Anda di halaman 1dari 25

“JAMINAN MUTU PEMERIKSAAN HEMOSTASIS”

Kelompok 6 TLM – 02.A

BAGAS SETIAWAN (P27903118008)


CANTIKA VIOLETTA DYAH SAVITRI (P27903118009)
ILHAM HABIBI SETYADI (P27903118024)

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Pengertian Mutu

Mutu adalah pemenuhan persyaratan dengan


meminimkan kerusakan yang timbul atau dengan kata
lain kepatuhan terhadap standard dan keinginan
pelanggan sehingga memenuhi kepuasan
pelangganan. (Sukorini, dkk, 2010)
Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara
langsung setiap saat dan tepat waktu, menggunakan
sumber daya yang efektif dan efisien. Ini penting
dalam semua tahap proses, mulai dari penerimaan
sampel hingga pelaporan hasil uji.
Jenis-jenis Pemeriksaan Hemostasis

Pemeriksaan FungsiVaskuler

Pemeriksaan Fungsi Selular

Pemeriksaan Fungsi Biokimia


PEMERIKSAAN FUNGSI VASKULER
A) Pemeriksaan Rumple Leede
Ketika terjadi perdarahan, maka pembuluh darah akan
mengeluarkan zat-zat seperti serotonin, epinefrin, dan5-
hidroksitriptamin sehingga pembuluh darah akan
menyempit (vasokontriksi) yang menyebabkan volume
darah yang keluar dari tubuh menjadi lebih sedikit .
Untuk menilai kemampuan vaskular pada tubuh seseorang
terhadap mekanisme tersebut, maka dapat dilakukan
pemeriksaan rumple leede dan masa perdarahan.
Pemeriksaan rumple leede merupakan pemeriksaan dimana
pembuluh darah dibendung menggunakan spignomanometer
pada tekanan tertentu selama 10 menit. Apabila pembuluh
vaskuler tidak kuat menahan tekanan yang diberikan, maka
darah akan akan keluar dari pembuluh darah dan terlihat
sebagai bercak merah pada permukaan kulit (petechia).
Tekanan darah pada saat pembendungan merupakan nilai
tengah antara tekanan darah sistole dengan diastole.
Uji rumple leede dapat positif ketika dilakukan pada
pasien dengan kondisi trombositopenia, seperti
pasien demam berdarah. Uji tidak boleh dilakukan
apabila sebelum pelaksaan pemeriksaan, pasien
sudah mengalami pupura atau ekimosis. Apabila uji
rumple leede dilakukan setelah pemeriksaan masa
perdarahan metode Ivy, maka waktu
pembendungan dilakukan selama lima menit.
PEMERIKSAAN FUNGSI VASKULER
B) Pemeriksaan masa perdarahan
Pemeriksaan masa perdarahan dilakukan untuk
menentukan lamanya perdarahan ketika terjadi
perlukaan pada pembuluh darah kapiler.Terdapat dua
metode pemeriksaan masa perdarahan, yaitu metode
Duke dan Ivy. Metode duke, perlukaan pembuluh darah
kapiler dilakukan pada daerah cuping telinga,
sedangkan metode Ivy, perlukaan dilakukan pada
bagian voler lengan.
Pemeriksaan masa perdarahan
 Metode Duke :
dilakukan penusukan pembuluh kapiler pada anak daun
telinga, setelah anak daun telinga tersebut diantisepsis
menggunakan kapas alkohol 70%. Ketika tetes darah keluar
dari daerah tusukan, maka stopwatch dinyalakan. Tetes darah
tersebut diserap menggunakan kertas saring setiap 30 detik
hingga luka tertutup (tidak terdapat darah pada kertas
saring). Pada metode ini, kondisi pasien normal jika luka
pada pasien terhenti antara 1-3 menit.
 Metode Ivy :
dilakukan pembendungan pada lengan yang akan diuji menggunakan
spigmomanometer pada tekanan 40 mmHg. Setelah dilakukan
pembendungan, bagian voler lengan diantisepsis menggunakan alkohol
70% dan dibiarkan mengering. Setelah alkohol mengering, dilakukan
penusukan bagian voler lengan pasien. Ketika terlihat tetes darah pertama
pada daerah tusukan, makastopwatch dinyalakan. Tetes darah tersebut
diserap menggunakan kertas saring setiap 30 detik hingga luka tertutup
(tidak terdapat darah pada kertas saring). Pada metode ini, kondisi pasien
normal jika luka pada pasien terhenti antara 1-6 menit.
Pada metode Ivy, tetes darah pertama harus memiliki diameter 5 mm. Ketika
diameter tetes pertama < 5mm, maka dikhawatirkan tusukan kurang
dalam. Jika diameter tetes pertama < 5mm, maka perlu dilakukan
penusukan ulang. Selain dari dimeter tusukan pertama, tusukan yang
kurang dalam dapat diketahui ketika masa perdarahan kurang dari satu
menit.
Apabila pada pemeriksaan masa perdarahan metode Ivy didapat hasil lebih
dari 10 menit, maka pemeriksaan perlu diulang
Pemeriksaan Fungsi Selular

Trombosit merupakan bagian sel yang berperan


dalam proses pembekuan darah dengan melakukan
proses adhesi, agregasi primer, agregasi sekunder
dan reaksi pelepasan. Apabila jumlah ataupun
fungsi dari trombosit tidak normal, maka proses
pembekuan darah dapat terhambat dan masa
perdarahan akan memanjang.
A) Pemeriksaan Jumlah Trombosit

