Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul dalam
penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah neurosain melalui pendekatan
ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
SKENARIO ROLEPLAY
KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN DIABETES MELLITUS (DM)
Pada hari Senin, 16 September 2019, Febriyanti Eka Lestari selaku Mahasiswa Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 sedang berdinas di Puskesmes Kelurahan Jatiwarna. Selama
seminggu kedepan ia memiliki tugas dari Puskesmas untuk melakukan kunjungan rumah
dengan membina keluarga didalamnya. Ia akan melakukan kunjungan ke rumah Ibu Syella
yang mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus, sekaligus untuk melakukan kontrak
kepada Ibu Syella dan keluarga.
Fase Orientasi
(Salam terapeutik dan membina hubungan saling percaya)
Disuatu lingkungan tepatnya di daerah Jatiwarna, terdapat klien yang bernama Ibu Syella.
Ibu Syella berusia 54 tahun, seorang ibu rumah tangga, mengidap penyakit Diabetes Melitus.
Bu Syella : “Iya benar, dengan saya sendiri bu Syella, ada yang bisa saya bantu?”
Mahasiswa :” Sebelumnya, perkenalkan bu, nama saya Febriyanti Eka Lestari, ibu bisa
panggil saya Febri, saya mahasiswa jurusan keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Jakarta 3,
saya mendapat informasi dari pihak Puskesmas Kelurahan Jatiwarna, kalau dirumah ini, ada
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, apakah benar bu?”
Fase Kerja
(Melakukan kontrak waktu pertemuan, orang, dan tempat, menjelaskan maksud dan
tujuan)
Mahasiswa : “Begini bu, tujuan saya mendatangi ibu untuk mencoba membantu ibu dan
keluarga untuk mengatasi penyakit diabetes atau yang dikenal dengan penyakit gula yang ibu
alami agar dapat terkontrol dan tidak kambuh lagi, serta melakukan kontrak dengan ibu, apa
ibu berkenan?”
Mahasiswa : “Baik jika ibu setuju. Saya ingin menjelaskan terlebih dahulu, disini saya
berdinas selama satu minggu, dari hari senin sampai hari jum’at. Dan dalam satu minggu,
akan ada pertemuan sebanyak tiga kali. Saya akan datang saat jam kerja dari jam 08.00-16.00
sore dengan lama tiap kali kunjungan 30-60 menit. Sehingga kalau misalnya nanti saya
kerumah ibu, bisa dari jam 08.00-16.00 sore sesuai kontrak yang akan ditandatangani.
Dipertemuan pertama, pada hari ini saya akan memberikan kontrak untuk ibu tandatangani.
Di pertemuan kedua, saya akan melakukan pengecekan kesehatan sederhana pada ibu seperti
pemeriksaan tekanan darah, dan pengecekan gula darah sewaktu, serta melakukan wawancara
pada ibu dan keluarga terkait kondisi ibu saat ini. Dan dipertemuan ketiga saya akan
memberikan penyuluhan tentang diabetes. Apakah ibu setuju?”
Bu Syella :” Oh begitu neng, iya saya setuju. Lalu untuk tiga pertemuannya itu kapan aja
ya? Apakah saya perlu membayar neng pada setiap kunjungannya?”
Mahasiswa : “Nah kalo itu, saya mengikuti jadwal ibu saja. Sekiranya ibu bisa kapan saja?
Oh iya bu, saya harap, disetiap pertemuan ada salah satu keluarga ibu yang mendampingi,
agar informasi yang saya berikan dapat diketahui oleh anggota keluarga yang lain juga. Ibu
tidak perlu membayar , kunjungan ini tidak dipungut biaya dan ini ada suratnya bu”
Menyepakati kontrak, membuat kesepakatan kegiatan
Bu Syella : “Kalo begitu, hari selasa, rabu, kamis, saya bisa aja neng. Namun suami saya
kalo jum’at masuknya malam. Hari selasa dan kamis aja neng. Kemungkinan suami saya
yang akan menemani saya disetiap pertemuan, agar suami saya juga paham tentang penyakit
saya ini”
Mahasiswa : “Boleh bu, saya juga tidak ada kegiatan pada hari selasa dan kamis. Baik
jika seperti itu, berarti suami ibu harus selalu ada disetiap pertemuan ya bu?”
