DI SUSUN OLEH :
Yulianus Andry Prabu
Aulia Febri Damayanti
Putri Ana Fajrin
H. Muarif
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan Kepada Tuhan yang maha kuasa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan I dalam bentuk makalah ini dengan lancar. Makalah yang berjudul
Transpalantasi Organ Tubuh ini membahas mengenai pengertian dan bagian-bagian
dari transplantasi organ tubuh.
Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca juga kami para
penulis.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Semarang,
Penulis
Oktober 2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul... 1
Kata Pengantar... 2
Daftar Isi........ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang..
1.2.
Tujuan 5
1.3.
Manfaat.. 5
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1.
Sejarah Transplantasi Organ.. 3
2.2.
PengertianTransplantasi Organ.. 7
2.3.
Tujuan Transplantasi Organ... 8
2.4.
Klasifikasi Transplantasi Organ..... 9
2.5.
Metode Transplantasi Organ.. 11
2.6.
Kategori Transplantasi Organ.... 11
2.7.
Masalah Etik dan Moral Dalam Transplantasi Organ....12
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pandangan Agama Islam Dalam Transplantasi Organ..... 15
3.2. Transplantasi Organ dari Segi Etika Keperawatan........ 23
3.3. Peraturan Perundang-Undangan dan Etika Transplantasi Organ... 25
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan......... 31
4.2. Saran. 32
DAFTAR PUSTAKA....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
32
Perkembangan dan kemajuan zaman yang sangat pesat saat ini memberikan
dampak secara global diberbagai bidang, salah satunya adalah kemajuan
di
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. SEJARAH TRANPLANTASI ORGAN
Transplantasi organ mulai dipikirkan oleh dunia sejak 4000 tahun silam
menurut manuscrip yang ditemukan di Mesir yang memuat uraian mengenai
eksperimen transplantasi jaringan yang pertama kali dilakukan di Mesirsekitar
2000 tahun sebelum diutusnya Nabi Isa as. Sedangkan di India, beberapa puluh
tahun sebelum lahirnya Nabi Isa as. seorang ahli bedah bangsa Hindu telah
berhasil memperbaiki hidung seorang tahanan yang cacat akibat siksaan, dengan
cara mentransplantasikan sebagian kulit dan jaringan lemak yang diambil dari
lengannya. Pengalaman inilah yang merangsang Gaspare Tagliacosi, seorang ahli
bedah Italia, pada tahun 1597M untuk mencoba memperbaiki cacat hidung
seseorang dengan menggunakan kulit milik kawannya.
Pada ujung abad ke-19 M para ahli bedah,
baru
berhasil
mulai
membau
(membusuk),
maka
Nabi
Muhammad
SAW.
menyuruhnya untuk memasang hidung (palsu) dari logam emas". Imam Ibnu
Sa'ad dalam Thabaqatnya (III/58) juga telah meriwayatkan dari Waqid bin Abi
Yaser bahwa 'Utsman (bin 'Affan) pernah memasang mahkota gigi dari emas,
supaya giginya lebih kuat (tahan lama).
2.2. PENGERTIAN TRANSPLANTASI ORGAN
Transplantasi Organ adalah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan
organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau
tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ atau jaringan
tubuh yang tidak berfungsi dengan baik (pasal 1 butir 5 UUK). Transplantasi
organ dan jaringan tubuh manusia merupakan tindakan medik yang sangat
bermanfaat bagi pasien dengan gangguan fungsi organ tubuh yang berat. Ini
adalah terapi pengganti (alternatif) yang merupakan upaya terbaik untuk
menolong pasien dengan kegagalan organnya,karena hasilnya lebih memuaskan
dibandingkan dengan yang lain dan hingga saat ini terus berkembang dalam dunia
kedokteran. Namun tindakan medis ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena
masih harus dipertimbangkan dari segi non medis, yaitu dari segi agama, hukum,
budaya, etika dan moral. Kendala lain yang dihadapi Indonesia dewasa ini dalam
menetapkan terapi transplatasi,adalah terbatasnya jumlah donor keluarga (Living
Related Donor / LRD) dan donasi organ jenazah, karena itu diperlukan kerjasama
yang saling mendukung antara para pakar terkait (hukum, kedokteran, sosiologi,
pemuka agama).