Jumlah trombosit dapat diketahui dengan melakukan


perhitungan sel trombosit, baik menggunakan alat
otomatisasi ataupun menggunakan metode manual.
Perhitungan sel trombosit pada alat otomatisas
dapat menggunakan berbagai macam metode.
B) Pemeriksaan Fungsi Trombosit

Pada proses hemostasis, trombosit berfungsi untuk


membentuk sumbat trombosit, agar perdarahan
dapat terhenti. Untuk mengetahui fungsi trombosit,
dapat dilakukan pemeriksaan agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit dapat dilakukan
menggunakan alat aggregometer
Pemeriksaan Fungsi Biokimia
I Fibrinogen
II Protrombin
III Jaringan tromboplastin
IV Kalsium
V Faktor labil, proakselerin
VI -
VII Faktor stabil, prokonvertin
VIII Globulin antihemolifilik (AHG),
faktor A antihemofilik
IX Faktor Chrismas, komponen
tromboplastin plasma (PTC)
X Faktor Stuart, Faktor Prower
XI Plasma tromboplastin antecedent,
Faktor Antihemofilik C
TABEL FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
XII Faktor Hageman, Faktor kontak
XIII Faktor penstabil fibrin, Fibrinase
High Molucular Weight
Kininogen (HMWK), Faktor
Fitzgerald
Prekalikrein, faktor Fletcher
A) Pemeriksaan Kelainan Jalur
Intrinsik
B) Pemeriksaan Kelainan Jalur
Ekstrinsik
Persiapan Alat Pemeriksaan
Hemostasis
A) Persiapan Alat Pengambilan Darah Spesimen Uji

Hemostasis

Pemeriksaan hemostasis meliputi pemeriksaan terhadap


vaskular, selular dan biokimia. Pada pemeriksaan
vaskular dilakukan perlukaan pada pembuluh kapiler
sedangkan pada pemeriksaan selular dan biokimia
dilakukan pengambilan darah pembuluh darah vena.
A.1) Perlukaan pembuluh darah kapiler pada
pemeriksaan masa perdarahan

Perlukaan pembuluh darah kapiler dilakukan dengan


menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

 Kapas alkohol

 Lancet

 Autoklik
 Tahapan perlukaan pembuluh darah kapiler adalah

sebagai berikut :

a. Alat dan bahan disiapkan.

b. Bagian yang akan ditusuk diantisepsis


menggunakan kapas alkohol.

c. Bagian yang akan ditusuk difiksasi, lalu dilakukan


penusukan pembuluh darah kapiler.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada perlukaan
pembuluh darah kapiler antara lain :
 Jarum dan kapas alkohol yang digunakan steril dan
disposible (satu kali pakai)
 Antisepsis daerah tusukan dilakukan dengan cara
melingkar satu arah dari bagian dalam ke luar.
 Tusukan harus cukup dalam (diameter serapan tetes
pertama minimal 5mm)
Persiapan Alat Uji Sampel Uji Hemostasis

B.1 Pemeriksaan vaskular


 Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan
rumple leede antara lain :
a. Sfigmomanometer
b. Timer
 Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan
masa perdarahan metode Ivy antara lain :
a. Lancet
b. Autoklik
c. Kertas Saring
B.2 Pemeriksaan selular
 Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan hitung
jumlah trombosit antara lain :
a. Mikropipet
b. Tabung reaksi
c. Tip
d. Haemocitometer
e. Cawan Petri
f. Kapas/Tissue
g. Tally Counter
h. Objek Glass
i. Mikroskop
B.3. Pemeriksaan biokimia
 Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan
biokimia antara lain :
a. Incubator
b. Koagulometer
c. Agregometer
Persiapan Bahan Pemeriksaan Hemostasis

A. Persiapan Pengambilan Darah Pemeriksaan


Hemostasis :
 Riwayat klinis pasien
 Hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil
 Pengambilan darah
 Penampung darah dan antikoagulan
 Proses pengambilan darah
 Pengiriman sampel
 Penolakan Sampel
PEMBUATAN PLASMA
Plasma yang digunakan untuk pemeriksaan
hemostasis adalah plasma miskin trombosit/platelet
poor plasma (PPP) dan plasma kaya
tromobosit/platelet rich plasma (PRP). Sentrifugasi
yang digunakan untuk membuat PPP dan PRP
direkomendasikan yang memiliki rotor dengan
jenis swing out buckets sehingga dapat memisahkan
plasma dengan sel darah dan meminimalisir
pencampuran kembali sel darah dengan plasma
Pembuatan PPP dilakukan dengan mensentrifugasi
darah dengan kecepatan 1500g kurang dari 15 menit
dengan pengaturan brake yang dimatikan.
PERSIAPAN REAGENSIA UJI
HEMOSTASIS
Persiapan reagensia pemeriksaan biokimia hemostasis
harus disesuaikan dengan kit insert reagensia yang
digunakan. Reagensia yang digunakan harus dipastikan
tidak kadarluarsa. Suhu penyimpanan reagensia harus
diperhatikan, suhu alat pendingin harus diuji untuk
memastikan suhu penyimpanan sesuai. Beberapa
reagensia harus diencerkan terlebih dahulu sebelum
digunakan. Pengenceran reagensia harus mengikuti
aturan kit insert, baik volume pelarut maupun jenis
pelarut yang digunakan, seperti menggunakan larutan
buffer yang disediakan atau penggunaan aquadest
sebagai pelarut.

Anda mungkin juga menyukai