Mahasiswa :“Jika hari sudah disepakati, sekarang jamnya nih bu. Ibu kira-kira bisa nya
jam berapa?”
Bu Syella : “Jam 10’an aja neng, kalo siang saya suka tidur siang”
Mahasiswa :” Baik bu jika seperti itu, jam 10 untuk setiap pertemuan ya bu?”
Mahasiswa :“Untuk tempat pertemuannya, kira-kira kita bertemu dimana ya bu? Apakah
di ruang tamu? Atau di teras depan?”
Mahasiswa :“Baik ibu. Jadi, kita ada dua kali pertemuan, yaitu pada hari selasa, dan kamis
pada jam 10 disetiap pertemuannya, dan tempatnya di ruang tamu rumah ibu Syella.
Selanjutnya, disini ada surat persetujuan yang harus ibu tanda tangani sebagai bentuk
persetujuan yang tadi sudah dibicarakan”
Mahasiswa :” Baik bu, apa boleh sekarang saya minta nomor hp ibu? Untuk memudahkan
kita dalam berkomunikasi”
Mahasiswa :” Baik bu, saya coba misscall ya bu, nanti disimpan ya bu nomor saya”
Fase Terminasi
Mahasiswa :” Sebelum saya pamit, apakah ada yang ingin ditanyakan bu?”
Membuat kontrak pertemuan yang akan datang (waktu, tempat, orang, dan topic)
Mahasiswa : “Baik jika seperti itu, saya pamit dulu ya bu, hari selasa dan hari kamis jam
10 pagi saya akan kembali lagi sesuai dengan kesepakatan yang sudah kita buat ya bu. Dan
jangan lupa ingatkan bapak agar bisa ikut berpartisipasi, agar informasi yang diberikan bisa
tersampaikan ke semuanya.”
Fase Orientasi
Bu Syella : “Alhamdulillah baik neng, oh iya saya panggil suami saya dulu ya”
Mahasiswa : “Pagi pak, saya Febriyanti, mahasiswa jurusan keperawatan dari Poltekkes
Jakarta 3, salam kenal ya pak”
Pak Aldi : “Pagi juga neng, saya pak Aldi, suaminya si ibu. Kemarin ibu udah bilang ke
saya, ada mahasiswa mau ke rumah”
Mahasiswa : “ Iya pak. Sesuai dengan kesepakatan antara saya dengan ibu Syella kemarin,
kami sepakat akan melakukan dua kali pertemuan dalam minggu ini pak. Dan kita anggap
saja, hari ini adalah pertemuan kedua kita. Kurang lebih 30-60 menit saya akan menggunakan
waktu pak Aldi dan Bu Syella. Tujuan saya disini untuk mengukur tekanan darah dan gula
darah, serta wawancara pada ibu dan keluarga terkait kondisi ibu saat ini, apakah ibu
bersedia?”
Fase kerja
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Mahasiswa :”Nah, sesuai kontrak kita hari ini, saya akan mengecek tekanan darah dan
gula darah ibu.”
Mahasiswa :” Saya mulai ya bu, dimulai dari cek tekanan darah dulu”
*Mahasiswa pun mulai mengecek tekanan darah dan gula darah bu Syella*
Mahasiswa :“Tekanan darah ibu normal ya 120/80, dan kadar gula darah ibu 187mg/dl.
1. Mengenali Masalah
Mahasiswa : “Ibu, saya ingin bertanya. Sebelumnya ibu tau darimana jika ibu terkena
DM?”
Ibu Syella : “Awalnya saya suka pusing, terus gampang banget laper, suka kesemutan,
terus saya ada luka nih neng di punggung kaki gara-gara jatuh dari motor, eh tapi ko ga
sembuh-sembuh, bekasnya gak ilang, malah bernanah, yaudah saya periksa aja ke puskesmas.
Eh pas dicek gula darahnya, ternyata tinggi. Dari situ saya tau kalau saya kena penyakit gula.
Waktu itu sampe 220 neng”
Mahasiswa : “Tetapi ibu dan bapak sebelumnya tau gak DM itu apa?”
Mahasiswa : “Hehe iya benar bapak, namun untuk gejala atau penyebabnya apa ibu dan
bapak tau?”