Transplantasi organ dapat dikategorikan sebagai life saving sedangkan
transplantasi jaringan dikategorikan sebagai life enhancing.Dalam pelaksanaan
transplantasi organ tubuh ada tiga pihak yang terkait dengannya, yaitu orang yang
anggota tubuhnya dipindahkan disebut donor (pen-donor), sedang yang menerima
disebut resipien dan para dokter yang menangani operasi transplantasi dari pihak
donor kepada resipien.
2.3. TUJUAN TRANSPLANTASI ORGAN
Transplantasi organ merupakan suatu tindakan medis memindahkan sebagian
tubuh atau organ yang sehat untuk menggantikan fungsi organ sejenis yang tidak
dapat berfungsi lagi. Transplantasi dapat dilakukan pada diri orang yang sama
(autotransplantasi), pada orang yang berbeda (homotransplantasi) ataupun antar
spesies yang berbeda (xeno-transplantasi). Transplantasi organ biasanya
dilakukan pada stadium terminal suatu penyakit, dimana organ yang ada tidak
dapat lagi menanggung beban karena fungsinya yang nyaris hilang karena suatu
penyakit.Pasal 33 UU No 23/1992 menyatakan bahwa transplantasi merupakan
salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Secara legal transplantasi hanya boleh dilakukan untuk tujuan kemanusiaan
dan tidak boleh dilakukan untuk tujuan komersial (pasal 33 ayat 2 UU 23/
1992).Penjelasan pasal tersebut menyatakan bahwa organ atau jaringan tubuh
merupakan anugerah Tuhan YME sehingga dilarang untuk dijadikan obyek untuk
mencari keuntungan atau komersial.
2.4. KLASIFIKASI TRANSPLANTASI ORGAN
a. Autotransplantasi
Pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu
sendiri.
b. Homotransplantasi
Pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang
lain.
c. Heterotransplantasi
Pemindahan organ atau jaringan dari satu spesies ke spesies lain.
d. Autograft
Transplantasi jaringan untuk orang yang sama. Kadang-kadang hal ini
dilakukan dengan jaringan surplus, atau jaringan yang dapat memperbarui,
atau jaringan lebih sangat dibutuhkan di tempat lain (contoh termasuk kulit
grafts, ekstraksi vena untuk CABG, dll) Kadang-kadang autograft dilakukan
untuk mengangkat jaringan dan kemudian mengobatinya atau orang, sebelum
10
11
a.
Donor dalam keadaan hidup sehat. Dalam tipe ini diperlakukan seleksi yang
cermat dan harus diadakan general check up (pemeriksaan kesehatan yang
lengkap dan menyeluruh) baik terhadap donor, maupun terhadap resipien.
Hal ini dilakukan demi untuk menghindari kegagalan transplantasi.
Transplantasi organ dari donor hidup wajib memenuhi 3 persyaratan:
1. Resiko yang dihadapi oleh donor harus proporsional dengan manfaat
2.
3.
12
1) Donor Hidup
Adalah orang yang memberikan jaringan atau organnya kepada orang
lain (resipien). Sebelum memutuskan untuk menjadi donor, seseorang harus
mengetahui dan mengerti resiko yang akan dihadapi, baik resiko di bidang
medis, pembedahan, maupun resiko untuk kehidupannya lebih lanjut sebagai
kekurangan jaringan atau organ yang telah dipindahkan. Disamping itu, untuk
menjadi donor, sesorang tidak boleh mengalami tekanan psikologis.
Hubungan psikis dan emosi harus sudah dipikirkan oleh donor hidup tersebut
untuk mencegah timbulnya masalah.
2) Jenazah atau donor mati
Adalah orang yang semasa hidupnya telah mengizinkan atau berniat
dengan sungguh-sungguh untuk memberikan jaringan atau organ tubuhnya
kepada yang memerlukan apabila ia telah meninggal kapan seorang donor itu
dapat dikatakan meninggal secara wajar, dan apabila sebelum meninggal,
donor itu sakit, sudah sejauh mana pertolongan dari dokter yang merawatnya.
