TRANSPLANTASI ORGAN
Disusun oleh :
Arief Saputra
Lilis nursari
Hemilai KA
Beti Rofika
Fadliansyah
AKADEMI KEPERAWATAN
DIRGAHAYU
SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.atas rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Etika keperawata dalam bentuk
makalah ini dengan lancar. Makalah yang berjudul Transpalantasi Organ Tubuh ini
membahas mengenai pengertian dan bagian-bagian dari transplantasi organ tubuh.
Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca juga kami para
penulis.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan dan kemajuan zaman yang sangat pesat saat ini memberikan dampak
secara global diberbagai bidang, salah satunya adalah kemajuan di bidang kedokteran dan
kesehatan yaitu teknik transplantasi organ.
Transplantasi organadalah tindakan medis berupa pendonoran atau pemindahan seluruh
maupun sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat
yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang
rusak atau tak berfungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor.
Donor organ dapat berasal dariseseorang yang masih hidup ataupun telah meninggal.
Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari donor kepada
pasien gagal ginjal pada tahun 1950 di Chicago, perkembangan di bidang transplantasi maju
pesat. Permintaan untuk transplantasi organ terus mengalami peningkatan melebihi
ketersediaan donor yang ada. Sebagai contoh di China, pada tahun 1999 tercatat hanya 24
transplantasi hati, namun tahun 2000 jumlahnya mencapai 78 angka. Sedangkan tahun 2003
angkanya bertambah 356.Jumlah tersebut semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali
transplantasi.Tidak hanya hati, jumlah transplantasi keseluruhan organ di China memang
meningkat drastis.Setidaknya telah terjadi 3 kali lipat melebihi Amerika
Serikat.Ketidakseimbangan antara jumlah pemberi organ dengan penerima organ hampir
terjadi di seluruh dunia.
Ketika tingkat keberhasilan tranplantasi organ semakin meningkat maka permintaan
atas organ dan jaringan tubuh manusia yang dijadikan donor juga akan meningkat. Pada awal
mula perkembangan teknologi tranplantasi jaringan tubuh manusia, sumber donor berasal
dari pihak keluarga semata namun seiring dengan perkembangannya berkembang ke lingkar
yang lebih luas.Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setiap tahun terjadi 21.000
pencangkokan hati.Padahal, berdasarkan pakar medis, jumlah permintaan sebenarnya paling
sedikit 90.000. Selain itu, permintaan akan ginjal juga melebihi persediaan yang ada.
Hasilnya, harga organ tubuh melonjak tajam.Ini menjadi salah satu faktor pendukung
maraknya perdagangan organ tubuh manusia di pasar gelap. Di Mesir, sebuah ginjal berharga
USD5.300, sementara di Istanbul,Turki harganya bisa mencapai USD30.700. Di China, harga
liver bahkan menembus USD34.380.
Saat ini di Indonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam UU No. 23
tahun 1992 Tentang Kesehatan. Sedangkan peraturan pelaksanaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat
Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.
Pada makalah ini akan dibicarakan lebih lanjut mengenai tranplantasi organ dan
berbagai macam klasifikasinya serta peninjauan mengenai etika moral dari segi hukum
maupun agama.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan
transplantasi, yaitu :
1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil
jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan
jaringan atau organ. (anonim,2006)
2. Adaptasi resipien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan atau organ tubuh
baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan atau organ tersebut, untuk
berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang masih hidup
atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana meninggal sendiri didefinisikan
kematian batang otak. Organ-organ yang diambil dari donor hidup seperti : kulit, ginjal,
sumsum tulang dan darah (tranfusi darah). Organ-organ yang diambil dari jenazah adalah
jantung, hati, ginjal, kornea, pankreas, paru-paru dan sel otak.
Dalam hal pengambilan organ dari jenazah dikenal ada 2 sistem yang diberlakukan secara
nasional, yaitu :
1) Sistem izin (toestemming system) : Sistem ini menyatakan bahwa transplantasi baru dapat
dilakukan jika ada persetujuan dari donor sebelum pengambilan organ. Indonesia menganut
sistem ini.
2) Sistem tidak berkeberatan (geen bezwaar system) : dalam sistem ini transplantasi organ dapat
dilakukan sejauh tidak ada penolakan dari pihak donor. Tidak adanya penolakan dari donor,
dalam sistem ini, ditafsirkan sebagai ”donor tidak keberatan dilakukan pengambilan organ”.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari prinsip-prinsip diatas berarti harus diperhatikan benar bahwa dalam memutuskan
untuk melakukan transplantasi organ harus disertai pertimbangan yang matang dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun, adil bagi pihak pendonor maupun resipien, tidak merugikan
pihak manapun serta berorientasi pada kemanusiaan.
Selain itu dalam praktek transplantasi organ juga tidak boleh melanggar nilai-nilai
dalam praktek perawat professional.Sebagai contoh nilai tersebut adalah, keyakinan bahwa
setiap individu adalah mulia dan berharga. Jika seorang perawat menjunjung tinggi nilai
tersebut dalam praktiknya, niscaya seorang perawat tidak akan mudah membantu
melaksanakan praktek transplantasi organ hanya dengan motivasi komersiil.
Tujuan pengaturan :
Melarang transplantasi untuk tujuan komersial
Transplantasi bukanlah suatu obyek yang dapat diperjualbelikan dalam mencari keuntungan.
Tindakan transplantasi adalah suatu usaha mulia yang bertujuan menolong sesama manusia
untuk mengurangi penderitaannya.
4.2. SARAN
Saran bagi Pendonor
1) Orang-orang yang ingin menyumbangkan salah satu organ tubuhnya adalah orang yang
dalam keadaan sehat atau aman dan bukan karena desakan komersiil semata.
2) Harus ada persetujuan dari keluarga pasien.
3) Selain itu, para penjual organ juga harus menyadari kalau menjual organ tubuh kita sendiri
dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian
Saran bagi Tenaga Kesehatan
1) Sebelum melakukan tindakan, perawat wajib menjelaskan akibat-akibat, kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi dan cara operasi.
2) Perawat wajib bersikap tulus, ikhlas dan penuh tanggung jawab.
3) Perawat harus menggunakan segala ilmu dan keterampilan untuk kepentingan pasien.
4) Sebaiknya para dokter dan juga paramedis tidak menyalahgunakan dan wajib berhati – hati
dalam mengaplikasikan keahliannya dalam transplantasi organ terutama untuk tujuan - tujuan
komersial semata, seperti jual-beli organ illegal.
DAFTAR PUSTAKA
Teresa,L.2012. Nilai Etika Transplantasi Organ. Accessed: September 28, 2013.Available
at: http://www.maranatha.com.transplantasi