Pak Aldi : “Kalo penyebabnya, yang saya tau karna kebanyakan makan minum yang
manis. Udah itu doang hehe”
Mahasiswa : “Ibu, apakah ibu tau, jika luka ibu dibiarkan begitu saja, apa yang akan
terjadi?”
Bu Syella : “Tau neng, kalo waktu itu saya gak bawa ke puskesmas, mungkin luka saya
sudah membusuk. Terus kata dokternya, bisa sampe amputasi kalo lukanya tidak ditangani
dan dibersihkan dengan rutin”
3. Memberikan keperawatan
Mahasiswa :” Jika ibu lagi pusing, lemes, apa yang ibu lakukan?”
Bu Syella :” Kalo lagi pusing mah saya minum obat neng, kalo lagi lemes mah suka saya
pijetin kakinya, kalo engga saya bawa tidur aja”
Mahasiswa : “Ibu suka latih kaki ibu gak? Agar tidak kaku bu”
Pak Aldi :“Suka saya suruh neng, pagi-pagi saya suruh jalan jalan kecil aja
dilingkungan sini. Soalnya dokter juga nyaraninnya gitu. Jangan dibawa tidur mulu katanya”
Mahasiswa :”Betul bapak, namun jangan lupa menggunakan alas kaki ya bu saat berjalan,
dan diperhatikan lingkungannya, seperti jalanan yang berlubang atau tidak rata”
4. Memodifikasi lingkungan
Bu Syella : “Aktivitas mah masih sama neng, tapi kalo lagi lemes mah saya jadi males
ngapa-ngapain. Paling jadi minta bantuan sama bapa atau engga anak saya kalo lagi dirumah”
Pak Aldi :”Ibu mah masih bisa sendiri neng. Yang penting lantainya gak licin, terus
penerangannya cukup, dan saya juga sudah pasang pegangan di kamar mandi.”
Mahasiswa : “Baik jika seperti itu, ibu terakhir ke puskesmas kapan bu?”
Mahasiswa : ” Apa selama dua bulan ini, ibu rutin minum obat?”
Bu Syella :” Engga neng, saya minum kalo lagi lemes aja. Soalnya kadang saya suka
lupa, kadang juga males hehe”
Pak Aldi : “Emang nih neng, si ibu mah suka nakal. Kalo diajak kontrol ke puskesmas
aja suka males-malesan”
Mahasiswa : “Jangan males dong bu, kan untuk kesehatan ibu juga. Jika ibu ke
puskesmas, penyakit DM ibu kan jadi terkontrol, dan ibu jadi lebih paham lagil tentang
penyakit ibu ini. Apalagi si bapak kan juga mau nemenin, jadi ga boleh males lagi ya bu?”
Mahasiswa :” Nah gitu dong bu hehe. Bapak jangan lupa temenin si ibu ya pak”
Pak Aldy : “Siap neng”
Fase Terminasi
Melakukan evaluasi hasil kajian pada keluarga
Mahasiswa :” Baik, sekarang, apakah ada yang ibu dan bapak ingin tanyakan?”
Pak Aldi : “Engga neng, sekarang saya sudah jelas, makasih ya neng”
Mahasiswa :” Baik, jika tidak ada yang ingin ditanyakan. Baik ibu kalau begitu pertemuan
hari ini sudah selesai dan sampai disini dulu ya bu. Kita akan lanjutkan pada pertemuan
selanjutnya ya bu, pada pertemuan selanjutnya saya akan memberikan penyuluhan dan
menambah infomasi lagi tentang penyakit diabetes mellitus,serta cara membersihkan luka
yang benar”
Ibu Syella :”Saya dan bapak sangat senang neng. Terlebih lagi saya akan diajarkan cara
membersihkan luka yang benar, jadi saya merasa sangat senang karena ada yang peduli
dengan saya”
Pak Aldi :”Iya benar neng yang dikatakan ibu. Saya juga berterima kasih banyak karena
sudah membantu saya dan keluarga”
Mahasiswa :”Iya pak bu saya juga terimakasih sekali ibu dan bapak sudah komunikatif.
Saya pamit ya pak, bu. Wassalamualaikum wr wb”