Semua itu untuk mencegah adanya tuduhan dari keluarga donor atau pihak
lain bahwa tim pelaksana transplantasi telah melakukan upaya mempercepat
kematian
seseorang
hanya
untuk
mengejar
organ
yang
akan
ditransplantasikan.
3) Keluarga donor dan ahli waris
Kesepakatan keluarga donor dan resipien sangat diperlukan untuk
menciptakan saling pengertian dan menghindari konflik semaksimal mungkin
ataupun tekanan psikis dan emosi di kemudian hari.Dari keluarga resipien
sebenarnya hanya dituntut suatu penghargaan kepada donor dan keluarganya
dengan tulus.Alangkah baiknya apabila dibuat suatu ketentuan untuk
mencegah timbulnya rasa tidak puas kedua belah pihak.
4) Resipien
Adalah orang yang menerima jaringan atau organ dari orang lain. Pada
dasarnya, seorang penderita mempunyai hak untuk mendapatkan perawatan
yang dapat memperpanjang hidup atau meringankan penderitaannya. Seorang
resipien harus benar-benar mengerti semua hal yang dijelaskan oleh tim
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PANDANGAN AGAMA ISLAM TENTANG TRANSPLANTASI ORGAN
Menurut Syariat Islam
14
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan dalam hal ini Allah SWT telah membolehkan memberikan
maaf dalam masalah qishash dan berbagai diyat. Allah SWT berfirman :
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,
hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf
dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan
dari Tuhan kalian dan suatu rahmat. (QS. Al Baqarah : 178) .
2. Hukum Transplantasi Dari Donor Yang Telah Meninggal
15
ingin
16
percobaan sekali lagi di Inggris, tetapi kali ini diambilkan dari darah
manusia lainnya yaitu pada tahun 1918 M dan akhirnya berhasil.
Adapun pelaksanaan donor darah ini disebabkan karena pasien
kekurangan atau kehabisan darah seperti ketika terjadi kecelakaan lalu
lintas, kebakaran pada anggota tubuh, akibat persalinan setelah
melahirkan anak, masalah pada ginjal yang menyebabkan gagal ginjal,
atau kanker darah dan lain-lainnya.
Dari situ bisa disimpulkan bahwa donor darah hukumnya boleh
selama hal itu sangat darurat dan dibutuhkan. ( Fatawa Kibar Ulama
Ummah, hal. 939 ) Adapun dalil-dalilnya adalah sebagai berikut :
Firman Allah swt :
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
" ( Qs Al Maidah : 32 )
Dalam ayat ini, Allah SWT memuji setiap orang yang
memelihara kehidupan manusia, maka dalam hal ini, para pendonor
darah dan dokter yang menangani pasien adalah orang-orang yang
mendapatkan pujian dari Allah SWT, karena memelihara kehidupan
seorang pasien, atau menjadi sebab hidupnya pasien dengan ijin Allah
SWT.
Firman Allah SWT :
" Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
II.
17
IV.
18
19
Firman Allah:
Artinya:Dan sesungguhnya, tidaklah bagi manusia itu kecuali
berdasarkan perbuatannya. Dan perbuatannya itu akan dilihat.
Kemudian akan dibalas dengan balasan yang sempurna.
2. Firman Allah:
Artinya:Tidaklah seseorang disiksa karena dosa orang lain.
3. Hadis Rasullulah
Artinya:Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua
amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang
berguna dan anak yang shaleh yang mendoakan kepadanya.
Adapun masalah transplantasi menggunakan organ hewan hal ini boleh
saja asalkan hewan/binatang itu tidak najis/halal, seperti hewan ternak
(sapi, kambing,kerbau dan unta) dan hal itu termasuk dalam kategori obat
yang mana kita diperintahkan Nabi untuk mencarinya bagi yang sakit.
Laiagi halnya kalau hewan/binatang itu najis/ haram seperti, babi atau
bangkai binatang dikarenakan mati tanpa disembelih secara islami terlebih
dahulu. Dalam hal ini tidak dibolehkan kecuali dalam kondisi yang benarbenar gawat darurat dan tidak ada pilihan (alternatif organ) lain. (lihat; QS
Al Baqarah:173, Al Maidah:3, Majma' Annahr : II/535, An-Nawawi dalam
Al-Majmu' : III/138).
