknya bisa menjadikan dirinya itu
tempat hiburan ataupun edukasi bagi para korban. Membuat mereka tertawa Bahagia,
membuat mereka memiliki kesibukan, dan juga membuat mereka melupakan masalah
masalah berat yang sedang terjadi. Lalu selanjutnya relawan juga sebisa mungkin bisa
menjadi fasilitator untuk para korban. Kita bisa menjadi jembatan penyaluran bantuan
bantuan dari orang lain yang memang dibutuhkan oleh para korban.

Bersikap sigap dan adaptif lah yang menjadi sikap utama kita selaku mahasiswa untuk
merespon aksi Kemanusiaan yang terjadi disekitar kita. Mahasiswa punya peranan penuh
untuk membantu, menolon, dan juga merespon aksi Kemanusiaan yang sudah, sedang,
ataupun yang akan terjadi nantinya.

Anda mungkin juga menyukai