Diriwayatkan dalam kitab sahih bahwa Rasulullah saw. pernah
melewati
bangkai
seekor
kambing,
lalu
para
sahabat
berkata,
20
itu
untuk
menjalankan
misi
hidupnya,
sebagaimana
yang
diperintahkan Allah Ta'ala. Hal ini sama dengan orang muslim yang
mengambil senjata orang kafir dan mempergunakannya untuk berperang fi
sabilillah. Bahkan bahwa organ-organ di dalam tubuh orang kafir itu
adalah muslim (tunduk dan menyerah kepada Allah), selalu bertasbih dan
21
keputusan
yang
diambilnya
adalah
keputusan
yang
telah
22
23
seseorang
untuk
mempertahankan
komitmen
yang
PERUNDANG
UNDANGAN
DAN
ETIKA
TRANPLANTASI ORGAN
a. Aspek Hukum Transplantasi Organ
Dari segi hukum, transplantasi organ, jaringan dan sel tubuh dipandang
sebagai
suatu
hal
yang
mulia
dalam
upaya
menyehatkan
dan
24
1)
rekonstruksi.
2) Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfusi darah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan
kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.
b) Pasal 34
1) Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
2)
3)
c)
tindakan
kedokteran
untuk
pemindahan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari
tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat
dan atau jaringan tubuh ynag tidak berfungsi dengan baik.
25
d)
e)
26
27
28
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Kemajuan teknologi dibidang kedokteran memungkinkan terjadinya
transplantasi organ tubuh manusia. Transplantasi organ merupakan suatu proses
pemindahan atau pencangkokan sel, jaringan maupun organ tubuh dari seseorang
yang sehat ke orang yang sakit dengan tujuan untuk memperbaiki jaringan atau
organ tubuh yang mengalami gangguan fungsi organ tubuh yang berat. Hal ini
sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia karena dengan transplantasi
organ-organ tubuh manusia yang telah rusak atau tidak berfungsi lagi dengan
normal dapat digantikan dengan organ yang masih berfungsi dengan baik. Orang
yang bisa melakukan transplantasi organ bisa dari orang yang telah meninggal
dunia ke orang yang masih hidup serta dari orang yang hidup ke orang lain.
Sebelum melakukan transplantasi organ harus ada persetujuan dari keluarga orang
tersebut atau pribadi orang tersebut.
banyaknya masalah yang muncul akibat kemajuan teknologi ini seperti yang telah
29
4.2. SARAN
Saran bagi Pendonor
1) Orang-orang yang ingin menyumbangkan salah satu organ tubuhnya adalah
orang yang dalam keadaan sehat atau aman dan bukan karena desakan
komersiil semata.
2) Harus ada persetujuan dari keluarga pasien.
3) Selain itu, para penjual organ juga harus menyadari kalau menjual organ
tubuh
kita
sendiri
dapat
membahayakan
kesehatan
bahkan
dapat
menyebabkan kematian
Saran bagi Tenaga Kesehatan
1) Sebelum melakukan tindakan, perawat wajib menjelaskan akibat-akibat,
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan cara operasi.
2) Perawat wajib bersikap tulus, ikhlas dan penuh tanggung jawab.
3) Perawat harus menggunakan segala ilmu dan keterampilan untuk kepentingan
pasien.
4) Sebaiknya para dokter dan juga paramedis tidak menyalahgunakan dan wajib
berhati hati dalam mengaplikasikan keahliannya dalam transplantasi organ
terutama untuk tujuan - tujuan komersial semata, seperti jual-beli organ
illegal.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Organ Transplant.Accessed. Available at :
http://www.en.wikipedia.com
Keperawatan
Religon
transplantasi
organ.
2009.
Available
at
http://keperawatanreligionmira.wordpress.com/2013/05/09.html
Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Suprapti, S.R. 2009. Etika Kedokteran Indonesia.Transplantasi. Edisi 2. Jakarta : Bina
Pustaka
Teresa,L.2012. Nilai Etika Transplantasi Organ. Accessed. Available at :
http://www.maranatha.com.transplantasi
Triana, N. Menengok Transplantasi Organ di China.Accessed. Available at :
http://www.jurnalnasional.com